Biaya Pemeliharaan Life Cycle Cost

2.11.1 Biaya Pemeliharaan

Secara teoritis, total biaya pemelihaaan dapat digambarkan bahwa biaya pemeliharaan korektif breakdown maintenance akan berbanding terbalik dengan biaya pemeliharaan preventif preventive maintenance seperti yang diuraikan dalam kurva dibawah ini: Gambar 2.8 Kurva Total Cost of Maintenance Sumber : Manajemen Operasional Dr. Manahan P. Tampubolon, MM Menurut Tampubolon 2004 Adapun biaya yang terdapat dalam kegiatan pemeliharaan antara lain biaya-biaya pengecekan, penyetelan set-up, biaya service, biaya penyesuaian adjustment dan biaya perbaikan reparasi. Perbandingan biaya-biaya tersebut perlu dilakukan dengan tujuan berikut : 1. Apakah sebaiknya dilakukan preventive maintenance atau corrective maintenance, dimana biaya-biaya yang perlu diperhatikan adalah : a. Jumlah biaya perbaikan yang perlu akibat kerusakan yang terjadi karena adanya preventive maintenance, dengan jumlah biaya pemeliharaan dan perbaikan akibat kerusakan yang terjadi, walaupun sudah diadakan preventive maintenance dalam jangka waktu tertentu. b. Jumlah biaya pemeliharaan dan perbaikan yang akan dilakukan terhadap suatu peralatan disertai dengan harganya. c. Jumlah biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dibutuhkan oleh peralatan dengan jumlah kerugian yang dihadapi bila peralatan rusak dalam operasi konversi. 2. Apakah sebaiknya peralatan yang rusak diperbaiki di dalam perusahaan atau di luar perusahaan, dengan memperbandingkan jumlah biaya yang akan dikeluarkan. 3. Apakah sebaiknya peralatan yang rusak diperbaiki atau diganti. Dalam hal ini biaya-biaya yang perlu diperbandingkan antara lain : a. Jumlah biaya perbaikan dengan harga pasar atau nilai dari peralatan tersebut. b. Jumlah biaya perbaikan dengan harga peralatan yang sama di pasar. Berdasarkan pada keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa secara ekonomis belum tentu selamanya preventive maintenance yang terbaik dan perlu diadakan untuk setiap mesin atau peralatan. Hal ini karena dalam menentukan mana yang terbaik secara ekonomis, apakah preventive maintenance ataukah corrective maintenance saja, harus dilihat faktor-faktor dan jumlah biaya yang akan terjadi. Tabel 2.8 Informasi dalam Sistem Produksi dan Sislem Perawatan Sistem Karakteristik Fisik Ekonomis Produksi a. Fungsi kerja b. Ciri Desain c. Umur d. Kondisi Operasi e. Riwayat kerusakan f. Kebutuhan servis g. Pola keausan h. Distribusi statistik untuk kerusakan dan umur ekonomis a. Harga beli b. Biaya pemasangan c. Biaya downtime biaya perawatan Perawatan a. Prosedur inspeksi dan pengujian b. Distribusi statistik untuk waktu inspeksi, waktu repair, waktu perawatan preventif a. Biaya inspeksi b. Biaya repair dan preventif yaitu tenaga kerja, suku cadang, overhead c. Biaya idle dari peral atan perawatan Dalam jurnal analisis penjadwalan dan biaya perawatan oleh Didik Wahjudi dan Ariani, menyebutkan bahwa perawatan yang baik akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan pada waktu proses produksi sedang tidak berjalan. Semakin sering perawatan suatu mesin dilakukan akan meningkatkan biaya perawatan. Disisi lain bila perawatan yang tidak dilakukan akan mengurangi performa kerja dari mesin tersebut. Pola maintenance yang optimal perlu dicari supaya antara biaya perawatan dan biaya kerusakan bisa seimbang pada total cost yang paling minimal. Preventive cost merupakan biaya yang timbul karena adanya perawatan mesin yang memang sudah di jadwalkan, Rumus yang digunakan untuk menghitung preventive cost atau biaya karena perawatan adalah : CM = [Biaya operator + Biaya mekanik x MTTR] + Harga komponen…. 2.34 Sedangkan Failure cost meruapakan biaya yang timbul karena terjadi kerusakan diiuar perkiraan yang menyebabkan mesin produksrberhenti pada saat produksi sedang berjalan. Rumus yang digunakan adalah : CF = [Biaya operator + Biaya mekanik + Biaya downtime x MTTR] + Harga komponen……………………………………………………………..2.35 Dimana ; Ctp = Total biaya pencegahan pcrsatuan waktu CM = Biaya pencegahan CF = Biaya kerusakan Rtp = Probabilitas pencegahan 1-Rtp = Probabilitas kerusakan tp = Waktu pencegahan tf = Waktu kerusakan MTTR = Rata-rata waktu perbaikan mean time to repair Jika CF dan CM nilainya kira-kira hampir sama, maka pelaksanaan perawatan akan menjadi tidak ekonomis. Untungnya, dalam banyak hal CM CF, dan pelaksanaan perawatan dapat ditentukan bagi komponen dengan fungsi laju kegagalan yang semakin meningkat. Sebelum dilakukan penentuan interval perawatan terlebih dulu dilakukan perhitungan biaya meliputi: 1. Biaya Perawatan maintenance cost Biaya perawatan mesin meliputi biaya yang dikeluarkan untuk merawat komponen-komponen mesin agar tetap terjaga kondisinya baik berupa biaya preventive maintenance C M maupun failure meintenance C F . Biaya preventive maintenance merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan preventive maintenance. Perhitungan biaya untuk komponen yang mengalami perbaikan adalah : C M = MTTR x C W + Cr Dimana : Cm = biaya failure maintenance Cr = biaya penggantian kerusakan komponen Cw = Biaya tenaga kerja corrective maintenance per jam 2. Biaya Kegagalan failure cost Merupakan biaya yang dikeluarkan bila terjadi kerusakan komponen. Biaya ini meliputi biaya komponen, biaya kerugian produksi loss production akibat penggantian dan biaya tenaga kerja untuk penggantian. C F =Cr + MTTRCo + Cw Dimana : Cf = biaya perbaikan komponen dalam suatu siklus Cr = biaya penggantian kerusakan komponen Co = biaya kergian per jam Cw = Biaya Tenaga kerja corrective maintenance per jam Biaya tenaga kerja corrective maintenance Cw merupakan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk memperbaiki komponen karena kerusakan.

2.12 Penelitian Pendahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumatera Utara

10 273 122

Analisis Manajemen Risiko pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah III Medan

50 321 59

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) TBK SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut

2 70 172

Tingkat Efisiensi Pengelolaan Aktiva Tetap Perusahaan Serta Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah II Sumbagut Distrik Medan

1 40 115

Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Komersial Di PT. Perusahaan Gas Negara (PERSERO) Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumatera Bagian Utara

0 0 16

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU Distribusi Wilayah III Sumatera Utara

0 2 13

BAB II PROFIL PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk A. Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk - Analisis Manajemen Risiko pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah III Medan

1 4 24

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) TBK SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut

0 1 12

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN YANG OPTIMAL PADA JARINGAN PIPA DISTRIBUSI GAS ALAM DI PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk SBU DISTRIBUSI WILAYAH II

0 1 19

Analisis strategi persaingan perniagaan gas bumi (studi kasus PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU distribusi wilayah II) - ITS Repository

0 0 126