preventive untuk menghindari kerusakan yang lebih serius. Priyanta 2000 menyebutkan bahwa:
“Jika tindakan pemeliharaan terhadap suatu plant menggunakan prinsip minimal maintenance approach, dan dikombinasikan dengan manajemen pemeliharaan
yang terabaikan, maka hal ini akan memperpendek masa berguna useful life dari plant, dan mungkin juga akan menambah biaya lainnya seperti biaya
kerusakan downtime cost dan berbagai denda yang timbul akibat dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan sistem.
” Manajemen pemeliharaan maintenance management dapat dijelaskan
sebagai fungsi dari panduan kebijakan aktifitas-aktifitas pemeliharaan, teknik pelatihan dan manajemen kontrol dari program-program pemeliharaan. Faktor
utama yang menyebabkan pentingnya manajemen pemeliharaan di industri saat ini adalah meningkatnya mekanisasi dan otomasi dalam kebanyakan proses.
Konsekuensinya adalah berkurangnya kebutuhan operator tetapi meningkatnya kebutuhan tenaga pemeliharaan.
2.6.1 Tujuan Perawatan.
Peranan kegiatan perawatan dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi. Perawatan mempunyai tujuan :
a. Memperpanjang usia kegunaan aset. Hal ini terutama penting di negara
berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. b.
Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara lain:
i. Selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana.
ii. Tidak rusak selama produksi berjalan.
iii. Dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diinginkan.
c. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan sebagainya.
d. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Menghemat waktu, biaya, dan material karena peralatan terhindar dari kerusakan besar.
e. Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari
sedini mungkin, karena terjadinya kerusakan dan atau timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal dapat segera dicegah.
2.6.2 Peranan Perawatan
Bahwa kegiatan perawatan bukan suatu kegiatan yang hanya memboroskan dana dan membuang-buang waktu saja, melainkan justru sebagai penunjang untuk
menjaga kestabilan dari proses kegiatan operasional. Adapun keuntungan –
keuntungan dari perawatan yang baik adalah : a.
Berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat. b.
Tenaga kerja pada bidang perawatan dapat lebih efisien. c.
Kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien. d.
Memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti. e.
Anggaran perawatan dapat dikendalikan.
Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian
manajemen kedalam sebuah program perawatan. Pada umumnya, semakin tingginya aktivitas Perbaikan dalam sebuah system, kebutuhan akan manajemen
dan pengendalian di perawatan menjadi semakin penting. Berikut adalah 9 pendekatan untuk membuat sebuah program perawatan yang efektif :
a. Mengidentifikasi kekurangan eksisting
b. Membuat tujuan akhir dari program
c. Menetapkan skala prioritas
d. Menetapkan parameter untuk pengukuran performansi
e. Menetapkan rencana jangka pendek dan juga jangka panjang
f. Sosialisasi perencanaan terhadap bagian-bagian yang terkait
g. Implementasi perencanaan
h. Laporan berkala
i. Pemeriksaan kemajuan secara rutin
2.6.3 Strategi Perawatan