Deskripsi Data Penelitian Secara Umum

tugas keperawatan yang pertama kali adalah rendah terbukti secara signifikan.

2. Deskripsi kedudukan masing-masing indikator kecemasan

Tabel 7. Deskripsi Data Setiap Indikator Kecemasan No Keterangan Psikologis Perilaku Fisiologis 1. N 65 65 65 2. Skor Minimum Teoritik 18 16 17 3. Skor Minimum Empirik 33 25 30 4. Skor Maksimum Teoritik 72 64 68 5. Skor Maksimum Empirik 58 51 55 6. Mean Teoritik 45 40 42,5 7. Mean Empirik 42,69 36,46 39,43

8. Median 43,00 36,00 38,00

9. Modus 44 37 38

10. Standar Deviation 5,646 4,918 5,126

11. Variance 31,873 24,190 26,280

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa secara umum subyek penelitian memiliki kecemasan dengan kategori rendah baik pada indikator psikologis, perilaku, fisiologis. Akan tetapi apabila dilakukan perbandingan perolehan nilai mean empirik yang diperoleh subyek penelitian pada indikator psikologis 42,69 lebih besar daripada perolehan nilai mean empirik pada indikator fisiologis 39,43 dan indikator perilaku 36,46. Hal ini menunjukkan bahwa subyek cenderung mengalami kecemasan yang nampak dalam gejala-gejala psikologis yaitu kesulitan untuk berkonsentrasi, mudah bingung, tidak teraturnya gagasan yang ingin disampaikan dan bahasa yang digunakan menjadi tidak teratur, kesulitan dalam membuat keputusan, tegang, was-was, menjadi sangat sensitifmudah tersinggung, kehilangan semangatmudah putus asa, minder, serba takut salah, perasaan gelisah dan khawatir pada sesuatu yang tidak jelas atau bahaya yang akan menimpa.

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data diperoleh bahwa nilai mean empirik lebih kecil daripada nilai mean teoritik M.empirik M.teoritik = 118,58 127,5, berarti bahwa subyek penelitian secara umum memiliki kecemasan yang tergolong rendah. Rendahnya kecemasan yang dialami mahasiswa Akper Bethesda dalam menghadapi tugas keperawatan yang pertama kali salah satunya dipengaruhi oleh faktor kepribadian. Menghadapi tugas keperawatan yang pertama kali bagi mahasiswa Akper Bethesda merupakan situasi baru yang belum jelas dan belum pasti sehingga terasa menekan dan menegangkan stressfull. Akan tetapi cemas atau tidaknya seseorang dalam menghadapi situasi ini tergantung pada penilaian kognitifnya. Kemampuan setiap individu menilai kejadian yang menekan dan menegangkan ini salah satunya dipengaruhi oleh kepribadian. Kobasa 1979 mengemukakan ketabahan sebagai karakteristik kepribadian yang mempunyai fungsi sebagai sumber perlawanan saat individu menemui suatu kejadian yang menekan dan menegangkan. Para mahasiswa Akper Bethesda secara umum mengalami kecemasan yang rendah ketika menghadapi tugas keperawatan di Rumah Sakit, meskipun ini merupakan pengalaman yang pertama kali tetapi mereka menilai hal tersebut sebagai suatu periode yang wajar dan memang harus dilewati sebagai calon perawat yang dituntut menjadi perawat yang profesional. Oleh sebab itu, mereka mengaku ketika waktunya tiba untuk menjalankan tugas keperawatan di Rumah Sakit mereka menghadapinya dengan senang hati sebagai resiko calon perawat, sehingga tidak membuat mereka khawatir dan bingung. Para mahasiswa Akper justru memandang ini adalah suatu tantangan menghadapi situasi dan pengalaman yang baru, sehingga dapat terus mengembangkan diri mereka. Subjek penelitian sungguh-sungguh menyadari bahwa ada suatu proses pembelajaran sebagai calon perawat yang akan mereka lewati yaitu menjalankan tugas keperawatan, sehingga mereka tidak terlalu mencemaskan permasalahan yang akan mereka hadapi nantinya. Pada kenyataannya tugas keperawatan bukanlah tugas yang mudah, beberapa tugas keperawatan memiliki bobot yang berat bahkan menimbulkan ketegangan. Tugas keperawatan merupakan kewajiban yang harus mereka tanggung. Jika kecemasan itu muncul akibat dari tugas keperawatan yang harus mereka