B. Seting Tempat
Setting
a. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IV SD Kanisius Klepu di Dusun Klepu, Kelurahan Sendang Mulyo, Kecamatan Minggir, Kabupaten
Sleman. b.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SD Kanisius Klepu
tahun pelajaran 20112012. Jumlah siswa 28 anak yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
c. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan kemampuan mengarang dengan menggunakan media gambar pada pelajaran Bahasa
Indonesia materi mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20112012.
d. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun ajaran 20112012 yakni bulan Januari-Juli 2012.
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
NO KEGIATAN
BULANTAHUN
Jan 2012
Feb 2012
Maret 2012
April 2012
Mei 2012
Juni 2012
Juli 2012
Agust 2012
Sept 2012
Okt 2012
Nov 2012
Des 2012
Jan 2013
Feb 2013
Maret 2013
April 2013
1
Observasi
2
Proposal
3
Permohonan ijin
4
Pengumpulan data
5
Pengolahan data
6
Penyusunan laporan
7
Ujian skripsi
8
Revisi
9
Artikel
26
C. Rencana Tindakan
Planing
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dan kedua dengan menggunakan media gam. Rencana tindakan akan
dijabarkan sebagai berikut.
1. Persiapan
1. Permintaan izin kepada Kepala SD Kanisius Klepu.
2. Melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Kanisius Klepu.
3. Melakukan pengamatan observasi pada siswa kelas IV SD
Kanisius Klepu untuk mengetahui gambaran siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia.
4. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang dihadapi siswa
mengenai materi mengarang. 5.
Menyusun Proposal Penelitian. 6.
Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.
7. Menyusun instrumen pembelajaran silabus, RPP, LKS.
8. Menyusun instrumen pengumpulan data rubrik pengamatan,
pedoman wawancara, rubrik instrumen penilaian. 9.
Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru dalam rangka tindakan perbaikan yang telah
direncanakan. 10.
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Rencana Tindakan setiap siklus
Setelah diperoleh gambaran tentang siswa, maka peneliti akan melakukan tindakan yang akan dilaksanakan dua kali pertemuan pada
setiap siklus. Setiap pertemuan beralokasi 2 jam pelajaran. Rencana tindakan akan dijabarkan sebagai berikut;
SIKLUS I
a. Rencana tindakan
Peneliti mempelajari
SKKD, merencanakan
silabus, menyiapkan RPP, dan Media gambar yang akan digunakan dalam
penelitian. b.
Pelaksanaan tindakan 1.
Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Menyampaikan materi.
3. Mempersiapkan media.
4. Menugaskan siswa membuat karangan dengan tema sesuai
dengan gembar. 5.
Mengumpulkan karya siswa. 6.
Memberi skor karya siswa.
c. Observasi
Observasi minat siswa dengan menggunakan rubrik pengamatan minat siswa yang telah dibuat bersama sesuai
kesepakatan kelas peneliti dan sudah disiapkan sejak siklus 1. d.
Refleksi Refleksi
dilakukan setiap
akhir pertemuan
untuk mengevaluasi setiap tindakan yang telah dilewati.
SIKLUS II a.
Rencana tindakan
Peneliti akan mengevaluasi dan merevisi RPP dengan berdasarkan observasi dan refleksi pada akhir siklus 1 agar
pembelajaran serta hasil yang dicapai dapat lebih baik. b.
Pelaksanaan tindakan. 1.
Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Menyampaikan materi.
3. Mempersiapkan media.
4. Menugaskan siswa membuat karangan dengan tema sesuai
dengan gembar. 5.
Mengumpulkan karya siswa. 6.
Memberi skor karya siswa.
c. Observasi
Mengobservasi perkembangan minat dan aspek afektif siswa pada siklus kedua menggunakan rubrik yang telah disediakan.
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan peneliti pada tahap akhir siklus kedua ini adalah mengevaluasi seluruh rangkaian siklus dan
membandingkan hasil pada siklus 1 dan siklus 2.
D. Instrumen Penelitian
Research instrument
Sesuai dengan judul penelitian ini maka yang menjadi penanda atas keberhasilan penelitian ini adanya peubah minat dan kemampuan mengarang
siswa. Observasi minat siswa dilaksanakan pada setiap pelaksanaan pembelajaran. Data mengenai kemampuan mengarang juga dilakukan pada
kegiatan akhir pembelajaran disetiap pertemuan dengan menggunakan instrumen rubrik karangan.
Tabel 2 : Peubah dan Instrumen Penelitian No Peubah
Indikator Data
Pengumpulan Instrumen
1 Minat
a. Ekspresi
perasaan senang b.
Perhatian dalam belajar
c. Ketertarikan
pada materi dan guru
Jumlah siswa yang
terlibat Observasi dan
wawancara Rubrik
pengamatan minat
d. Keterlibatan
siswa dalam pembelajaran
2 Kemampuan
mengarang d.
Rata-rata nilai penulisan
karangan e.
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
Nilai tes dan non
tes. Produk.
Lembar karangan
siswa dan rubrik
penilaian.
1. Rubrik pengamatan.
Observation rubric
Rubrik pengamatan yang dibuat peneliti untuk memperoleh data terdiri dari; rubrik pengamatan minat dan rubrik pengamatan
aspek afektif. a.
Rubrik pengamatan minat.
Rubrik pengamatan minat disusun secara bersama-sama oleh kelompok mahasiswa yang mengambil skripsi PTK. Rubrik
disusun dengan
berdasarkan indikator-indikator
yang berhubungan dengan minat belajar siswa.
Instrumen ini digunakan pada kelas IV SD Kanisius Klepu pada saat kegiatan belajar Bahasa Indonesia sedang berlangsung.
Penggunaan instrumen dibedakan menjadi dua yaitu sebelum
dilakukan tindakan siklus dan pada setiap dilakukan tindakan siklus.
Penggunaan instrumen pengamatan minat yang dilakukan sebelum adanya tindakan siklus dimaksudkan untuk mengetahui
minat awal siswa. Penggunaan instrumen yang dilakukan pada saat dilakukan tindakan dimaksudkan untuk mengetahui
peningkatan minat siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Bentuk rubrik pengamatan minat dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 3 : Rubrik Pengamatan Minat Siswa
No Indikator
Deskriptor Nampak
√ Tidak x
Skor
1 Ekspresi perasaan
senang a.
Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias.
b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi
tugas dari guru. c.
Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai.
d. Siswa menyiapkan buku pelajaran
sebelum pelajaran dimulai. e.
Siswa duduk tenang siap untuk belajar.
2 Perhatian dalam
belajar a.
Siswa aktif bertanya didalam kelas. b.
Siswa aktif menjawab pertanyaaan. c.
Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama.
d. Siswa tidak melamun di dalam
kelas. e.
Siswa tidak berbicara atau mengganggu teman lain ketika
belajar. 3
Kemauan untuk mengembangkan
diri a.
Siswa giat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia.
b. Siswa menanyakan kesulitan yang
dialaminya kepada guru. c.
Siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh
guru. d.
Siswa mengerjakan tugas dari guru.
e. Siswa membawa buku atau sumber
lain dalam belajar. 4
Keterlibatan siswa dalam
belajar a.
Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi.
b. Siswa mau membantu teman lain
yang mengalami kesulitan belajar. c.
Siswa bekerja sama dalam kelompok.
d. Siswa maju kedepan mengerjakan
tugas. e.
Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan
dari guru. Jumlah Skor
Petunjuk penggunaan instrumen pengamatan minat adalah dengan cara memberi tanda chek list
√ jika deskritor nampak pada diri anak dan tanda x jika deskriptor tidak nampak pada diri anak. Seluruh siswa harus diamati satu
persatu dan tidak boleh ada siswa yang tidak teramati. Rentang skor sesuai dengan PAP tipe I.
Tabel 4 : Kriteria skor minat
No Skor
Kriteria 1
16 – 20
Sangat Berminat 2
12 – 15
Berminat 3
8 – 11
Cukup Berminat 4
4 - 7 Kurang Berminat
5 0 - 3
Tidak berminat
b. Indikator aspek afektif
Indikator aspek afektif menjadi bahan yang dikembangkan dalam bentuk rubrik. Rubrik yang telah disusun digunakan pada
penilaian untuk mengetahui seberapa kuat aspek afektif setiap siswa
dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
dalam hubungannya dalam berinteraksi sosial di dalam kelas. Indikator
aspek afektif dan pengembangannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5 : Indikator aspek afektif No
Indikator
1 Bertanggung jawab dalam kerjasama dan diskusi kelompok.
Tabel 6 : Pengembangan indikator aspek afektif Penilaian Afektif
Bertanggung jawab dan kerja sama dalam diskusi kelompok
No Nama
siswa Aspek yang dinilai
Jumlah skor
Bergabung dalam
kelompok Menerima
tugas. Mengerjakan
tugas dengan sungguh-
sungguh. Aktif
dalam kelompok.
Pengumpulan tugas tepat
waktu.
1 2
3 4
dst Kriteria Penilaian
1. Bergabung dalam kelompok.
a. Nilai 4 jika siswa tidak mengeluhkan pembagian kelompok oleh guru,
bergabung dalam kelompok tanpa paksaan guru.
b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan pembagian kelompok oleh guru tetapi
bergabung dalam kelompok tanpa paksaan.
c. Nilai 2 jika siswa mengeluhkan pembagian kelompok tetapi mau
bergabung dalam kelompok dengan paksaan.
d. Nilai 1 jika siswa mengeluh pembagian kelompok dan tidak mau
bergabung dengan kelompok.
2.
Menerima tugas kelompok dari guru.
a. Nilai 4 jika siswa tidak mengeluh diberi tugas dan mengerjakan tugas
tanpa instruksi ulang oleh guru.
b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas
tanpa istruksi ulang.
c. Nilai 2 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas
dengan instruksi berulang-ulang.
d.
Nilai 1 jika siswa tidak ikut mengerjakan tugas.
3.
Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
a. Nilai 4 jika siswa mengerjakan tugas dengan membaca dahulu
petunjuk, mendiskusikannya dengan teman kelompoknya dengan
membaca dua sumber materi.
b. Nilai 3 jika siswa mengerjakan tugas dengan membaca dahulu
petunjuk, mendiskusikannya dengan teman kelompoknya dengan
membaca satu sumber materi. .
c. Nilai 2 jika siswa mengerjakan tugas dan mendiskusikannya dengan
teman kelompoknya tidak membaca sumber materi.
d.
Nilai 1 jika langsung mengerjakan tanpa membaca sumber.
4.
Aktif dalam kelompok.
a. Nilai 4 jika siswa menyampaikan pendapatnya lebih dari tiga kali
dalam mengerjakan tugas kelompok.
b. Nilai 3 jika siswa menyampaikan pendapatnya tiga kali dalam
mengerjakan tugas kelompok.
c. Nilai 2 jika siswa menyampaikan pendapatnya kurang dari dua kali
dalam mengerjakan tugas kelompok.
d.
Nilai 1 jika siswa tidak menyampaikan pendapat.
5.
Pengumpulan tugas tepat waktu.
a. Nilai 4 jika siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas
sebelum waktu yang ditentukan habis.
b. Nilai 3 jika siswa siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas
tepat waktu yang ditentukan.
c. Nilai 2 jika siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas setelah
waktu yang ditentukan habis.
d. Nilai 1 jika siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas harus
dipaksa oleh guru.
2. Panduan wawancara
Panduan wawancara dibuat untuk mendukung data pada pengamatan minat. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru
dan sebagian siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai pada setiap pertemuan siklus. Panduan wawancara dapat dilihat pada tabel
berikut;
Tabel 7: Panduan Wawancara Kepada Guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah siswa terlihat senang mengikuti pelajaran
mengarang yang ibu ajarkan dengan menggunakan media gambar? Mengapa?
2 Apakah perhatian siswa sudah terfokus mengikuti
kegiatan mengarang yang ibu pimpin menggunakan media gambar? Mengapa?
3 Apakah siswa tertarik pada materi mengarang yang ibu
ajarkan menggunakan media gambar? Mengapa? 4
Apakah siswa tertarik kepada ibu guru dalam mengajarkan materi mengarang menggunakan media
gambar? Mengapa?
5 Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan mengarang
yang ibu pimpin menggunakan media gambar? Berilah contoh keterlibatannya?
Tabel 8 : Panduan Wawancara Kepada Siswa
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu merasa senang mengikuti kegiatan
pelajaran mengarang menggunakan media gambar? Mengapa?
2 Apakah perhatianmu bisa terfokus mengikuti kegiatan
pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gambar?
3 Apakah kamu sekarang tertarik pada materi pelajaran
mengarang? 4
Apakah kamu tertarik pada guru yang mengajar mengarang dengan media gambar?
5 Apakah kamu terlibat penuh dalam kegiatan mengarang
dengan media gambar?
3. Penilaian Produk
Product assesment
Penilaian diperlukan untuk mengukur kemampuan siswa, dalam hal ini produk yang dimaksud adalah menulis karangan dengan
berdasarkan pada gambar. Penilaian hendaknya dilakukan seobjektif mungkin agar dalam menilai sebuah produk benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan kebenaran oleh seorang guru.
Peneliti dalam menilai sebuah produk karangan menggunakan sebuah rubrik penilaian yang disusun dengan memperhatikan
pedoman-pedoman tertentu. Penilaian yang dibuat peneliti dengan menggabungkan pendapat para ahli sebagai pedoman pembuatan
rubrik penilaian
karangan mencakup
hasil karangan
dan psikomotorik. Para ahli tersebut antara lain; Burhan 1995: 304-305,
Darwis 2011:43 dan Liang Gie 1992:23-24. Hasil penggabungan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.
a. Indikator aspek psikomotorik.
Indikator aspek psikomotorik dibuat untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menggunakan alat
tubuhnya. Keterampilan yang dimaksudkan adalah kemampuan siswa dalam mempergunakan fisik berupa tangan untuk menulis
karangan pada lembar jawaban. Indikator aspek psikomotorik juga menjadi bahan untuk
menyusun rubrik penilaian dalam rangka menilai aspek psikomotorik siswa. Indikator aspek psikomotorik serta rubriknya
dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 9 : Indikator aspek psikomotorik No
Indikator aspek psikomotorik
1 Menulis karangan dengan bersih dan rapi
Tabel 10 : Pengembangan indikator aspek psikomotorik Penilaian Psikomotorik
Menulis karangan dengan bersih dan rapi
No Nama siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor Kebersihan
lembar kerja
Kerapian tulisan
Penulisan huruf tegak
bersambung 1
2 3
4 5
Kriteria Penilaian
1. Kebersihan lembar kerja.
a. Nilai 5 jika tidak ada coretan, tidak ada bekas tipekan.
b. Nilai 4 jika terdapat maksimal 3 coretan dan maksimal 3 bekas
tipekan. c.
Nilai 3 jika terdapat maksimal 5 coretan dan maksimal 3 bekas tipekan.
d. Nilai 2 jika terdapat maksimal 7 coretan dan maksimal 7 bekas
tipekan. e.
Nilai 1 jika terdapat lebih dari 7 coretan dan bekas tipekan. 2.
Kerapian tulisan. a.
Nilai 5 jika tulisan tidak melebihi batas, tidak berjejal, ukuran huruf sesuai ukuran huruf sama besar kecuali huruf kapital , penulisan jelas
dan terbaca. b.
Nilai 4 jika 1 aspek tidak terpenuhi. c.
Nilai 3 jika 2 aspek tidak terpenuhi. d.
Nilai 2 jika 3 aspek tidak terpenuhi. e.
Nilai 1 jika seluruh aspek tidak terpenuhi.
3. Penulisan huruf tegak bersambung.
a. Nilai 5 jika seluruh karangan menggunakan huruf tegak bersambung.
b. Nilai 4 jika terdapat maksimal 5 kata yang ditulis tanpa tegak
bersambung. c.
Nilai 3 jika terdapat maksimal 7 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung.
d. Nilai 2 jika terdapat maksimal 10 kata yang ditulis tanpa tegak
bersambung. e.
Nilai 1 jika terdapat lebih dari 10 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung.
b. Indikator penilaian penulisan karangan.
Penilaian karangan harus sesuai dengan unsur di dalam kaidah penulisan. Hal ini agar penilaian sebuah karangan benar-
benar mampu mencakup unsur penulisan sebuah karangan serta dapat dipertanggung jawabkan keobyektitannya. Aturan penilaian
penulisan karangan tersirat di dalam rumusan yang sudah dikemukakan oleh para ahli bahasa mengenai cara menulis
karangan yang baik. Penulisan karangan yang dianggap baik adalah karangan
yang memenuhi unsur-unsur tata kebahasaan dalam menulis karangan. Unsur penulisan yang sudah dirumuskan oleh para ahli
bahasa Darwis 2011:43 dan Liang Gie 1992:23-24 mengenai penulisan karangan dapat dilihat dalam tabel indikator penilaian
karangan berikut ini.
Tabel 11 : Indikator Rubrik Penilaian Karangan No
Indikator 1
Judul
2 Ejaan
3 Gagasan
4 Tata Bahasa
5
Organisasi
Tabel 12 : Pengembangan Indikator Rubrik Penilaian Karangan No
Indikator Skala
1
Judul a.
Sesuai dengan gambar, relevan dengan isi karangan, kurang dari 5 kata, jelas, menarik.
5
b. 4 aspek terpenuhi
4
c. 3 aspek terpenuhi
3
d. 2 aspek terpenuhi
2
e. 1 aspek terpenuhi
1 2
Ejaan a.
Tidak ada kesalahan dalam penggunaan ejaan huruf, penulisan kata dan penggunaan tanda
baca.
5
b. Terdapat maksimal 5 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
4
c. Terdapat maksimal 7 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
3
d. Terdapat maksimal 10 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
2
e. Terdapat lebih dari 10 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
1
3 Gagasan
a. Gagasan yang disajikan sesuai dengan gambar,
mudah dipahami pembaca, logis, berhubungan dalam kehidupan sosial siswa dan mengandung
unsur alam.
5
b. 4 aspek terpenuhi.
4
c. 3 aspek terpenuhi.
3
d. 2 aspek terpenuhi.
2
e. 1 aspek terpenuhi.
1 4
Tata bahasa a.
Struktur kalimat lengkap subjek, predikat, objek, tidak ada kalimat yang diulang-ulang,
adanya kepaduan yang baik dan jelas antara unsur kata membentuk kalimat, menunjukkan
kesatuan gagasan, menunjukkan makna.
5
b. 4 aspek terpenuhi.
4
c. 3 aspek terpenuhi.
3
d. 2 aspek terpenuhi.
2
e. 1 aspek terpenuhi.
1 5
Organisasi a.
Susunan karangan lengkap judul, pembukaan, isi dan penutup, memiliki kesatuan bentuk,
menggunakan kalimat efektif, setiap awal paragrap menjorok ke dalam, adanya kepaduan
antar paragraph.
5
b. 4 aspek terpenuhi.
4
c. 3 aspek terpenuhi.
3
d. 2 aspek terpenuhi.
2
e. 1 aspek terpenuhi.
1
Tabel 13 : Kriteria penskoran rubrik penilaian karangan
No Aspek
Skala nilai Bobot
Jumlah skor
1 2
3 4
5 1
Judul 2
2 Ejaan
3 3
Gagasan 4
4 Tata bahasa
5 5
Organisasi 6
Total skor
E. Validitas
a.
Validitas Instrumen Penelitian.
Sebuah instrumen atau alat yang baik adalah alat yang mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan apa yang akan dijangkau
oleh pengguna. Oleh karena itu sebuah alat memerlukan suatu pernyataan sahih jika alat tersebut dapat diperbandingkan dengan alat lain yang
mempunyai indikasi yang hamper sama yang pernah digunakan. Validitas instrumen penelitian membutuhkan pernyataan sahih atau
valid agar instrumen tersebut dapat dipertanggung-jawabkan. Maka, dalam penelitian ini peneliti memvalidasikan instrumen penelitian
terlebih dahulu sebelum digunakan agar instrumen tersebut dapat
menghasilkan data penelitian yang akurat. Peneliti memvalidasi instrument penelitian dengan
expert judgement. Expert
judgement
adalah metode
validasi dengan
cara mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada para ahli. Kegiatan
konsultasi akan menghasilkan saran serta masukan para ahli sehingga alat dapat diperiksa kembali agar menjadi intrumen yang valid.
b. Validasi perangkat pembelajaran.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran bahasa Indonesia. Bentuk perangkat pembelajaran tersebut
antara lain; Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, LKS dan Ringkasan materi.
Seluruh perangkat pembelajaran divalidasi oleh satu dosen PGSD USD, satu dosen PGSD UVBN Universitas Veteran Bangun Nusantara
SUKOHARJO, kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia kelas IV. Kegiatan validasi ini, peneliti menggunakan lembar validasi yang sudah
dibuat secara bersama teman kelompok dan dosen pembimbing. Lembar validasi berisi skor yang dihitung menggunakan PAP tipe I Penilaian
Acuan Patokan. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14 : Skor Validasi Perangkat Pembelajaran
Expert judgement
No Perangkat
Pembelajaran Ahli
Rata-rata Hasil Penilaian
1 Silabus
Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD
4,1 Dosen PGSD Sukoharjo
4,2 Kepala SD Kanisius Klepu
4,2 Guru Bahasa Indonesia SD
Kanisius Klepu 4,5
Rata-rata 4,25
2 RPP
Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD
4 Dosen PGSD Sukoharjo
4,3 Kepala SD Kanisius Klepu
4,7 Guru Bahasa Indonesia SD
Kanisius Klepu 4,6
Rata-rata 4,4
3 LKS
Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD
4,3 Dosen PGSD Sukoharjo
4,8 Kepala SD Kanisius Klepu
4,7 Guru Bahasa Indonesia SD
Kanisius Klepu 4,7
Rata-rata
4,6 4
Materi Ajar Dosen Bahasa Indonesia PGSD
USD 4,4
Dosen PGSD Sukoharjo 4,6
Kepala SD Kanisius Klepu 4,2
Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu
4,8
Rata-rata 4,5
Tabel 15 : Kriteria validasi Perangkat Pembelajaran Rentang skor
Kriteria 4,2
– 5
Sangat baik
3,4 – 4,1
Baik
2,6 – 3,3
Cukup baik
1,8 – 2,5
Kurang baik
1 – 1,7
Buruk
Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut dapat diketahui bahwa :
1. Rata-rata validasi Silabus 4,25.
2. Rata-rata validasi RPP 4,4.
3. Rata-rata validasi LKS 4,6.
4. Rata-rata validasi Bahan Ajar 4,5.
5. Rata-rata validasi seluruh perangkat pembelajaran 4,43
dengan kriteria sangat baik. Kesimpulan dari hasil perhitungan di atas bahwa perangkat
pembelajaran yang digunakan layak sebagai instrumen penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data