Seting Tempat Validitas METODOLOGI PENELITIAN

B. Seting Tempat

Setting a. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SD Kanisius Klepu di Dusun Klepu, Kelurahan Sendang Mulyo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman. b. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20112012. Jumlah siswa 28 anak yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. c. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan kemampuan mengarang dengan menggunakan media gambar pada pelajaran Bahasa Indonesia materi mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun pelajaran 20112012. d. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun ajaran 20112012 yakni bulan Januari-Juli 2012. Tabel 1 : Jadwal Penelitian NO KEGIATAN BULANTAHUN Jan 2012 Feb 2012 Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 Agust 2012 Sept 2012 Okt 2012 Nov 2012 Des 2012 Jan 2013 Feb 2013 Maret 2013 April 2013 1 Observasi 2 Proposal 3 Permohonan ijin 4 Pengumpulan data 5 Pengolahan data 6 Penyusunan laporan 7 Ujian skripsi 8 Revisi 9 Artikel 26

C. Rencana Tindakan

Planing Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dan kedua dengan menggunakan media gam. Rencana tindakan akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Persiapan

1. Permintaan izin kepada Kepala SD Kanisius Klepu. 2. Melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Kanisius Klepu. 3. Melakukan pengamatan observasi pada siswa kelas IV SD Kanisius Klepu untuk mengetahui gambaran siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. 4. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang dihadapi siswa mengenai materi mengarang. 5. Menyusun Proposal Penelitian. 6. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya. 7. Menyusun instrumen pembelajaran silabus, RPP, LKS. 8. Menyusun instrumen pengumpulan data rubrik pengamatan, pedoman wawancara, rubrik instrumen penilaian. 9. Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru dalam rangka tindakan perbaikan yang telah direncanakan. 10. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Rencana Tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran tentang siswa, maka peneliti akan melakukan tindakan yang akan dilaksanakan dua kali pertemuan pada setiap siklus. Setiap pertemuan beralokasi 2 jam pelajaran. Rencana tindakan akan dijabarkan sebagai berikut; SIKLUS I a. Rencana tindakan Peneliti mempelajari SKKD, merencanakan silabus, menyiapkan RPP, dan Media gambar yang akan digunakan dalam penelitian. b. Pelaksanaan tindakan 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Menyampaikan materi. 3. Mempersiapkan media. 4. Menugaskan siswa membuat karangan dengan tema sesuai dengan gembar. 5. Mengumpulkan karya siswa. 6. Memberi skor karya siswa. c. Observasi Observasi minat siswa dengan menggunakan rubrik pengamatan minat siswa yang telah dibuat bersama sesuai kesepakatan kelas peneliti dan sudah disiapkan sejak siklus 1. d. Refleksi Refleksi dilakukan setiap akhir pertemuan untuk mengevaluasi setiap tindakan yang telah dilewati. SIKLUS II a. Rencana tindakan Peneliti akan mengevaluasi dan merevisi RPP dengan berdasarkan observasi dan refleksi pada akhir siklus 1 agar pembelajaran serta hasil yang dicapai dapat lebih baik. b. Pelaksanaan tindakan. 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Menyampaikan materi. 3. Mempersiapkan media. 4. Menugaskan siswa membuat karangan dengan tema sesuai dengan gembar. 5. Mengumpulkan karya siswa. 6. Memberi skor karya siswa. c. Observasi Mengobservasi perkembangan minat dan aspek afektif siswa pada siklus kedua menggunakan rubrik yang telah disediakan. d. Refleksi Refleksi yang dilakukan peneliti pada tahap akhir siklus kedua ini adalah mengevaluasi seluruh rangkaian siklus dan membandingkan hasil pada siklus 1 dan siklus 2.

D. Instrumen Penelitian

Research instrument Sesuai dengan judul penelitian ini maka yang menjadi penanda atas keberhasilan penelitian ini adanya peubah minat dan kemampuan mengarang siswa. Observasi minat siswa dilaksanakan pada setiap pelaksanaan pembelajaran. Data mengenai kemampuan mengarang juga dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran disetiap pertemuan dengan menggunakan instrumen rubrik karangan. Tabel 2 : Peubah dan Instrumen Penelitian No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1 Minat a. Ekspresi perasaan senang b. Perhatian dalam belajar c. Ketertarikan pada materi dan guru Jumlah siswa yang terlibat Observasi dan wawancara Rubrik pengamatan minat d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran 2 Kemampuan mengarang d. Rata-rata nilai penulisan karangan e. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM Nilai tes dan non tes. Produk. Lembar karangan siswa dan rubrik penilaian.

1. Rubrik pengamatan.

Observation rubric Rubrik pengamatan yang dibuat peneliti untuk memperoleh data terdiri dari; rubrik pengamatan minat dan rubrik pengamatan aspek afektif. a. Rubrik pengamatan minat. Rubrik pengamatan minat disusun secara bersama-sama oleh kelompok mahasiswa yang mengambil skripsi PTK. Rubrik disusun dengan berdasarkan indikator-indikator yang berhubungan dengan minat belajar siswa. Instrumen ini digunakan pada kelas IV SD Kanisius Klepu pada saat kegiatan belajar Bahasa Indonesia sedang berlangsung. Penggunaan instrumen dibedakan menjadi dua yaitu sebelum dilakukan tindakan siklus dan pada setiap dilakukan tindakan siklus. Penggunaan instrumen pengamatan minat yang dilakukan sebelum adanya tindakan siklus dimaksudkan untuk mengetahui minat awal siswa. Penggunaan instrumen yang dilakukan pada saat dilakukan tindakan dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan minat siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Bentuk rubrik pengamatan minat dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3 : Rubrik Pengamatan Minat Siswa No Indikator Deskriptor Nampak √ Tidak x Skor 1 Ekspresi perasaan senang a. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias. b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru. c. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai. d. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai. e. Siswa duduk tenang siap untuk belajar. 2 Perhatian dalam belajar a. Siswa aktif bertanya didalam kelas. b. Siswa aktif menjawab pertanyaaan. c. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. d. Siswa tidak melamun di dalam kelas. e. Siswa tidak berbicara atau mengganggu teman lain ketika belajar. 3 Kemauan untuk mengembangkan diri a. Siswa giat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia. b. Siswa menanyakan kesulitan yang dialaminya kepada guru. c. Siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru. d. Siswa mengerjakan tugas dari guru. e. Siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar. 4 Keterlibatan siswa dalam belajar a. Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi. b. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan belajar. c. Siswa bekerja sama dalam kelompok. d. Siswa maju kedepan mengerjakan tugas. e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru. Jumlah Skor Petunjuk penggunaan instrumen pengamatan minat adalah dengan cara memberi tanda chek list √ jika deskritor nampak pada diri anak dan tanda x jika deskriptor tidak nampak pada diri anak. Seluruh siswa harus diamati satu persatu dan tidak boleh ada siswa yang tidak teramati. Rentang skor sesuai dengan PAP tipe I. Tabel 4 : Kriteria skor minat No Skor Kriteria 1 16 – 20 Sangat Berminat 2 12 – 15 Berminat 3 8 – 11 Cukup Berminat 4 4 - 7 Kurang Berminat 5 0 - 3 Tidak berminat b. Indikator aspek afektif Indikator aspek afektif menjadi bahan yang dikembangkan dalam bentuk rubrik. Rubrik yang telah disusun digunakan pada penilaian untuk mengetahui seberapa kuat aspek afektif setiap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dalam hubungannya dalam berinteraksi sosial di dalam kelas. Indikator aspek afektif dan pengembangannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5 : Indikator aspek afektif No Indikator 1 Bertanggung jawab dalam kerjasama dan diskusi kelompok. Tabel 6 : Pengembangan indikator aspek afektif Penilaian Afektif Bertanggung jawab dan kerja sama dalam diskusi kelompok No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Bergabung dalam kelompok Menerima tugas. Mengerjakan tugas dengan sungguh- sungguh. Aktif dalam kelompok. Pengumpulan tugas tepat waktu. 1 2 3 4 dst Kriteria Penilaian 1. Bergabung dalam kelompok. a. Nilai 4 jika siswa tidak mengeluhkan pembagian kelompok oleh guru, bergabung dalam kelompok tanpa paksaan guru. b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan pembagian kelompok oleh guru tetapi bergabung dalam kelompok tanpa paksaan. c. Nilai 2 jika siswa mengeluhkan pembagian kelompok tetapi mau bergabung dalam kelompok dengan paksaan. d. Nilai 1 jika siswa mengeluh pembagian kelompok dan tidak mau bergabung dengan kelompok. 2. Menerima tugas kelompok dari guru. a. Nilai 4 jika siswa tidak mengeluh diberi tugas dan mengerjakan tugas tanpa instruksi ulang oleh guru. b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas tanpa istruksi ulang. c. Nilai 2 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas dengan instruksi berulang-ulang. d. Nilai 1 jika siswa tidak ikut mengerjakan tugas. 3. Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. a. Nilai 4 jika siswa mengerjakan tugas dengan membaca dahulu petunjuk, mendiskusikannya dengan teman kelompoknya dengan membaca dua sumber materi. b. Nilai 3 jika siswa mengerjakan tugas dengan membaca dahulu petunjuk, mendiskusikannya dengan teman kelompoknya dengan membaca satu sumber materi. . c. Nilai 2 jika siswa mengerjakan tugas dan mendiskusikannya dengan teman kelompoknya tidak membaca sumber materi. d. Nilai 1 jika langsung mengerjakan tanpa membaca sumber. 4. Aktif dalam kelompok. a. Nilai 4 jika siswa menyampaikan pendapatnya lebih dari tiga kali dalam mengerjakan tugas kelompok. b. Nilai 3 jika siswa menyampaikan pendapatnya tiga kali dalam mengerjakan tugas kelompok. c. Nilai 2 jika siswa menyampaikan pendapatnya kurang dari dua kali dalam mengerjakan tugas kelompok. d. Nilai 1 jika siswa tidak menyampaikan pendapat. 5. Pengumpulan tugas tepat waktu. a. Nilai 4 jika siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas sebelum waktu yang ditentukan habis. b. Nilai 3 jika siswa siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu yang ditentukan. c. Nilai 2 jika siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas setelah waktu yang ditentukan habis. d. Nilai 1 jika siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas harus dipaksa oleh guru.

2. Panduan wawancara

Panduan wawancara dibuat untuk mendukung data pada pengamatan minat. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru dan sebagian siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai pada setiap pertemuan siklus. Panduan wawancara dapat dilihat pada tabel berikut; Tabel 7: Panduan Wawancara Kepada Guru No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah siswa terlihat senang mengikuti pelajaran mengarang yang ibu ajarkan dengan menggunakan media gambar? Mengapa? 2 Apakah perhatian siswa sudah terfokus mengikuti kegiatan mengarang yang ibu pimpin menggunakan media gambar? Mengapa? 3 Apakah siswa tertarik pada materi mengarang yang ibu ajarkan menggunakan media gambar? Mengapa? 4 Apakah siswa tertarik kepada ibu guru dalam mengajarkan materi mengarang menggunakan media gambar? Mengapa? 5 Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan mengarang yang ibu pimpin menggunakan media gambar? Berilah contoh keterlibatannya? Tabel 8 : Panduan Wawancara Kepada Siswa No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah kamu merasa senang mengikuti kegiatan pelajaran mengarang menggunakan media gambar? Mengapa? 2 Apakah perhatianmu bisa terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gambar? 3 Apakah kamu sekarang tertarik pada materi pelajaran mengarang? 4 Apakah kamu tertarik pada guru yang mengajar mengarang dengan media gambar? 5 Apakah kamu terlibat penuh dalam kegiatan mengarang dengan media gambar?

3. Penilaian Produk

Product assesment Penilaian diperlukan untuk mengukur kemampuan siswa, dalam hal ini produk yang dimaksud adalah menulis karangan dengan berdasarkan pada gambar. Penilaian hendaknya dilakukan seobjektif mungkin agar dalam menilai sebuah produk benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenaran oleh seorang guru. Peneliti dalam menilai sebuah produk karangan menggunakan sebuah rubrik penilaian yang disusun dengan memperhatikan pedoman-pedoman tertentu. Penilaian yang dibuat peneliti dengan menggabungkan pendapat para ahli sebagai pedoman pembuatan rubrik penilaian karangan mencakup hasil karangan dan psikomotorik. Para ahli tersebut antara lain; Burhan 1995: 304-305, Darwis 2011:43 dan Liang Gie 1992:23-24. Hasil penggabungan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada penjelasan berikut ini. a. Indikator aspek psikomotorik. Indikator aspek psikomotorik dibuat untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menggunakan alat tubuhnya. Keterampilan yang dimaksudkan adalah kemampuan siswa dalam mempergunakan fisik berupa tangan untuk menulis karangan pada lembar jawaban. Indikator aspek psikomotorik juga menjadi bahan untuk menyusun rubrik penilaian dalam rangka menilai aspek psikomotorik siswa. Indikator aspek psikomotorik serta rubriknya dapat dilihat pada tabel berikut; Tabel 9 : Indikator aspek psikomotorik No Indikator aspek psikomotorik 1 Menulis karangan dengan bersih dan rapi Tabel 10 : Pengembangan indikator aspek psikomotorik Penilaian Psikomotorik Menulis karangan dengan bersih dan rapi No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kebersihan lembar kerja Kerapian tulisan Penulisan huruf tegak bersambung 1 2 3 4 5 Kriteria Penilaian 1. Kebersihan lembar kerja. a. Nilai 5 jika tidak ada coretan, tidak ada bekas tipekan. b. Nilai 4 jika terdapat maksimal 3 coretan dan maksimal 3 bekas tipekan. c. Nilai 3 jika terdapat maksimal 5 coretan dan maksimal 3 bekas tipekan. d. Nilai 2 jika terdapat maksimal 7 coretan dan maksimal 7 bekas tipekan. e. Nilai 1 jika terdapat lebih dari 7 coretan dan bekas tipekan. 2. Kerapian tulisan. a. Nilai 5 jika tulisan tidak melebihi batas, tidak berjejal, ukuran huruf sesuai ukuran huruf sama besar kecuali huruf kapital , penulisan jelas dan terbaca. b. Nilai 4 jika 1 aspek tidak terpenuhi. c. Nilai 3 jika 2 aspek tidak terpenuhi. d. Nilai 2 jika 3 aspek tidak terpenuhi. e. Nilai 1 jika seluruh aspek tidak terpenuhi. 3. Penulisan huruf tegak bersambung. a. Nilai 5 jika seluruh karangan menggunakan huruf tegak bersambung. b. Nilai 4 jika terdapat maksimal 5 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung. c. Nilai 3 jika terdapat maksimal 7 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung. d. Nilai 2 jika terdapat maksimal 10 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung. e. Nilai 1 jika terdapat lebih dari 10 kata yang ditulis tanpa tegak bersambung. b. Indikator penilaian penulisan karangan. Penilaian karangan harus sesuai dengan unsur di dalam kaidah penulisan. Hal ini agar penilaian sebuah karangan benar- benar mampu mencakup unsur penulisan sebuah karangan serta dapat dipertanggung jawabkan keobyektitannya. Aturan penilaian penulisan karangan tersirat di dalam rumusan yang sudah dikemukakan oleh para ahli bahasa mengenai cara menulis karangan yang baik. Penulisan karangan yang dianggap baik adalah karangan yang memenuhi unsur-unsur tata kebahasaan dalam menulis karangan. Unsur penulisan yang sudah dirumuskan oleh para ahli bahasa Darwis 2011:43 dan Liang Gie 1992:23-24 mengenai penulisan karangan dapat dilihat dalam tabel indikator penilaian karangan berikut ini. Tabel 11 : Indikator Rubrik Penilaian Karangan No Indikator 1 Judul 2 Ejaan 3 Gagasan 4 Tata Bahasa 5 Organisasi Tabel 12 : Pengembangan Indikator Rubrik Penilaian Karangan No Indikator Skala 1 Judul a. Sesuai dengan gambar, relevan dengan isi karangan, kurang dari 5 kata, jelas, menarik. 5 b. 4 aspek terpenuhi 4 c. 3 aspek terpenuhi 3 d. 2 aspek terpenuhi 2 e. 1 aspek terpenuhi 1 2 Ejaan a. Tidak ada kesalahan dalam penggunaan ejaan huruf, penulisan kata dan penggunaan tanda baca. 5 b. Terdapat maksimal 5 kesalahan dalam penggunaan ejaan. 4 c. Terdapat maksimal 7 kesalahan dalam penggunaan ejaan. 3 d. Terdapat maksimal 10 kesalahan dalam penggunaan ejaan. 2 e. Terdapat lebih dari 10 kesalahan dalam penggunaan ejaan. 1 3 Gagasan a. Gagasan yang disajikan sesuai dengan gambar, mudah dipahami pembaca, logis, berhubungan dalam kehidupan sosial siswa dan mengandung unsur alam. 5 b. 4 aspek terpenuhi. 4 c. 3 aspek terpenuhi. 3 d. 2 aspek terpenuhi. 2 e. 1 aspek terpenuhi. 1 4 Tata bahasa a. Struktur kalimat lengkap subjek, predikat, objek, tidak ada kalimat yang diulang-ulang, adanya kepaduan yang baik dan jelas antara unsur kata membentuk kalimat, menunjukkan kesatuan gagasan, menunjukkan makna. 5 b. 4 aspek terpenuhi. 4 c. 3 aspek terpenuhi. 3 d. 2 aspek terpenuhi. 2 e. 1 aspek terpenuhi. 1 5 Organisasi a. Susunan karangan lengkap judul, pembukaan, isi dan penutup, memiliki kesatuan bentuk, menggunakan kalimat efektif, setiap awal paragrap menjorok ke dalam, adanya kepaduan antar paragraph. 5 b. 4 aspek terpenuhi. 4 c. 3 aspek terpenuhi. 3 d. 2 aspek terpenuhi. 2 e. 1 aspek terpenuhi. 1 Tabel 13 : Kriteria penskoran rubrik penilaian karangan No Aspek Skala nilai Bobot Jumlah skor 1 2 3 4 5 1 Judul 2 2 Ejaan 3 3 Gagasan 4 4 Tata bahasa 5 5 Organisasi 6 Total skor

E. Validitas

a. Validitas Instrumen Penelitian. Sebuah instrumen atau alat yang baik adalah alat yang mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan apa yang akan dijangkau oleh pengguna. Oleh karena itu sebuah alat memerlukan suatu pernyataan sahih jika alat tersebut dapat diperbandingkan dengan alat lain yang mempunyai indikasi yang hamper sama yang pernah digunakan. Validitas instrumen penelitian membutuhkan pernyataan sahih atau valid agar instrumen tersebut dapat dipertanggung-jawabkan. Maka, dalam penelitian ini peneliti memvalidasikan instrumen penelitian terlebih dahulu sebelum digunakan agar instrumen tersebut dapat menghasilkan data penelitian yang akurat. Peneliti memvalidasi instrument penelitian dengan expert judgement. Expert judgement adalah metode validasi dengan cara mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada para ahli. Kegiatan konsultasi akan menghasilkan saran serta masukan para ahli sehingga alat dapat diperiksa kembali agar menjadi intrumen yang valid. b. Validasi perangkat pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran bahasa Indonesia. Bentuk perangkat pembelajaran tersebut antara lain; Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, LKS dan Ringkasan materi. Seluruh perangkat pembelajaran divalidasi oleh satu dosen PGSD USD, satu dosen PGSD UVBN Universitas Veteran Bangun Nusantara SUKOHARJO, kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia kelas IV. Kegiatan validasi ini, peneliti menggunakan lembar validasi yang sudah dibuat secara bersama teman kelompok dan dosen pembimbing. Lembar validasi berisi skor yang dihitung menggunakan PAP tipe I Penilaian Acuan Patokan. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 14 : Skor Validasi Perangkat Pembelajaran Expert judgement No Perangkat Pembelajaran Ahli Rata-rata Hasil Penilaian 1 Silabus Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD 4,1 Dosen PGSD Sukoharjo 4,2 Kepala SD Kanisius Klepu 4,2 Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu 4,5 Rata-rata 4,25 2 RPP Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD 4 Dosen PGSD Sukoharjo 4,3 Kepala SD Kanisius Klepu 4,7 Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu 4,6 Rata-rata 4,4 3 LKS Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD 4,3 Dosen PGSD Sukoharjo 4,8 Kepala SD Kanisius Klepu 4,7 Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu 4,7 Rata-rata 4,6 4 Materi Ajar Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD 4,4 Dosen PGSD Sukoharjo 4,6 Kepala SD Kanisius Klepu 4,2 Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu 4,8 Rata-rata 4,5 Tabel 15 : Kriteria validasi Perangkat Pembelajaran Rentang skor Kriteria 4,2 – 5 Sangat baik 3,4 – 4,1 Baik 2,6 – 3,3 Cukup baik 1,8 – 2,5 Kurang baik 1 – 1,7 Buruk Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut dapat diketahui bahwa : 1. Rata-rata validasi Silabus 4,25. 2. Rata-rata validasi RPP 4,4. 3. Rata-rata validasi LKS 4,6. 4. Rata-rata validasi Bahan Ajar 4,5. 5. Rata-rata validasi seluruh perangkat pembelajaran 4,43 dengan kriteria sangat baik. Kesimpulan dari hasil perhitungan di atas bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan layak sebagai instrumen penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KEDALOMAN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 157

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGARANG MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS IV MI TLAWONG SAWIT Upaya Peningkatan Keterampilan Mengarang Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas Iv Mi Tlawong Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Keterampilan Mengarang Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas Iv Mi Tlawong Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 10

Upaya peningkatan kemampuan mengarang siswa kelas III SD Kanisius Sorowajan dengan pendekatan PPR tahun ajaran 2013/2014.

0 2 97

Peningkatan minat dan kemampuan mengarang menggunakan media gambar pada materi mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2011/2012.

0 2 193

Peningkatan kemampuan mengarang dengan menggunakan media gambar berseri dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2010/2011.

1 0 92

Peningkatan kemampuan mengarang deskripsi dengan menggunakan media visual gambar seri siswa kelas III B SD Kanisius Demangan Baru 1 semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

1 3 104

Peningkatan kemampuan mengarang siswa kelas IV SD Tarakanita kota Magelang tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan media gambar seri.

0 2 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL GAMBAR SERI SISWA KELAS III B SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD KANISIUS KEMBARAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011 2012

0 0 158