B. Seting Tempat
Setting
a. Tempat penelitian
Penelitian  dilakukan  di  kelas  IV  SD  Kanisius  Klepu  di  Dusun Klepu,  Kelurahan  Sendang  Mulyo,  Kecamatan  Minggir,  Kabupaten
Sleman. b.
Subyek Penelitian Subyek  penelitian  ini  adalah  Siswa  kelas  IV  SD  Kanisius  Klepu
tahun  pelajaran  20112012.  Jumlah  siswa  28  anak  yang  terdiri  dari  13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
c. Obyek Penelitian
Obyek  penelitian  ini  adalah  peningkatan  minat  dan  kemampuan mengarang  dengan  menggunakan  media  gambar  pada  pelajaran  Bahasa
Indonesia  materi  mengarang  siswa  kelas  IV  SD  Kanisius  Klepu  tahun pelajaran 20112012.
d. Waktu Penelitian
Penelitian  ini  dilaksanakan  selama  7  bulan  pada  semester  genap tahun ajaran 20112012 yakni bulan Januari-Juli 2012.
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
NO KEGIATAN
BULANTAHUN
Jan 2012
Feb 2012
Maret 2012
April 2012
Mei 2012
Juni 2012
Juli 2012
Agust 2012
Sept 2012
Okt 2012
Nov 2012
Des 2012
Jan 2013
Feb 2013
Maret 2013
April 2013
1
Observasi
2
Proposal
3
Permohonan ijin
4
Pengumpulan data
5
Pengolahan data
6
Penyusunan laporan
7
Ujian skripsi
8
Revisi
9
Artikel
26
C. Rencana Tindakan
Planing
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dan  kedua  dengan  menggunakan  media  gam.  Rencana  tindakan  akan
dijabarkan sebagai berikut.
1. Persiapan
1. Permintaan izin kepada Kepala SD Kanisius Klepu.
2. Melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Kanisius Klepu.
3. Melakukan  pengamatan  observasi  pada  siswa  kelas  IV  SD
Kanisius  Klepu  untuk  mengetahui  gambaran  siswa  terhadap pelajaran Bahasa Indonesia.
4. Mengidentifikasi  dan  menganalisis  masalah  yang  dihadapi  siswa
mengenai materi mengarang. 5.
Menyusun Proposal Penelitian. 6.
Mengkaji  standar  kompetensi,  kompetensi  dasar,  dan  materi pokoknya.
7. Menyusun instrumen pembelajaran silabus, RPP, LKS.
8. Menyusun  instrumen  pengumpulan  data  rubrik  pengamatan,
pedoman wawancara, rubrik instrumen penilaian. 9.
Membuat  skenario  pembelajaran  yang  berisikan  langkah-langkah yang  dilakukan  guru  dalam  rangka  tindakan  perbaikan  yang  telah
direncanakan. 10.
Mempersiapkan  fasilitas  dan  sarana  pendukung  yang  diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Rencana Tindakan setiap siklus
Setelah  diperoleh  gambaran  tentang  siswa,  maka  peneliti  akan melakukan tindakan  yang akan dilaksanakan dua kali  pertemuan pada
setiap  siklus.  Setiap  pertemuan  beralokasi  2  jam  pelajaran.  Rencana tindakan akan dijabarkan sebagai berikut;
SIKLUS I
a. Rencana tindakan
Peneliti mempelajari
SKKD, merencanakan
silabus, menyiapkan RPP, dan Media  gambar  yang akan digunakan dalam
penelitian. b.
Pelaksanaan tindakan 1.
Menyampaikan  kompetensi  dasar,  indikator,  dan  tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Menyampaikan materi.
3. Mempersiapkan media.
4. Menugaskan  siswa  membuat  karangan  dengan  tema  sesuai
dengan gembar. 5.
Mengumpulkan karya siswa. 6.
Memberi skor karya siswa.
c. Observasi
Observasi  minat  siswa  dengan  menggunakan  rubrik pengamatan  minat  siswa  yang  telah  dibuat  bersama  sesuai
kesepakatan kelas peneliti dan sudah disiapkan sejak siklus 1. d.
Refleksi Refleksi
dilakukan setiap
akhir pertemuan
untuk mengevaluasi setiap tindakan yang telah dilewati.
SIKLUS II a.
Rencana tindakan
Peneliti  akan  mengevaluasi  dan  merevisi  RPP  dengan berdasarkan  observasi  dan  refleksi  pada  akhir  siklus  1  agar
pembelajaran serta hasil yang dicapai dapat lebih baik. b.
Pelaksanaan tindakan. 1.
Menyampaikan  kompetensi  dasar,  indikator,  dan  tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Menyampaikan materi.
3. Mempersiapkan media.
4. Menugaskan siswa membuat karangan dengan tema sesuai
dengan gembar. 5.
Mengumpulkan karya siswa. 6.
Memberi skor karya siswa.
c. Observasi
Mengobservasi perkembangan minat dan aspek afektif siswa pada siklus kedua menggunakan rubrik yang telah disediakan.
d. Refleksi
Refleksi  yang  dilakukan  peneliti  pada  tahap  akhir  siklus kedua  ini  adalah  mengevaluasi  seluruh  rangkaian  siklus  dan
membandingkan hasil pada siklus 1 dan siklus 2.
D. Instrumen Penelitian
Research instrument
Sesuai  dengan  judul  penelitian  ini  maka  yang  menjadi  penanda  atas keberhasilan penelitian ini adanya peubah minat dan kemampuan mengarang
siswa.  Observasi  minat  siswa  dilaksanakan  pada  setiap  pelaksanaan pembelajaran.  Data  mengenai  kemampuan  mengarang  juga  dilakukan  pada
kegiatan  akhir  pembelajaran  disetiap  pertemuan  dengan  menggunakan instrumen rubrik karangan.
Tabel 2 : Peubah  dan Instrumen Penelitian No  Peubah
Indikator Data
Pengumpulan  Instrumen
1 Minat
a. Ekspresi
perasaan senang b.
Perhatian dalam belajar
c. Ketertarikan
pada materi dan guru
Jumlah siswa yang
terlibat Observasi  dan
wawancara Rubrik
pengamatan minat
d. Keterlibatan
siswa dalam pembelajaran
2 Kemampuan
mengarang d.
Rata-rata nilai penulisan
karangan e.
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
Nilai tes dan non
tes. Produk.
Lembar karangan
siswa dan rubrik
penilaian.
1. Rubrik pengamatan.
Observation rubric
Rubrik pengamatan yang dibuat peneliti untuk memperoleh data  terdiri  dari;  rubrik  pengamatan  minat  dan  rubrik  pengamatan
aspek afektif. a.
Rubrik pengamatan minat.
Rubrik  pengamatan  minat  disusun  secara  bersama-sama oleh  kelompok  mahasiswa  yang  mengambil  skripsi  PTK.  Rubrik
disusun dengan
berdasarkan indikator-indikator
yang berhubungan dengan minat belajar siswa.
Instrumen ini digunakan pada kelas IV SD Kanisius Klepu pada saat kegiatan belajar Bahasa Indonesia sedang berlangsung.
Penggunaan  instrumen  dibedakan  menjadi  dua  yaitu  sebelum
dilakukan  tindakan  siklus  dan  pada  setiap  dilakukan  tindakan siklus.
Penggunaan instrumen pengamatan minat  yang dilakukan sebelum  adanya  tindakan  siklus  dimaksudkan  untuk  mengetahui
minat  awal  siswa.  Penggunaan  instrumen  yang  dilakukan  pada saat  dilakukan  tindakan  dimaksudkan  untuk  mengetahui
peningkatan minat siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Bentuk  rubrik  pengamatan minat  dapat  dilihat pada tabel  berikut
ini.
Tabel 3 : Rubrik Pengamatan Minat Siswa
No Indikator
Deskriptor Nampak
√ Tidak x
Skor
1 Ekspresi perasaan
senang a.
Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias.
b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi
tugas dari guru. c.
Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai.
d. Siswa menyiapkan buku pelajaran
sebelum pelajaran dimulai. e.
Siswa duduk tenang siap untuk belajar.
2 Perhatian dalam
belajar a.
Siswa aktif bertanya didalam kelas. b.
Siswa aktif menjawab pertanyaaan. c.
Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama.
d. Siswa tidak melamun di dalam
kelas. e.
Siswa tidak berbicara atau mengganggu teman lain ketika
belajar. 3
Kemauan untuk mengembangkan
diri a.
Siswa giat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia.
b. Siswa menanyakan kesulitan yang
dialaminya kepada guru. c.
Siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh
guru. d.
Siswa mengerjakan tugas dari guru.
e. Siswa membawa buku atau sumber
lain dalam belajar. 4
Keterlibatan siswa dalam
belajar a.
Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi.
b. Siswa mau membantu teman lain
yang mengalami kesulitan belajar. c.
Siswa bekerja sama dalam kelompok.
d. Siswa maju kedepan mengerjakan
tugas. e.
Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan
dari guru. Jumlah Skor
Petunjuk  penggunaan  instrumen  pengamatan  minat  adalah  dengan  cara memberi tanda chek list
√ jika deskritor nampak pada diri anak dan tanda x jika deskriptor tidak nampak pada diri  anak. Seluruh siswa harus diamati satu
persatu  dan  tidak  boleh  ada  siswa  yang  tidak  teramati.  Rentang  skor  sesuai dengan PAP tipe I.
Tabel 4 : Kriteria skor minat
No Skor
Kriteria 1
16 – 20
Sangat Berminat 2
12 – 15
Berminat 3
8 – 11
Cukup Berminat 4
4 -  7 Kurang Berminat
5 0 -  3
Tidak berminat
b. Indikator aspek afektif
Indikator  aspek  afektif  menjadi  bahan  yang  dikembangkan dalam  bentuk  rubrik.  Rubrik  yang  telah  disusun  digunakan  pada
penilaian  untuk  mengetahui  seberapa  kuat  aspek  afektif  setiap siswa
dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
dalam hubungannya  dalam  berinteraksi  sosial  di  dalam  kelas.  Indikator
aspek  afektif  dan  pengembangannya  dapat  dilihat  pada  tabel berikut.
Tabel 5 : Indikator aspek afektif No
Indikator
1 Bertanggung jawab dalam kerjasama dan diskusi kelompok.
Tabel 6 : Pengembangan indikator aspek afektif Penilaian Afektif
Bertanggung jawab dan kerja sama dalam diskusi kelompok
No Nama
siswa Aspek yang dinilai
Jumlah skor
Bergabung dalam
kelompok Menerima
tugas. Mengerjakan
tugas dengan sungguh-
sungguh. Aktif
dalam kelompok.
Pengumpulan tugas tepat
waktu.
1 2
3 4
dst Kriteria Penilaian
1. Bergabung dalam kelompok.
a. Nilai 4 jika siswa tidak mengeluhkan  pembagian kelompok oleh guru,
bergabung dalam kelompok tanpa paksaan guru.
b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan pembagian kelompok oleh guru tetapi
bergabung dalam kelompok tanpa paksaan.
c. Nilai  2  jika  siswa  mengeluhkan  pembagian  kelompok  tetapi    mau
bergabung dalam kelompok dengan paksaan.
d. Nilai  1  jika  siswa    mengeluh  pembagian  kelompok  dan  tidak    mau
bergabung dengan kelompok.
2.
Menerima tugas kelompok dari guru.
a. Nilai 4 jika siswa tidak mengeluh diberi tugas dan mengerjakan tugas
tanpa  instruksi ulang oleh guru.
b. Nilai 3 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas
tanpa istruksi ulang.
c. Nilai 2 jika siswa mengeluhkan tugas dari guru dan mengerjakan tugas
dengan instruksi berulang-ulang.
d.
Nilai 1 jika siswa tidak ikut mengerjakan tugas.
3.
Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
a. Nilai  4  jika  siswa  mengerjakan  tugas  dengan  membaca  dahulu
petunjuk,  mendiskusikannya  dengan  teman  kelompoknya  dengan
membaca dua sumber materi.
b. Nilai  3  jika  siswa  mengerjakan  tugas  dengan  membaca  dahulu
petunjuk,  mendiskusikannya  dengan  teman  kelompoknya  dengan
membaca satu sumber materi. .
c. Nilai 2 jika siswa mengerjakan tugas dan  mendiskusikannya dengan
teman kelompoknya tidak  membaca sumber materi.
d.
Nilai 1 jika langsung mengerjakan tanpa membaca sumber.
4.
Aktif dalam kelompok.
a. Nilai  4  jika  siswa  menyampaikan  pendapatnya  lebih  dari  tiga  kali
dalam mengerjakan tugas kelompok.
b. Nilai  3  jika  siswa  menyampaikan  pendapatnya    tiga  kali  dalam
mengerjakan tugas kelompok.
c. Nilai  2  jika  siswa  menyampaikan  pendapatnya  kurang  dari  dua  kali
dalam mengerjakan tugas kelompok.
d.
Nilai 1 jika siswa tidak menyampaikan pendapat.
5.
Pengumpulan tugas tepat waktu.
a. Nilai  4  jika  siswa  selesai  mengerjakan  dan  mengumpulkan  tugas
sebelum waktu yang ditentukan habis.
b. Nilai 3 jika siswa siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas
tepat waktu yang ditentukan.
c. Nilai  2  jika  siswa  mengerjakan  dan  mengumpulkan  tugas  setelah
waktu yang ditentukan habis.
d. Nilai  1  jika  siswa  mengerjakan  dan  mengumpulkan  tugas  harus
dipaksa oleh guru.
2. Panduan wawancara
Panduan  wawancara  dibuat  untuk  mendukung  data  pada pengamatan  minat.  Wawancara  dilakukan  oleh  peneliti  kepada  guru
dan sebagian siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai  pada setiap pertemuan  siklus.  Panduan  wawancara  dapat  dilihat  pada  tabel
berikut;
Tabel 7: Panduan Wawancara Kepada Guru
No  Pertanyaan Jawaban
1 Apakah  siswa  terlihat  senang  mengikuti  pelajaran
mengarang    yang  ibu  ajarkan  dengan  menggunakan media gambar? Mengapa?
2 Apakah  perhatian  siswa  sudah  terfokus  mengikuti
kegiatan  mengarang  yang  ibu  pimpin  menggunakan media gambar? Mengapa?
3 Apakah siswa tertarik pada materi mengarang   yang  ibu
ajarkan menggunakan media gambar? Mengapa? 4
Apakah  siswa  tertarik  kepada  ibu  guru  dalam mengajarkan  materi  mengarang  menggunakan  media
gambar? Mengapa?
5 Apakah  siswa  terlibat  penuh  dalam  kegiatan  mengarang
yang  ibu  pimpin  menggunakan  media  gambar?  Berilah contoh keterlibatannya?
Tabel 8 : Panduan Wawancara Kepada Siswa
No  Pertanyaan Jawaban
1 Apakah  kamu  merasa  senang  mengikuti  kegiatan
pelajaran  mengarang  menggunakan  media  gambar? Mengapa?
2 Apakah  perhatianmu  bisa  terfokus  mengikuti  kegiatan
pembelajaran  mengarang  dengan  menggunakan  media gambar?
3 Apakah  kamu  sekarang  tertarik  pada  materi  pelajaran
mengarang? 4
Apakah  kamu  tertarik  pada  guru  yang  mengajar mengarang dengan media gambar?
5 Apakah  kamu  terlibat  penuh  dalam  kegiatan  mengarang
dengan media gambar?
3. Penilaian Produk
Product assesment
Penilaian diperlukan untuk mengukur kemampuan siswa, dalam hal  ini  produk  yang  dimaksud  adalah  menulis  karangan  dengan
berdasarkan  pada  gambar.  Penilaian  hendaknya  dilakukan  seobjektif mungkin  agar  dalam  menilai  sebuah  produk  benar-benar  dapat
dipertanggung jawabkan kebenaran oleh seorang guru.
Peneliti  dalam  menilai  sebuah  produk  karangan  menggunakan sebuah  rubrik  penilaian  yang  disusun  dengan  memperhatikan
pedoman-pedoman  tertentu.  Penilaian  yang  dibuat  peneliti  dengan menggabungkan  pendapat  para  ahli  sebagai  pedoman  pembuatan
rubrik penilaian
karangan mencakup
hasil karangan
dan psikomotorik. Para ahli tersebut antara lain; Burhan 1995: 304-305,
Darwis  2011:43  dan  Liang  Gie  1992:23-24.  Hasil  penggabungan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.
a. Indikator aspek psikomotorik.
Indikator  aspek  psikomotorik  dibuat  untuk  mengetahui seberapa  besar  kemampuan  siswa  dalam  menggunakan  alat
tubuhnya.  Keterampilan  yang  dimaksudkan  adalah  kemampuan siswa  dalam  mempergunakan  fisik  berupa  tangan  untuk  menulis
karangan pada lembar jawaban. Indikator  aspek  psikomotorik  juga  menjadi  bahan  untuk
menyusun  rubrik  penilaian  dalam  rangka  menilai  aspek psikomotorik  siswa.  Indikator  aspek  psikomotorik  serta  rubriknya
dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 9 : Indikator aspek psikomotorik No
Indikator aspek psikomotorik
1 Menulis karangan dengan bersih dan rapi
Tabel 10 : Pengembangan indikator aspek psikomotorik Penilaian Psikomotorik
Menulis karangan dengan bersih dan rapi
No Nama siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor Kebersihan
lembar kerja
Kerapian tulisan
Penulisan huruf tegak
bersambung 1
2 3
4 5
Kriteria  Penilaian
1. Kebersihan lembar kerja.
a. Nilai 5 jika tidak ada coretan, tidak ada bekas tipekan.
b. Nilai  4  jika  terdapat  maksimal  3  coretan  dan  maksimal  3  bekas
tipekan. c.
Nilai  3  jika  terdapat  maksimal  5  coretan  dan  maksimal  3  bekas tipekan.
d. Nilai  2  jika  terdapat  maksimal  7  coretan  dan  maksimal  7  bekas
tipekan. e.
Nilai 1 jika terdapat lebih dari 7 coretan dan bekas tipekan. 2.
Kerapian tulisan. a.
Nilai  5  jika  tulisan  tidak  melebihi  batas,  tidak  berjejal,  ukuran  huruf sesuai ukuran huruf sama besar kecuali huruf kapital , penulisan jelas
dan terbaca. b.
Nilai 4 jika 1 aspek tidak terpenuhi. c.
Nilai 3 jika 2 aspek tidak terpenuhi. d.
Nilai 2 jika 3 aspek tidak terpenuhi. e.
Nilai 1 jika seluruh aspek tidak terpenuhi.
3. Penulisan huruf tegak bersambung.
a. Nilai 5 jika seluruh karangan menggunakan huruf tegak bersambung.
b. Nilai  4  jika  terdapat    maksimal  5  kata  yang  ditulis  tanpa  tegak
bersambung. c.
Nilai  3  jika  terdapat    maksimal  7  kata  yang  ditulis  tanpa  tegak bersambung.
d. Nilai  2  jika  terdapat    maksimal  10  kata  yang  ditulis  tanpa  tegak
bersambung. e.
Nilai  1  jika  terdapat    lebih  dari  10    kata  yang  ditulis  tanpa  tegak bersambung.
b. Indikator penilaian penulisan karangan.
Penilaian  karangan  harus  sesuai  dengan  unsur  di  dalam kaidah  penulisan.  Hal  ini  agar  penilaian  sebuah  karangan  benar-
benar  mampu  mencakup  unsur  penulisan  sebuah  karangan  serta dapat  dipertanggung  jawabkan  keobyektitannya.  Aturan  penilaian
penulisan  karangan  tersirat  di  dalam  rumusan  yang  sudah dikemukakan  oleh  para  ahli  bahasa  mengenai  cara  menulis
karangan yang baik. Penulisan  karangan  yang  dianggap  baik  adalah  karangan
yang  memenuhi  unsur-unsur  tata  kebahasaan  dalam  menulis karangan.  Unsur  penulisan  yang  sudah  dirumuskan  oleh  para  ahli
bahasa  Darwis  2011:43  dan  Liang  Gie  1992:23-24  mengenai penulisan  karangan  dapat  dilihat  dalam  tabel  indikator  penilaian
karangan berikut ini.
Tabel 11 : Indikator Rubrik Penilaian Karangan No
Indikator 1
Judul
2 Ejaan
3 Gagasan
4 Tata Bahasa
5
Organisasi
Tabel 12 :  Pengembangan Indikator Rubrik  Penilaian  Karangan No
Indikator Skala
1
Judul a.
Sesuai dengan gambar, relevan dengan isi karangan, kurang dari 5 kata, jelas, menarik.
5
b. 4 aspek terpenuhi
4
c. 3 aspek terpenuhi
3
d. 2 aspek terpenuhi
2
e. 1 aspek terpenuhi
1 2
Ejaan a.
Tidak ada kesalahan dalam penggunaan ejaan huruf, penulisan kata dan penggunaan tanda
baca.
5
b. Terdapat maksimal 5 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
4
c. Terdapat maksimal 7 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
3
d. Terdapat maksimal 10 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
2
e. Terdapat lebih dari  10 kesalahan dalam
penggunaan ejaan.
1
3 Gagasan
a. Gagasan yang disajikan sesuai dengan gambar,
mudah dipahami pembaca, logis, berhubungan dalam kehidupan sosial siswa dan mengandung
unsur alam.
5
b. 4 aspek terpenuhi.
4
c. 3 aspek terpenuhi.
3
d. 2 aspek terpenuhi.
2
e. 1 aspek terpenuhi.
1 4
Tata bahasa a.
Struktur kalimat lengkap subjek, predikat, objek, tidak ada kalimat yang diulang-ulang,
adanya kepaduan yang baik dan jelas antara unsur kata membentuk kalimat, menunjukkan
kesatuan gagasan, menunjukkan makna.
5
b. 4 aspek terpenuhi.
4
c. 3 aspek terpenuhi.
3
d. 2 aspek terpenuhi.
2
e. 1 aspek terpenuhi.
1 5
Organisasi a.
Susunan karangan lengkap  judul, pembukaan, isi dan penutup,  memiliki kesatuan bentuk,
menggunakan kalimat efektif, setiap awal paragrap menjorok ke dalam, adanya kepaduan
antar paragraph.
5
b. 4 aspek terpenuhi.
4
c. 3 aspek terpenuhi.
3
d. 2 aspek terpenuhi.
2
e. 1 aspek terpenuhi.
1
Tabel 13 : Kriteria penskoran rubrik penilaian karangan
No Aspek
Skala nilai Bobot
Jumlah skor
1 2
3 4
5 1
Judul 2
2 Ejaan
3 3
Gagasan 4
4 Tata bahasa
5 5
Organisasi 6
Total skor
E. Validitas
a.
Validitas Instrumen Penelitian.
Sebuah  instrumen  atau  alat  yang  baik  adalah  alat  yang  mampu menghasilkan  data  yang  akurat  sesuai  dengan  apa  yang  akan  dijangkau
oleh pengguna. Oleh karena itu sebuah alat memerlukan suatu pernyataan sahih  jika  alat  tersebut  dapat  diperbandingkan  dengan  alat  lain  yang
mempunyai indikasi yang hamper sama yang pernah digunakan. Validitas instrumen penelitian membutuhkan pernyataan sahih atau
valid  agar  instrumen  tersebut  dapat  dipertanggung-jawabkan.    Maka, dalam  penelitian  ini  peneliti  memvalidasikan  instrumen  penelitian
terlebih  dahulu  sebelum  digunakan  agar  instrumen  tersebut  dapat
menghasilkan  data  penelitian  yang  akurat.  Peneliti  memvalidasi instrument penelitian dengan
expert judgement. Expert
judgement
adalah metode
validasi dengan
cara mengkonsultasikan  instrumen  penelitian  kepada  para  ahli.  Kegiatan
konsultasi akan menghasilkan saran serta masukan para ahli sehingga alat dapat diperiksa kembali agar menjadi intrumen yang valid.
b. Validasi perangkat pembelajaran.
Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  berupa  perangkat pembelajaran bahasa Indonesia. Bentuk perangkat pembelajaran tersebut
antara  lain;  Silabus,  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran,  LKS  dan Ringkasan materi.
Seluruh  perangkat  pembelajaran  divalidasi  oleh  satu  dosen  PGSD USD, satu dosen PGSD UVBN Universitas Veteran Bangun Nusantara
SUKOHARJO,  kepala  sekolah  dan  guru  Bahasa  Indonesia  kelas  IV. Kegiatan validasi  ini, peneliti menggunakan lembar validasi  yang sudah
dibuat secara bersama teman kelompok dan dosen pembimbing. Lembar validasi  berisi  skor  yang  dihitung  menggunakan  PAP  tipe  I  Penilaian
Acuan  Patokan.  Hasil  validasi  perangkat  pembelajaran  dapat  dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14 : Skor Validasi Perangkat Pembelajaran
Expert judgement
No Perangkat
Pembelajaran Ahli
Rata-rata Hasil Penilaian
1 Silabus
Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD
4,1 Dosen PGSD Sukoharjo
4,2 Kepala SD Kanisius Klepu
4,2 Guru Bahasa Indonesia SD
Kanisius Klepu 4,5
Rata-rata 4,25
2 RPP
Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD
4 Dosen PGSD Sukoharjo
4,3 Kepala SD Kanisius Klepu
4,7 Guru Bahasa Indonesia SD
Kanisius Klepu 4,6
Rata-rata 4,4
3 LKS
Dosen Bahasa Indonesia PGSD USD
4,3 Dosen PGSD Sukoharjo
4,8 Kepala SD Kanisius Klepu
4,7 Guru Bahasa Indonesia SD
Kanisius Klepu 4,7
Rata-rata
4,6 4
Materi Ajar Dosen Bahasa Indonesia PGSD
USD 4,4
Dosen PGSD Sukoharjo 4,6
Kepala SD Kanisius Klepu 4,2
Guru Bahasa Indonesia SD Kanisius Klepu
4,8
Rata-rata 4,5
Tabel 15 : Kriteria validasi Perangkat Pembelajaran Rentang skor
Kriteria 4,2
– 5
Sangat baik
3,4 – 4,1
Baik
2,6 – 3,3
Cukup baik
1,8 – 2,5
Kurang baik
1 – 1,7
Buruk
Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut dapat diketahui bahwa :
1. Rata-rata validasi Silabus 4,25.
2. Rata-rata validasi RPP 4,4.
3. Rata-rata validasi LKS 4,6.
4. Rata-rata validasi Bahan Ajar 4,5.
5. Rata-rata validasi seluruh perangkat pembelajaran 4,43
dengan kriteria sangat baik. Kesimpulan dari hasil perhitungan di atas bahwa perangkat
pembelajaran yang digunakan layak sebagai instrumen penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data