Peranan Cabri 3D dalam Pembelajaran Hasil Belajar Siswa dengan Menfaatkan Program Cabri 3D

112

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas dengan lebih mendalam mengenai analisis data. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan sudut antara garis dan bidang.

A. Peranan Cabri 3D dalam Pembelajaran

Program Cabri 3D memiliki peranan dalam membantu siswa dalam pemahaman awal terhadap dimensi tiga khususnya sudut dalam bangun ruang. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berlangsung, dan hasil dari pembelajaran. Proses pembelajaran dapat dilihat dari laporan pengamatan, wawancara, dan kuisoner. Sedangkan hasil pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat dari hasil tes evaluasi yang dilakukan oleh siswa. Menurut pendapat Guven dan Kosa 2008 pada tulisannya yang berjudul “The Effect of Dynamic Geometry Software on Student Mathematic Teacher’s Spasial Visualization Skills” dari jurnal Cabri 3D mengungkapkan bahwa penyajian informasi tiga dimensi dalam format dua dimensi pada papan tulis dalam pelajaran geometri tradisional di Turki. Merupakan salah satu alasan skor ketrampilan spasial siswa rendah. Ini disebabkan karena keterbatasan siswa yang tidak memiliki kesempatan untuk membuat dan memanipulasi model tiga dimensi yang memiliki peran visi dalam mengembangkan keterampilan spasial siswa terhadap model tiga dimensi. Untuk menghapus keterbatasan tersebut menurut Guven dan Kosa salah satunya kemampuan yang dimiliki oleh perangkat lunak Cabri 3D. Peran dalam mengatasi keterbatasan siswa ini terlihat karena ketika peneliti menunjukan program Cabri 3D kepada siswa dan menjelaskan tentang materi sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas, keterbatasan siswa terhadap gambar dari bentuk sudut yang terbentuk menjadi lebih jelas dan detail. Bila dibandingkan dengan penjelasan di papan tulis sudut yang terbentuk antara garis dan bidang tidak dapat dilihat dari berbagai sudut, sedangkan dengan menggunakan program Cabri 3D gambar sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada kubus dan limas dapat dilihat dari berbagai sudut, karena dapat diputar – putar, sehingga siswa menjadi lebih jelas dan lebih memahami bagaimana sudut tersebut dibentuk dan letak yang lebih jelas.

B. Hasil Belajar Siswa dengan Menfaatkan Program Cabri 3D

Pembelajaran yang dilakukan selama dua kali pertemuan, selanjutnya diteruskan dengan melaksanakan tes evaluasi. Dan hasil tes evaluasi tersebut dapat dilihat dalam Tabel 10. Hasil yang didapat dari 29 siswa, ada 1 yang tidak diikut sertakan sehingga menjadi 28 siswa terdapat 3 orang siswa yang tidak tuntas dan 25 siswa lainnya tuntas. Nilai yang memenuhi KKM adalah nilai yang lebih dati 75. Dan ternyata ada 89.29 siswa yang memenuhi KKM. Menurut Wina Sanjaya Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan Cabri 3D ini agar siswa dapat memahami pembelajaran tentang materi sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas dengan lebih baik, dan hasil tes evaluasi tentang materi tersebut nantinya para siswa dapat mencapai nilai lebih dari KKM yaitu 75. Dan dengan pembelajaran menggunakan Cabri 3D ini tujuan diatas diharapkan dapat tercapai. Menurut Bloom dan kawan – kawan dalam Arikunto Sumarsini 1999 mengemukakan tiga ranah atau aspek hasil belajar, yaitu : 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif terdiri dari enam aspekyang selanjutnya disebut taksonomi, yaitu mengenal dan mengingat kembali, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam ranah kognitif hasil belajar ini dapat dilihat dari soal tes evaluasi yang diberikan kepada siswa. Pada soal pertama hingga soal keempat peneliti memberi tingkatan soal pada aspek ke penerapan dan soal kelima pada aspek analisis. Untuk soal pertama hingga keempat siswa diharapkan dapat mengenal dan mengingat kembali materi yang sebelumnya tentang bangun dimensi tiga dan juga tentang trigonometri, kemudian dapat mengetahui sudut mana yang diminta untuk digambar dan dihitung besar sudutnya, kemudian menghubungkannya dengan pengetahuan yang didapatkan sebelumnya, jika mereka dapat dengan baik mengerti akan soal yang diminta dan dapat mengerjakan dengan benar siswa tersebut paham dengan materi yang diajarkan. Dan setelah siswa paham, mereka dapat menerapkan bentuk – bentuk sudut lainnya ke dalam sebuah kubus dan limas yang lain. Apabila mendapatkan soal yang mirip atau mungkin berbeda karena siswa sudah memahami materi maka untuk soal yang terlihat berbeda tadi dapat dikerjakan. Untuk soal kelima peneliti membuat soal hingga tingkatan C4 analisis. Disini siswa dituntut untuk dapat melampaui tahap mengenal dan mengingat, pemahaman dan selanjutnya penerapan, setelah itu dapat menganalisis soal, mengitung bagaimana besar sudut dengan menggunakan trigonometri. Dari 28 siswa ada 2 yang dapat mengerjakan soal dengan benar mereka dapat mengingat, memahami, melakukan penerapan dan dapat menganalisis dengan baik, ada 23 siswa yang masih kurang teliti baik dalam melakukan pemahaman soal ataupun dalam melakukan pengitungan. Dan ada 3 siswa yang masih kurang. 2. Ranah Afektif Ranah afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Dalam ranah ini peneliti melakukan tes kuisoner dan wawancara dengan siswa untuk mengetahui bagaimana siswa bisa mendapatkan nilai baik dan nilai kurang baik. Dari 7 siswa yang diwawancara ada 2 siswa memiliki nilai baik, 3 sedang dan 2 siswa nilai kurang baik. Siswa dengan nilai baik mengatakan bahwa mereka belajar tidak hanya saat ulangan tapi juga melakukan latihan disaat belum ulangan, mereka juga tidak malu untuk bertanya pada teman dan guru ketika menjumpai permasalahan. Mereka juga senang dengan matematika karena menurut mereka matematika adalah pelajaran yang menantang. Ditambah lagi dengan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D, mereka antusias karena memudahkan mereka dalam belajar sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas. Pembelajaran dengan bantuan program Cabri 3D menarik dan dengan lebih jelas menunjukan gambar dengan detail sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan. Untuk 3 siswa yang mendapatkan nilai sedang, siswa ini mengatakan bahwa senang dengan pelajaran matematika dan senang menghitung, hanya kadang kurang teliti dalam melakukan perhitungan. Diakui oleh siswa bahwa mereka belajar ketika akan ada ulangan sehingga mereka kurang maksimal, mereka menyadari akan tetapi rasa malas lebih besar dibandingkan keinginan mereka dalam mencapai nilai baik. Dan untuk 2 siswa dengan nilai kurang baik mengungkapkan kurang suka mereka terhadap pelajaran matematika. Menurut mereka matematika itu rumit dan susah dipahami. Mereka mengakui bahwa belajar hanya saat akan menghadapi ulangan dan itu sangat kurang sekali. Ditambah lagi kesibukan mereka dengan organisasi dan kegiatan lomba yang mereka lakukan sehingga ketinggalan pelajaran, dan mengakibatkan tidak mengerti terhadap materi yang diajarkan. Untuk bertanyapun mereka merasa malu. 3. Ranah Psikomotorik Prestasi belajar ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinat syaraf. Dengan menggunakan Cabri 3D siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berfikir mereka terhadapt bangun ruang, terutama dalam mempelajari sudut antara garis dan bidang pada kubus dan limas. Guru juga meminta siswa mengerjakan LKS dalam sebuah kertas karton yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas mereka terhadap pengerjaan jawaban mereka dalam hal ini bagaimana mereka dapat menggambar dengan baik, dan membuatnya semenarik mungkin untuk ditampilkan kesemua teman, sehingga teman mersa ingin memperhatikan pekerjaan siswa yang melakukan presentasi. Siswa juga diminta untuk melakukan presentasi agar para siswa dapat latihan berkomunikasi dengan baik dengan siswa lainnya, melatih kepercayaan diri dan mampu menghargai pendapat orang lain. Dilihat dari pengamatan hasil tes evaluasi kelas dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan pembelajaran dengan program Cabri 3D. Berikut adalah tampilan kesalahan yang dilakukan siswa pada tes evaluasi. Gambar 18. Kesalahan siswa pada dalam menggambarkan sudut antara garis AE dengan bidang AFH Dengan menggunakan progran Cabri 3D maka gambar akan tampak seperti berikut : Gambar 19. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis AE dengan bidang AFH Gambar 20. Kesalahan siswa dalam menggambarkan sudut antara garis TC dengan bidang ABCD Gambar 21. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis TC dengan bidang ABCD Gambar 22. Kesalahan siswa dalam menggambarkan sudut antara garis EC dengan bidang BCGF Gambar 23. Gambar dengan program Cabri 3D sudut antara garis EC dengan bidang BCGF Beberapa gambar diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh siswa kedua kelas. Siswa kelas X.1 dengan pembelajaran konvensional, sedangkan untuk kelas X.2 dengan pembelajaran menggunakan program Cabri 3D. Untuk kesalahan yang dilakukan siswa, yang mengalami kesulitan dalam menggambarkan sudut dengan baik dan benar adalah kelas X.1, dan untuk X.2 kesalahan yang dilakukan tidak begitu banyak. Program Cabri 3D membantu menjelaskan kepada siswa lebih detail tentang bagaimana bentuk dari bangun ruang kubus ataupun limas, dan dapat dengan jelas memperlihatkan bagaimana sudut itu terbentuk antara garis dan bidang. Hal ini tampak bahwa kelas yang menggunakan pembelajaran dengan program Cabri 3D menjadi terbantu dalam melihat bangun ruang. Program Cabri 3D berperan dalam pembelajaran bangun ruang khususnya sudut antara garis dan bidang. Dari hasil data pengamatan di kelas X.1 dan X.2 SMA Negeri 4 Magelang, terlihat adanya perbedaan antara kedua kelas. Di kelas X.1 situasi dan kondisi kelas cenderung kurang aktif, akan tetapi perhatian mereka terhadap guru yang sedang menjelaskan materi sangatlah baik. Di kelas X.2 situasi dan kondisi kelas lebih ramai dibandingkan kelas sebelumnya, saat guru memberikan penjelasan ada beberapa anak yang ramai atau asik sendiri, hingga guru harus sedikit menegur siswa agar lebih memperhatikan. Akan tetapi di kelas X.2 ini siswa terlibat dalam pembelajaran, mereka lebih aktif dan memiliki keinginan untuk bertanya apabila mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. X.2 cukup antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D ini, mereka tertarik dan ada beberapa siswa yang ingin meminta program Cabri 3D untuk belajar di rumah. Selanjutnya dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS, untuk kelas X.1 lebih tenang dan tekun dalam mengerjakan LKS, dan ada beberapa siswa yang aktif bertanya baik kepada siswa lainnya ataupun kepada guru. Untuk kelas X.2 suasana juga cukup tenang dalam mengerjakan LKS, mereka semuanya aktif didalam kelompoknya masing – masing, dan tiap kelompok berlomba – lomba untuk mengerjakan LKS dengan baik dan benar. Dilihat dari proses belajar mengajar, siswa kelas X.2 mendapatkan suasana yang berbeda dalam belajar dan berdasarkan hasil wawancara dan kuisoner kebanyakan lebih mudah memahami bila belajar dengan menggunakan program Cabri 3D. Sedangkan untuk kelas X.1 pembelajaran yang konvensional seperti yang biasa dilakukan, dan berdasarkan wawancara, siswa menyatakan butuh adanya media yang mungkin bisa membantu mereka dalam belajar sudut antara garis dan bidang ini agar lebih mudah untuk dimengerti. Dan setelah melihat hasil belajar kedua kelas dengan menggunakan nilai tes evaluasi didapatkan hasil bahwa rata – rata hasil tes evaluasi X.2 yaitu 85.63 dengan persentase ketuntasan 89.29 dan lebih besar bila dibandingkan dengan X.1 yaitu 81.39 dengan persentase ketuntasan sebesar 82.14.

C. Efektivitas Pembelajaran dengan Memanfaatkan Program Cabri 3D

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI HASIL Perbandingan Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Dengan Pembelajaran Konvensional Ditinjau Dari Hasil Belajar Biologi Di SMP Negeri 2

0 1 14

Efektivitas pembelajaran topik sudut garis dan bidang dengan menggunakan program Cabri 3D dibandingkan dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa : studi kasus di kelas X di SMA Negeri 4 Magelang tahun pelajaran 2012/2013.

0 0 221

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 2 243

Efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013.

0 2 236

Efektivitas pembelajaran dengan program GeoGebra dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada topik grafik fungsi kuadrat kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 2 180

Upaya mengatasi kesulitan belajar topik menentukan jarak dalam ruang dimensi tiga dengan pembelajaran remedial yang memanfaatkan program CABRI 3D untuk siswa kelas X.3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 11

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 1 241

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DIBANDING PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA TOPIK JARAK GARIS DENGAN BIDANG DALAM BANGUN RUANG KELAS X SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA

0 0 183

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM GEOGEBRA DIBANDINGKAN DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA TOPIK GRAFIK FUNGSI KUADRAT KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 178

Efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 7 234