Efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013.
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN
LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII B SMP PANGUDI LUHUR ST.VINCENTIUS SEDAYU
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Deni Candra Pamungkas NIM : 091414097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(2)
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN
LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII B SMP PANGUDI LUHUR ST.VINCENTIUS SEDAYU
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Deni Candra Pamungkas NIM : 091414097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(3)
SKRIPSI
ET'EI(TIVITAS PEMBELAJARAN DENGAhI PROGRAM CABRI 3D
DITINJAU DARI
HASTL BELAJARDALAM
POKOKBAHASAI{
LUAS PERMUKAAI\I KUBUS DAN BALOK DI KELASYIII
BSMP PANGUDI LT'HT'R ST.YINCENTIUS SEDAYTI
TAIIUN AJARAN
aA,2NO,3Pembimbing
M
t."dRudhito,
"Oleh:
Deni CandraPamungkas NIIII : 091414097
"' -.' Td[ah, diset.t{iui oleh:
(4)
SKRIPSI
EF'EKTIVTTAS PEMBELAJARAN DENGAIT PROGRAM CABRI 3D
DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM
POKOK BAHASANLUAS PERMUKAAIY KUBUS
DAI\
BALOK DI KELAS
YIII
B SMP PAI\IGUDI LI,IITJR ST.VINCENTIUS SEDAYUTAHT]N AJARAN 2OI2I2OI3
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Deni Candra Pamungkas
NIM:
A91414097Telah di pertahankan di depanPanitiaPenguji pada tangg al 26 Juli 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguj i Nama Lengkap
Drs, A. Afinadi, M.Si.
Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd.
Ch. Enny Murwaningtyas, S.Si., M.Si. E. Ayunika Permata Sari, S.Pd., M.Sc.
Tanda Tangan
/6
Ketua
Sekretaris
Anggota Anggota Anggota
-rm
"w
Yogyakarta 26 Juli 2013
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(5)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya memiliki tiga harta. Jaga dan peliharalah: cinta yang dalam, kesederhanaan, ketidakberanian memenangkan dunia.
Dengan cinta yang dalam, seorang akan jadi pemberani. Dengan kesederhanaan, seseorang akan menjadi dermawan. Dengan ketidakberanian memenangkan dunia, seseorang akan
menjadi pemimpin dunia. (Lao-tzu, Filsuf China)
Kesempatan anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri.
(Robert Collier)
Dengan penuh rasa cinta dan syukur skripsi ini saya
persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai
terutama: Almarhum ayahku, ibu, kakak, adik yang
selalu menjadi motivator terbesar dalam hidup saya.
(6)
PtrRITYATAAN KEASLIAN
KARYA
Safn
menfatakl
dengan nr$mggshrya bahnna skripsi yargsya tulis ini
tidak rnemuat karya atau bagian karya omilg lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dao daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.(7)
LEMBAR PERI{YATAAN
PERSETUJUAN
PUBLIKASI
KARYA
ILMIAH
T]NTT'K
KEPENTINGA}( AKADEMIS
Yang bertanda taugan dibawah
ini,
saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :nama
: Deni CandraPamungkasnomor irduk
mahasiswa
:091414A97demi kepentingan dan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya iimiah saya yang berjudul :
*EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
DENGAN
PROGRAMCABM
3DDITINJAU DARI HASIL BELAJAR
DALAM
POKOK BAHASAN LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOKDI KELAS VIII B SMP
PANGUDI IUHI.JR ST.VINCENTIUS SEDAYU TAHLIN AJARAN 2OIU^AN"beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam
bmfirk
medialain,
dan
rnernpublikasikannya uatukkepentingan akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan rurma saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya
(8)
ABSTRAK
Deni Candra Pamungkas. 2013. Efektivitas Pembelajaran dengan Program
Cabri 3D Ditinjau dari Hasil Belajar dalam Pokok Bahasan Luas Permukaan Kubus dan Balok di Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu Tahun Ajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan lembar kerja peserta didik (LKS) ditinjau dari hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan LKS ditinjau dari presentase ketuntasan peserta didik, dilihat dari hasil yang berupa angka-angka kemudian diubah menjadi kata-kata tertulis yang menggambarkan hasil dari penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIIIB. Data penelitian dikumpulkan dengan cara (1) observasi langsung di kelas (2) hasil Tes akhir (3) wawancara dan (4) kuesioner. Peneliti melakukan pembelajaran sebanyak tiga kali, di mana pembelajaran dilakukan di ruang laboratorium komputer yang sudah terpasang program Cabri 3D. Pada pertemuan ketiga peneliti mengadakan tes akhir, di mana hasilnya nanti akan dianalisis kriteria keefektivitasannya.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran di SMP. Efektivitas hasil belajar secara kuantitatif yang dicapai adalah baik dengan presentase rata-rata hasil tes peserta didik yang mencapai KKM adalah 73,33% serta efektivitas hasil belajar peserta didik secara kualitatif yang dicapai adalah tinggi dengan presentase hasil tes belajar peserta didik yang hasilnya lebih dari atau sama dengan 70 adalah 76,67%, dan program Cabri 3D membantu pemahaman peserta didik dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok.
Kata-kata kunci: Efektivitas, Luas Permukaan, Kubus, Balok, Program Cabri 3D, LKS.
(9)
viii
ABSTRACT
Deni Candra Pamungkas. 2013. The Effectiveness of Learning by Using Cabri
3D Program Seen from the Learning Outcomes on a Topic about The Surface Area of Cubes and Blocks of Grade VIII B Students at SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu in 2012/2013 Academic Year. Mathematics Education
Study Program, Department Of Mathematics And Natural Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.
This study aimed to know the effectiveness of learning using Cabri 3D program aided by students answer sheets (LKS) seen from the learning outcomes of the students on the topic about the surface area of cubes and blocks. The methods used in this research were quantitative-descriptive research. Quantitative
research was carried out to know the students’ understanding on the topic about the surface area of cubes and block after implementing the learning by using Cabri 3D program and LKS seen from students’ mastery percentage, and the results in the form of numbers converted into written words that described the results of this research.
This research was conducted at SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu in 2012/2013 academic year. The subject of this research was grade VIII B students. The data of the research were gathered through (1) direct observation in the class (2) the final results of exams (3) interview (4) questionnaire. The researcher conducted the research three times. The learning was conducted in the computer laboratory in which Cabri 3D program had been installed. On the third meeting, the researcher conducted the final test, in which the criteria of the effectiveness from the results be analyzed.
Based on the data analysis of the research, it could be concluded that learning by using Cabri 3D program aided by LKS on the topic about the surface area of cubes and blocks was effective to be implemented in teaching the junior high school students. The effectiveness of the learning outcomes quantitatively
achieved was well with the average percentage of students’ results of the test that
reached the KKM was 73.33% and the effectiveness of the students’ learning
outcomes reached was high with the percentage of the students’ test results that
the result was more than or equal to 70 was 76.67%, and Cabri 3D Program
helped the students’ in understanding the topic about surface area of cubes and blocks.
(10)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus dan Bunda Maria atas rahmat, penyertaan dan berkat-Nya yang penulis rasakan dari memulai penulisan skripsi sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selam proses penyusunan skripsi ini telah banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan melimpahkan berkat-Nya setiap saat tanpa berhenti dalam perjalanan hidup penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, kritik, saran, dukungan, semangat, dan selalu sabar dalam membimbing sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si. dan Ibu E. Ayunika Permata Sari, S.Pd., M.Sc. yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat membangun
(11)
x
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
5. Bapak D. Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas segala perhatian, motivasi, dukungan, dan bantuannya.
6. Seluruh dosen dan staff sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah membimbing dan membantu penulis selama studi di Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini.
7. Bapak A. Atmadi, M.Si. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melangsungkan kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ketika beliau menjabat sebagai Wakil Rektor II.
8. Bapak Ag. Hari Prasetyo, S.T. selaku guru matematika SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu, yang telah memberikan kesempatan, nasihat, masukan dan bimbingannya selama penelitian dengan baik.
9. Peserta didik SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013 khususnya peserta didik kelas VIII B yang telah bekerja sama dengan baik selama penelitian.
10.Almarhum Stevanus Sudalyadi selaku ayah yang selalu ada untuk penulis, terima kasih atas dukungannya selama ini.
11. Fransisca Wirda Ayu Chandra selaku kakak penulis yang selalu membantu dalam membiayai kuliah dan memberikan motor untuk transportasi penulis. 12. Ibu, kakak, adik, dan seluruh saudara yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu. Terima kasih telah mencintai, menyayangi, memotivasi, dan memberi dukungan yang tak terukur selama ini.
(12)
13. Agnes
Ika
Padmasari dan keluarga yang selalu mernberi semaogat daomotivasi dari awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini tanpa henti. 14. Semua pihak yang telah membantu segala proses pengerjaan skripsi ini.
Penulis menya*dri bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki karya
ilmiah ini. Al*rir kata penulis berharap semoga slaipsi ini dapat bermanfaat bagi
pembacapada khususnya dan semua pihak pada umumnya
(13)
xii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Batasan Masalah ... 5
E. Batasan Istilah ... 5
(14)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 9
A. Hal-hal Teoritik ... 9
1. Belajar ... 9
2. Pembelajaran ... 9
3. Matematika ... 9
4. Media Pembelajaran ... 10
5. Program Cabri 3D ... 11
6. LKS ... 16
7. Kubus dan Balok utuk Kelas VIII SMP ... 17
B. Taksonomi Bloom ... 21
1. Pengetahuan ( Knowledge ) ... 21
2. Pemahaman ( Comprehension ) ... 22
3. Aplikasi ( Application ) ... 22
4. Analisis (Analysis ) ... 23
5. Sintesis ( Syntesis ) ... 24
6. Evaluasi ( Evaluation ) ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 26
D. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Jenis Penelitian ... 30
B. Subjek Penelitian ... 30
C. Objek Penelitian ... 31
(15)
xiv
E. Perumusan Variabel-variabel ... 31
1. Variabel Bebas ... 31
2. Variabel Terikat ... 31
F. Bentuk Data ... 31
G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 32
1. Metode Pengumpulan Data ... 32
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 33
H. Validitas ... 38
I. Metode atau Teknik Analisis Data ... 38
1. Tes Hasil Belajar ... 38
2. Kuesioner ... 41
3. Wawancara ... 43
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 42
1. Penyusunan Proposal Penelitian ... 42
2. Persiapan Pelaksanaan Penelitian ... 42
3. Pelaksanaan Penelitian ... 42
4. Pengolahan Data ... 43
5. Penyusunan Hasil Penelitian ... 43
K. Penjadwalan Kegiatan Penelitian ... 43
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 44
A. Pelaksanaan Penelitian ... 44
(16)
2. Selama Penelitian ... 45
3. Sesudah Penelitian ... 48
B. Hasil Penelitian ... 49
1. Hasil Video Pembelajaran ... 49
2. Hasil Tes Hasil Belajar ... 49
3. Hasil Kuesioner ... 49
4. Hasil Wawancara ... 49
C. Analisis Data ... 50
1. Analisis Hasil Video Pembelajaran ... 50
2. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar ... 54
3. Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 65
4. Analisis Hasil Kuesioner ... 67
5. Analisis Hasil Wawancara ... 69
BAB V PEMBAHASAN 79 A. Pemanfaatan Program Cabri 3D dalam Proses Pembelajaran ... 79
B. Program Cabri 3D Membantu Peserta Didik dalam Memahami Materi ... 81
C. Kelemahan-Kelemahan yang Ditemukan oleh Peneliti Selama Penelitian ... 86
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 87 A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
(17)
xvi
LAMPIRAN A ... 94 LAMPIRAN B ... 138 LAMPIRAN C ... 210
(18)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.0 Simbol pada Toolbar Progran Cabri 3D... 14
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 34
Tabel 3.2Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ... 35
Tabel 3.3Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran ... 36
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner ... 37
Tabel 3.5 Skor Tiap Butir Soal ... 38
Tabel 3.6Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kuantitatif ... 39
Tabel 3.7Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kualitatif . 40 Tabel 3.8 Klasifikasi Kualitas Kemampuan Pemahaman Matematika Peserta Didik ... 41
Tabel 4.1 Hasil Belajar Peserta Didik ... 55
Tabel 4.2 Analisis Tes Hasil Belajar untuk Melihat Pemahaman Peserta Didik ... 56
Tabel 4.3 Rekapitulasi Jenis-jenis Kesalahan Peserta Didik pada PekerjaanTes Hasil Belajar ... 64
Tabel 4.4 Analisis Butir Soal ... 65
Tabel 4.5 Analisis Hasil Kuesioner Hasil Belajar ... 67
(19)
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Awal Menu Cabri 3D... 13
Gambar 2.2 – 2.4 Gambar Kelebihan Program Cabri 3D... 14
Gambar 2.5 Gambar Kubus ... 18
Gambar 2.6 Gambar Balok ... 18
Gambar 2.7 Contoh Jaring-jaring Balok ... 19
Gambar 2.8 Contoh Jaring-jaring Kubus ... 19
Gambar 2.9 Balok ... 19
Gambar 2.10 Jaring-jaring Balok ... 19
Gambar 2.11 Kubus ... 20
Gambar 2.12 Jaring-jaring Kubus... 20
Gambar 4.1 Peserta Didik Mempresentasikan Hasil Pemikirannya ... 51
Gambar 4.2 Peserta Didik yang Tidak Sependapat Mengutarakan Maksudnya ... 51
Gambar 4.3 Peserta Didik Berdiskusi dengan Teman Di sebelahnya ... 52
Gambar 4.4 Peserta Didik Mengerjakan Soal di depan Kelas ... 53
Gambar 4.5 Peserta Didik Mengerjakan Tes Hasil Belajar ... 54
(20)
LAMPIRAN
LAMPIRAN A 94
Lampiran A1 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ... 95
Lampiran A2 : Lembar Kerja Peserta Didik ... 117
Lampiran A3: Soal Tes Hasil Belajar ... 130
Lampiran A4: Lembar Kuesioner ... 134
Lampiran A5 : Validasi Soal Tes Hasil Belajar ... 136
LAMPIRAN B 138
Lampiran B1: Hasil Tes Hasil Belajar Peserta Didik VIII B ... 139
Lampiran B2: Contoh Jawaban Tes Hasil Belajar... 140
Lampiran B3 : Hasil Kuesioner ... 161
Lampiran B4 : Contoh Jawaban Kuesioner ... 163
Lampiran B5: Transkrip Video Pembelajaran... 185
Lampiran B6: Transkrip Wawancara ... 193
Lampiran B7: Contoh Hasil Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ... 204
Lampiran B8: Contoh Hasil Instrumen Observasi Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran ... 206
LAMPIRAN C 210
Lampiran C1 : Surat Ijin Penelitian ... 211
Lampiran C2 : Foto-foto Penelitian ... 212
(21)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan dalam dunia pendidikan formal di Indonesia semakin bertambah dari tahun ke tahun. Sampai saat ini permasalahan yang sungguh terlihat adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Guna meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu memperbaiki kurikulum yang ada, adapun kurikulum yang masih digunakan hingga saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum model KTSP ini guru dituntut untuk meningkatkan kreativitasnya dalam menyusun serta mempraktikkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi daerah di mana guru tersebut mengajar, dengan cara menyusun RPP dan/ media pembelajaran yang relevan untuk mempermudah menyampaikan materi. Majid Abdul (2009:90) mengatakan membuat rencana mengajar merupakan tugas guru yang paling utama. Rencana mengajar merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditetapkan pada tahapan penentuan pengalaman belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang menggambarkan prosedur atau tahapan dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam
(22)
silabus. Setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. RPP berisi petunjuk secara rinci prosedur pembelajaran, pertemuan demi pertemuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang digunakan. Karenanya, RPP ini dapat digunakan oleh setiap guru sebagai pedoman umum dalam melaksanakan pembelajaran kepada peserta. RPP akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Baik guru maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian guru dapat mempertahankan situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah diprogramkannya.
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas agar berjalan sesuai dengan apa yang dirancang pada RPP, selain menyiapkan RPP guru sebaiknya juga menyiapkan media pendukung lainnya (misal: lembar kerja peserta didik (LKS), program yang bersangkutan, atau alat peraga). Hal ini juga diungkapkan Majid Abdul (2009:90) guru dapat mengembangkan rencana pembelajaran dalam berbagai bentuk (lembar kerja peserta didik, lembar tugas peserta didik, lembar informasi, dll) sesuai dengan strategi pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan. Dengan menyiapkan media pendukung selain akan lebih mudah untuk menyampaikan materi, peserta didik juga akan lebih tertarik dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas ataupun di ruang multimedia. Seperti
(23)
diungkapkan oleh Ruseffendi (1979:383), anak-anak akan lebih besar minatnya dalam matematika bila pelajaran itu disajikan dengan baik dan menarik. Adapun tujuan dari penggunaan media pendukung adalah untuk memudahkan peserta didik dalam menangkap suatu materi/ pelajaran yang disampaikan guru, serta membuat peserta didik tertarik dengan materi yang akan diajarkan terlihat lebih menarik.
Menurut Benjamin S. Bloom (dalam Sudjana: 2010) pemahaman peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Yaitu dengan memetakan level soal (ranah kognitif) menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu pengetahuan, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran, diharapkan dapat membangun pemahaman peserta didik menjadi lebih baik. Pemahaman peserta didik dapat dikatakan lebih baik jika keterampilan berpikir peserta didik mencakup keenam tingkatan di atas.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh penggunaan program Cabri 3D berbantukan LKS terhadap hasil belajar peserta didik. Maka penelitian ini oleh penulis diberi judul “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII B SMP PANGUDI LUHUR ST.VINCENTIUS SEDAYU TAHUN AJARAN 2012/2013”.
(24)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas permasalahan pada penelitian ini yang akan dibahas dan diteliti yaitu:
1. Seberapa efektif metode pembelajaran matematika dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu ditinjau dari hasil belajar peserta didik?
2. Apakah program Cabri 3D dan LKS dapat membantu peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil belajar peserta didik, hasil kuesioner, dan wawancara?
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa efektif model pembelajaran matematika dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu.
2. Untuk mengetahui apakah program Cabri 3D dan LKS dapat membantu peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil belajar peserta didik, hasil kuesioner, dan wawancara.
(25)
D. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah agar penelitian menjadi lebih fokus dan sesuai dengan yang diharapkan, adapun batasan masalahnya meliputi:
1. LKS yang digunakan oleh guru dan digunakan oleh peserta didik adalah sama, hanya beda pada ada tidaknya kunci jawaban.
2. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu.
3. Pokok bahasan yang diteliti luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
4. Kelas eksperimen dianggap sudah berdistribusi normal, di mana kemampuan peserta didiknya tidak merata.
5. Hasil belajar yang diamati adalah hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka penulis memberikan beberapa batasan istilah.
1. Pembelajaran matematika yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika yang berlangsung di Sekolah Menengah Pertama khususnya pada kelas VIII.
2. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran. Dalam penelitian ini, dikatakan efektif jika presentase ketuntasan hasil tes belajar peserta didik sekurang-kurangnya 70% dan presentase peserta didik yang mendapatkan nilai 70 lebih dari atau sama
(26)
dengan 75%. Seperti ditegaskan Hidayat (1986) yaitu efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Di mana makin besar presentase target yang dituntascapai makin tinggi efektivitasnya.
3. Memaahami materi yang diajarkan yang dimaksud oleh penulis adalah apabila indikator-indikator pemahaman tercapai. Indikator-indikator yang dimaksud adalah peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik dan benar, dan pemahaman disini ditunjukkan dari hasil tes hasil belajar.
4. Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Oemar Hamalik, 2006: 30). Sedangkan menurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Jadi, hasil belajar yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam belajar melalui pengalaman dan perubahan tingkah laku serta pola pikir untuk memahami dan menyelesaikan soal tes akhir dari yang tadinya dirasa sulit menjadi lebih mudah.
5. Materi yang diteliti sebatas tentang bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
(27)
6. Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang hanya dibatasi oleh bangun datar. Bangun ruang sisi datar terdiri atas balok, kubus, prisma, dan limas.
7. Kubus adalah prisma tegak sisi empat yang semua sisinya merupakan daerah bujursangkar yang sama dan sebangun (Ruseffendi, 1979:461). 8. Balok adalah prisma yang dibatasi oleh 6 persegi panjang (Syafi, Ahmad). 9. Program atau software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan
dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui program atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.
10.Rusuk adalah irisan antara dua daerah poligon sisi-sisi benda ruang (Ruseffendi, 1979:465).
11.Sisi adalah permukaan yang rata dan tentu batasnya (KBBI).
12.Titik sudut (prisma atau piramida) adalah titik ujung dari 3 rusuk atau lebih (Ruseffendi, 1979:468).
13.Jaring-jaring adalah pembelahan sebuah bangun yang berkaitan (dua dimensi) sehingga seandainaya digabungkan akan menjadi sebuah bangun ruang tertentu (tiga dimensi).
14.Luas adalah ukuran (besar) daerah tertutup yang dinyatakan dalam satuan tertentu (Ruseffendi, 1979:462).
15.Program Cabri 3D menurut Oldknow dan Tetlow (dalam Hedi Budiman) merupakan program komputer yang dapat menampilkan variasi bentuk
(28)
geometri dimensi tiga, memberi fasilitas untuk melakukan eksplorasi, investigasi, interpretasi, dan memecahkan masalah matematika dengan cukup interaktif, 2008).
Efeektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/ 2013 adalah melihat ketercapaian kriteria efektivitas yang dinyatakan dalam keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran ditinjau dari hasil tes hasil belajar peserta didik dimana proses pembelajaran dirancang menggunakan program Cabri 3D dan LKS yang bertujuan agar pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yaitu guru, calon guru dan peserta didik. Manfaat untuk guru dan calon guru yaitu dalam melakukan proses pembelajaran, yaitu meningkatkan pemahaman peserta didik dan prestasi belajar peserta didik dengan menyampaikan materi seutuhnya dengan menggunakan program Cabri 3D dalam materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok. Sedangkan manfaat untuk peserta didik adalah dapat memahami materi pelajaran secara keseluruhan, mendasar serta lebih mudah memahaminya.
(29)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hal-hal Teoritik
Hal-hal teoritik yang menyangkut/ akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah suatu usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Dari uraian tentang pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang peserta didik dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku maupun telah memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap, yang semuanya diperoleh berdasarkan pengalaman yang dialaminya.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Nomor 20 tahun 2003 tentang SisDikNas).
3. Matematika
Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno máthēma, yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu yang ruang lingkupnya menyempit,
(30)
dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika"(dikutip dari wikipedia).
James and James (1976) berpendapat bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Reys, dkk (1984) berpendapat bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola fikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
Dari asal kata dan kedua pendapat tentang definisi matematika, maka penulis menarik kesimpulan bahwa matematika adalah ilmu yang mengkaji atau mempelajari bentuk, susunan, besaran, dan pola dengan menggunakan logika, pola fikir, bahasa dan suatu alat sehingga konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lain dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
4. Media Pembelajaran
Menurut Daryanto (2011:4) media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang di adakan dan/ atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik. Sedangkan menurut menurut Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto (2011:9) media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi
(31)
untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Dari kedua pendapat di atas penulis menarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu untuk menyampaikan materi pelajaran yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan dengan cara merangsang pikiran, keterampilan belajar dan perhatian peserta didik melalui penglihatan dan/ atau pendengaran peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih sempurna. Media pembelajaran dapat berbentuk buku, video, program, alat peraga, dan sebagainya.
5. Program Cabri 3D
Petrovici, Adriana (2010) berpendapat bahwa penggunaan program Cabri 3D di sekolah menengah dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan kreativitas, meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berdiskusi dengan teman sebaya dan guru, dapat menggembangkan kemampuan imajinasi dan visualisasi ruang, dapat mengkaitkan antara teori dan terapannya, efisien dalam waktu belajar, meningkatkan kepercayaan diri dalam berkontribusi kepada kelompok. Accascina dan Rogora (2006) berpendapat bahwa program Cabri 3D merupakan program dinamis-geometri yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dan guru dalam mengatasi beberapa kesulitan dan membuat pembelajaran geometri dimensi tiga menjadi lebih mudah dan menarik. Program Cabri mulai dirintis pada tahun 1985 oleh France’s Centre National de la
(32)
Recherce Scientifique (CNRS) dan Joseph Fourier University di Gronoble. Program Cabri 3D ini diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Max Marcadet merupakan pengembangan dari program sebelumnya yaitu Cabri Geometry II yang diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Franck Bellemain (www.cabri.com).
Menurut Buchori, Achmad (2012), program Cabri 3D mempunyai kelebihan, yaitu:
a. Mempunyai fasilitas untuk pengerjaan mengemplotan dan animasi untuk grafikbaik dimensi dua maupun dimensi tiga.
b. Mempunyai suatu antarmuka berbasis worksheet.
c. Mempunyai fasilitas bahasa pemrograman yang memudahkan pemahaman konsep peserta didik.
d. Sangat baik untuk melatih Fluency (kelancaran), Fleksibility (keluwesan), Elaboration (keterperincian) peserta didik.
e. Hasil sketsanya lebih baik daripada menggunakan Autograph dan Maple.
(33)
Tampilan menu utama pada Cabri 3D ketika kita membuka program ini, dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Tampilan Awal Menu Cabri 3D
pada tampilan menu utama pada Cabri 3D terpampang menubar dan toolbar. Pada menubar terdapat beberapa pilihan menu yaitu File, Edit, Display, Document, Window, dan Help. Di mana pada masing-masing menu pada menubar menyuguhkan beberapa pilihan sesuai kebutuhan.
Pada Cabri 3D pengguna (guru) dimudahkan untuk menyampaikan materi pelajaran matematika terutama pada bidang geometri. Misalnya, saat guru mengajar materi tentang bangun ruang sisi datar pada peserta didik kelas VIII SMP, guru dapat memperlihatkan suatu posisi garis secara tepat, sehingga tidak akan terjadi salah penafsiran pada peserta didik, tidak seperti pada papan tulis, yang dapat menimbulkan penafsiran yang salah pada pikiran peserta didik. Seperti dalam Accacina dan Rogora (2006),
(34)
ditunjukkan kesalahan yang bisa terjadi pada papan tulis pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4
Sumber: G. Accacina dan Enrico Rogora (2006)
Ket: Pada Gambar 2.2, sebuah kubus digambar di papan tulis. Kesalahan pemahaman yang memungkinkan terjadi yaitu peserta didik menganggap titik G, N, M, dan P adalah segaris. Dengan bantuan program Cabri 3D, Gambar 2.2 dapat diputar seperti Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 sehingga bisa dibuktikan jika titik-titik tersebut tidak segaris.
Adapun beberapa simbol dari masing-masing toolbar yang berkaitan dengan penelitian adalah sebagi berikut:
Tabel 2.0
Simbol Pada Toolbar Program Cabri 3D
Toolbar Deskripsi
Manipulation
Manipulation disimbolkan:
a. Menunjukkan koordinat titik yang dipilih atau komponen
yang dipilih
b. Menggeser titik, garis, bangun yang telah dibuat dalam
window.
Points
Intersection(s) point disimbolkan:
(35)
Toolbar Deskripsi Points
Points disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah titik, di mana titik-titik yang dibuat nantinya bila dihubungkan dapat menjadi beberapa objek (segmen, line, polygon, dll)
Lines and Curves
Line disimbolkan:
Digunakan untuk membuat garis melalui dua titik.
Segment disimbolkan:
Digunakan untuk membuat segmen/ ruas garis dari dua titik.
Planes and
Surfaces
Polygon disimbolkan:
Digunakan untuk membuat poligon, dengan cara
menghubungkan beberapa titik(minimal tiga titik).
Relative Constructions
Perpendicular disimbolkan:
Digunakan untuk membuat garis tegak lurus terhadap permukaan bidang.
Regular Polygons
Square disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah bujursangkar.
Polyhedra
XYZ box disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah balok.
Prism disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah prisma dengan bantuan sebuah bangun datar dan vektor.
Open Polyhedron disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah jaring-jaring dari sebuah bangun ruang.
Reguler Polyhedra
Cube disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah kubus.
Measurements and equations
Length disimbolkan:
(36)
Toolbar Deskripsi
Area disimbolkan:
Digunakan untuk mengukur luas sebuah bidang datar.
6. LKS
Lembar Kerja Peserta didik (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya (Depdiknas; 2004;18).
Menurut pengertian di atas maka penulis berpendapat bahwa LKS adalah tugas-tugas dari guru untuk peserta didik yang disesuaikan dengan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, serta RPP yang telah dipersiapkan guru di mana LKS berwujud lembaran.
Tujuan dari pengadaan LKS menurut Achmadi (dalam Andre: 2012) adalah:
a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran. b. Membantu peserta didik mengembangkan konsep.
c. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan ketrampilan proses.
d. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.
e. Membantu peserta didik dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran.
(37)
Kegunaan LKS menurut Hadi Sukamto (dalam Andre: 2012) adalah:
a. Memberikan pengalaman kongkret bagi peserta didik b. Membantu variasi belajar
c. Membangkitkan minat peserta didik d. Meningkatkan retensi belajar mengajar
e. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien 7. Kubus dan Balok untuk Kelas VIII SMP
Materi kubus dan balok merupakan salah satu pokok bahasan dari Geometri dan pengukuran. Standar kompetensi yang ingin dicapai pada materi ini adalah memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Sedangkan untuk kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah:
a. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya
b. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas
c. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Pada penelitian ini dikususkan pada pokok bahasan luas permukaan bangun ruang sisi datar pada kubus dan balok. Berikut adalah materi kubus dan balok yang akan dipelajari di kelas:
(38)
Kubus adalah adalah prisma tegak sisi empat yang semua sisinya merupakan daerah bujursangkar yang sama dan sebangun (Ruseffendi, 1979:461).
Sedangkan balok adalah prisma yang dibatasi oleh 6 persegi panjang (Syafi, Ahmad).
Berikut ini contoh gambar bangun ruang sisi datar kubus dan balok:
Gambar 2.5 Gambar 2.6
Ket: Gambar 2.5 : gambar kubus Gambar 2.6 : gambar balok b. Jaring-jaring kubus dan balok
Jaring-jaring adalah pembelahan sebuah bangun yang berkaitan (dua dimensi) sehingga seandainya digabungkan akan menjadi sebuah bangun ruang tertentu (tiga dimensi).
(39)
Berikut ini salah satu contoh jaring-jaring dari kubus dan balok:
Gambar 2.7 Gambar 2.8 Ket: Gambar 2.7 : contoh jaring-jaring balok
Gambar 2.8 : contoh jaring-jaring kubus c. Luas permukaan kubus dan balok
Luas adalah ukuran (besar) daerah tertutup yang dinyatakan dalam satuan tertentu (Ruseffendi, 1979:461).
1) Luas permukaan balok
Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus, perhatikan gambar berikut:
Gambar 2.9 Gambar 2.10 Ket: Gambar 2.9 : balok,
Gambar 2.10 : jaring-jaring balok
dari gambar di atas terlihat suatu balok beserta jaring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan balok, sama saja dengan menghitung
(40)
luas jaring-jaring balok tersebut. Misalkan rusuk-rusuk pada balok diberi nama p (panjang), l (lebar), dan t (tinggi). Dengan demikian, luas permukaan balok dapat dirumuskan:
Luas permukaan balok = luas sisi KLMN + luas sisi OPQR+ luas sisi KLPO + luas sisi NMQR+ luas sisi LMQR + luas sisi KNOR. = (p x l) + (p x l) + (p x t) + (p x t) +
(l x t) + (l x t)
= 2 (p x l) + 2(p x t) + 2(l x t) = 2 {(p x l) + (p x t) + (l x t)} 2) Luas permukaan kubus
Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus, perhatikan gambar berikut:
Gambar 2.11 Gambar 2.12 Ket: Gambar 2.11 : kubus
Gambar 2.12 : jaring-jaring kubus
dari gambar di atas terlihat suatu kubus beserta jaring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus, sama saja dengan menghitung luas jaring-jaring kubus tersebut. Misalkan rusuk-rusuk pada kubus diberi nama r (rusuk). Oleh karena jaring-jaring kubus merupakan 6
(41)
Luas permukaan kubus = luas sisi ABCD+ luas sisi EFGH+ luas sisi AEFB+ luas sisi AEHD+ luas sisi BCFG + luas sisi CDHG. = (r x r) + (r x r) + (r x r) + (r x r)+
(r x r) + (r x r)
= r2 + r2 + r2 + r2 + r2 + r2 = 6 (r2)
B. Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Bloom (dalam Sudjana 2010:22) membagi tujuan pendidikan menjadi 3 (tiga) ranah yaitu Cognitive Domain (Ranah Kognitif), Affective Domain (Ranah Afektif), dan Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor), serta setiap ranah di atas dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan tingkatannya dan ketiga ranah ini menjadi objek penilaian hasil belajar.
Bloom membagi ranah kognitif ke dalam 6 (enam) tingkatan. Bagian pertama berupa pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa kemampuan dan keterampilan intelektual (kategori 2-6).
Keenam tingkatan yang dimaksud dalam ranah kognitif adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pada tingkatan ini berisi kemampuan untuk mengenali dan mengingat hal-hal yang sudah dipelajari. Adapun hal-hal yang dapat digali untuk mengenali dan mengingat adalah istilah, definisi, rumus, fakta-fakta, gagasan, metode, dan prinsip. Aspek yang ditanyakan pada tingkatan ini,
(42)
lebih menuntut peserta didik pada ingatan sehingga jawaban mudah ditebak, seperti menanyakan rumus.
2. Pemahaman (Comprehension)
Pada tingkatan ini berisi kemampuan mengerti benar arti dari mata pelajaran yang dipelajari. Pemahaman disini (pada taksonomi Bloom) berbeda arti dengan memahami pada definisi efektivitas. Tingkatan ini adalah tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan intelektual. Sebagian item pemahaman dapat disajikan dalam gambar, denah, diagram, atau grafik.
3. Aplikasi (Application)
Pada tingkatan ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, definisi, rumus, metode, prinsip, dsb di dalam menyelesaiakan permasalahan (soal) yang baru.
Untuk menyusun tes tingkat aplikasi (dalam Sudjana 2010: 26) membedakan aplikasi kedalam beberapa tipe, seperti:
a. Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai untuk situasi baru yang dihadapi. Dalam hal ini yang bersangkutan belum diharapkan dapat memecahkan seluruh problem, tetapi sekedar dapat menetapkan prinsip yang sesuai.
b. Dapat menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu.
(43)
c. Dapat meramalkan suatu yang akan terjadi berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu.
d. Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisasi yang relevan. e. Dapat menjelaskan alasan menggunakan prinsip dan generalisasi bagi
situasi baru yang dihadapi. 4. Analisis (Analysis)
Pada tingkatan ini, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih spesifik untuk mengenali pola dan hubungannya sehingga informasi yang masuk dapat dimengerti.
Untuk menyusun tes tingkat analisis (dalam Sudjana 2010: 27) membedakan analisis kedalam beberapa tipe, seperti:
a. Dapat mengklasifikasi kata-kata, frase-frase, pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan kriteria analitik tertentu.
b. Dapat meramalkan sifat-sifat khusus tertentu yang tidak disebutkan secara jelas.
c. Dapat meramalkan kualitas, asumsi, atau kondisi yang implisit atau yang perlu ada berdasarkan kriteria dan hubungan materinya.
d. Dapat mengetengahkan pola, tata, atau pengaturan materi dengan menggunakan kriteria seperti relevansi, sebab-akibat, dan peruntutan. e. Dapat mengenal organisasi, prinsip-prinsip organisasi, dan pola-pola
(44)
f. Dapat meramalkan sudut pandangan, kerangka acuan, dan tujuan materia yang dihadapinya.
5. Sintesis (Syntesis)
Pada tingkatan ini, seseorang mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Dengan kata lain seseorang mampu meramu beberapa konsep menjadi konsep yang baru, yang nantinya konsep baru ini dapat digunakan menjadi solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.
Untuk menyusun tes tingkat sintesis (dalam Sudjana 2010: 28) membedakan sintesis kedalam tiga tipe, seperti:
a. Kemampuan menemukan hubungan yang unik.
b. Kemampuan menyusun rencana atau langkah-langkah operasi dari suatu tugas atau problem yang diketengahkan.
c. Kemampuan mengabstraksikan sejumlah besar gejala, data, dan hasil observasi menjadi terarah, proporsional, hipotesis, skema, model, atau bentu-bentuk lain.
6. Evaluasi (Evaluation)
Pada tingkatan ini, seseorang memiliki kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dan sebagainya dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Evaluasi adalah
(45)
tingkatan yang tertinggi diantara tingkatan-tingkatan yang lain, karena disini melibatkan kelima tingkatan-tingkatan sebelumnya.
Untuk menyusun tes tingkat evaluasi (dalam Sudjana 2010: 29) membedakan evaluasi kedalam beberapa tipe, seperti:
a. Dapat memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya atau dokumen.
b. Dapat memahami nilai serta sudut pandang yang dipakai orang dalam menggambil keputusan.
c. Dapat mengevaluasi suatu karya dengan membandingkannya dengan karya lain yang ditetapkan, atau menggunakan kriteria yang telah ditetapkan.
d. Dapat memberikan evaluasi tentang suatu karya dengan menggunakan sejumlah kriteria yang eksplisit.
Keenam tingkatan di atas digunakan untuk menganalisis sejauh mana peserta didik memahami materi yang diajarkan melalui hasil belajar, di mana pada setiap butir soal tes akhir mengandung tingkatan dari ranah kognitif yang dijelaskan di atas. Pemahaman peserta didik dapat dikatakan lebih baik jika keterampilan berpikir peserta didik dalam enam tingkatan di atas terpenuhi dengan baik. Prinsip matematika yang diajarkan adalah dari bentuk yang sederhana kemudian sulit. Penggunaan media pembelajaran inilah yang nantinya diharapakan dapat membantu peserta didik untuk melakukan aktivitas memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi.
(46)
C. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi dan belajar”. Menurut Djamarah (1994) prestasi berarti apa yang telah dapat diciptakan,hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan belajar menurut Slameto (2003) belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha yang ulet dengan cara merubah tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman dirinya sendiri. Adapun pengertian prestasi belajar menurut DepDikBud (1999) adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh peserta didik pada mata pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, terdapat dua unsur yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan peserta didik kuasai setelah pembelajaran
(47)
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar (mendidik), serta alat belajar yang menarik (untuk peserta didik).
Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan minat belajar seorang peserta didik, membangkitkan motivasi dan dapat menjadi stimulus kegiatan belajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman secara lebih mendasar, dengan metode yang digunakan adalah menggali pemahaman peserta didik tentang materi yang akan dipelajari dengan menggunakan pemahaman yang sudah dipelajari sebelumnya.
Keberhasilan belajar seorang peserta didik khususnya pada pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari kemampuan peserta didik dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah. Peserta didik dapat dikatakan memahami pelajaran/ materi yang diajarkan apabila indikator-indikator pemahaman tercapai. Indikator-indikator di atas yang dimaksud adalah peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik dan benar, untuk mengukur peserta didik memahami materi yang diajarkan maka diadakan tes
(48)
hasil belajar, dan didukung oleh kuesioner dan wawancara. Tes hasil belajar di analisis dengan melihat cara pengerjaan soal oleh peserta didik.
Media pembelajaran berupa program Cabri 3D berbantukan LKS yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas karena program itu mudah untuk dioperasikan dan peserta didik juga lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan minat yang tinggi dari peserta didik, proses belajar juga akan efektif dan mampu menciptakan susana yang kondusif, dan jika kedua point tersebut sudah tercapai tentunya prestasi belajar peserta didik juga akan meningkat, tentunya dimulai dari meningkatnya pemahaman tentang materi yang diajarkan secara lebih mendasar.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka (hal-hal teoritik) dan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam pelajaran Matematika, terutama dalam pemahaman pokok bahasan luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok. Dengan kriteria efektivitas hasil belajar peserta didik secara kuantitatif setidaknya adalah baik atau presentase ketuntasan peserta didik sekurang-kurangnya 70%, dan kriteria efektivitas hasil belajar peserta didik secara kualitatif setidaknya adalah tinggi atau prsentase hasil tes hasil belajar peserta didik yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 70 sekurang-kurangnya 75%.
(49)
2. Program Cabri 3D dan LKS ini diharapkan juga dapat menjadi media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil tes hasil belajar peserta didik, hasil kuesioner, dan hasil wawancara. Dengan hasil tes hasil belajar dilihat presentase ketuntasan sekurang-kurangnya masuk dalam kategori baik, serta rata-rata kelas masuk dalam kategori tinggi, hasil kuesioner dengan cara melihat jawaban peserta didik pada hasil kuesioner serta dihitung standar nilai presentasenya dan setidaknya hasilnya masuk dalam kategori baik, sedangkan hasil wawancara dilihat dari jawaban peserta didik pada pertanyaan yang menanyakan tentang membantu atau tidaknya program Cabri 3D dan LKS dalam pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan.
(50)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menghitung hasil belajar peserta didik berupa nilai hasil akhir setelah pembelajaran berlangsung. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan LKS ditinjau dari presentase ketuntasan peserta didik, dilihat dari hasil yang berupa angka-angka kemudian diubah menjadi kata-kata tertulis yang menggambarkan hasil dari penelitian ini.
Pada penelitian ini yang dideskrepsikan adalah efektif atau tidaknya penggunaan program Cabri 3D berbantukan LKS untuk hasil belajar pembelajaran matematika pada materi luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
B. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu, kecamatan Sedayu, kabupaten Bantul, dengan jumlah peserta didik 30 orang.
(51)
C. Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan LKS untuk pemahaman materi luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada bulan April – Mei 2013.
E. Perumusan Variabel-variabel
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan, yaitu dari pembelajaran yang konvensional kemudian berganti menjadi pembelajaran dengan memanfaatkan program Cabri 3D dan LKS.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini dalah hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran matematika yang menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS.
F. Bentuk Data
Bentuk data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tertulis, di mana data ini didapat melalui tes tertulis. Data ini digunakan untuk menunjukkan efektivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS terhadap hasil belajar peserta didik SMP kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu. Untuk mendukung penelitian ini peneliti juga menggunakan data yang berasal dari wawancara dan kuesioner yang akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.
(52)
G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui: a. Observasi
Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematis kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan (Sarwono, 2006:224). Observasi ini dilakukan melalui pengamatan langsung pada kelas yang akan diteliti dan menuliskan apa yang terjadi secara benar dalam lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu ditulis pada observasi meliputi deskripsi kegiatan, kendala yang dialami, dan keterlibatan peserta didik saat proses pembelajaran.
b. Tes tertulis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes tertulis. Tes tertulis diterapkan pada peserta didik kelas VIII B untuk mengetahui bagaimana hasil belajar peserta didik dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS pada materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap peserta didik pada diluar proses pembelajaran berlangsung, wawancara ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang dihadapi peserta didik saat proses pembelajaran, dan
(53)
mengetahui apakah pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan LKS benar–benar efektif untuk diterapkan.
d. Kuesioner
Kuesinor digunakan untuk mengevalusi pembelajaran Matematika dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS, di mana kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta didik tentang pembelajaran yang berlangsung, pengaruh program Cabri 3D dalam membantu pemahaman mereka, maupun kesulitan terhadap materi pembelajaran. Kuesioner nantinya akan dianalisis apakah hasil belajar, wawancara, dan kuesioner peserta didik sesuai. Jika ketiganya sesuai maka akan dapat disimpulkan tentang efektif atau tidaknya proses pembelajaran yang berlangsung.
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Pembelajaran
Instrumen yang digunakan dalam instrumen pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS). RPP dan LKS ini disusun sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
b. Instrumen Penelitian
Dalam instrumen penelitian ini, alat yang akan digunakan adalah soal-soal untuk latihan dan tes, lembar pengamatan, wawancara dan kuesioner. Di mana alat ini pada akhirnya untuk mengukur apakah penggunaan model pembelajaran dengan program Cabri 3D
(54)
berbantukan LKS efektif atau tidak, kecuali lembar pengamatan. Lembar pengamatan nantinya digunakan untuk mengukur apakah proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat.
1) Soal Tes Tertulis
Soal tes tertulis terdiri dari 6 soal uraian objektif. Soal berupa uraian objektif bertujuan untuk menghasilkan jawaban yang valid, karena dengan soal uraian objektif peneliti dapat melihat alur pengerjaan peserta didik, sehingga peneliti dapat menganalisis kesalahan peserta didik. Pengerjaan soal tes tertulis materi luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok diberi waktu 60 menit. Berikut ini kisi-kisi soal tes tertulis yang diberikan peserta didik:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar
Indikator Aspek yang dinilai
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menghitung luas permukaan kubus, balok
Peserta didik dapat menentukan
luas permukaan kubus dan balok 1a, 1b
Peserta didik dapat menghitung luas permukaan bangun kubus dan balok, dengan beberapa syarat yang sudah ditentukan.
2a, 2b Peserta didik dapat mencari
panjang rusuk dan merancang bangun ruang kubus dan balok, bila diketahui luas permukaan dan/ atau beberapa rusuknya.
3a, 3b
Keterangan:
(55)
C3 : aspek aplikasi C4 : aspek analisis C5 : aspek sintesis C6 : aspek evaluasi 2) Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan bagi peneliti berfungsi untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Seperti, deskripsi kegiatan, kendala yang dialami, dan keterlibatan peserta didik saat proses pembelajaran. Lembar pengamatan dibuat detail dari setiap tahap proses belajar mengajar. Lembar pengamatan ini digunakan untuk melihat apakah proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat.
Tabel 3.2
Aktivitas Guru Di Kelas Secara Umum
No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan
1 Guru membuka pelajaran
2 Guru mengabsen/menyebut nama
3 Suara guru jelas
4 Guru memakai media Cabri 3D dengan baik
6 Guru sering bertanya kepada peserta didik
7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
8 Guru sering berjalan ke belakang, ke samping,
dan ke tengah
9 Guru membuat rangkuman pelajaran
(56)
Tabel 3.3
Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran
No Tahap Pembelajaran Ya Tidak Keterangan
1. Pendahuluan
a. Apresepi
b.Motivasi
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a.Guru menyampaikan materi pembelajaran
dengan program Cabri 3D.
b.Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
Elaborasi:
a.Peserta didik diberi beberapa contoh soal di
mana penyelesaian dibantu dengan program
Cabri 3D.
b.Guru memberikan beberapa soal untuk
dikerjakan oleh peserta didik.
Konfirmasi
a.Peserta didik mengerjakan tugas yang diberi
secara individu.
b.Guru berkeliling untuk membantu peserta
didik yang mengalami kesulitan dan
membantu memecahkan masalah dengan
program Cabri 3D.
3. Penutup
Diskusi secara klasikal dibantu dengan
program Cabri 3D.
Guru bersama peserta didik membuat
kesimpulan atas pelajaran yang telah
berlangsung.
3) Kuesioner
Kuesioner diberikan untuk diisi kepada peserta didik pada pertemuan terakhir penelitian. Kuesioner berfungsi untuk mengevalusi pembelajaran yang telah berlangsung, di mana kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta didik terhadap pembelajaran yang berlangsung. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner campuran. Kuesioner campuran
(57)
merupakan kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka yang dimaksud penulis adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat memberikan pernyataa sesuai kehendak dan perasaannya. Sedangkan kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga peserta didik hanya memberikan tanda centang pada kolom yang sudah ditentukan. Berikut kisi-kisi kuesioner yang diberikan kepada peserta didik:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Masalah Indikator No Soal
Hasil belajar peserta didik
Kesulitan Menentukan luas permukaan bangun
ruang sisi datar kubus dan balok
1, 2 Program
dalam mengatasi kesulitan
Peran program Cabri 3D dalam
mengatasi kesulitan (apakah dapat
membantu peserta didik dalam
memahami materi)
3
4) Wawancara
Wawancara dilakukan setelah didapatkan hasil tes akhir dan hasil kuesioner, jadi wawancara ini dilakukan terlepas dari proses pembelajaran. Wawancara ini dilakukan kepada semua peserta didik yang belum tuntas, semua peserta didik yang antara jawaban kuesioner dan hasil tes tertulis tidak/ kurang cocok sehingga menarik untuk ditinjau lebih lanjut, dan perwakilan peserta didik yang mendapatan nilai tes akhir maksimal (100).
(58)
H. Validitas
Validitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah validitas penilaian pakar (professional judgment). Validitas penilaian pakar digunakan pada media pembelajaran (Cabri 3D dan LKS), soal tes akhir. Pakar yang dimaksud pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika di mana penelitian ini dilakukan dan dosen pembimbing.
I. Metode atau Teknik Analisis Data
1. Tes Hasil Belajar
Dalam suatu tes dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil dengan kriteria tersebut (Arikunto 1987:66). Dari sini maka dapat dilihat apakah pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D berbantukan LKS efektif atau tidak, tentunya dengan melihat hasil belajar, hasil kuesioner, dan hasil wawancara yang telah dilakukan.
Hasil belajar peserta didik dapat diukur dari hasil tes yang sudah diberikan oleh peneliti. Hasil belajar peserta didik dapat dihitung dengan melihat tabel skor tiap butir soal berikut :
Tabel 3.5 Skor Tiap Butir Soal
Nomor Item Nilai yang diperoleh
1a 5
1b 5
2a 5
2b 5
3a 5
3b 5
(59)
Nilai hasil belajar peserta didik diperoleh dengan cara menjumlahkan skor tiap-tiap dari nomor soal lalu dibagi 3 kemudian dikali dengan 10.
Kemudian nilai hasil belajar peserta didik dianalisis menurut KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Untuk presentase yang mencapai 74 adalah peserta didik yang dikatakan tuntas KKM.
Presentase peserta didik yang dicapai 74 =
Setelah didapatkan hasil efektivitas hasil belajar peserta didik, kemudian akan dilihat kriteria efektivitas hasil belajar pesera didik secara kuantitatif dan kualitatif menurut Kartika Budi (2001) dengan mengubah rentan nilai dari 1 – 10 menjadi 10 – 100, pengubahan ini dikarenakan KKM yang ditetapkan di tempat penelitian yaitu SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu adalah 74. Sehingga kriteria perlu diubah untuk menyesuaikan KKM yang telah ditentukan di mana penelitian ini di laksanakan.
Tabel 3.6
Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kuantitatif
% yang berhasil Efektivitas
≤ 40 Sangat kurang
41 – 55 Kurang
56 – 65 Cukup
66 – 79 Baik
80 – 100 Sangat baik
(60)
Tabel 3.7
Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kualitatif
Jumlah yang Memperoleh Nilai Efektivitas
≥ 80 ≥ 70 ≥ 60 ≥ 50 ≥ 40
≥ 75 % Sangat tinggi
< 75 % ≥ 75 % Tinggi
< 75 % ≥ 65 % Cukup
< 65 % ≥ 65 % Rendah
< 65 % Sangat rendah
Sumber: Kartika Budi, 2001:54
Tes hasil belajar disini selain digunakan untuk mengukur efektivitas pembelajaran dengan menggunkan proggram Cabri 3D juga digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang ajarkan, yaitu dengan menganalisis proses pengerjaan soal (melihat kesalahan-kesalahan) oleh peserta didik.
2. Kuesioner
Kegiatan ini berfungsi untuk mengevalusi pembelajaran yang telah berlangsung, di mana kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta didik terhadap pembelajaran yang berlangsung terutama tantang peranan program Cabri 3D dan LKS dalam pemahaman peserta didik dan pernyataan mudah atau sulit materi yang diajarkan. Dengan hasil kuesioner ini peneliti dapat melihat apakah program Cabri 3D dan LKS membantu pemahaman peserta didik atau tidak. Melalui kuesioner ini juga peneliti nantinya akan menentukan perwakilan peserta didik yang akan diwawancarai, yaitu dengan melihat korelasi antara hasil kuesioner dan hasil tes hasil belajar.
(61)
Data yang diperoleh dari kuesioner diananlisis dengan rumus prosentase. Penulis memberikan 3 (tiga) item pertanyaan terbuka yang harus dijawab peserta didik sesuai yang dialami. Bila peserta didik menjawab ya membantu maka diberikan skor 3, menjawab lumayan membantu maka diberikan skor 2, menjawab kurang membantu diberikan skor 1, dan bila menjawab tidak membantu maka diberikan skor 0.
Sedangkan untuk menganalisis hasil dari perhitungan rumus presentase, maka peneliti menggunakan standar nilai presentase yang diberikan Suharsimi Arikunto (2010), sebagai berikut:
a. 76 % - 100 % : Baik b. 56 % - 75 % : Cukup c. 40 % - 55 % : Kurang baik d. Kurang dari 40 % : Tidak baik 3. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan setelah didapatkan hasil tes akhir dan hasil kuesioner. Lewat wawancara ini peneliti ingin melihat apakah program Cabri 3D dan LKS membantu pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan serta menanyakan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur pemahaman peserta didik akan materi yang diajarkan.
(62)
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mempunyai langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu:
1. Penyusunan Proposal Penelitian 2. Persiapan Pelaksanaan Penelitian
Dalam persiapan pelaksanaan penelitian ini, peneliti harus menyiapkan apa saja yang diperlukan dalam pelaksanaan observasi yaitu: a. Menyiapkan rencana pelaksaan pembelajaran (RPP).
b. Menyiapkan materi dengan menggunakan program Cabri 3D dan LKS sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
c. Menguji instrumen. 3. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu:
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan (Cabri 3D dan LKS). Setiap peserta didik diberi LKS dan menghadapi 1 komputer yang sudah terinstal Cabri 3D (pembelajaran dilakukan di laboratorium komputer).
b. Mengadakan tes hasil belajar peserta didik untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran Cabri 3D dan LKS.
(63)
4. Pengolahan Data
Dalam persiapan pengolahan data, peneliti mengolah atau menganilis data-data yang telah diperoleh di lapangan, yang berupa hasil belajar peserta didik yakni hasil tes akhir.
5. Penyusunan Hasil Penelitian
Setelah selesai mengolah dan dan menganalisis data yang diperoleh, peneliti segera menyusun laporan hasil penelitian.
K. Penjadwalan Kegiatan Penelitian
Materi “Bangun Ruang Sisi Datar Kubus dan Balok” adalah materi untuk kelas VIII semester II. Adapun penjadwalan kegiatan penelitian ini adalah:
Pertemuan pertama : 15 April 2013 Pertemuan kedua : 16 April 2013 Pertemuan ketiga : 18 April 2013 Wawancara : 02 Mei 2013
(64)
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN,
DAN ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Sebelum penelitian a. Penyusunan Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menyusun intrumen yang dibutuhkan dan media pembelajaran yang akan digunakan. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari: RPP, LKS, soal tes hasil belajar, dan lembar kuesioner. RPP, LKS, soal tes hasil belajar, dan lembar kuesioner dapat dilihat berturut-turut pada lampiran A1, A2, A3, dan A4. Dalam penyusunan instrumen penelitian dan media pembelajaran, peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing, dan guru mata pelajaran matematika di mana penelitian dilaksanakan. Selain menyusun instrumen penelitian dan media pembelajaran peneliti juga menyiapkan surat ijin yang berasal dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu. Surat ijin ini dapat dilihat pada lampiran C1.
b. Validitas Instrumen
Setelah menyusun instrumen penelitian, peneliti konsultasi kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika di
(65)
mana penelitian akan dilaksanakan. Apakah instrumen yang dibuat sudah sesuai dan sudah bisa digunakan untuk penelitian. Instrumen penelitian (soal tes hasil belajar) yang telah diterima dan setujui dosen pembimbing dan guru mata pelajaran dapat dilihat pada lampiran A5. 2. Selama Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 April 2013, 16 April 2013, 18 April 2013 dan 2 Mei 2013 dengan subjek penelitian adalah 30 peserta didik kelas VII SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu. Bukti telah melakukan penelitian berupa surat keterangan telah melaksanakan penelitian dari SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu dapat dilihat pada lampiran C3.
Langkah pertama peneliti adalah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok. Langkah selanjutnya adalah memberikan tes hasil belajar kepada peserta didik untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dan memberikan lembar kuesioner untuk mengetahui korelasi antara hasil belajar peserta didik dengan hasil jawaban kuesioner. Setelah mengetahui hasil belajar peserta didik, peneliti memilih beberapa peserta didik untuk diwawancarai. Adapun peserta didik yang diwawancarai adalah semua peserta didik yang belum tuntas, serta bagi peserta didik yang kurang cocok antara hasil belajar peserta didik dan hasil jawaban kuesioner peserta didik.
(66)
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti:
a. Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 April 2013. Pada awal pertemuan pertama ini peneliti melakukan perkenalan , kemudian membagikan LKS kepada semua peserta didik dan dilanjutkan kegiatan apresepsi selama 20 menit. Selanjutnya peneliti mulai masuk ke dalam pokok bahasan luas permukaan balok selama 50 menit. Pada kegiatan inti ini, guru membimbing peserta didik menggunakan media pembelajaran Cabri 3D untuk menemukan rumus mencari luas permukaan balok. Setelah menemukan rumus yang dimaksud, peneliti kemudian memberikan beberapa contoh soal yang dikerjakan secara bersama-sama, dan selanjutnya peserta didik disodorkan beberapa soal latihan yang dikerjakan secara mandiri. Kemudian beberapa peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pemikiran mereka di depan kelas.
Diakhir pelajaran peneliti menuntun peserta didik untuk menyimpulkan hasil belajar pada pertemuan pertama, dan peserta didik diminta untuk mengerjakan mempelajari LKS di rumah, khususnya pada pokok bahasan luas permukaan kubus, kegiatan ini dilaksanakan selama 10 menit.
(67)
b. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2013. Pada awal pertemuan kedua ini peneliti melakukan kegiatan apresepsi, yaitu mengingatkan kembali tentang kesimpulan yang didapatkan pada pertemuan pertama, kegiatan apresepsi dilaksanakan selama 20 menit. Selanjutnya peneliti mulai masuk ke dalam pokok bahasan luas permukaan balok selama 50 menit. Pada kegiatan inti ini, guru meminta peserta didik untuk melakukan lagi langkah-langkah yang telah digunakan untuk menemukan rumus luas permukaan balok menggunakan media pembelajaran Cabri 3D pada pertemuan sebelumnya. Setelah menemukan rumus yang dimaksud, peneliti kemudian memberikan beberapa contoh soal yang dikerjakan secara bersama-sama, dan selanjutnya peserta didik disodorkan beberapa soal latihan yang dikerjakan secara mandiri. Kemudian beberapa peserta didik (dipilih secara acak) diminta untuk mempresentasikan hasil pemikiran mereka di depan kelas.
Kemudian diakhir pelajaran peneliti meminta peserta didik untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pertemuan kedua ini. Selanjutnya peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan tes hasil belajar. Sehingga peneliti meminta kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang sudah diajarkan dengan sebaik-baiknya.
(1)
Sur at Ijin Penelitian
(2)
212
Lampiran C2
Foto-foto Penelitian
Guru menginformasikan penggunaan LKS dan Cabri 3D
Peserta Didik mempresentasikan hasil pekerjaannya
Guru memberi contoh penggunaan Cabri 3D
Peserta didik mengerjakan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
Peserta didik mengoperasikan Cabri 3D Peserta didik mempresentasikan pendapatnya
(4)
214
Lampiran C3
Sur at Keterangan Penelitian Telah Melaksanakan
(5)
vii
Deni Candra Pamungkas. 2013. Efektivitas Pembelajaran dengan Program
Cabri 3D Ditinjau dari Hasil Belajar dalam Pokok Bahasan Luas Permukaan Kubus dan Balok di Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu Tahun Ajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan lembar kerja peserta didik (LKS) ditinjau dari hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan LKS ditinjau dari presentase ketuntasan peserta didik, dilihat dari hasil yang berupa angka-angka kemudian diubah menjadi kata-kata tertulis yang menggambarkan hasil dari penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIIIB. Data penelitian dikumpulkan dengan cara (1) observasi langsung di kelas (2) hasil Tes akhir (3) wawancara dan (4) kuesioner. Peneliti melakukan pembelajaran sebanyak tiga kali, di mana pembelajaran dilakukan di ruang laboratorium komputer yang sudah terpasang program Cabri 3D. Pada pertemuan ketiga peneliti mengadakan tes akhir, di mana hasilnya nanti akan dianalisis kriteria keefektivitasannya.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran di SMP. Efektivitas hasil belajar secara kuantitatif yang dicapai adalah baik dengan presentase rata-rata hasil tes peserta didik yang mencapai KKM adalah 73,33% serta efektivitas hasil belajar peserta didik secara kualitatif yang dicapai adalah tinggi dengan presentase hasil tes belajar peserta didik yang hasilnya lebih dari atau sama dengan 70 adalah 76,67%, dan program Cabri 3D membantu pemahaman peserta didik dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok.
Kata-kata kunci: Efektivitas, Luas Permukaan, Kubus, Balok, Program Cabri 3D, LKS.
(6)
viii ABSTRACT
Deni Candra Pamungkas. 2013. The Effectiveness of Learning by Using Cabri
3D Program Seen from the Learning Outcomes on a Topic about The Surface Area of Cubes and Blocks of Grade VIII B Students at SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu in 2012/2013 Academic Year. Mathematics Education
Study Program, Department Of Mathematics And Natural Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.
This study aimed to know the effectiveness of learning using Cabri 3D
program aided by students answer sheets (LKS) seen from the learning outcomes of the students on the topic about the surface area of cubes and blocks. The methods used in this research were quantitative-descriptive research. Quantitative
research was carried out to know the students’ understanding on the topic about
the surface area of cubes and block after implementing the learning by using
Cabri 3D program and LKS seen from students’ mastery percentage, and the results in the form of numbers converted into written words that described the results of this research.
This research was conducted at SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu in 2012/2013 academic year. The subject of this research was grade VIII B students. The data of the research were gathered through (1) direct observation in the class (2) the final results of exams (3) interview (4) questionnaire. The researcher conducted the research three times. The learning was conducted in the computer laboratory in which Cabri 3D program had been installed. On the third meeting, the researcher conducted the final test, in which the criteria of the effectiveness from the results be analyzed.
Based on the data analysis of the research, it could be concluded that learning by using Cabri 3D program aided by LKS on the topic about the surface area of cubes and blocks was effective to be implemented in teaching the junior high school students. The effectiveness of the learning outcomes quantitatively achieved was well with the average percentage of students’ results of the test that
reached the KKM was 73.33% and the effectiveness of the students’ learning
outcomes reached was high with the percentage of the students’ test results that the result was more than or equal to 70 was 76.67%, and Cabri 3D Program
helped the students’ in understanding the topic about surface area of cubes and
blocks.
Keywords: Effectiveness, Surface Area, Cube, Block, Cabri 3D Program, LKS.