22
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar. Maslow mengungkapkan 5 kebutuhan basic need secara hirarki dan menempatkan
kebutuhan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi. Individu berharap dengan menggunakan media dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan dasar. Kebutuhan
dasar tersebut terdiri atas: 1.
Physiological needs kebutuhan fisiologis 2.
Safety needs kebutuhan keamanan 3.
Love needs kebutuhan cinta 4.
Esteem needs kebutuhan penghargaan 5.
Self-actualization needs kebutuhan aktualisasi diri
2.1.6 Program Acara “ISLAM KTP” di SCTV
Bermula dari Jl Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran sctv diterima secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusilo Gresik, Bangkalan,
Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan yang mengacu pada izin Departemen Penerangan No.1415RTFKIX1989 dan SK
No.150SPDIRTV1990. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali, dan sekitarnya. Baru pada tahun 1993,
berbekal SK Menteri Penerangan No. 1111992 SCTV melakukan siaran nasional ke seluruh Indonesia. Dalam perkembangan berikutnya, melalui induk perusahaan
PT. Surya Citra Media tbk SCM, SCTV mengembangkan potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan konsep siaran tradisional menuju
konsep industry media baru.
23
SCTV menyadari bahwa eksitensi industry televisi tidak dapat dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan mengekspresikannya melalui
beberapa program acara. SCTV juga memberikan arahan bagi pemirsa untuk memilih tayangan yang sesuai, untuk itu dalam setiap tayangan SCTV di pojok
kiri atas ada bimbingan orang tua sesuai dengan ketentuan UU penyiaran No.322002 tentang Penyiaran yang terdiri dari BO bimbingan Orangtua, D
Dewasa, dan SU Semua Umur. SCTV menyajikan banyak program acara yakni, meliputi berita, kuis,
infotaimen, dan sinetron. Pada bulan ramadhan, SCTV menyajikan program acara mengenai agama khususnya agama islam yang dikemas dengan berbagai cerita
dan mengandung banyak manfaat dan pesan. Program acara itu adalah berjudul “ISLAM KTP”. Tujuan program ini agar masyarakat lebih memahami aturan-
aturan agama islam dan untuk meningkatkan ajaran agama islam kepada masyrakat agar lebih taat beribadah. Program acara “ISLAM KTP” ini juga
menceritakan ujian bagi manusia yang hasilnya sungguh mencerahkan. Kesadaran muncul tidak melewati nasehat atau contoh, justru ujian dan cobaanlah yang
menyadarkan manusia hanya manusia dengan kemampuan mencapai ma’rifat yang mampu melakukan semua ini.
Dalam film ini ada peran Ustad Ali adalah contoh wali Allah yang selalu mempunyai cara-cara unik untuk memberi penyadaran bagi orang lain.
Bagaimana dia harus menyadarkan seorang Ustad yang begitu pelit dalam beribadah, meskipun sang ustad dilimpahi banyak rezeki.
24
Begitu juga 2 tokoh, Mamat yang seorang pengangguran dan Karyo yang bekerja sebagai petugas kebersihan kampung. Lewat sentuhan Ustad Ali, kedua
tokoh ini akhirnya sadar bahwa apapun posisi mereka, mempunyai tanggung jawab yang sama dimata Allah swt. Memberi penyadaran bahwa bekerja adalah
ibadah, hanya bisa dilakukan Ustad Ali tanpa menyinggung perasaan mereka. Tokoh-tokoh lain dalam seri komedi religi ini adalah Sabina, anak Ustad
Ali, seperti layaknya anak kuliahan. Sabina mempunyai masalah dalam kehidupan cintanya. Jinan, kekasih Sabina, ngebet ingin menikahi kekasihnya itu. Pasalnya
pacaran menurut Ustad Ali tidak Islami. Belum lagi kehadiran Mahdit, pria yang selalu mencatat setiap amal
kebaikan yang telah diperbuat. Memberi sedekah, membangun Mushola, bahkan menolong orang miskin pun dicatat dalam buku miliknya, catatan amal. Suatu
ketika Mushola yang didirikan oleh Mahdit terbakar, anehnya Ustad Ali justru bersyukur. Warga tentu saja kaget mendengar ucapan Ustad Ali, ternyata rasa
syukur itu justru menyadarkan Mahdit bahwa setelah Mushola terbakar, pria itu tidak usah bersusah payah mencari amalan. Biar catatan amal baik itu menjadi
rahasia Allah. Hal ini sudah merupakan hal yang menyimpang dari ajaran Islam. Ada pun tanggapan dari Idrus Mardiani yang sangat bersyukur sekaligus
bangga. Sejak ia berperan sebagai Ustad Ali dalam sinetron itu, Idrus mengaku banyak mendapatkan hikmah, mudah-mudahan penonton juga merasakan hal
tersebut. www.sctv.co.id
Menurut Ustad H. Zubairi, salah satu Ustad yang terkenal di Gresik, pendidikan Islam di Gresik cukup banyak tersebar diataranya melalui sekolah
25
Islam, mereka mendapatkan pelajaran mengenai agama dan benar-benar diprioritaskan. Banyak Majelis Taqlim membawa dampak positif contohnya
pengajian yang dapat dilakukan di masjid, atau dirumah dalam rangka haji, aqiqoh, tsyakuran dan lainnya, yang sudah mendarah daging di kota Gresik karena
masyarakat Gresik tergolong religius. Untuk ibadah sholatnya lebih banyak berjamaah yang sering dilakukan di Masjid agar masyarakat bergesekan untuk
saling berpengaruh agar lebih taat beribadah. Menurut beliau, pada sinetron Islam KTP ada sebagian cerita yang sudah
menyimpang dari ajaran agama Islam, hanya formalitasnya saja, pengamalannya tidak diamalkan. Dalam syariat Islam, tidak menjalani syariat atau sholat itu sudah
dianggap kafir. Pada zaman Abu Bakar, orang yang enggan mengeluarkan zakat dinamakan murtad. Dan mencatat amal kebaikan sendiri itu sudah menyimpang
dari ajaran agama islam. Namun Ustad H. Zubairi juga beranggapan bahwa sinetron Islam KTP
juga sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menonton agar masyarakat sadar dan jauh lebih taat beribadah serta mengikuti ajaran agama Islam yang benar.
Beliau juga berharap masyarakat memahami bahwa Agama Islam adalah suatu keyakinan yang kita yakini bahwa Allah swt itu ada, sholat itu wajib, dan harap
menjauhi segala laranganNya. Karena agama bukan hanya sebagai identitas diri saja di kartu tanda penduduk. Dan dalam sinetron tersebut ada hal yang tidak
boleh ditiru baik perbuatan dan perkataan, karena bisa menyalai aturan perkataan agama dan menimbulkan salah persepsi. Sumber: Ustad H. Zubairi, Gresik
26
2.1.7 Teori Uses and Gratification