12
E. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan
Depkes RI, 2014. Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati, yang mengandung etanol
sebagai pelarut atau sebagai pengawet. Ekstrak cair yang cenderung membentuk endapan, yang didiamkan dan disaring atau bagian yang bening diendapkan
DepkesRI, 2014.
F. Etanol
Etanol dihasilkan secara biologis melalui fermentasi gula atau pati.Enzim yang ada dalam ragi atau kultur bakteri mengkatalisis reaksi dengan tanpa oksigen.
C
6
H
12
C
6aq
+ H
2
O
aq
enzim 2CH
3
CH
2
OH
aq
+ 2CO
2 g etanol
Etanol mempunyai penyerapan tidak terbilang sebagai pelarut untuk bahan kimia organik dan sebagai senyawa awal untuk pembuatan zat warna, obat-batan
sintetis, kosmetik, dan bahan-bahan peledak. Etanol merupakan bagian dari minuman beralkohol dan satu-satunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun lebih
tepatnya, paling sedikit beracun; dan badan kita juga menghasilkan suatu enzim, yang disebut alkohol dehidrogenase, yang membantu metabolisme etanol dengan
mengoksidasinya menjadi asetaldehida Chang, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
G. Senyawa Fenolik
Fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada berbagai tumbuhan dan memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi OH. Senyawa
ini diberi nama berdasarkan senyawa induknya yaitu fenol. Senyawa fenolik diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu tidak larut seperti lignin dan yang larut
seperti asam fenolik, phenylpropanoids, flavonoid, dan kuinon. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa senyawa fenolik memiliki berbagai efek biologis seperti
memiliki aktivitas antioksidan Indrawati dan Razimin, 2013.
H. Metode DPPH
DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidazil adalah suatu radikal yang memiliki kemampuan untuk direduksi oleh suatu antioksidan dan dapat diukur dengan melihat
penurunan nilai absorbansi pada panjang gelombang 517 nm sehingga DPPH dapat digunakan untuk mengukur kapasitas penangkapan senyawa radikal Rosida et al., cit
Duh, 1999. Parameter aktivitas antioksidan dilihat dari nilai IC
50
. IC
50
merupakan konsentrasi yang menyebabkan penurunan 50 dari konsentrasi DPPH awal
Molyneux, 2004. Metode radikal bebas DPPH merupakan metode pengukuran antioksidan
yang sederhana, cepat, peka, memerlukan sedikit sampel dan tidak membutuhkan banyak pelarut seperti halnya uji lain xantin-xantin oksidase, metode tiosianat,
antioksidan total. Hasil pengukuran menunjukkan kemampuan antioksidan sampel secara umum dalam menghambat radikal bebas Juniarti et al., 2009.
14
I. Metode Spetrofotometri
Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah berdasarkan absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu melalui suatu larutan
yang mengandung kontaminan yang akan ditentukan konsentrasinya. Proses ini disebut absorpsi spektrofotometri, dan jika panjang gelombang yang digunakan
adalah gelombang cahaya tampak, maka disebut kolorimetri karena memberikan warna. Selain gelombang cahaya tampak, spektrofotometri juga menggunakan
panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan inframerah. Prinsip kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan sebanding dengan
konsentrasi kontaminasi dalam larutan. Prinsip ini biasanya dijabarkan dalam rumus Hukum Lambert-Beer, yang menghubungkan antara absorbansi cahaya dengan
konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsorpsi Lestari, 2010.
J. Landasan Teori
Scurrula ferruginea Jack Danser merupakan benalu yang dapat tumbuh pada berbagai tanaman inang. Inang yang berbeda dapat menyebabkan kandungan
kimia pada benalu berbeda pula, khususnya kandungan senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan yaitu fenolik. Tingginya kandungan fenolik menentukan daya
aktivitas antioksidan semakin tinggi. Oleh sebab itu untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan fenoliknya dari sebuah benalu perlu dilakukan metode-
metode pengujian yang sesuia. Metode yang dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa antioksidan dan
aktivitasnya menggunakan metode DPPH sedangkan untuk mengetahui keberadaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dan penetapan kandungan fenolik totalnya adalah menggunakan metode Folin- ciocalteu. Kedua metode tersebut akan digunakan lagi dengan bantuan alat
spektrofometer UV-vis untuk mengetahui aktivitas antioksadan pada panjang gelombang 517 nm dan penetapan kadar total fenolik pada panjang gelombang 750
nm.
K. Hipotesis