Latar Belakang Masalah Pengaruh pemberian pestisida organik dari daun mindi (MeliaazedarachL.), daun pepaya (Carica papaya L.), dan campuran daun pepaya (Carica papaya L.), dan daun mindi (MeliaazedarachL.) terhadap hama dan penyakit tanaman cabai merah (

6 2. Mengetahui larutan pestisida mana yang paling baik mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit tanaman cabai merah Capsicum annuum L..

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti a. Dapat menambah pengetahuan pemanfaatan daun pepaya dan daun mindi sebagai pestisida organik. b. Dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan pestisida organik. c. Bisa mengembangkan pengetahuan di bidang pertanian terutama tentang pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai merah. 2. Bagi Pertanian Sebagai informasi bagi petani dalam membuat pestisida organik. 3. Bagi Dunia Pendidikan Dapat sebagai masukan informasi mengenai khasiat dari daun mindi dan daun pepaya sebagai pestisida nabati untuk menanggulangi hama dan penyakit. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

1. Hama

Hama merupakan binatang perusak tanaman budi daya yang berguna untuk kesejahteraan manusia. Sebagian besar hama adalah serangga, misalnya penggerek umbi,ulat titik tumbuh, dan aphis. Adapun hewan lain yang sering menjadi hama seperti monyet, burung, tikus, dan babi hutan Pracaya, 2008. Menurut Djojosumarto 2008 hama tanaman adalah makhluk hidup penganggu berupa hewan yang umumnya dapat dilihat dengan mata telanjang. Hama merusak tanaman dengan berbagai cara misalnya memakan daun tanaman melubangi dan membuat korok – korok pada daun,melubangi dan membuat korok - korok pada batang, menggerek umbi, mengisap cairan tanaman, dan memakan bunga dan bagian- bagian bunga dan sebagian. Adapun beberapa penyebab terjadinya hama pada tanaman antara lain perubahan tempat, perubahan lingkungan, serta aplikasi pestisida yang tidak bijaksana atau terlalu berlebihan Rahmawati, 2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

2. Penyakit

Penyakit merupakan penyebab tanaman menjadi sakit, misalnya bakteri, cendawan, virus, kekurangan atau kelebihan air, kekurangan dan kelebihan unsur hara, serta terlalu panas atau terlalu dingin. Penyakit infeksi pada tanaman dapat disebabkan oleh cendawan jamur, fungi, bakteri, virus, nematode, dan tumbuhan parasit. Gejala yang ditunjukkan oleh penyakit tanaman dapat bermacam-macam, misalnya tanaman kerdil, tumbuh terhambat, busuk akar, busuk batang, busuk daun, busuk buah, busuk umbi, bercak - bercak pada daun, daun menguning klorosis, jaringan daun mati nekrosis, timbulnya bisul – bisul, dan sebagainya. Ada beberapa jenis penyakit yang gejalanya mudah diamati. Namun, umumnya untuk mengidentifikasi penyakit pada tanaman tidak selalu mudah karena gejalanya sering tidak tampak jelas Djojosumarto, 2008.

3. Pestisida

Pestisida Inggris : pesticide secara harfiah berarti pembunuh hama pest : hama; cide : membunuh. Menurut Peraturan Pemerintah No. 71973, pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk: 1. Mengendalikan atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman, atau hasil – hasil pertanian. 2. Mengendalikan rerumputan. 3. Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan. 9 4. Mengendalikan atau mencegah hama- hama luar pada hewan peliharaan atau ternak. 5. Mengendalikan hama-hama. 6. Mengendalikan atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah, dan air. Penggolongan pestisida berdasarkan sasaran Wudianto, 2010 yaitu : 1. Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan semua jenis serangga. 2. Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungsicendawan. 3. Bakterisida. Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri. 4. Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda. 5. Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba. 6. Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus. 7. Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu : siput, bekicot serta tripisan yang banyak dijumpai di tambak. 10 8. Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma. 9. Pestisida berperan ganda yaitu pestisida yang berperan untuk membasmi 2 atau 3 golongan organisme pengganggu tanaman.

4. Pestisida Organik

Berdasarkan asalnya, pestisida organik dibedakan menjadi dua yakni pestisida nabati dan pestisida hayati. Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman baik dari daun, biji, buah batang, dan akar yang mengandung senyawa metabolik sekunder yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu. Pestisida nabati umumnya digunakan untuk mengendalikan hama bersifat insektisidal maupun penyakit bersifat bakterisidal. Pestisida organik berasal dari bahan- bahan alami tidak meracuni tanaman dan tidak mencemari lingkungan. Pestisida hayati merupakan formulasi yang mengandung mikroba tertentu baik berupa jamur, bakteri maupun virus yang bersifat antagonis terhadap mikroba penyebab penyakit tanaman atau menghasilkan senyawa tertentu bersifat racun baik bagi serangga hama maupun nematode Djunaedy, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI