63
Dari tabel di atas besarnya nilai F
hitung
adalah 0,177 sedangkan nilai F
tabel
dengan db pembilang = 2 dan db penyebut = 139 sebesar 3,061.
Jadi F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
. Hal ini berarti dengan taraf signifikan 5 tidak ada pengaruh positif sebesar 0,177 dan tidak signifikan antara
hubungan perhatian orang tua, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
Tabel 5.10 Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 68.542
9.204 7.447
.000 perhatian
-.027 .057
-.041 -.475
.636 motivasi
.029 .102
.025 .285
.776 a. Dependent Variable: prestasi
D. Pembahasan
1. Hubungan Antara Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Siswa
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa. Diperoleh hasil
pendidikan Ayah
hitung
= 14,2898 dengan taraf kesalahan 5 diperoleh hasil
tabel
= 5,991 jadi
hitung. tabel
dengan derajat hubungan C= 0,310 dengan C
maks
= 0,707 dari hasil perhitungan koefisien kontingensi dicari interpretasi dengan cara
Cmaks= ,3
,7 7=0,43. Dilihat dari pedoman untuk memberikan interpretasi lihat tabel 5,7
tingkat hubungan pada interval koefisien 0,40-0,599 pada tingkat cukup,
64
maka dapat disimpulkan hubungan antara pendidikan orang tua dengan prestasi belajar cukup tinggi.
Hasil perhitungan kedua diperoleh hasil pendidikan Ibu
hitung
= 6,636 dengan taraf kesalahan 5 diperoleh hasil
tabel
= 5,991 jadi
hitung. tabel
dengan derajat hubungan C= 0,212 dengan C
maks
= 0,707 dari hasil perhitungan koefisien kontingensi dicari interpretasi dengan cara
Cmaks= ,3
,7 7=0,29. Dilihat dari pedoman untuk memberikan interpretasi lihat tabel 5,7 tingkat hubungan pada interval koefisien
0,20-0,399 pada tingkat rendah, maka dapat disimpulkan hubungan antara pendidikan orang tua dengan prestasi belajar rendah.
Berdasarkan deskripsi data tentang pedidikan orang tua diperoleh hasil sebagai berikut bahwa pendidikan orang tua yang termasuk dalam kategori
tinggi yaitu berpendidikan PTakademi sebesar 21, kategori menengah yaitu berpendidikan SMU sebesar 97, kategori dasar yaitu berpendidikan
SLTP sebesar 60 dan SD sebesar 102. Hasil deskripsi data berdasarkan penilaian kategori kecenderungan
tingkat pendidikan orang tua dapat diketahui bahwa sebagian besar pendidikan orang tua termasuk dalam kategori pendidikan dasar yaitu
sebesar 102 dan juga diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi.
2. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Siswa
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Nilai r
hitung
-0,045
65
lebih kecil dari r
tabel
0,1702 dan nilai probabilitas 0,636 lebih besar dari
taraf signifikansi 5 atau 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang perhatian orang tua diperoleh hasil sebagai berikut : kategori sangat tinggi sebanyak 41, kategori tinggi 93,
kategori cukup 5, kategori kurang 1, kategori sangat kurang 0. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki perhatian tinggi.
Hasil deskripsi data berdasarkan penilaian kategori kecenderungan tingkat perhatian orang tua dapat diketahui bahwa sebagian besar
perhatian orang tua termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 93 tetapi tidak diikuti prestasi belajar siswa yang tinggi. Faktor-faktor yang diduga
menyebabkan prestasi belajar tinggi adalah lingkungan belajar di sekolah
dan kedisiplinan belajar siswa.
Lingkungan belajar merupakan suatu faktor penunjang yang dapat menggerakkan perilaku dan tindakan siswa ke arah positif seperti belajar.
Dengan kata lain lingkungan keluarga bisa memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar anak apabila keadaan keluarga cukup harmonis,
kondisi ekonomi berkecukupan. Perhatian dari orang tua juga penting peranannya terhadap pencapaian prestasi belajar anak, misalnya
memperhatikan kedisiplinan belajarnya atau menanyakan adakah kesulitan yang tidak bisa dipecahkan dan apakah orang tua bisa membantu. Orang
tua sering memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada perlindungan dan perhatian dari orang tua, sehingga anak mendapat
kemudahan dalam belajar dan termotivasi untuk meraih prestasi.
66
Sedangkan lingkungan sekolah, apabila lingkungan sekolahnya berkualitas tentu akan memberikan pengaruh kepada seluruh siswa untuk belajar
dengan baik dan memacu mereka untuk bersaing meraih prestasi
Disiplin belajar terhadap prestasi belajar dapat terjadi karena Kedisiplinan belajar bisa terbentuk dengan membuat siswa tertib terhadap
peraturan yang berlaku dan bertanggung jawab atas hal yang telah dilakukannya. Mengingat bahwa disiplin belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar, jika siswa mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi maka siswa tersebut juga akan meningkat prestasi
belajarnya. 3.
Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Nilai r
hitung
0,031 lebih kecil dari r
tabel
0,1702 dan nilai probabilitas 0,776 lebih besar dari taraf signifikansi 5 atau 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang motivasi belajar diperoleh hasil sebagai berikut : kategori sangat tinggi sebanyak 51, kategori tinggi 73,
kategori cukup 10, kategori kurang 8, kategori sangat kurang 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki perhatian
tinggi. Hasil deskripsi data berdasarkan penilaian kategori kecenderungan
motivasi belajar dapat diketahui bahwa sebagian besar motivasi belajar termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 73 tetapi tidak diikuti prestasi
67
belajar siswa yang tinggi. Faktor-faktor yang diduga menyebabkan prestasi belajar tinggi adalah lingkungan belajar di sekolah dan kedisiplinan belajar
siswa. Penjelasan tentang faktor-faktor yang diduga menyebabkan prestasi belajar tinggi tersebut sama seperti yang telah disampaikan pada halaman
sebelumnya
4. Hubungan Antara Pendidikan Orang Tua, Perhatian Orang Tua, dan