Perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa (studi deskriptif tingkat perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015).

(1)

ABSTRAK

PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

(Studi DeskriptifTingkat Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015)

Taya Diuxy Tanamal Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa. Masalah yang

diteliti dalam penelitian ini adalah “Seberapa tinggi tingkat perhatian orang tua pada aktivitas

belajar siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 201/2015?”

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Subyek penelitian ini berjumalh 118 siswa. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari 42 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert. Koefisien reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi, yaitu 0,92. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan membuat tabulasi skor dari masing-masing item, menghitung skor masing-masing responden, menghitung skor total masing-masing item, selanjutnya mengkategorisasikan perolehan skor masing-masing aspek perhatian orang tua. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Namun untuk mempermudah pembahasan, kategorisasi jenjang dibuat menjadi tiga jenjang yaitu, tinggi, sedang, dan rendah.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 tinggi. Hal ini dibuktikan dengan 77 siswa (62,25%) yang memberikan penilaian tinggi. Aspek yang tergolong dalam kategorisasi tinggi yaitu, pemberian bimbingan belajar, memberikan nasihat, pengawasan terhadap belajar, dan pemenuhan kebutuhan belajar. Aspek yang tergolong rendah ialah aspek pemberian motivasi dan penghargaan. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil skoring kuesioner.


(2)

ABSTRACT

THE PARENTS’ ATTENTION TOWARDS THE STUDENTS LEARNING ACTIVITY (A descriptive study of the parents’ attention level towards the learning activity of the class VIII

students of SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year 2014/2015) Taya Diuxy Tanamal

Sanata Dharma University 2015

This study is a quantitative descriptive study that aim to describe the parents’ attention level towards the students learning activity. The problem formulated in this study is “How much is the parents’ attention level towards the learning activity of the class VIII students of SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year 2014/2015.

The subject of this study is the class VIII students SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year 2014/2015. The number of the study subject is 118 students. The study instrument is a questionnaire that consists of 42 question items which is developed based on the framing technique of Likert scale model. The reliability of the questionnaire coefficient in this study is included in a very high qualification, which is 0.92. The data analysis technique in this study is by making score tabulation of each item, counting the score of each respondent, counting the

total score of each item, then categorizing the score of each parents’ attention aspect. The category is consisted of five levels, which are very high, high, average, low, and very low. However, to make the discussion simple, the level categorization is narrowed into three levels, which are high, average, and low.

The study result of the study is that the parents’ attention of the learning activity of the class VIII students of SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year 2014/2015 is high. This result is proven by 77 students (62.25%) that give high scoring. The aspects, which is classified in high categorization, are the giving of learning guide, the giving advise, the supervising of the study process, and the fulfilling of the learning needs. The aspects, which is considered in low categorization, are the aspect of giving motivation and appreciation. That result is proven by the questionnaire scoring result.


(3)

i

PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKTIVITAS

BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran

2014/2015)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Taya Diuxy Tanamal NIM:101114002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015


(4)

(5)

(6)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya (Pengkotbah 3:1) Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu (1Timotius 4:12) Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill) Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang (William J. Siegel)

Kupersembahkan karyaku ini untuk

Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih untuk kebaikanMu dan kasihMu melalui orang-orang sekitarku.

Almamaterku , Universitas Sanata Dharma

Papa, Mama, Abang, Mbak Anjar dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan memberi semangat dalam menyelesaikan karya ini

Alberto dan sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat dan dukungan


(7)

(8)

(9)

vii

ABSTRAK

PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi DeskriptifTingkat Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar Siswa

Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015)

Taya Diuxy Tanamal Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Seberapa tinggi tingkat perhatian orang tua pada aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 201/2015?”

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Subyek penelitian ini berjumalh 118 siswa. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari 42 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert. Koefisien reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi, yaitu 0,92. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan membuat tabulasi skor dari masing-masing item, menghitung skor masing-masing responden, menghitung skor total masing-masing item, selanjutnya mengkategorisasikan perolehan skor masing-masing aspek perhatian orang tua. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Namun untuk mempermudah pembahasan, kategorisasi jenjang dibuat menjadi tiga jenjang yaitu, tinggi, sedang, dan rendah.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 tinggi. Hal ini dibuktikan dengan 77 siswa (62,25%) yang memberikan penilaian tinggi. Aspek yang tergolong dalam kategorisasi tinggi yaitu, pemberian bimbingan belajar, memberikan nasihat, pengawasan terhadap belajar, dan pemenuhan kebutuhan belajar. Aspek yang tergolong rendah ialah aspek pemberian motivasi dan penghargaan. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil skoring kuesioner.


(10)

viii

ABSTRACT

THE PARENTS’ ATTENTION TOWARDS THE STUDENTS LEARNING ACTIVITY

(A descriptive study of the parents’ attention level towards the learning activity of the class VIII students of SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year

2014/2015) Taya Diuxy Tanamal Sanata Dharma University

2015

This study is a quantitative descriptive study that aim to describe the parents’ attention level towards the students learning activity. The problem formulated in this study is “How much is the parents’ attention level towards the learning activity of the class VIII students of SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year 2014/2015.

The subject of this study is the class VIII students SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year 2014/2015. The number of the study subject is 118 students. The study instrument is a questionnaire that consists of 42 question items which is developed based on the framing technique of Likert scale model. The reliability of the questionnaire coefficient in this study is included in a very high qualification, which is 0.92. The data analysis technique in this study is by making score tabulation of each item, counting the score of each respondent, counting the total score of each item, then categorizing the score of each parents’ attention aspect. The category is consisted of five levels, which are very high, high, average, low, and very low. However, to make the discussion simple, the level categorization is narrowed into three levels, which are high, average, and low.

The study result of the study is that the parents’ attention of the learning activity of the class VIII students of SMP Maria Immaculata Yogyakarta school year 2014/2015 is high. This result is proven by 77 students (62.25%) that give high scoring. The aspects, which is classified in high categorization, are the giving of learning guide, the giving advise, the supervising of the study process, and the fulfilling of the learning needs. The aspects, which is considered in low categorization, are the aspect of giving motivation and appreciation. That result is proven by the questionnaire scoring result.


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan menyertai dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini bisa selesai dengan baik. Skripsi dengan judul “Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar Siswa” merupakan sebuah karya yang penulis buat sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

Proses penulisan skripsi ini melalui proses yang panjang. Penulis mendapatkan berbagai pengalaman baik pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang kurang menyenangkan. Hal ini merupakan pelajaran berharga yang didapatkan penulis selama proses penulisan skripsi ini.

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling

2. Ibu Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Terimakasih bu untuk setiap waktu dan pikiran yang ibu bagikan kepada penulis. Tuhan memberkati ibu selalu.

3. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.

4. Suster Kepala Sekolah dan Guru BK SMP Maria Immaculata Yogyakarta yang telah memberikan masukan, ijin dan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Para siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta yang telah berpartisipasi dalam proses pengumpulan data.

6. Papa Reinhart Hermanus Hein Tanamal dan Mama Tety Sugiarti Kobandaha yang selalu memberi semangat selama penulis menyelesaikan skripsi. Terimakasih untuk setiap doa dan segala hal yang disediakan


(12)

x

dalam penulisan skripsi ini dan akhirnya ini adalah waktu yang terbaik Tuhan ijinkan untuk lulus.

7. Abang Marshel Reinvialno Tanamal yang sudah mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Vincentius Alberto Edlin Juniverca Simalango sebagai kekasih dan teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi. Terimakasih telah mendukung dan menghibur selama proses penyelesaian skripsi. Puji Tuhan di tahun ini kita sama-sama mencapai apa yang sudah diperjuangkan dan kita raih gelar itu.

9. Mbak Anjar dan Keluarga Andreas Sutarjo. Terimakasih untuk semangat dan waktu yang diberikan dalam penulisan skripsi. Terimakasih juga untuk tempat yang selalu disediakan penulis dalam mengerjakan skripsi hingga larut malam bahkan pagi.

10. Vocal Group Chiesa Voice. Terimakasih untuk semangat dan dukungam selama mengerjakan skripsi serta proses menuju ujian skripsi. Mari kita melayani Tuhan lebih lagi dengan talenta yang sudah Dia berikan.

11. Sahabat-sahabat selama kuliah, Desiana Dini Mardila, Hieronia Intan Permatasari, Susanna Stela Wulandari, Shun Natalia, dan Tommy Wirawan. Terimakasih atas kesediaannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi. Puji Tuhan akhirnya bisa menyusul kalian semua. 12. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2010

yang telah memberikan semangat kepada penulis selama penulisan skripsi. Sahabat-sahabat seperjuangan di akhir, Sekar, Lintang, Deta. Kita bisa dan Tuhan menilai setiap usaha kita.

13. Mas Moko yang telah membantu penulis dalam mengurus dan menyelesaikan urusan administrasi. Terimakasih atas pelayanannya selama ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan selama penulisan skripsi ini.


(13)

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan semoga berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan.


(14)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GRAFIK... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Batasan Istilah... 5

BAB II: LANDASAN TEORI A. Perhatian Orang Tua... 6

B. Aktivitas Belajar... 11

1. Ciri-ciri Belajar... 11

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar... 13

3. Penyebab Kesulitan Belajar... 24

C. Perhatian Orang Tua Terhadap Aktivitas Belajar Siswa... 26


(15)

xiii

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... 27

B. Subjek Penelitian... 27

C. Instrumen Pengumpulan Data... 29

D. Uji Coba Alat... 33

E. Prosedur Pengumpulan Data... 40

F. Teknik Analisis Data... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 48

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan... 58

B. Saran... 58


(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 : Data Subyek Uji Coba Siswa Kelas VIII SMP Maria

Immaculata Yogyakarta... 28

Tabel 2 : Data Subyek Penelitian Siswa Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta... 28

Tabel 3 : Kisi-kisi Kuesioner Perhatian Orang Tua... 30

Tabel 4 : Rekapitulasi Butir dan Nomor-nomor Item Keusioner Perhatian Orang Tua... 32

Tabel 5 : Norma Skoring Perhatian Orang Tua... 32

Tabel 6 : Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak Valid... 35

Tabel 7 : Kriteria Guilford... 37

Tabel 8 : Kuesioner Perhatian Orang Tua... 38

Tabel 9 : Kuesioner Pengaruh Perhatian Orang Tua (Setelah Nomor Urut dan Diperbaiki)... 39

Tabel 10: Norma Kategorisasi Karakter Subyek Penelitian... 42

Tabel 11: Kategorisasi Perhatian Orang Tua... 43

Tabel 12: Kategorisasi Perhatian Orang Tua... 45

Tabel 13: Rekapitulasi Kategorisasi Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar Anak... 47


(17)

xv

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1: Diagram Kategorisasi Perhatian Orang Tua... 46


(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian... 63

Lampiran 2: Tabulasi Data Uji Coba Kuesioner... 65

Lampiran 3: Tabulasi Data Penelitian... 69

Lampiran 4: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 78


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini dipaparkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.

A. Latar Belakang

Mendapatkan pendidikan adalah hak setiap siswa. Melalui pendidikan, seorang siswa menjalankan tugasnya untuk belajar. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:16) pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan memiliki tujuan untuk menanamkan pengetahuan, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku, serta kebiasaan yang baru. Melalui sebuah pendidikan, seorang siswa dapat bertumbuh dan berkembang untuk menjadi pribadi yang utuh.

Salah satu wujud nyata dari pendidikan yaitu melalui pembelajaran di sekolah. Melalui proses belajar di sekolah, siswa dapat mengembangkan dirinya baik secara pribadi maupun kognitifnya. Berkembang secara sosial berarti siswa dapat menjalin relasi yang baik dengan lingkungan disekitarnya. Berkembang secara kognitif berarti siswa memiliki perubahan pemikiran mengenai ilmu pengetahuan dan dinilai melalui prestasi belajarnya.


(20)

Siswa dapat mengembangkan prestasi belajarnya melalui pengalaman belajarnya di sekolah. Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang (Winkel 1996:226). Bukti keberhasilan tersebut ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh guru di sekolah. Prestasi belajar dapat ditinjau melalui jumlah nilai raport dan nilai tes semesteran (sumatif).

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan sekolah. Keluarga melalui orang tua adalah lingkungan pertama bagi siswa menjalin interaksi dan berkembang. Pendidikan dasar seorang anak dimulai melalui orang tua. Sebagian besar kehidupan anak ada di dalam keluarga bersama dengan orang tuanya sehingga anak banyak menerima pendidikan di dalam lingkungan tersebut.

Orang tua memiliki pengaruh yang besar pada aktivitas belajar siswa yang berdampak bagi perkembangan prestasi belajar anak di sekolah. Memberikan pendidikan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Tidak hanya menyekolahkan di sekolah terbaik dan memberikan fasilitas terhadap anaknya tetapi juga memberikan perhatian terhadap anaknya.

Perhatian orang tua sangat berpengaruh bagi aktivitas belajar anak. Pemberian perhatian kepada anak dapat diwujudnyatakan dalam bentuk pemberian bimbingan belajar, memberikan nasehat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, dan pemenuhan kebutuhan belajar. Melalui pemberian perhatian tersebut, segala kesulitan siswa dalam pendidikan dapat diatasi secara bersama dengan keterlibatan orang tua dalam diri siswa sehingga prestasi belajar yang diharapkan dapat tercapai.


(21)

Melalui peninjauan langsung di lapangan dan wawancara pada guru pembimbing SMP dan SMA, peneliti mendapatkan informasi bahwa beberapa siswa bermasalah dengan aktivitas belajarnya yang berdampak pada prestasi belajar yang tidak memuaskan. Hal tersebut disebabkan karena perhatian orang tua yang kurang dan menyerahkan kepada pihak sekolah tanpa memperhatikan perkembangan anaknya sehingga anak hanya belajar pada saat di sekolah saja.

Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Dari hasil wawancara tersebut, peneliti mendapatkan informasi bahwa perhatian yang diberikan oleh orang tua mereka mempengaruhi aktivitas belajar mereka sehingga prestasi yang mereka dapatkan baik. Seperti halnya pemberian pujian dan bantuan dalam kesulitan belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : Perhatian Orang Tua Terhadap Aktivitas Belajar Siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah:

1. Seberapa tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa?


(22)

C. Tujuan Penelitian

1. Memperoleh data dan informasi yang lebih jelas dan lengkap mengenai perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat membantu siswa supaya mampu mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

b. Bagi orang tua

Hasil penelitian ini dapat membantu orang tua sebagai acuan dan dasar bahwa perhatian orang tua terhadap pendidikan anak dan aktivitas belajar anak memiliki pengaruh yang besar sehingga terwujudnya prestasi belajar yang diharapkan.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat belajar mengenai suatu permasalahan dan dapat mengembangkan pengetahuan yang lebih luas. Selain itu hasil penelitian ini dapat membantu peneliti kelak menjadi seorang konselor


(23)

sekolah dalam mendampingi siswa dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa.

d. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain dapat mengembangkan wawasan dan mampu menjalin komunikasi siswa serta orang tua siswa supaya saling mendukung satu sama lain dalam proses belajar siswa.

E. Batasan Istilah

1. Orangtua adalah ayah dan ibu seorang anak, baik secara biologis maupun sosial yang memiliki peranan penting dalam membesarkan anak.

2. Siswa adalah komponen dalam sistem pendidikan yang nantinya diproses supaya menjadi pribadi yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

3. Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan antara orangtua dengan anak dalam rangka mencapai tujuan belajar.

4. Perhatian orang tua adalah aktivitas yang dilakukan oleh orang tua dengan kesadaran penuh dan pemusatan tenaga psikis pada anak.


(24)

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab ini disajikan pengertian perhatian orang tua, pengertian aktivitas belajar, dan perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar siswa.

A. Perhatian Orang Tua

Perhatian orang tua terutama dalam hal pendidikan anak sangatlah diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar yang dilakukan sehari-hari dalam sebagai pelajar.

Menurut Wasty Soemanto (1984:32), perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju kepada suatu objek. Macam-macam perhatian yang dapat dilakukan dalam mendukung aktivitas belajar anak (Wasty Soemanto 1984:34):

1. Perhatian intensif

Perhatian intensif adalah perhatian yang dikuatkan oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin (Wasty Soemanto 1984:32). Melalui pemberian perhatian intensif membantu anak melakukan kegiatan yang lebih tearah. Contohnya, setiap hari orang tua menanyakan tentang keadaan sekolah kepada anak baik mengenai pelajaran maupun pribadi anak.


(25)

2. Perhatian refleksif

Perhatian refleksif adalah perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek (Wasty Soemanto 1984:32). Perhatian ini perlu digunakan karena kesengajaan dalam suatu kegiatan akan mengembangkan pribadi anak. Contohnya, orang tua membantu anak dalam menemukan kelebihan dalam dirinya dan mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan yang dapat mengembangkan bakatnya.

3. Perhatian spontan

Perhatian spontan adalah perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subjek (Wasty Soemanto 1984:32). Perhatian ini perlu dilakukan karena perhatian spontan dapat berlangsung lebih lama dan insentif. Contohnya ketika orang tua melihat anaknya belajar dan secara tidak sengaja langsung mengeluarkan kata-kata pujian.

Wendy S. Grolnick (1993) menjelaskan tiga konsep bentuk perhatian orang tua berdasarkan interaksi orang tua dengan anak.

1. Perhatian dalam bentuk keterlibatan perilaku orang tua. Perhatian ini mengacu pada sikap dan tindakan orang tua yang mewakili kepentingan publik dalam pendidikan anak. Seperti halnya menghadiri open house atau kegiatan di sekolah.

2. Perhatian dalam bentuk keterlibatan pribadi. Perhatian ini mencakup cara interaksi orang tua dan anak melalui komunikasi yang positif mengenai pentingnya sekolah dan pendidikan.


(26)

3. Perhatian dalam bentuk keterlibatan kognitif atau intelektual. Perhatian ini mengacu pada perilaku yang mengacu pada perilaku yang mendukung pengembangan keterampilan dan pengetahuan anak seperti membaca buku dan pergi ke museum.

Menurut Choirul Hadi (2009), bentuk-bentuk perhatian orang tua adalah sebagai berikut:

1. Pemberian bimbingan belajar

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada anak untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup agar siswa lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. 2. Memberikan nasihat

Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak terhadap kesadaran akan sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik.


(27)

3. Pengawasan terhadap belajar

Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa adanya pengawasan yang berkelanjutan dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak tidak dapat berjalan lancar. Pengawasan orang tua berarti pengontrolan semua kegiatan maupun aktivitas yang dilakukan anak baik secara langsung dan tidak langsung. Melalui pengawasan terhadap belajar anak, orang tua akan mengetahui kesulitan-kesulitan belajar anak, kemajuan dan kemunduran belajar anak, dan apa saja yang menjadi kebutuhan anak. Dalam melakukan pengawasan, orang tua dapat memantau dan menanyakan hal-hal apa saja yang menjadi kebutuhan anak.

4. Pemberian motivasi

Tugas memotivasi belajar anak bukan menjadi tanggung jawab guru saja melainkan orang tua memiliki kewajiban untuk memotivasi siswa supaya lebih giat belajar. Bila anak memiliki prestasi belajar yang kurang baik, baiknya orang tua memotivasi siswa supaya lebih giat lagi di dalam belajarnya. Orang tua dapat memotivasi anak yang memiliki prestasi belajar kurang baik dengan cara memberikan les-les tambahan. Selain itu orangtua juga bisa menciptakan keadaan yang kondusif dan nyaman sehingga anak dapat terdorong untuk belajar lebih giat dan menciptakan prestasi belajar yang baik. Pemberian pemahaman secara pelan-pelan mengenai pentingnya pendidikan juga dapat dilakukan orang tua dalam memotivasi anak dalam belajarnya namun bukan melalui paksaan.


(28)

5. Penghargaan

Bila anak memiliki prestasi belajar yang baik diharapkan orang tua memberikan hadiah baik berupa barang atau pujian untuk mendorong semangat belajar anak. Pemberian hadiah atau penghargaan terhadap anak erat kaitannya dengan motivasi anak. Bila anak diberikan penghargaan dari usaha yang telah dilakukannya maka anak akan terus termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Pemberian hadiah terhadap anak diberikan sesuai dengan besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.

6. Pemenuhan kebutuhan belajar

Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Menjadi hal yang penting bagi siswa jika kebutuhan akan belajarnya dipenuhi dan akan membuat siswa belajar dengan baik. Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak.

Setiap orang tua perlu mengetahui hal-hal yang tertulis di atas sehingga memiliki pedoman dalam memberikan perhatian terhadap anak. Memahami cara mendidik dan memberikan perhatian terhadap anak sangat diperlukan orang tua.


(29)

B. Aktivitas Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang selalu terjadi di dalam kehidupan siswa sebagai pribadi. Slameto (2003:2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Aktivitas belajar yang baik akan berdampak baik pada prestasi belajar siswa. Menurut Winkel (1996:162), prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

1. Ciri-ciri Belajar

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Siswa menyadari akan adanya perubahan yang terjadi di dalam dirinya karena proses belajar.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Dalam diri siswa terjadi perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan tetap. Perubahan tersebut akan menyebabkan perubahan berikut selanjutnya.


(30)

Perubahan belajar bersifat positif berarti perubahan yang terjadi selalu bertambah dan jelas memiliki tujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik daripada perubahan yang sebelumnya. Perubahan belajar bersifat aktif berarti perubahan yang terjadi akibat usaha siswa sendiri dan berguna bagi kehidupan maupun bagi perubahan-perubahan berikutnya.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi berarti bersifat permanen. Perubahan yang bersifat permanen tersebut tidak akan hilang tetapi akan terus dimiliki dan dapat berkembang bila terus dilatih. Misalnya anak yang pernah belajar renang tidak akan hilang begitu saja kemampuannya dalam berenang tetapi akan terus dimiliki bahkan dapat berkembang bila terus dilatih.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan yang terjadi selalu terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkan. Misalnya anak yang belajar memasak supaya dapat memasak dengan benar dan menghasilkan masakan yang enak.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang terjadi di dalam diri siswa meliputi keseluruhan tingkah laku siswa jadi aspek perubahan satu dengan yang lain saling berkaitan.


(31)

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Aktivitas belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:130) faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa terdiri dari dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri siswa itu sendiri. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar diri siswa. Pemahaman akan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa sangat dibutuhkan dalam membantu siswa mencapai prestasi belajar yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar (Slameto, 2013:54-71) dibagi menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

a. Faktor-faktor intern 1) Faktor jasmaniah

a) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik bebas dari penyakit. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat berarti baik secara badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan mempengaruhi aktivitas belajar siswa dalam mencapai prestasi belajarnya yang baik. Seperti halnya cepat lelah, mudah pusing, kurang darah, dan hal-hal lainnya yang menggangu fungsi indera serta tubuhnya. Memperhatikan kesehatan badan dengan istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan lain-lain dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan.


(32)

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat yang dimaksud seperti buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain. Cacat tubuh mempengaruhi prestasi belajar siswa sehingga siswa yang mengalami cacat tubuh lebih baik belajar pada lembaga pendidikan khusus.

2) Faktor psikologis a) Inteligensi

Menurut Chaplin dalam buku Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Slameto 2013:55), intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Kemajuan belajar sangat dipengaruhi oleh intelegensi.

b) Perhatian

Menurut Gazali dalam buku Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Slameto 2013:56), perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek.


(33)

Dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan, siswa harus memiliki perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka timbullah kebosanan yang menjadikan siswa tidak suka dengan belajar. Cara siswa mengusahakan bahan pelajarannya supaya menarik dapat disesuaikan dengan hobi atau bakatnya sehingga siswa tetap belajar dan mencapai prestasi belajar yang baik.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati akan menimbulkan rasa senang dalam melakukannya sehingga akan menimbulkan kepuasan.

Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan. Siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari tersebut.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Penting bagi siswa untuk mengetahui bakatnya. Jika bahan pelajaran siswa yang dipelajari sesuai dengan bakatnya maka hasil belajar yang didapat akan lebih baik.


(34)

e) Motif

Motif memiliki hubungan yang erat dengan tujuan yang akan dicapai. Motif merupakan penggerak/pendorong dalam terjadinya perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Motif sangat diperlukan dalam mencapai prestasi belajar yang baik. f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Dalam mencapai kematangan, siswa harus melakukan latihan terus menerus seperti halnya belajar sehingga ketika belajarnya sudah cukup baik maka anak akan mencapai kemajuan dalam hasil belajarnya yang memuaskan.

g) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan tersebut timbul dari dalam diri siswa dan juga berhubungan dengan kematangan. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar. Apabila siswa belajar dan di dalam dirinya sudah memiliki kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik.


(35)

3) Faktor kelelahan

Kelelahan pada siswa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani berhubungan dengan lelahnya tubuh. Kelelahan jasmani terjadi akibat kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

Kelelahan rohani berhubungan dengan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi akibat terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa serta tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatiannya.

Dari uraian mengenai kelelahan diketahui bahwa kelelahan berpengaruh terhadap belajar siswa. Siswa perlu mengusahakan kondisi jasmani dan rohani yang bebas dari kelelahan untuk mencapai hasil belajar yang baik.

b. Faktor-faktor ekstern 1) Faktor keluarga

a) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya seperti tidak


(36)

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan belajar anak, kepentingan-kepentingan anak, kesulitan-kesulitan belajar anak akan membuat anak menjadi malas di dalam belajarnya. b) Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Relasi anak dengan saudara lainnya juga mempengaruhi belajar anak. Dalam mencapai keberhasilan anak di dalam belajar perlu diusahakan relasi yang baik dalam sebuah keluarga.

c) Suasana rumah

Situasi rumah merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai hasil belajar anak yang baik. Suasana rumah yang tenang dan tentram perlu diciptakan dalam suatu keluarga. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram akan membuat anak menjadi betah tinggal di rumah dan anak dapat belajar dengan baik.

d) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi berhubungan dengan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan belajar anak yang nantinya dapat membantu anak dalam mencapai prestasi belajar yang baik.


(37)

e) Pengertian orang tua

Dorongan dan pengertian orang tua dibutuhkan oleh anak. Bila anak sedang mengerjakan tugasnya ada baiknya orang tua tidak mengganggu. Orang tua wajib memberi pengetian dan mendorongnya serta membantu kesulitan yang dialamai oleh anak apabila anak mengalami lemah semangat. f) Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan-kebiasaan yang baik supaya mendorog semangat anak untuk belajar.

2) Faktor Sekolah a) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Di dalam lembaga pendidikan, siswa di dalam proses belajarnya diharapkan dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran. Supaya tercapai apa yang diharapkan, cara-cara mengajar dan cara belajar haruslah tepat, efisien dan seefektif mungkin.

Metode belajar yang kurang baik dapat terjadi karena kurangnya persiapan guru dan kurangnya penguasaan guru akan bahan pelajaran tersebut sehingga di dalam menyajikannya kurang jelas. Kebanyakan guru mengajar


(38)

dengan metode ceramah saja. Diharapkan guru bersikap progresif yang berarti berani mencoba metode-metode baru sehingga dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi belajar anak.

b) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar dan hasil belajar siswa. Guru perlu mendalami siswa dengan baik dan mempunyai perencanaan yang mendetail supaya dapat melayani siswa belajar.

c) Relasi guru dengan siswa

Terjadinya proses belajar akibat adanya relasi antara guru dan siswa. Bila relasi siswa dengan gurunya baik, siswa akan menyukai gurunya dan akan menyukai pelajarannya sehingga siswa berusaha mempelajarinya. Guru yang tidak memiliki relasi yang baik dengan siswanya menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang lancar.

d) Relasi siswa dengan siswa

Perlu diciptakan hubungan yang baik antar siswa supaya dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Bila kelas tidak terbina menjadikan hubungan


(39)

masing-masing siswa tidak tampak sehingga diperlukan guru yang bijaksana dalam membina kelas.

e) Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa di dalam sekolah dan di dalam belajarnya. Bila staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi displin dan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

f) Alat pelajaran

Alat pelajaran yang dipakai guru pada waktu mengajar membantu siswa dalam proses belajarnya. Bila alat pelajaran yang digunakan lengkap, siswa akan mudah menerima pelajaran dan menguasainya sehingga belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap diperlukan supaya guru dapat mengajar dengan baik dan siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. g) Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Bila siswa bersekolah pada kondisi badan yang sudah lelah seperti siang hari menuju ke sore hari maka sulit bagi siswa untuk menerima pelajaran dengan baik.


(40)

h) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing sehingga apa yang sudah dirumuskan dapat tercapai.

i) Keadaan gedung

Jumlah siswa yang banyak dengan berbagai karakteristik menuntut keadaan gedung yang memadai baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Bila keadaan gedung sekolah tidak memadai maka siswa kurang nyaman di dalam proses belajarnya.

j) Metode belajar

Cara belajar yang efektif berdampak baik dengan hasil belajar siswa belajar secara teratur setiap hari. Pembagian waktu belajar yang baik dan memilih metode belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar yang baik.

k) Tugas rumah

Waktu belajar yang terutama adalah di sekolah sehingga di rumah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Diharapkan guru memberikan tugas rumah yang tidak terlalu banyak sehingga anak tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan yang lain.


(41)

3) Faktor masyarakat

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Mengikuti kegiatan di dalam masyarakat sangat menguntungkan bagi perkembangan pribadi siswa. Namun perlu dibatasi kegiatan siswa supaya proses belajar siswa tidak terganggu.

b) Mass media

Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Diperlukan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

c) Teman bergaul

Teman bergaul siswa memberi pengaruh yang besar dan cepat di dalam jiwa seorang siswa. Teman bergaul siswa dapat memberikan pengaruh baik maupun negatif terhadap diri siswa. Diperlukan pembinaan pergaulan yang baik dan pengawasan dari orang tua serta pendidik dalam memilih teman bergaul supaya siswa dapat belajar dengan baik.


(42)

d) Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang hidup di sekitar siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Lingkungan sekitar siswa membawa siswa untuk melakukan hal yang sama. Perlu diusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

3. Penyebab Kesulitan Belajar

Faktor penyebab kesulitan belajar terdiri dari faktor intern dan faktor ekstern (Muhibbin Syah, 2007:173).

a. Faktor intern

1) Bersifat kognitif berarti rendahnya kapasitas intelektual siswa 2) Bersifat afektif berarti labilnya emosi dan sikap siswa

3) Bersifat psikomotor berarti terganggunya alat-alat indra siswa b. Faktor ekstern

1) Lingkungan keluarga seperti ketidakharmonisan antara ayah, ibu dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

2) Lingkungan masyarakat seperti wilayah perkampungan yang kumuh.

3) Lingkungan sekolah seperti kondisi dan letak belajar yang buruk, kondisi guru serta alat belajar yang kurang mendukung.


(43)

Dalam penelitian ini lebih ditekankan kepada faktor ekstern dari lingkungan keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama siswa mendapatkan pendidikan dan belajar. Keluarga yang dimaksud adalah orang tua. Hubungan orang tua dengan siswa yang menjadikan keluarga sebagai tempat pertama siswa untuk belajar.

Keharmonisan dalam sebuah keluarga serumah merupakan hal yang penting bagi siswa. Menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dengan siswa merupakan hal yang menyenangkan bagi siswa. Demi keberhasilan siswa di dalam belajar, kebutuhan belajar siswa harus diperhatikan dan dipenuhi walaupun dalam bentuk yang sederhana.

Salah satu faktor keluarga yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa adalah perhatian orang tua yang tidak memadai. Kerawanan hubungan orang tua dan siswa ini menyebabkan masalah psikologis dalam belajar anak. Menurut teori yang ditulis oleh Muhibbin Syah (2007:173), siswa merasa kecewa dan mungkin frustasi melihat orang tuanya yang tidak pernah memperhatikannya. Anak merasa seolah-olah tidak memiliki orang tua sebagai tempat menggantungkan harapan, sebagai tempat bertanya bila ada pelajaran yang tidak dimengerti, dan sebagainya. Kurangnya perhatian dari orang tua, anak menjadi malas dan tidak teratur dalam belajarnya sehingga ketinggalan dalam pelajarannya.


(44)

C. Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar Siswa

Orangtua memiliki pengaruh yang baik dalam pencapaian prestasi belajar siswa yang diharapakan melalui perhatian yang diberikan terhadap aktivitas belajar siswa. Orang tua terutama memainkan peran penting dalam mendukung dan mendorong prestasi akademik anak-anak (Domina, 2009). Menurut Kathleen V. Hoover-Dempsey dan Howard M. Sandler (1995, 1997), perhatian orang tua mencakup bentuk keterlibatan secara luas baik dalam kegiatan anak di rumah (seperti, membantu menyelesaikan tugas, membahas kegiatan sekolah atau kursus) dan aktivitas yang berbasis sekolah.

Menurut Joyce L. Epstein dalam buku School, Family, and Community Partnerships (2001) menyatakan bahwa sekolah, keluarga, dan masyarakat adalah faktor penting sebagai lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan anak dan perkembangan anak akan meningkat bila ketiga lingkungan tersebut bekerja sama menuju suatu tujuan bersama.

Wasty Soemanto (1984:33) menjelaskan bahwa pemilihan jenis perhatian yang efektif untuk memperoleh pengalaman belajar adalah hal yang penting bagi subjek yang belajar. Walaupun anak-anak tumbuh dalam keluarga yang beragam, di hampir setiap keluarga, orang tua memainkan peran penting dalam mendukung dan mendorong prestasi akademik anak-anak sikapnya terhadap sekolah (Epstein, 2009).


(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen pengumpulan data, uji coba alat, prosedur pegumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:21), metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Penelitian ini dengan menggunakan sifat deskriptif dimaksudkan supaya mendapatkan gambaran mengenai pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Terdapat 6 kelas yaitu kelas VIII A, VIIII B, VIII C, VIII D, VIII E, dan VIII F. Dua kelas digunakan sebagai uji coba dan empat kelas digunakan sebagai penelitian. Siswa kelas VIII dipilih karena tidak


(46)

begitu disibukkan dengan ujian-ujian, baik ujian sekolah, ujian akhir nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi.

Pemilihan sampling dalam penelitian ini adalah Random Sampling. Sampel adalah proses pemilihan sejumlah individu untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada mana orang itu dipilih (Sumanto, 1990). SMP Maria Immaculata dipilih sebagai tempat penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, subjek penelitian berdasarkan pada usia remaja yaitu kisaran 13-15 tahun. Kedua, peneliti telah melakukan wawancara dengan beberapa murid yang berprestasi tinggi mengenai pengaruh orang tua terhadap keberhasilan mereka. Ketiga, peneliti telah melakukan wawancara dengan guru di SMP Maria Immaculata mengenai kondisi siswa dan relasi orang tua.

Tabel 1

Data Subyek Uji Coba Siswa Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta

No. Kelas Hadir

1. VIII B 30

2. VIII C 29

Total 59

Tabel 2

Data Subyek Penelitian Siswa Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta

No. Kelas Jumlah Siswa

1. VIII A 28

2. VIII D 30

3. VIII E 30

4. VIII F 30


(47)

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan disusun sendiri oleh peneliti. Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan kuesioner ini adalah membuat kisi-kisi dengan menentukan indikator dari masing-masing bentuk-bentuk perhatian orang tua kemudian dibuat item-item dari indikator tersebut.

Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kuesioner: 1. Kuesioner Perhatian Orang Tua

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner-kuesioner perhatian orang tua terhadap anaknya. Kuesionar merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Juliansyah Noor, 2012) . Kuesioner yang disusun memuat aspek dari masing-masing perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak. Pemberian bimbingan belajar, memberikan nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi, penghargaan, pemenuhan kebutuhan belajar merupakan aspek dari perhatian orang tua terhadap anak.

2. Kisi-kisi Item

Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Operasional


(48)

obyek penelitian ini dijabarkan lebih lanjut dalam kontruk instrument pada tabel di bawah ini.

Tabel 3

Kisi-kisi Kuesioner Perhatian Orang Tua

Aspek Indikator No Item

F UF

Pemberian bimbingan belajar Orang tua membantu menyelesaikan masalah belajar

20, 48, 56 11, 37, 62

Orang tua membantu membuat pilihan yang bijaksana

10 25, 42, 59

Memberikan nasihat

Pemberian saran dalam belajar

3, 5, 16, 26, 35, 49

19, 31, 45, 61 Pengawasan

terhadap belajar

Pengontrolan semua kegiatan

17, 33, 54 8, 41, 50 Pendampingan

terhadap belajar anak

18, 30, 32, 51, 57

13, 22, 34

Mengatur waktu belajar

6 36, 44, 58, 40

Pemberian motivasi

Memberikan dorongan dan semangat

7, 23, 38, 43 12, 29, 53

Menciptakan keadaan yang nyaman bagi anak

2, 15, 55 24

Penghargaan Pemberian pujian dan hadiah

1, 27, 46 21, 47, 60

Pemenuhan kebutuhan belajar

Pemberian fasilitas


(49)

3. Format pernyataan skala

Bentuk skala yang digunakan dalam kuesioner ini mengacu pada model skala Likert, masing-masing item membentuk favourabel dan unfavourabel. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Dalam pembuatan skala Likert, periset membuat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan suatu isu atau objek, lalu subjek atau responden diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan.

Skala ini dimodifikasi dengan pilihan empat jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Maksud jawaban SS-S-TS-STS untuk melihat kecenderungan pendapat responden, kearah sesuai atau ke arah tidak sesuai.

Item favourabel, skor bergerak dari 4 untuk Sangat Sesuai (SS), 3 untuk Sesuai (S), 2 untuk Tidak Sesuai (TS), dan 1 untuk Sangat Tidak Sesuai (STS). Bagi item unfavourabel, skor 1 untuk Sangat Sesuai (SS), 2 untuk Sesuai (S), 3 untuk Tidak Sesuai (TS), 4 untuk Sangat Tidak Sesuai (STS).


(50)

Tabel 4

Rekapitulasi Butir dan Nomor-nomor Item Kuesioner Perhatian Orang Tua

Aspek No Item Jumlah

Favourabel Unfavourabel Pemberian bimbingan

belajar

10, 20, 48, 56

11, 25, 37, 42, 59, 62

10 Memberikan nasihat 3, 5, 16, 26,

35, 49

19, 31, 45, 61 10 Pengawasan terhadap

belajar

6, 17, 18, 30, 32, 33, 51, 54, 57

8, 13, 22, 34, 36, 40, 41, 44, 50, 58

19

Pemberian motivasi 2, 7, 15, 23, 38, 43, 55

12, 24, 29, 53 11

Penghargaan 1, 27, 46 21, 47, 60 6

Pemenuhan kebutuhan belajar

4, 9, 28, 39, 14, 52 6

TOTAL 62

4. Penentuan Skor

Skor untuk alternatif jawaban tersedia dalam bentuk skoring. Norma skoring dikenakan terhadap pengolahan data yang dihasilkan dari instrumen kuesioner Perhatian Orang Tua. Total skor setiap responden adalah hasil penjumlahan skor dari seluruh item yang tersedia dan dijadikan sebagai data olahan untuk analisis penelitian ini (Masidjo, 1995). Dibawah ini terdapat tabel mengenai norma skoring Perhatian Orang Tua.

Tabel 5

Norma Skoring Perhatian Orang Tua

Alternatif Jawaban Skor

Favourabel Unfavourabel

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3


(51)

D. Uji Coba Alat 1. Validitas

Valid tidaknya suatu instrument diukur menggunakan uji validitas. Menurut Azwar (2008, 5) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Jenis validitas yang digunakan dalam pengukuran ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah tingkat dimana suatu tes mengukur lingkup isi yang dimaksudkan (Sumanto, 1990). Dalam validitas isi ini item-item tes tersebut mewakili pengukuran keseluruhan isi objek. Validitas isi ditentukan oleh penilaian ahli yang berarti melakukan uji ahli dengan beberapa penilai yang kompeten.

Kuesioner yang sudah di uji ahlikan oleh dosen yang berkompeten pada bidangnya, diujicobakan pada siswa di SMP Maria Immaculata Yogyakarta kelas VIII B dan VIIIC pada tanggal 12 Maret 2015. Jumlah siswa yang digunakan untuk ujicoba kuesioner adalah 60 siswa.

Setelah melakukan konsultasi kepada para ahli, kuesioner uji coba diolah dengan menggunakan bantuan program komputer Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 17.0 for Window untuk pemeriksaan nilai validitas. Perhitungan statistika yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor aspek melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment (Masidjo, 1995).


(52)

Keterangan:

r = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir N = jumlah subyek

X = skor sub total kuesioner Y = skor total butir-butir kuesioner XY = hasil total butir-butir kesioner

Item-item uji coba dapat dinyatakan valid jika koefisien korelasi (r)

yang diperoleh ≥ dari pada koefisien di tabel nilai-nilai kritis r yaitu pada taraf signifikasi 5% atau 1% (Nurgiyantoro, 2009). Peneliti menggunakan taraf signifikasi 1% dengan jumlah responden 60. Batasan dalam

menentukan item valid atau tidak adalah ≥ 0,30. Sebaliknya, apabila

jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria misalnya menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2012). Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh 36 item yang valid dan 26 item yang tidak valid.


(53)

Tabel 6

Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak Valid

Aspek Indikator No Item

F UF

Pemberian bimbingan belajar Orang tua membantu menyelesaikan masalah belajar

20*, 48*, 56 11*, 37, 62*

Orang tua membantu membuat pilihan yang bijaksana

10* 25, 42, 59

Memberikan nasihat

Pemberian saran dalam belajar

3, 5, 16*, 26, 35*, 49

19, 31*, 45*, 61 Pengawasan

terhadap belajar

Pengontrolan semua kegiatan

17, 33*, 54 8, 41*, 50 Pendampingan

terhadap belajar anak

18, 30*, 32*, 51*, 57

13, 22, 34

Mengatur waktu belajar

6 36*, 44, 58, 40

Pemberian motivasi

Memberikan dorongan dan semangat

7*, 23, 38*, 43* 12, 29*, 53*

Menciptakan keadaan yang nyaman bagi anak

2, 15*, 55* 24

Penghargaan Pemberian pujian dan hadiah

1*, 27, 46 21*, 47, 60

Pemenuhan kebutuhan belajar

Pemberian fasilitas

4, 9*, 28, 39* 14, 52

Total Item 33 29


(54)

1. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya (Sumadi Suryabrata, 2004). Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengukuran dapat dikatakan memiliki nilai realibitas yang tinggi jika alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang relatif sama dalam mengukur apa yang akan diukur. Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisiensi Alpha Cronbach (α). Rumus koefisien reliabilitas

Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:

[ ]

Keterangan rumus:`

S12 dan S22 = varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 Sx2 = varians skor skala

Berdasarkan hasil data uji coba yang telah dihitung melalui program komputer Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 17.0 for Window, diperoleh perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dengan

menggunakan rumus Alpha (α), yaitu 0,92. Hasil perhitungan indeks reliabilitas dicocokkan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995) yang terdapat dalam tabel di bawah ini


(55)

Tabel 7 Kriteria Guilford No. Koesifien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0,41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner termasuk kualifikasi sangat tinggi. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka diperoleh item-item yang digunakan dan diperbaiki dalam penelitian mengenai pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Item-item tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(56)

Tabel 8

Kuesioner Perhatian Orang Tua

Aspek Indikator No Item

F UF

Pemberian bimbingan belajar Orang tua membantu menyelesaikan masalah belajar

56 37

Orang tua membantu membuat pilihan yang bijaksana

25, 42, 59

Memberikan nasihat

Pemberian saran dalam belajar

3, 5, 26, 49 19, 61 Pengawasan

terhadap belajar

Pengontrolan semua kegiatan

17, 54 8, 50

Pendampingan terhadap belajar anak

18, 57 13, 22, 34

Mengatur waktu belajar

6 44, 58, 40

Pemberian motivasi

Memberikan dorongan dan semangat

23 12

Menciptakan keadaan yang nyaman bagi anak

2 24

Penghargaan Pemberian pujian dan hadiah

27, 46 47, 60

Pemenuhan kebutuhan belajar

Pemberian fasilitas

4, 28 14, 52


(57)

Tabel 9

Kuesioner Perhatian Orang Tua (Setelah Nomor Urut dan Diperbaiki)

Aspek Indikator No Item

F UF

Pemberian bimbingan belajar Orang tua membantu menyelesaikan masalah belajar

6 13, 21

Orang tua membantu membuat pilihan yang bijaksana

7, 14, 27

Memberikan nasihat

Pemberian saran dalam belajar

33, 15, 1, 20 2, 28 Pengawasan

terhadap belajar

Pengontrolan semua kegiatan

34, 38 40, 36

Pendampingan terhadap belajar anak

41, 39, 37 3, 35

Mengatur waktu belajar

32 19, 5, 26

Pemberian motivasi

Memberikan dorongan dan semangat

4, 31 8, 22

Menciptakan keadaan yang nyaman bagi anak

9, 25 18

Penghargaan Pemberian pujian dan hadiah

10, 30, 17 23, 12

Pemenuhan kebutuhan belajar

Pemberian fasilitas

11, 16 24, 29


(58)

E. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap persiapan

Peneliti melakukan beberapa hal sebagai persiapan sebelum melaksanakan penelitian. Berikut ini adalah tahap-tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti:

a. Peneliti mencari dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan variabel penelitian kemudian menuliskan kajian teori

b. Peneliti menyusun kuesioner perhatian orang tua dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menjabarkan variabel penelitian ke dalam aspek-aspek dan indikator-indikatornya

2) Menyusun item-item pernyataan sesuai dengan aspek dan indikator

3) Melakukan expert judgement (pengujian instrumen oleh ahli yang dilakukan oleh dosen, guru BK SMP, dan kepala sekolah SMP) 4) Melaksanakan uji coba penelitian pada siswa kelas VIIIB dan

VIIIC di SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Uji coba ini dilakukan pada hari Kamis, 12 Maret 2015

5) Pengumpulan data uji coba validitas dan realibitas kuesioner 6) Pengujian empirik terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner 7) Merevisi item kuesioner dan mengkonsultasikan kepada dosen


(59)

8) Melakukan pengambilan data yang dilakukan di SMP Maria Immaculata kepada siswa kelas VIIID pada hari Selasa, 17 Maret 2015, kelas VIIIE dan VIIIF pada hari Rabu, 18 Maret 2015, dan kelas VIIIA pada hari Jumat, 20 Maret 2015

2. Pengumpulan data

Kuesioner yang telah diujicoba dan direvisi kemudian digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan di SMP Maria Immaculata kepada siswa kelas VIIID pada hari Selasa, 17 Maret 2015, kelas VIIIE dan VIIIF pada hari Rabu, 18 Maret 2015, dan kelas VIIIA pada hari Jumat, 20 Maret 2015. Jumlah subyek seharusnya berjumlah 121 namun pada saat dilakukan penelitian yang tidak hadir 3 orang siswa sehingga subyek penelitian ini menjadi 118.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skoring jawaban subyek, membuat tabulasi data dan menghitung total jawaban,

mengelompokkan dan menampilkan hasil penelitian. Langkah-langkah analisis data yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Memberi skor pada tiap alternatif jawaban yang dipilih oleh responden. Skor untuk pernyataan positif adalah sangat sesuai = 4, sesuai = 3, tidak sesuai = 2, sangat tidak sesuai = 1. Skor untuk pernyataan yang negatif adalah sangat sesuai = 1, sesuai = 2, tidak sesuai = 3, sangat tidak sesuai = 4.


(60)

2. Menstabulasi data, menghitung skor total masing-masing responden maupun item kuesioner dan skor rata-rata responden maupun rata-rata butir.

3. Mengkategorisasikan subyek dan item penelitian mengenai pengaruh perhatian orang tua dengan tahap:

a. Lima jenjang kategori diagnosis yang digunakan yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Norma kategorisasi yang digunakan terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 10

Norma Kategorisasi Karakter Subyek Penelitian Perhitungan Skor Keterangan

µ + 2 σ < X Sangat Tinggi

µ + 1 σ < X ≤ µ + 2 σ Tinggi µ - 1 σ < X ≤ µ + 1 σ Sedang µ - 2 σ < X ≤ µ - 1 σ Rendah

X ≤ µ - 2 σ Sangat Rendah

Keterangan:

X maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subyek penelitian dalam skala

X minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subyek penelitian dalam skala

σ (standar deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran


(61)

µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum

Perhitungan dalam penggolongan normal kategorisasi disesuaikan dengan jumlah item pada kuesioner. Jumlah item yang tersedia pada kuesioner 41. Nilai tertinggi untuk masing-masing alternatif jawaban adalah 4 dan nilai terendah adalah 1 sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut:

X maximum teoritik: 4x41=164, X minimum teoritik: 1x41=41, sehingga luas jarak: 164-41=123. Selanjutnya, σ (standar deviasi): 123:6=20,5 dan µ (mean teoritik): (164+41)/2=102,5. Setelah dilakukan perhitungan, dapat diketahui kategori skala. Kategori skor dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 11

Kategorisasi Perhatian Orang Tua

Perhitungan Skor Rerata Keterangan

µ + 2 σ < X x > 143,5 Sangat Tinggi

µ + 1 σ < X≤ µ + 2 σ 123 < x ≤ 143,5 Tinggi µ - 1 σ < X ≤ µ + 1 σ 82 < x ≤ 123 Sedang µ - 2 σ < X ≤ µ - 1 σ 61,5 < x ≤ 82 Rendah

X ≤ µ - 2 σ x ≤ 61,5 Sangat Rendah

Keterangan kategorisasi pengaruh perhatian orang tua:

Sangat Tinggi : Perhatian orang tua sangat mempengaruhi aktivitas belajar anak


(62)

Sedang : Perhatian orang tua cukup mempengaruhi aktivitas belajar anak

Rendah : Perhatian orang tua kurang mempengaruhi aktivitas belajar anak

Sangat Rendah : Perhatian orang tua tidak mempengaruhi aktivitas belajar anak


(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan-pertanyaan penelitian.

A. Hasil Penelitian

Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat diketahui seberapa tinggi perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar anak kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Di bawah ini adalah kategorisasi perhatian orang tua.

Tabel 12

Kategorisasi Perhatian Orang

Perhitungan Skor Rerata Skor Frekuensi Presentase Kategori

µ + 2 σ < X x > 143,5 15 12,71% Sangat Tinggi

µ + 1 σ < X ≤ µ + 2 σ 123 < x ≤ 143,5 62 52,54% Tinggi µ - 1 σ < X ≤ µ + 1 σ 82 < x ≤ 123 40 33,90% Sedang µ - 2 σ < X ≤ µ - 1 σ 61,3 < x ≤ 82 1 0,85% Rendah

X ≤ µ - 2 σ x ≤ 61,5 0 0% Sangat


(64)

Kategorisasi perhatian orang tua jika digambarkan dalam diagram dapat dilihat di bawah ini:

Grafik 1

Diagram Kategorisasi Perhatian Orang Tua

Tabel dan gambar menerangkan bahwa:

a. Terdapat 12,71% atau 15 siswa yang memberikan penilaian “sangat

tinggi”, artinya perhatian orang tua sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa

b. Terdapat 52,54% atau 62 siswa yang memberikan penilaian “tinggi”, artinya perhatian orang tua mempengaruhi aktivitas belajar siswa

0 10 20 30 40 50 60 70

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 15

62

40

1 0

Fr

e

ku

e

n

si

Kategorisasi

Kategorisasi Perhatian Orang Tua


(65)

c. Terdapat 33,90% atau 40 siswa yang memberikan penilaian “sedang”, artinya perhatian orang tua cukup mempengaruhi aktivitas belajar siswa

d. Terdapat 0,85% atau 1 siswa yang memberikan penilaian “rendah”, artinya perhatian orang tua kurang mempengaruhi aktivitas belajar siswa

e. Terdapat 0% atau 0 siswa yang memberikan penilaian “sangat rendah”, artinya perhatian orang tua tidak mempengaruhi aktivitas belajar siswa

Dari hasil penelitian tersebut, peneliti membagi 5 kategorisasi menjadi 3 kategorisasi. Pembagian keategorisasi untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pembahasan. Kategorisasi sangat tinggi dan tinggi masuk dalam kategorisasi tinggi. Kategorisasi sedang masuk dalam kategorisasi sedang. Kategorisasi rendah dan sangat rendah menjadi kategorisasi rendah. Hasil rekapitulasi kategorisasi perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar anak dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13

Rekapitulasi Kategorisasi Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar Anak

Frekuensi Presentase Rerata Skor

77 65,25% T

40 33,90% S


(66)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Perhatian Orang Tua terhadap Aktivitas Belajar pada Siswa Kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

Hasil penelitian membuktikan bahwa siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 mendapatkan perhatian yang sangat baik dari orang tua dan berpengaruh pada aktivitas belajar siswa. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan kuesioner yang menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan skor tinggi dalam penelitian memiliki aktivitas belajar yang baik. Skor yang tinggi pada penelitian yang dilakukan mengartikan bahwa siswa menerima perhatian dari orang tua yang sangat baik.

Dari hasil penelitian melalui koesioner diperoleh 77 siswa yang tergolong dalam kategorisasi tinggi. Melihat dari hasil prestasi akademik pada semester I tahun ajaran 2014/2015 bahwa anak-anak yang tergolong dalam kategorisasi tinggi rata-rata memiliki prestasi belajar yang tinggi. Presentase dari kategorisasi tinggi menggambarkan bahwa sebagian besar dari siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 memperoleh perhatian dari orang tua yang cukup baik terhadap aktivitas belajarnya sehingga prestasi belajarnya tinggi.

Menurut Choirul Hadi (2009) ada 6 aspek perhatian orang tua, yaitu pemberian bimbingan belajar, pemberian nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi, penghargaan, dan pemenuhan kebutuhan belajar.


(67)

Aspek-aspek perhatian orang tua tersebut mendorong anak untuk lebih giat dalam belajarnya dan mendapatkan prestasi belajar yang baik.

Anak-anak kelas VIII di SMP Maria Immaculata tahun ajaran 2014/2015 mempunyai orang tua yang terlibat langsung dalam membantu anak ketika mengalami kesulitan belajar. Menurut teori yang dijelaskan oleh Slameto (2013) bahwa orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan anaknya seperti tidak memperhatikan kebutuhan-kebutuhan belajar anak, kepentingan-kepentingan anak, kesulitan-kesulitan belajar anak akan membuat anak menjadi malas di dalam belajarnya. Misalnya, mengajari anak pada mata pelajaran yang sulit dan mendukung anak dalam memaksimalkan mata pelajaran yang dikuasai. Memaksimalkan mata pelajaran yang dikuasai berarti orang tua mendukung dengan cara, misalnya anak pandai dalam mata pelajaran matematika maka orang tua menndukung anak untuk mengikuti lomba matematika atau misalnya anak pandai dalam olahraga maka orang tua mendukung anak untuk mengikuti lomba dan kegiatan basket agar semakin berkembang.

Sebagian besar siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik khususnya kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 memiliki orang tua yang tidak berhenti memberikan nasihat. Dalam mencapai keberhasilan anak di dalam belajar perlu diusahakan relasi yang baik dalam sebuah keluarga (Slameto, 2013). Pemberian nasihat yang diberikan oleh orang tua, misalnya orang tua siswa menyarankan untuk rajin mengerjakan PR, memberitahu cara belajar yang baik, membaca buku pengetahuan, dan


(68)

tidak belajar pada larut malam. Hal-hal tersebut membantu anak memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan sehingga anak memiliki tanggung jawab dalam belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Pengawasan yang baik dari orang tua terhadap anak kelas VIII di SMP Maria Immaculata tahun ajaran 2014/2015 mencakup pengontrolan semua kegiatan, pendampingan terhadap belajar anak, dan mengatur waktu belajar. Kegiatan belajar anak dapat berjalan lancar bila orang tua melakukan pengontrolan dengan baik. Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua ialah, orang tua menanyakan nilai ulangan, orang tua peduli dengan kegiatan-kegiatan belajar, dan orang tua meluangkan waktu untuk menemani anak belajar. Hasil pengamatan di lapangan, diperoleh hasil bahwa sebagian siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculatan Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 diantar dan dijemput usai melakukan pembelajaran dan kegiatan di sekolah. Hal tersebut termasuk di dalam pengawasan terhadap belajar anak.

Menurut Slameto (2013), orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya serta membantu kesulitan yang dialami oleh anak apabila anak mengalami lemah semangat. Siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 mendapatkan motivasi yang baik dari orang tua. Apabila aktivitas belajar siswa kurang didukung, adanya perhatian orang tua dengan cara memberikan motivasi dan semangat berupa penanaman kata-kata yang positif terhadap diri anak dan pemberian kenyamanan terhadap belajar anak akan membantu anak dalam meningkatkan prestasi belajar anak supaya menjadi lebih baik. Contohnya, mengatakan bahwa siswa adalah anak


(69)

yang pandai, siswa mampu mendapatkan nilai yang baik. Dalam hal kenyamanan, Slameto (2013) menjelaskan bahwa situasi rumah merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai hasil belajar anak yang baik. Misalnya, orang tua tidak menonton TV ketika anak belajar dan orang tua tidak marah-marah di depan anak ketika sedang belajar.

Sebagian besar siswa kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 ketika mendapatkan nilai yang baik maka orang tua siswa akan memberikan pujian dan hadiah. Pemberian pujian dilakukan setiap kali siswa mendapatkan nilai yang bagus. Pujian berupa kata-kata dan pemberian hadiah diberikan kepada anak ketika anak mendapatkan prestasi belajar yang baik atau yang sudah ditargetkan. Pujian dan pemberian hadiah dari orang tua secara tidak langsung membuat anak merasa usaha belajarnya dihargai dan anak menjadi terdorong untuk melakukan usaha yang lebih besar lagi dalam mencapai prestasi belajar yang baik.

Persediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam belajar anak kelas VIII di SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 seperti membelikan buku pelajaran dan alat-alat tulis yang dibutuhkan anak perlu menjadi perhatian orang tua dalam menunjang keberhasilan prestasi anak. Selain hal itu, memberikan penerangan yang cukup di kamar untuk anak belajar dan memberikan fasilitas internet untuk kelancaran belajar anak.

Setelah dilakukan olah data, peneliti mendapatkan 5 siswa yang termasuk dalam kategorisasi tinggi dan memiliki prestasi yang baik. Peneliti mewawancarai salah satu dari kelima siswa tersebut. Dari hasil wawancara


(1)

Nomor Item

VAR00062 Keputusan

VAR00001 Pearson Correlation ,247 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,059

N 59

VAR00002 Pearson Correlation .395** valid

Sig. (2-tailed) ,002

N 59

VAR00003 Pearson Correlation .305* valid

Sig. (2-tailed) ,019

N 59

VAR00004 Pearson Correlation .303* valid

Sig. (2-tailed) ,020

N 59

VAR00005 Pearson Correlation .469** valid

Sig. (2-tailed) ,000

N 59

VAR00006 Pearson Correlation .266* tidak valid

Sig. (2-tailed) ,042

N 59

VAR00007 Pearson Correlation ,132 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,318

N 59

VAR00008 Pearson Correlation .359** valid

Sig. (2-tailed) ,005

N 59

VAR00009 Pearson Correlation ,247 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,059

N 59

VAR00010 Pearson Correlation ,096 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,470

N 59

VAR00011 Pearson Correlation ,019 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,885

N 59

VAR00012 Pearson Correlation .319* valid

Sig. (2-tailed) ,014

N 59

VAR00013 Pearson Correlation .428** valid

Sig. (2-tailed) ,001

N 59

VAR00014 Pearson Correlation ,250 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,056


(2)

VAR00015 Pearson Correlation ,202 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,125

N 59

VAR00016 Pearson Correlation ,190 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,149

N 59

VAR00017 Pearson Correlation ,253 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,053

N 59

VAR00018 Pearson Correlation .306* valid

Sig. (2-tailed) ,018

N 59

VAR00019 Pearson Correlation .374** valid

Sig. (2-tailed) ,004

N 59

VAR00020 Pearson Correlation ,166 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,208

N 59

VAR00021 Pearson Correlation ,196 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,137

N 59

VAR00022 Pearson Correlation .367** valid

Sig. (2-tailed) ,004

N 59

VAR00023 Pearson Correlation .347** valid

Sig. (2-tailed) ,007

N 59

VAR00024 Pearson Correlation .286* tidak valid

Sig. (2-tailed) ,028

N 59

VAR00025 Pearson Correlation .312* valid

Sig. (2-tailed) ,016

N 59

VAR00026 Pearson Correlation .406** valid

Sig. (2-tailed) ,001

N 59

VAR00027 Pearson Correlation .314* valid

Sig. (2-tailed) ,015

N 59

VAR00028 Pearson Correlation .368** valid

Sig. (2-tailed) ,004

N 59


(3)

Sig. (2-tailed) ,147

N 59

VAR00030 Pearson Correlation ,173 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,191

N 59

VAR00031 Pearson Correlation ,164 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,214

N 59

VAR00032 Pearson Correlation ,081 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,540

N 59

VAR00033 Pearson Correlation ,037 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,778

N 59

VAR00034 Pearson Correlation ,253 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,054

N 59

VAR00035 Pearson Correlation ,082 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,538

N 59

VAR00036 Pearson Correlation ,021 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,874

N 59

VAR00037 Pearson Correlation .432** valid

Sig. (2-tailed) ,001

N 59

VAR00038 Pearson Correlation ,237 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,070

N 59

VAR00039 Pearson Correlation ,210 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,110

N 59

VAR00040 Pearson Correlation .366** valid

Sig. (2-tailed) ,004

N 59

VAR00041 Pearson Correlation -,213 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,105

N 59

VAR00042 Pearson Correlation .352** valid

Sig. (2-tailed) ,006

N 59

VAR00043 Pearson Correlation ,030 tidak valid


(4)

N 59 VAR00044 Pearson Correlation .423** valid

Sig. (2-tailed) ,001

N 59

VAR00045 Pearson Correlation ,072 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,585

N 59

VAR00046 Pearson Correlation .346** valid

Sig. (2-tailed) ,007

N 59

VAR00047 Pearson Correlation .526** valid

Sig. (2-tailed) ,000

N 59

VAR00048 Pearson Correlation ,132 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,320

N 59

VAR00049 Pearson Correlation .521** valid

Sig. (2-tailed) ,000

N 59

VAR00050 Pearson Correlation .368** valid

Sig. (2-tailed) ,004

N 59

VAR00051 Pearson Correlation ,137 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,300

N 59

VAR00052 Pearson Correlation .482** valid

Sig. (2-tailed) ,000

N 59

VAR00053 Pearson Correlation ,245 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,061

N 59

VAR00054 Pearson Correlation .424** valid

Sig. (2-tailed) ,001

N 59

VAR00055 Pearson Correlation ,065 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,625

N 59

VAR00056 Pearson Correlation .350** valid

Sig. (2-tailed) ,007

N 59

VAR00057 Pearson Correlation .334** valid

Sig. (2-tailed) ,010


(5)

VAR00058 Pearson Correlation .356** valid

Sig. (2-tailed) ,006

N 59

VAR00059 Pearson Correlation .420** valid

Sig. (2-tailed) ,001

N 59

VAR00060 Pearson Correlation ,255 tidak valid

Sig. (2-tailed) ,051

N 59

VAR00061 Pearson Correlation .503** valid

Sig. (2-tailed) ,000

N 59

VAR00062 Pearson Correlation 1

tidak valid

Sig. (2-tailed)

N 59

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 59 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 59 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(6)