61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Populasi yang menjadi data penelitian adalah seluruh pelanggantamu Rumah Retret Canossa. Sedangkan sampel penelitian ini adalah sebagian
pelanggantamu Rumah Retret Canossa pada bulan Maret – April 2012.
Jumlah tamupelanggan yang secara kebetulan bertemu dan bersedia menjadi responden sejumlah 385 orang. Responden tersebut diminta untuk
menjawab kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang diharapkan dapat dijawab dengan kondisi yang sebenarnya. Kuesioner yang dibagikan
sejumlah 385 dan seluruhnya telah diisi serta dikembalikan oleh responden. Dengan kata lain dari 385 kuesioner tersebut didapati bahwa 100 kuesioner
yang disebar telah dijawab dan dikembalikan oleh responden. Selanjutnya kuesioner tersebut diolah sebagai data primer.
B. Analisis Data
1. Analisis Masalah Pertama
Masalah pertama yang akan di analisis adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pelanggantamu terhadap kualitas
pelayanan Rumah
Retret Canossa.
Kepuasan pelanggantamu
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Kriteria kepuasan pelanggan adalah jika tingkat kinerja sama dengan tingkat harapan maka
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan bagi pelanggan. Namun jika tingkat kinerja lebih kecil atau di bawah tingkat harapan
pelanggantamu maka pelayanan dipersepsikan buruk atau pelanggan merasa tidak puas.
a. Tingkat Harapan Pelanggan
Deskripsi mengenai tingkat harapan pelanggantamu Rumah Retret Canossa terhadap lima dimensi kualitas
pelayanan Rumah Retret Canossa tercantum dalam tabel 5.1 di bawah ini
Tabel 5.1 Deskripsi Harapan Pelanggan terhadap kualitas Pelayanan
Rumah Retret Canossa
No Dimensi
N Mean
Mean Ideal
1 Empati
385 37.48
88 2
Jaminan 385
25.70 88
3 Kehandalan
385 25.19
88 4
Daya tanggap 385
24.17 88
5 Keberwujudan
385 23.48
88
Sumber : data primer diolah 2012
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata harapan pelanggantamu rumah retret pada setiap
dimensi berada di bawah rata-rata ideal yaitu 88. Hal ini berarti bahwa harapan pelanggantamu belum mencapai nilai rata-
rata. Rata-rata harapan pelanggan yang tertinggi dari kelima
dimensi tersebut adalah dimensi empati 37,48. Dimensi empati meliputi kemampuan pengelola untuk menjalin relasi
secara personal serta memahami kebutuhan pelanggantamu. Peringkat kedua adalah dimensi jaminan 25,70. Dimensi
jaminan merupakan kemampuan pengelola untuk menanamkan keyakinankepercayaan kepada pelanggan terhadap kompetensi
pelayanan pengelola. Selain itu menyakinkan pelanggan akan rasa aman dan kesopanan pengelola dalam melayani
pelanggantamu. Dimensi kehandalan menempati urutan yang ketiga
dengan rata-rata 25,19. Beberapa hal yang termasuk dalam dimensi kehandalan antara lain keakuratan pengelola dalam
memberikan pelayanan sesuai perjanjian serta keteraturan jadwal pelayanan. Dimensi yang selanjutnya adalah daya
tanggap 24,17 yaitu kesiapsediaan dan kecepatan pengelola dalam menanggapi keluhan pelanggan.
Dimensi yang
paling rendah
dari harapan
pelanggantamu adalah keberwujudan 23,72. Keberwujudan merupakan fasilitas fisik yang ada dan dapat dilihat langsung
serta dirasakan oleh pelanggantamu. Gedung dan peralatan merupakan salah satu bentuk fasilitas fisik tersebut.
b. Tingkat Kinerja Kualitas Pelayanan
Berdasarkan tabel 5.2 di bawah ini dapat dilihat deskripsi tingkat kinerja menurut pelanggantamu Rumah
Retret Canossa terhadap lima dimensi kualitas pelayanan.
Tabel 5.2 Deskripsi Kinerja yang dirasakan Pelanggan terhadap
Kualitas Pelayanan Rumah Retret Canossa
No Dimensi
N Mean
Mean Ideal 1
Keberwujudan 385
22.35 88
2 Daya Tanggap
385 23.26
88 3
Jaminan 385
24.13 88
4 Kehandalan
385 23.84
88 5
Empati 385
34.93 88
Sumber : data primer diolah 2012
Selain mempunyai harapan, para pelanggantamu Rumah Retret Canossa juga merasakan dan mengalami kinerja
pengelola dalam memberikan pelayanan. Kinerja tersebut merupakan keadaan yang sungguh-sungguh dirasakan oleh
pelanggantamu. Berdasarkan tabel 5.2 tersebut di atas secara umum
nilai rata-rata
kinerja yang
dirasakan oleh
pelanggantamu masih berada di bawah nilai rata-rata ideal 88. Hal ini berarti tujuan yang menjadi cita-cita belum
tercapai. Berikut ini adalah urutan kinerja tertinggi dari kelima
dimensi tersebut yaitu dimensi empati 34,93. Dimensi empati merupakan pelayanan pengelola dalam hal menjalin relasi
secara personal serta memahami kebutuhan pelanggantamu yang sungguh-sungguh dirasakan oleh pelanggantamu.
Peringkat kedua adalah dimensi jaminan 24,13. Kinerja pengelola menurut pelanggantamu mencakup hal
kemampuan pengelola
untuk menanamkan
keyakinan kepercayaan kepada pelanggan terhadap kompetensi pelayanan
pengelola. Selain itu rasa aman yang dialami dan kesopanan pengelola dalam melayani pelanggantamu.
Dimensi kehandalan menempati urutan ketiga 23,84. Pelanggan mengalami bahwa keakuratan pengelola dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan janji dan juga keteraturan jadwal pelayanan. Selanjutnya adalah dimensi
daya tanggap 23,26. Kinerja yang ditunjukkan oleh pengelola
kesiapsediaan dan kecepatan pengelola dalam menanggapi keluhan pelanggan.
Dimensi yang terendah adalah keberwujudan yaitu 22,35. Berdasarkan pengalaman pelanggantamu terhadap
fasilitas fisik yang ada dan dapat dilihat langsung serta dirasakan oleh pelanggantamu. Bentuk fisik tersebut meliputi
gedung dan peralatan.
c. Kesenjangan gap antara tingkat harapan dan kinerja
Bagi pelanggan, harapan untuk dimensi empati merupakan dimensi yang tertinggi begitu pula kinerja
pelayanan. Dimensi jaminan rata-rata harapan dan kinerja pada peringkat kedua. Peringkat ketiga rata-rata harapan dan kinerja
adalah dimensi kehandalan. Begitu pula untuk peringkat keempat rata-rata harapan dan kinerja adalah dimensi daya
tanggap. Sedangkan untuk peringkat kelima rata-rata harapan dan kinerja adalah dimensi keberwujudan. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa rata-rata harapan dan rata-rata kinerja pada peringkat yang sama. Akan tetapi, jika diamati tabel 5.1 yang
berisi rata-rata harapan dan tabel 5.2 yang berisi rata-rata
kinerja maka terlihat adanya kesenjangan gap seperti tampak pada tabel 5.3 di bawah ini.
Tabel 5.3 Kesenjangan Gap antara Harapan dan Kinerja Persepsi Pelanggan
terhadap Kualitas Pelayanan Rumah Retret Canossa
No Dimensi
Kinerja Harapan
Kesenjangan Gap
Keterangan 1
Empati 37.48
34.93 2.55
Kinerja Harapan 2
Jaminan 25.70
24.13 1.57
Kinerja Harapan 3
Keberwujudan 23.72
22.36 1.37
Kinerja Harapan 4
Kehandalan 25.19
23.84 1.35
Kinerja Harapan 5
Daya tanggap 24.17
23.26 0.91
Kinerja Harapan
TOTAL
27.25 25.70
1.55 Kinerja Harapan
Sumber : data primer diolah 2012
Tabel di atas merupakan tabel yang membandingkan harapan dan kinerja persepsi pelanggan terhadap kualitas
pelayanan pengelola. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat adanya kesenjangan gap antara harapan dan kinerja. Secara
umum dapat diketahui bahwa kinerja kelima dimensi tersebut berada di bawah kurang dari harapan, dengan kata lain
harapan pelanggan belum terpenuhi oleh kinerja pengelola kinerja harapan.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kesenjangan yang terbesar adalah dimensi empati 2,53, selanjutnya dimensi
jaminan 1,57, dimensi keberwujudan 1,37 dimensi kehandalan 1,35, dan dimensi yang terendah adalah daya tanggap 0,91.
Hasil perbandingan yang menghasilkan kesenjangan gap tersebut di atas selanjutnya digunakan untuk melihat tingkat kepuasan
pelanggan. Perbandingan antara Kinerja dan harapan akan tampak pada tabel di bawah ini,
Tabel 5.4 Capaian Kepuasan Pelanggan terhadap kelima dimensi
No Dimensi
Kinerja Harapan Nilai
Servqual Tingkat
Kepuasan 1
Empati 34.93
37.48 -2.55
Rendah 2
Jaminan 24.13
25.70 -1.57
Rendah 3
Keberwujudan 22.36
23.72 -1.37
Rendah 4
Kehandalan 23.84
25.19 -1.35
Rendah 5
Daya tanggap 23.26
24.17 -0.91
Rendah
Sumber : data primer diolah 2012
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa hampir pada semua dimensi dengan membandingkan rata-rata kinerja dan rata-rata
harapan nilai servqual yang dihasilkan adalah negatif. Hal ini berarti bahwa kinerja yang diberikan oleh pengelola tidak sesuai dengan
harapan pelanggan. Penentuan tingkat kepuasan pada tabel 5.4 di atas dapat dilihat pada lampiran rentang skala tingkat kepuasan.
2. Analisis Masalah Kedua
Tujuan dari analisis yang kedua ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara harapan dan
kinerja Rumah Retret Canossa. Jawaban atas pertanyaan tersebut dianalisis dengan uji beda. Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
a. Uji Normalitas
Syarat untuk melakukan uji beda adalah distribusi data haruslah normal. Oleh sebab itu dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Hipotesis pada uji normalitas data adalah :
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Kriteria penerimaan adalah Jika probabilitas 0,05 maka data berdistribusi normal Ho
diterima Jika probabilitas 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Ho ditolak
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan berdasarkan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kesenjangan N
385 Normal Parameters
a
Mean 7.65
Std. Deviation 16.544
Most Extreme Differences Absolute
.060 Positive
.060 Negative
-.043 Kolmogorov-Smirnov Z
1.174 Asymp. Sig. 2-tailed
.127 a. Test distribution is Normal.
Tabel 5.5 terdapat data-data yang menjelaskan bahwa nilai probabilitas tingkat kesenjangan gap perbedaan antara
rata-rata tingkat harapan dengan rata-rata tingkat kinerja adalah 0.127 0.05. Hal ini berarti bahwa selisih tingkat
kesenjangan antara harapan dan kinerja berdistribusi normal. Salah syarat uji analisis komparasi yaitu data
berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 5.5 yang menjelaskan bahwa data berdistribusi normal maka uji parametrik Paired-
Sample T Test dapat digunakan.
b. Paired-Sample T Test
Tujuan diadakannya uji Paired Sample T Test adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara rata-rata tingkat harapan dan rata-rata tingkat kinerja. Hipotesis pada uji Paired Sample T Test adalah sebagai berikut
Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata harapan dan rata-rata kinerja.
Ha : ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata harapan dan rata-rata kinerja.
Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas yaitu membandingkan sig 2-tailed dengan
yaitu
1 Jika Sig 2-tailed
maka Ha ditolak 2
Jika Sig 2-tailed maka Ha diterima
Atau membandingkan t hitung dengan t tabel yaitu 1
Jika t hitung t tabel maka Ha ditolak 2
Jika t hitung t tabel maka Ha diterima
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Paired-Sample T Test
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Pair 1
Harapan - Kinerja 7.647
16.544 .843
5.989 9.305
9.069 384
.000
Berdasarkan tabel 5.6 di atas, hasil yang diperoleh dengan menggunakan nilai probabilitas adalah sig 2-tailed
yaitu 0.000 0.025 yang berarti bahwa Ha diterima.
Begitu pula jika menggunakan t
hitung
9.069 t
tabel
385 ; 0.025 maka hasilnya adalah 1,977 sehingga Ha diterima. Oleh
sebab itu dapat disimpulkan bahwa secara umum terdapat perbedaan yang signifikan antara harapan dan kinerja.
Perbedaan yang signifikan untuk tiap-tiap dimensi dapat dilihat di tabel 5.7 di bawah ini.
Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Paired-Sample T Test masing-masing dimensi
Dimensi T
hitung
Sig. 2-tailed
H_Empati – K_ Empati
9.047 .000
H_Jaminan – K_Jaminan
8.096 .000
H_Kehandalan - K_kehandalan 7.216
.000 H_Keberwujudan
– K_Keberwujudan 5.427
.000 H_Daya tanggap - K_Daya tanggap
3.516 .000
Sumber : data primer diolah 2012
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat diketahui signifikan atau tidaknya perbedaan yang ada untuk tiap-tiap
dimensi. Dimensi empati berdasarkan perhitungan didapati bahwa t
hitung
t
tabel
9,047 1,977 maka Ha diterima. Selanjutnya dimensi jaminan diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
8,096 1,977 maka Ha pun diterima. Sedangkan untuk dimensi kehandalan didapati juga bahwa t
hitung
t
tabel
7,216 1,977 maka Ha diterima. Dimensi keberwujudan diperoleh
hasil bahwa t
hitung
t
tabel
5.427 1,977 maka Ha diterima. Untuk dimensi yang terakhir yaitu dimensi daya tanggap
diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
3.516 1,977 maka Ha diterima atau dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata tingkat harapan dan rata-rata tingkat kepentingan untuk masing-masing dimensi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian