Hipotesis Variabel Bebas Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, landasan teori kerangka pikir, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. bahwa terdapat pengaruh signifikan antara partisipasi anggaran, informasi asimetri, dan budget emphasis terhadap slack anggaran premis 1,2,3 2. bahwa variabel partisipasi anggaran merupakan variabel yang paling dominan antara partisipasi anggaran, informasi asimetri, dan budget emphasis terhadap slack anggaran premis 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut Nazir, 2005 : 126.

a. Variabel Bebas

 Partisipasi Anggaran X  Partisipasi penganggaran adalah proses yang mengambarkan individu-individu terlibat dalam menyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran tersebut Brownell, 1982 dalam Falikhatun 2007  Informasi Asimetri X 2 Informasi asimetris, dalam hal ini adalah perbedaan informasi yang dimiliki antara manajer tingkat bawah atau menengah lower level manager atau middle manager dengan manajemen diatasnya dalam penyusunan anggaran. 39  Budget Emphasis X 3 Budget Emphasis merupakan desakan dari atasan pada bawahan untuk melaksanakan dengan baik, yang berupa sanksi jika kurang dari target anggaran dan kompensasi jika mampu melebihi target anggaran.jika seorang bawahan tidak mampu melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh manajemen maka bawahan tersebut bisa kehilangan bonus tahunannya atau bahkan yang lebih ekstrim mereka bisa kehilangan pekerjaannya.

b. Variabel Terikat

Variabel Terikat Y adalah Slack Anggaran yang didefinisikan menurut Anthony, R. N., dan V. Govindarajan 2007 sebagai perilaku yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menganggarkan pendapatan agak lebih rendah dan pengeluaran dibuat agak lebih tinggi dengan tujuan agar mudah dicapai.

3.1.2. Pengukuran Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitan ini adalah:

a Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi : 1. Partisipasi Anggaran X  Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan teknik pengukurannya menggunakan Semantik Deferensial, yang mempunyai skala 7 tujuh point. Sumarsono, 2004 : 25 dengan pola sebagai berikut : Skala rendah 1 2 3 4 5 6 7 Skala tinggi Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti menunjukkan tingkat partisipasi rendah dalam penyusunan anggaran. Nilai 4 merupakan nilai tengah yang berarti memiliki tingkat partisipasi yang cukup dalam penyusunan anggaran. Jawaban dengan nilai 5 sampai 7 berarti menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran. 2. Informasi Asimetri X 2 Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan teknik pengukurannya menggunakan Semantik Deferensial, yang mempunyai skala 7 tujuh point. Sumarsono, 2004 : 25 dengan pola sebagai berikut : Skala rendah 1 2 3 4 5 6 7 Skala tinggi Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti menunjukkan tingkat informasi asimetri yang rendah dalam penyusunan anggaran. Nilai 4 merupakan nilai tengah yang berarti memiliki tingkat informasi asimetri yang cukup dalam penyusunan anggaran. Jawaban dengan nilai 5 sampai 7 berarti menunjukkan tingkat informasi asimetri yang tinggi dalam penyusunan anggaran. 3. Budget Emphasis X 3 Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan teknik pengukurannya menggunakan Semantik Deferensial, yang mempunyai skala 7 tujuh point. Sumarsono, 2004 : 25 dengan pola sebagai berikut : Skala rendah 1 2 3 4 5 6 7 Skala tinggi Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti menunjukkan tingkat budget emphasis yang rendah dalam penyusunan anggaran. Nilai 4 merupakan nilai tengah yang berarti memiliki tingkat budget emphasis yang cukup dalam penyusunan anggaran. Jawaban dengan nilai 5 sampai 7 berarti menunjukkan tingkat budget emphasis yang tinggi dalam penyusunan anggaran

b Variabel Terikat

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan teknik pengukurannya menggunakan Semantik Deferensial, yang mempunyai skala 7 tujuh point. Sumarsono, 2004 : 25 dengan pola sebagai berikut : Skala rendah 1 2 3 4 5 6 7 Skala tinggi Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti menunjukkan tingkat untuk menciptakan slack rendah dalam penyusunan anggaran. Nilai 4 merupakan nilai tengah yang berarti memiliki tingkat tingkat slack cukup berhasil dalam penyusunan anggaran. Jawaban dengan nilai 5 sampai 7 berarti menunjukkan tingkat yang tinggi untuk menciptakan slack dalam penyusunan anggaran.

3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

a Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2003 : 90. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para Manajer Menengah ke bawah yang berada satu tingkat di bawah Manajer Puncak yang berjumlah 25 responden. b Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2003 : 91. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengunakan teknik sensus karena seluruh anggota populasi merupakan sampel penelitian. Populasi penelitian ini adalah para Manajer Menengah ke bawah yang berada satu tingkat di bawah Manajer Puncak yang ikut andil dan berperan penting dalam penyusunan anggaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 25 responden.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Kompleksitas Tugas, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Slack Anggaran (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

0 1 17

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Kompleksitas Tugas, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Slack Anggaran (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perang

0 9 17

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Dan Informasi Asimetris Terhadap Slack Anggaran (Studi Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri).

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Dan Informasi Asimetris Terhadap Slack Anggaran (Studi Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri).

0 2 9

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Dan Informasi Asimetris Terhadap Slack Anggaran (Studi Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri).

2 7 13

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, INFORMATION ASYMETRY DAN BUDGET EMPHASIS TERHADAP SLACK ANGGARAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, INFORMATION ASYMETRY DAN BUDGET EMPHASIS TERHADAP SLACK ANGGARAN (Studi pada PT DAN LIRIS SUKOHARJO).

0 1 13

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, INFORMATION ASYMETRY DAN BUDGET EMPHASIS TERHADAP SLACK ANGGARAN (Studi pada PT DAN LIRIS SUKOHARJO).

0 1 9

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

0 0 1

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, INFORMASI ASIMETRI, BUDGET EMPHASIS TERHADAP SLACK ANGGARAN (Studi Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kabupaten Sidoarjo)

0 0 23

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi, Budget Emphasis, dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Slack Anggaran Studi Empiris pada Rumah Sakit di Semarang

0 0 22