Tabel 5.5 Jumlah Pengiriman Barang dari Gudang ke OutletKonsumen LANJUTAN
No. Nama Daerah
Pengiriman Januari
Ton Februari
Ton Maret
Ton
22 Sibolga
33 32
32 23
Tanjung Balai 31
30 32
24 Tanjung Leidong
32 32
32 25
Kuala Tanjung 35
31 32
Sumber: PT Central Proteina Prima
5.2 Penggunaan Model
5.2.1 Model Parardyo, dkk.
Model yang telah digunakan oleh Parardyo. dkk 2005 sesuai dengan sistem perusahaan tempat penelitian adalah sebagai berikut:
5.2.1.1 Perhitungan Biaya Transportasi dari Pabrik i ke Gudang j
Biaya transportasi dari pabrik i ke gudang j dapat didefinisikan sebagai berikut:
• Jarak dari pabrik i ke gudang j • Biaya angkut dengan alat trasportasi pabrik
Sehingga model biaya transportasi dari pabrik ke gudang adalah sebagai berikut:
1
Universitas Sumatera Utara
2 Keterangan:
= Biaya angkut dari pabrik i ke gudang j = Biaya angkut per kilometer dengan alat trasportasi pabrik i
= Frekuensi angkut dari pabrik i ke gudang j = Jarak dari pabrik i ke gudang j
= Kapasitas alat angkut yang digunakan dari pabrik i ke gudang j = Jumlah pengiriman permintaan yang diangkut dari pabrik i ke gudang j
5.2.1.2 Perhitungan Biaya Transportasi dari Gudang j ke OutletKonsumen k
Biaya transportasi dari gudang j ke outletkonsumen k dapat didefinisikan sebagai berikut:
• Jarak dari gudang j ke outletkonsumen k • Biaya angkut dengan alat trasportasi gudang
Sehingga formulasi biaya transportasi dari gudang j ke outletkonsumen k adalah sebagai berikut:
3
Keterangan: = Biaya angkut dari gudang j ke outletkonsumen k
= Biaya angkut per kilometer dengan alat trasportasi gudang j 1 liter solar digunakan untuk 9 km
Universitas Sumatera Utara
= Frekuensi angkut dari gudang j ke outletkonsumen k = Jarak dari gudang j ke outletkonsumen k
= Kapasitas alat angkut yang digunakan dari gudang j ke outletkonsumen = Jumlah pengiriman yang diangkut dari gudang j ke outletkonsumen k
5.2.1.3 Perhitungan Koefisien Biaya Simpan per Unit Produk
Biaya simpan merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan adanya proses penyimpanan suatu barang. Besarnya biaya ini dipengaruhi oleh
jumlahvolume barang yang disimpan. Biaya simpan merupakan perkalian antara jumlah barang yang disimpan dengan koefisien biaya simpan. Sedangkan
koefisien biaya simpan dapat diperoleh dengan menentukan alokasi luas ruang gudang yang berhubungan dengan biaya operasional gudang per satuan waktu
Ballou,1992. Sehingga koefisien biaya simpan per unit dapat diformulasikan sebagai berikut:
4
Dimana, = Koefisien biaya simpan per unit Rpwaktu
= Biaya operasi membuka gudang j per satuan waktu Rpwaktu = Biaya investasi awal membuka gudang j per satuan waktu Rpwaktu
= Kapasitas maksimal gudang j per satuan waktu unitwaktu
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.4 Biaya Operasional Gudang