Prinsip Reliabilitas Keajegan PAN: Penilaian Acuan Norma Norm Referenced Evaluation

83 Reformulasi Pendidikan Sejarah

2. PAP: Penilaian Acuan Patokan Criterion Referenced Evaluation

PAP pada dasarnya adalah penilaian yang membandingkan hasil pembelajaran mahasiswa dengan Patokan Batas Lulus yang telah di­ tetapkan sebelumnya. Batas lulus itu tidak diambil dari hasil pengu­ ku r an kelompok kelas, melainkan atas dasar Tingkat Penguasaan Kom­ petensi Minimal yang telah ditetapkan sebelumnya. Yang lulus ada lah mereka yang nilainya melampaui Batas Lulus. Pendekatan PAP adalah pendekatan yang menggunakan Standard Mutlak Absolut. Teknik penilaian adalah cara­cara yang ditempuh untuk mem­ peroleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan dari pem belajaran yang dilakukan mahasiswa. Ada beberapa teknik yang da pat dilakukan dalam rangka penilaian ini, secara garis besar dapat di kate go­ rikan sebagai teknik tes nontes. Teknik tes merupakan cara un tuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban benar atau salah, sedangkan tek nik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui per tanyaan yang tidak memerlukan jawaban benar atau salah, tetapi ha­ nya digradasi positif­negatif, suka­tidak suka, atau setuju­tidak setuju Ditjen Dikti, 2005. Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus dosen perlu memperhatikan prinsip­prinsip berikut. 1. Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek­aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal. 2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator. 3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan mahasiswa setelah mengikuti pro­ ses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi se se­ orang terhadap kelompoknya. 4. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang ber­ kelanjutan. 5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan per­ baikan, berupa program remedi. 84 Pendidikan Sejarah, Suatu Keharusan 6. Dalam sistem penilaian berkelanjutan, dosen harus mem­ buat kisi­kisi penilaian dan rancangan penilaian secara me­ nye luruh untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat. 7. Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan meng­ gunakan berbagai model penilaian, baik formal ma upun nonformal secara berkesinambungan. 8. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan peng­ gu naan informasi tentang hasil belajar mahasiswa dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti­bukti otentik, aku rat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. 9. Penilaian merupakan proses identiikasi pencapaian kom pe­ tensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai di­ sertai dengan peta kemajuan hasil belajar mahasiswa. 10. Penilaian berorientasi pada pencapaian kompetensi. 11. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan direncanakan dan dilakukan terus­menerus guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi ma ha­ siswa , baik sebagai efek langsung main efect maupun efek pengiring nurturant efect dari proses pembelajaran. 12. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pem be­ lajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses ke­ terampilan proses misalnya teknik wawancara, maupun pro­ duk­hasil dengan melakukan obser­vasi lapangan yang be rupa informasi yang dibutuhkan. Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik pe ni­ laiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik: 1. Tes tulis, dapat berupa tes esaiuraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya. 2. Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.