Sejarah Bukan Mata Pelajaran Ujian Nasional

31 Reformulasi Pendidikan Sejarah Pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya me rasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajinasi ke masa lampau. Di sini, sejarawan dapat menajdi pemandu guide. Orang yang ingin melihat situasi suatu daerah pada masa lampau dapat membacanya dari hasil penulisan sejarawan. Peristiwa masa lampau memang sudah berlalu, tetapi yang lampau itu masih berpengaruh terhadap masa sekarang sehingga orang dapat mengambil suatu kebijakan untuk kepentingan sekarang dan ma­ sa depan. Di sinilah pentingnya pembelajaran dengan menggunakan suatu strategi, termasuk dalam belajar sejarah. Belajar tidak sekadar bagaimana kita belajar, tetapi juga bagaimana belajar untuk belajar itu sendiri Shodiq Mustofa 2007, h.13. Kegunaan rekreatif sejarah juga tercermin pada banyaknya situs­ situs peninggalan sejarah yang dapat dijadikan obyek rekreasi bagi ma­ syarakat. Situs­situs sejarah yang dijadikan obyek wisata, ternyata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk belajar sejarah de­ ngan menyenangkan. Belajar sejarah sekaligus refreshing. Masyarakat bisa mendapatkan pelajaran langsung dari nilai­nilai yang tersirat melalui peninggalan­peninggalan sejarah. Misalnya ketika menyaksikan Candi Borobudur atau Prambanan, orang bisa mendapatkan banyak pelajaran positif, akan mengagumi kehebatan karya nenek moyangnya, bangga akan kebesaran, kecerdasan, keterampilan, dan keuletan leluhurnya, selanjutnya akan terinspirasi untuk bisa meniru, melanjutkan, mem­ per tahankan dan menjaga dengan sebaik­baiknya. Inspirasi itulah yang akan dijadikan pedoman untuk mengarungi kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam kegiatan pembelajaran sejarah di sekolah, guru secara kreatif bisa memanfaatkan peninggalan­peninggalan sejarah tersebut untuk menjadikan belajar sejarah yang menyenangkan bagi anak di­ dik nya. Guru bisa mengajak anak didiknya rekreasi mengunjungi situs­ situs sejarah. Kemudian siswa diberikan tugas untuk menggali in formasi sebanyak­banyaknya tentang situs yang sedang dikunjungi. Sis wa di­ berikan kebebasan untuk menggali informasi tentang situs tersebut, baik secara parsial maupun keseluruhan. Ketika guru menginginkan hasil tugas dikumpulkan sebagai ba­ han penilaian, siswa juga diberikan kebebasan dalam berekspresi. Tu­ gas dikumpulkan bisa dengan berbagai alternatif bentuk. Bisa berupa laporan, jurnal, esay, lukisan, puisi, replika, hasil wawancara, artikel dan sebagainya, sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa. Hasilnya