Media Gambar Deskripsi Teori 1. Kreativitas dalam Mendesain Busana

43 Selain memperhatikan prinsip-prinsip dalam menggunakan media gambar juga harus memperhatikan kriteria-kriteria dalam pemilihan media gambar, yaitu : a Keaslian gambar Keaslian gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya. b Kesederhanaan Kesederhanaan dalam warna akan menimbulkan kesan tertentu yang mempunyai nilai estetis secara musrni dan mengandung nilai praktis. c Bentuk item Maksud dari bentuk item pada media gambar merupakan tetap pada objek gambar d Perbuatan Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan perbuatan. e Fotografi Siswa dapat lebih tertarik terhadap gambar yang nilai fotografiny rendah yang dikerjakan secara tidak professional seperti terang tau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif. f Artistik Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai http:www.sarjanaku.com201105pengertian-media-pemanfaatan- media.htm 44 Kriteria-kriteria memilih gambar yang diuraikan di atas dapat digunakan untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. Dan di dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar, karena media ini mempunyai keunggulan yang diantaranya sudah umum digunakan, mudah dimengerti, dapat dinikmati, mudah dan murah didapatkan atau dibuat dan bayak memberikan penjelasan daripada menggunakan media verbal. Media gambar berbeda dengan media verbal atau penyampaian materi melalui lisan dalam hal hasil yang diterapkan. Media gambar dapat memberikan detail dalam bentuk gambar apa adanya, sehingga siswa mampu mengingatnya dengan lebih baik dibandingkan dengan media verbal. Oleh karena itu peneliti memilih menggunakan media gambar sebagai alat bantu dalam penyampaian materi karena lebih mudah diamati dan dipahami detail-detail dari gambar busana yang ditunjukkan.

4. Trend Mode APPMI

Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang pesat beberapa dekade terakhir. Hal ini didukung dari berbagai sisi, baik desainer lokal yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang membaik, sampai sektor retel yang berkembang pesat. 45 Pihak yang memegang peran penting dalam mempengaruhi fashion di Indonesia adalah APPMI Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia, yang beranggotakan perancang dan pengusaha yang bergerak di bidang mode Indonesia. Termasuk juga di dalamnya ada pihak-pihak yang bergerak dalam fashion retail dan ekspor. Mereka memiliki program tahunan yaitu FASHION TENDANCE yang di adakan sejak 1993 sampai sekarang, dimana mereka melakuka fashion show yang menampilkan prediksi trend fashion tahun mendatang dengan maksud memberi arahan komprehensif mengenai konsep rancangan terkini versi APPMI pada masyarakat luas. Mennurut Poppy Dharsono, selaku ketua umum dan pendiri APPMI, trend yang di tampilkan pada acara tersebut merupakan hasil kombinasi dari inspirasi fashion mancanegara terutama Eropa dan karakteristik masyarakat Indonesia. Menurutnya, acuan fashion yang paling di gemari adalah dari benua Eropa, seperti Paris dan Milan, karena desainnya yang sederhana dan klasik. Majunya teknologi dan arus informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi trend mode di Indonesia banyak dipengaruhi oleh budaya barat. Namun hal ini tidak membuat desainer-desainer Indonesia berkecil hati karena mereka di dukung oleh pers, stylist, retailer, marchandiser, dan fotografer, dimana semuanya bersinergi menyampaikan informasi sesuai bidangnya masing- masing. Walaupun gaya barat mendominasi, namun ada kalanya kerjasama mereka kembali memunculkan gaya khas Indonesia kembali ke 46 permukaan. Informasi yang seimbang antara gaya barat dan lokal membuat konsumen Indonesia cerdas dalam memilih mana yang disukainya dan yang cocok baginya. Dan untuk trend mode 2012 versi APPMI menampilkan busana pesta yang masih memadukan warna-warna yang soft maupun warna-warna yang mencolok dan mengangkat serta menggunakan hasil karya bangsa Indonesia yaitu dengan memadukan kain tradisional dari beberapa daerah. Beberapa rancangan APPMI pada saat acara Jakarta Fashion Wees 2012 yaitu sebagai berikut : a. Rancangan Jeny Tjahyawati Gb. 1 Rancangan Jeny Tjahyawati Chromatic http:www.jakartafashionweek.co.id2012idimagescustomModule gallery310Pjpg Pada rancangan Jeny Tjahyawati merupakan busana pesta muslim, dan sesuai tema trend mode 2012, rancangan tersebut termasuk dalam tema chromatic. Karena chromatic merupakan Perkembangan teknologi memungkinkan eksplorasi energy sebagai objek non- 47 material dalam bentuk cahaya, suara, dan gerakan. Karakter cair, berubah-ubah dalam bentuk maupun warna. Beragam warna aural membangun visual yang hipnotis dan mengalir. Warna selalu berubah- ubah secara interaktif, dinamis, dan selalu memberikan kejutan pada setiap sudut pandang yang berbeda dan rancagan tersebut termasuk dalam tema chromatic termasuk tema Flow yaitu energi cahaya yang berpadu mencair dan memudar memberikan kesan tenang dan lembut. Ciri-ciri untuk tema ini adalah memudar, berkabut, lembut, berpadu, transparan, gradasi. Karena rancangan tersebut warna bahan yang digunakan memudar atau bergradasi. b. Rancangan Lia Afif Gb. 2 Rancangan Lia Afif Compass http:www.jakartafashionweek.co.id2012idimagescustomModule gallery336Pjpg

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGGAMBAR BUSANA DENGAN KEMAMPUAN MENDESAIN BUSANA PESTA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 27

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGGAMBAR BUSANA DENGAN KEMAMPUAN MENDESAIN BUSANA PESTA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

1 4 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS X BUSANA BUTIK PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK N 1 DEPOK.

21 269 234

PENGARUH GADGET TERHADAP KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA SISWA KELAS XI DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

6 41 166

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

28 312 258

PENGEMBANGAN MEDIA MOOD BOARD BUSANA PESTA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA OLEH SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA.

9 105 174

PENGARUH PENGGUNAAN MAJALAH AMICA SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KOMPETENSI MENGGAMBAR BUSANA PESTA SISWA KELAS X di SMK DIPONEGORO YOGYAKARTA.

0 0 208

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR UNTU MENINGKATKAN KREATIVITAS MENDESAIN PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PACITAN.

0 0 157

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

1 1 258

PENGEMBANGAN MODUL PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR BUSANA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

38 504 304