Kualitas Pembelajaran .1 Pengertian kuaalitas pembelajaran

Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silaukuat, atau tidak terlalu lemahgelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat. b. Faktor instrumental, Perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya. Apabila fakto-faktor tersebut saling mendukung, maka kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. 2.1.4 Kualitas Pembelajaran 2.1.4.1 Pengertian kuaalitas pembelajaran Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya Etzioni,1964. Efektivitas ini sesunguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu, efektivitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang Robbins, 1997. Selain itu, kualitas pembelajaran secara operasional diartikan sebagai intensitas sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum, bahan belajar, media, fasilitas, sistem pembelajaran agar proses maupun hasil belajar tercapai secara optimal sesuai tuntutan kurikuler. Adapun indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku guru, dampak bagi siswa, iklim, materi, media dan sistem pembelajaran Depdiknas, 2004:7. 1. Perilaku pembelajaran pendidik dapat dilihat dari kinerjanya sebagai berikut. a. Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar dan profesi pendidik. b. Mengusai displin ilmu c. Dapat memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan siswa d. Menguasai pengelolaan pembelajaran e. Mengembangkan kepribadian dan keprofesionalan 2. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya sebagai berikut. a. Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar b. Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikapnya c. Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta memantapkan sikapnya d. Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya secara bermakna e. Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap, dan bekerja produktif f. Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum sekolahsatuan pendidikan sesuai dengan bidang studinya 3. Iklim pembelajaran dapat mendukung proses pembelajaran apabila memenuhi hal-hal seperti berikut. a. Suasana kelas yang kondusif. b. Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas pendidik 4. Materi pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari komponen- komponen berikut. a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa. b. Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia. c. Materi pembelajaran sistematis dan kontektual. d. Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin. e. Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni. f. Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, professional, psiko-pedagogis, dan praktis. 5. Kualitas media pembelajaran dapat menunjang proses pembelajaran apabila memenuhi indikator seperti berikut. a. Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. b. Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan. c. Media pembelajaran dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. d. Melalui media pembelajaran, mampu mengubah suasana belajar dari siswa pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu – satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang ada. 6. Sistem pembelajaran dapat menunjang keberhasilan pembelajaran apabila memenuhi komponen-komponen sebagai berikut. a. Dapat menonjolkan ciri khas keunggulannya. b. Memiliki perencanaan yang matang Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu Bramley,1996. Berdasarkan pengertian di atas kualitas pembelajaran dapat di sebut sebagai efektifitas pembelajaran. Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran,termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Kualitas sering kali di sebut juga dengan mutu atau keefektifan sedangkan untuk meningkatkan keefektifan siswa seorang guru dituntut untuk memiliki ketrampilan dalam mengajar. 2.1.4.1.1 Keterampilan guru Seorang guru professional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Menurut Turney 1973 mengemukakan ada 8 keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu: a. keterampilan bertanya b. keterampilan memberikan penguatan c. keterampilan mengadakan variasi d. keterampilan menjelaskan e. keterampilan membuka dan menutup pelajaran f. keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil g. keterampilan mengelola kelas h. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

a. Keterampilan Bertanya

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBASIS CD PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV A SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 6 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN GEDANGAN REMBANG

0 3 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03

0 8 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS VB SDN BENDAN NGISOR

0 8 268

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV B SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang

0 9 199

PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PAKEM Peningkatan Respon Siswa Pada Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Pakem(PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD N Ngemplak Lasem Rembang).

0 0 14

PENDAHULUAN Peningkatan Respon Siswa Pada Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Pakem(PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD N Ngemplak Lasem Rembang).

0 0 9

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI KONTEKSTUAL BERBASIS KARAKTER PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Kontekstual Berbasis Karakter Bagi Siswa Kelas IV SDN Cemara Dua No 13 Surakart

0 0 19

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Kooperatif Tipe STAD Dengan Menggunakan CD Interaktif Kelas IV SDN 2 Bendungan Tretep Temanggung.

0 0 1