Metode Koutsoyiannis melakukan regresi dependent variabel atas setiap variabel bebas yang terkandung dalam suatu model regresi yang diuji. Kemudian
dari hasil regresi ini, kita pilih salah satu model regresi yang secara apriori dan statistik paling meyakinkan regresinya disebut elementary regression.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program Eviews dapat nilai koefisien correlations variabel bebas sebagai berikut :
Tabel 4.13. Nilai Koefisien Korelasi Variabel, Provinsional Share PVS, Jumlah Penduduk Miskin JPM, Indeks Location Quotient
LQ, Propostional Shift PS dan Differential Shift DS
Correlation PVS
JPM LQ
PS DS
PVS 1.0000
JPM -0.1511
1.0000 LQ
-0.8711 0.1139
1.0000 PS
1.0000 -0.1511
-0.8711 1.0000
DS -0.9990
0.1195 0.8766
-0.9990 1.0000
Sumber : Hasil pengolahan Eviews, Tahun 2012, Lampiran-17.
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa korelasi antar variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi antara JPM dengan PVS sebesar -0,1511,
JPM dengan LQ sebesar 0,1139 dan PS dengan JPM sebesar -0,1151 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas tidak sempurna dengan kata
lain bahwa asumsi multikolinierity model persamaan regresi tersebut di tolak. Dengan demikian koefisien regresi dapat menunjukkan pengaruh murni dari
variable independen dalam model regresi tersebut.
4.6.10.3. Uji Normalitas
Untuk mendeteksi apakah residualnya berdistribusi normal atau tidak
dengan membandingkan nilai Jarque Bera JB dengan
2
X tabel, sebagai berikut :
c. Jika nilai JB
2
X tabel, maka residualnya tidak normal.
d. Jika nilai JB
2
X tabel, maka residualnya berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Analisis hasil eviews JB pada tabel berikut :
Tabel 4.14. Nilai Mean, Median, Maximum, Std. Deviasi, Skewnes, Kutosis, Jarque-Berra dan Probabilitas Uji Normalitas Model Regresi
Potensi Ekonomi Kab. Samosir, Tahun 2003-2010
RESID1 RESID2
RESID3 RESID4
RESID5 RESID6
RESID7 RESID8
RESID9
Mean 1839.26
-79.36 -54.33
-76.08 -67.43
150.03 -50.68
-26.36 395.95
Median -135606.92
-960.65 -3034.59
-531.39 -2428.30
-25702.55 -3406.38
-1996.44 -49583.52
Maximum 925889.72 25879.82 19368.20 24812.61 21965.62 114270.70 17668.82 24079.60 238437.43
Minimum -643419.11 -26263.74 -14316.20 -24919.03 -21449.27
-64315.92 -14566.50 -17865.15 -137434.15 Std. Dev.
646036.80 18126.91 13921.61 17404.81 15632.95 64625.34 13547.73 13807.50 146881.69
Skewness 0.34
0.21 0.28
0.21 0.18
0.71 0.25
0.43 0.54
Kurtosis 1.50
2.00 1.44
1.97 1.79
2.08 1.38
2.20 1.76
Jarque-Bera 0.90
0.39 0.92
0.41 0.53
0.95 0.96
0.46 0.91
Probability 0.64
0.82 0.63
0.81 0.77
0.62 0.62
0.79 0.63
Observations 8
8 8
8 8
8 8
8 8
Sumber : Hasil pengolahan Eviews, Tahun 2012
Dari tabel JB diatas dimana nilai JB
2
X tabel dengan nilai
2
X tabel
sebesar 5,99 pada α = 5 adalah JB1, JB3, JB6, JB7 dan JB9, ini artinya bahwa model persamaan regresi untuk lapangan usaha pertanian, industri, perdagangan,
hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi dan jasa-jasa residualnya tidak normal dengan kata lain variabel bebas untuk sektor pertanian, industri,
perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi dan jasa-jasa berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan perkapita.
Sedangkan nilai JB
2
X tabel dengan nilai
2
X tabel sebesar 5,99 pada α = 5
adalah JB2, JB4, JB5 dan JB8, ini artinya bahwa model persamaan regresi untuk lapangan usaha pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air minum,
bangunan dan lembaga bank dan nonbank residualnya normal dengan kata lain variabel bebas lapangan usaha pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air
Universitas Sumatera Utara
minum, bangunan dan lembaga bank dan nonbank tidak berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan perkapita.
4.6.10.4. Heteroskedastisitas 4.6.10.4.1. Uji White
Apabila nilai
2
X hitung nilai Obs R squared nilai
2
X tabel 7,814
dengan derajat kepercayaan α = 2,5 , maka untuk no cross terms dapat disimpulkan model persamaan regresi adalah model heteroskedastisitas,
sebaliknya jika nilai
2
X hitung nilai Obs R squared nilai
2
X tabel 7,814
dengan derajat kepercayaan α = 5 , maka untuk no cross terms dapat disimpulkan model persamaan regresi adalah tidak mengandung
heteroskedastisitas. Hasil pengolahan dengan menggunakan Eviews diperoleh nilai Obs R
squared masing-masing sektor sebagai berikut :
Tabel 4.15. Uji Heteroskedastisitas dengan White Test no cross terms Persamaan regresi menurut Lapangan Usaha Kabupaten
Samosir, Tahun 2003-2010
White Heteroskedasticity Test: 1. Sektor Pertanian
F-statistic 0.850079 Probability
0.680256 ObsR-squared
6.688627 Probability 0.350605
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian F-statistic
0.427738 Probability 0.822871
ObsR-squared 5.756859 Probability
0.450971 3. Sektor Industri
F-statistic 15.79657 Probability
0.190257 ObsR-squared
7.916475 Probability 0.244287
4. Sektor Listrik, gas dan air minum F-statistic
3914.479 Probability 0.012234
ObsR-squared 7.999659 Probability
0.238128 5. Sektor Bangunan
F-statistic 1.214339 Probability
0.600861 ObsR-squared
7.034520 Probability 0.317667
6. Sektor Perdagangan, hotel dan restoran
Universitas Sumatera Utara
F-statistic 11.83967 Probability
0.218877 ObsR-squared
7.888948 Probability 0.246353
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi F-statistic
118.8059 Probability 0.070113
ObsR-squared 7.988793 Probability
0.238926 8. Sektor Bank dan Non Bank
F-statistic 0.978861 Probability
0.648850 ObsR-squared
6.836053 Probability 0.336276
9. Sektor Jasa-jasa F-statistic
8.377304 Probability 0.258490
ObsR-squared 7.843945 Probability
0.249761 Sumber : Hasil pengolahan Eviews, Tahun 2012
Nilai
2
X hitung nilai Obs R squared nilai
2
X tabel adalah pada model persamaan regresi sektor industri, listrik, gas dan air minum, perdagangan, hotel
dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor jasa-jasa dengan nilai ObsR-Squared masing-masing sebesar 7,916, 7,999, 7,888, 7,988 dan 7,843
dari nilai
2
X tabel sebesar 7,814, ini artinya bahwa model persamaan sektor tersebut mengandung heteroskedastisitas.
Nilai
2
X hitung nilai Obs R squared nilai
2
X tabel adalah pada model
persamaan regresi sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, sektor bangunan dan sektor bank dan nonbank dengan nilai masing-masing sebesar
6,688, 5,757, 7,035 dan 6,836 7,814, ini berarti bahwa model regresi pada persamaan sektor tersebut bisa dipergunakan untuk memprediksi nilai-nilai
koefisien regresi.
4.6.11. Koefisien Determinasi
2
R R Square
Pengukuran kecocokan model dilakukan dengan memperhatikan besarnya koefisien determinasi
2
R . Model dianggap baik atau cocok apabila harga
nilai
2
R mendekati 1,
2
R sekaligus menunjukkaan besar pengaruh semua variabel
independen terhadap variable dependen.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.22 diatas didapat nilai nilai R-squared sebesar 0,979 ini berarti bahwa secara bersama-sama jumlah penduduk miskin, Indeks LQ dan SSA
masing-masing sektor mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir sebesar 97,90 persen sedangkan 2,10 persen
dipengaruhnya oleh faktor diluar pendugaan parameter tersebut diatas disturbance factor.
4.6.12. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah Jumlah Penduduk Miskin
JPM
, Indeks Location Quotient
i
LQ masing-masing sektor dan
i
SSA secara
simultan berpengaruh nyata terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir. H
:
2
R = 0
a
H :
2
R ≠ 0
F-statistic = 131.229 F-tabel pada
α = 5 = 9,280 Berarti bahwa F-hitung F-tabel 131.229 9,280, dengan demikian ini
berarti bahwa nilai R-Squared significant nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4.6.13. Uji t-Ratio
Untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independent dilakukan dengan uji t. Dalam uji t dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
H : b = 0 atau
H : c = 0 atau
H : d
= 0
a
H : b
≠ 0 atau
a
H : c
≠ 0 atau
a
H : d
≠ 0
t-tabel pada α = 5 = 2.353
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan : Tolak
H , jika t-hitung t-tabel. Terima
H , jika t-hitung t-tabel, maka ; Dari Tabel diatas diperoleh nilai t-statistik masing-masing sektor sebagai
berikut : t-statistik t-tabel adalah LQ1 dengan t-statistik sebesar 3,428, SSA6
sebesar 3,605 dan SSA9 sebesar 3,600, ini artinya bahwa sektor basis pertanian, SSA sektor perdagangan, hotel dan restoran serta SSA sektor jasa-jasa
berpengaruh nyata terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk hasil pengujian hipotesis variabel jumlah penduduk miskin JPM ,
dimana t-ratio t-tabel 3,434 2,353, ini berarti bahwa variabel jumlah penduduk miskin berpengaruh nyata terhadap pendapatan perkapita kabupaten
Samosir.
4.6.14. Elastisitas
Elastisitas adalah nilai yang mengukur persentase perubahan nilai variabel tak bebas dependent variable sebagai akibat perubahan satu persen nilai dari
variabel bebas independent variable tertentu ceteris paribus = dengan asumsi nilai dari variabel bebas yang lain dianggap konstan Vincent, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16. Nilai Elastisitas LQ dan SSA Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri, Listrik, Gas dan Air Minum,
Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Lembaga Bank dan Non Bank dan Jasa-jasa,
Kabupaten Samosir Tahun 2012
No. Sektor Usaha
Nilai Elastisitas LQ
SSA
1 Pertanian 2.2559
0.1559 2 Pertambangan dan Penggalian
0.0066 0.000003
3 Industri 0.0135
0.0015 4 Listrik, Gas dan Air Minum
0.0402 0.00004
5 Bangunan 0.0120
0.0003 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
0.0525 0.0028
7 Pengangkutan dan Komunikasi 0.0286
0.0001 8 Keuangan, Asuransi, Usaha
Persewaan bangunan, tanah, jasa
Persewaan perusahaan 0.0640
0.0002 9 Jasa-jasa
0.0673 0.0125
Sumber : Data Diolah Tahun, Prop. SU dan Kab. Samosir, Tahun 2012
Dari tabel nilai elastisitas masing-masing sektor perekonomian diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
4.6.14.1. Elastisitas Indeks Location Quotient LQ menurut Lapangan Usaha
4.6.14.1.1. Elastisitas Pertanian LQ1
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor pertanian sebesar 2.256, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan indeks LQ sektor
pertanian maka pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 2.256 persen, ceteris paribus.
4.6.14.1.2 Elastisitas Pertambangan dan Penggalian LQ2
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor pertambangan dan penggalian sebesar -0.0066, artinya bahwa kenaikan tiap persen satuan indeks LQ
Universitas Sumatera Utara
sektor pertambangan dan penggalian maka decreasing terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0.0066 persen, ceteris paribus.
4.6.14.1.3. Elastisitas Industri LQ3
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor industri sebesar - 0.0135, artinya bahwa kenaikan tiap persen satuan indeks LQ sektor industri
mengakibatkan decreasing terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0.0135 persen, ceteris paribus.
4.6.14.1.4. Elastisitas Listrik, Gas dan Air Minum LQ4
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor listrik, gas dan air minum sebesar -0.0402, artinya bahwa kenaikan tiap persen satuan indeks LQ
sektor industri mengakibatkan decreasing terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0.0402 persen, ceteris paribus.
4.6.14.1.5. Elastisitas Bangunan LQ5
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor bangunan sebesar - 0.012, artinya bahwa kenaikan tiap persen satuan indeks LQ sektor bangunan
mengakibatkan decreasing terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0.012 persen, ceteris paribus.
4.6.14.1.6. Elastisitas Perdagangan, Hotel dan Restoran LQ6
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar -0.0525, artinya bahwa kenaikan tiap persen satuan indeks LQ
sektor perdagangan, hotel dan restoran mengakibatkan decreasing terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0.0525 persen,
ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
4.6.14.1.7. Elastisitas Pengangkutan dan Komunikasi LQ7
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar -0.0286, artinya bahwa kenaikan tiap persen satuan indeks LQ
sektor pengangkutan dan komunikasi mengakibatkan decreasing terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0.0286 persen,
ceteris paribus.
4.6.14.1.8. Elastisitas Bank dan Nonbank LQ8
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor bank dan nonbank sebesar -0.064, artinya bahwa kenaikan tiap persen satuan indeks LQ sektor bank
dan nonbank mengakibatkan decreasing terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0.064 persen, ceteris paribus.
4.6.14.1.9. Elastisitas Jasa-jasa LQ9
Nilai elastisitas indeks location quotient LQ sektor jasa-jasa sebesar 0,067, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan indeks LQ sektor jasa-jasa maka
pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0,067 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2. Elastisitas Nilai Shift-Share SSA 4.6.14.2.1. Elastisitas Pertanian SSA1
Nilai elastisitas SSA1 sektor pertanian sebesar 0,156, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen indeks SSA sektor pertanian maka pendapatan perkapita
Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0,156 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.2. Elastisitas Pertambangan dan Pengalian SSA2
Nilai elastisitas SSA2 sektor pertambangan dan penggalian sebesar - 0,000003, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen indeks SSA sektor
Universitas Sumatera Utara
pertambangan dan penggalian maka pendapatan perkapita Kabupaten Samosir menurun sebesar -0,000003 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.3. Elastisitas Industri SSA3
Nilai elastisitas SSA3 sebesar -0,0015, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan SSA sektor industri maka pendapatan perkapita Kabupaten Samosir
menurun sebesar 0,0015 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.4. Elastisitas Listrik, Gas dan Air Minum SSA4
Nilai elastisitas SSA4 sebesar -0,00004, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan SSA sektor listrik, gas dan air minum maka pendapatan perkapita
Kabupaten Samosir menurun sebesar 0,00004 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.5. Elastisitas Bangunan SSA5
Nilai elastisitas SSA5 sebesar -0,0003, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan SSA sektor bangunan maka pendapatan perkapita Kabupaten
Samosir menurun sebesar 0,0003 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.6. Elastisitas Perdagangan, Hotel dan Restoran SSA6
Nilai elastisitas SSA6 sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 0,0028, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan SSA sektor
perdagangan, hotel dan restoran maka pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0,0028 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.7. Elastisitas Pengangkutan dan Komunikasi SSA7
Nilai elastisitas SSA7 sebesar -0,0001, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan SSA sektor pengangkutan dan komunikasi maka pendapatan
perkapita Kabupaten Samosir menurun sebesar 0,0001 persen, ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
4.6.14.2.8. Elastisitas Sektor Bank dan Nonbank SSA8
Nilai elastisitas SSA8 sebesar 0,0002, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan SSA sektor bank dan nonbank maka pendapatan perkapita
Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0,0028 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.9. Elastisitas Jasa-jasa SSA9
Nilai elastisitas SSA9 sebesar 0,0125, artinya bahwa setiap kenaikan satu persen satuan SSA sektor jasa-jasa maka pendapatan perkapita Kabupaten
Samosir bertambah sebesar 0,0125 persen, ceteris paribus.
4.6.14.2.10. Elastisitas Jumlah Penduduk Miskin JPM
Dari tabel tersebut diatas nilai elastisitas jumlah penduduk miskin JPM
sebesar -0,0083, ini berarti bahwa setiap kenaikan satu persen jumlah penduduk miskin di Kabupaten Samosir, maka pendapatan per kapita Kabupaten Samosir
akan menurun sebesar 0,0083 persen, sebaliknya penurunan jumlah penduduk miskin maka akan pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar
0,0083 persen.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Sektor potensial yang menjadi basis sektor di Kabupaten Samosir adalah sektor pertanian dan jasa-jasa terutama pariwisata, hal tersebut
dikarenakan sektor tersebut lebih menonjol dan surplus, memiliki keunggulan komparatif dan merupakan sektor unggulan untuk ekspor.
Untuk sektor pertanian trend pertumbuhan ekonominya terus meningkat, sedangkan sektor jasa-jasa terutama pariwisata trend
pertumbuhan terus menurun. 2. Yang merupakan sektor potensial yang telah berspesialisasi dengan
sektor yang pertumbuhannya cepat ditingkat propinsi Sumatera Utara berturut-turut adalah sektor bank dan lembaga keuangan lainnya,
pengangkutan dan komunikasi, perdagangan, hotel dan restoran, bangunan dan konstruksi.
3. Sektor di Kabupaten Samosir yang mempunyai sumber daya yang menguntungkan, mempunyai daya tarik dan cepat tumbuh
dibandingkan sektor yang sama di propinsi Sumater Utara adalah berturut-turut sektor pertanian, listrik, gas dan air minum,
pertambangan dan penggalian. 4. Sektor yang mempunyai elastisitas LQ dan SSA positif terhadap
pendapatan perkapita Kabupaten Samosir adalah sektor pertanian dan
Universitas Sumatera Utara
5. jasa-jasa, dimana untuk sektor pertanian LQ sebesar 2,256 persen dan SSA sebesar 0,156, untuk sektor jasa-jasa LQ sebesar 0,067 dan SSA
sebesar 0,013 persen, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran dan lembaga bank dan nonblank masing-masing SSA sebesar
0,0028 persen dan 0,0002 persen. 6. Elastisitas jumlah penduduk miskin JPM terhadap pendapatan
perkapita Kabupaten Samosir sebesar -0,0083, ini berarti bahwa setiap pengurangan satu persen jumlah penduduk miskin JPM di Kabupaten
Samosir maka pendapatan perkapita Kabupaten Samosir bertambah sebesar 0,0083 persen.
5.2. Saran a. Pemerintah
Upaya pemerintah dalam pengembangan sektor potensial bisa diujudkan seperti memfasilitasi dan mengakomodir perkembangan sektor tersebut dalam
tugas SKPD yaitu bidang anggaran dan pelaksanaan anggaran, infrastruktur, birokrasi dan program RKPD, support promosi baik dari dalam maupun luar
Kabupaten Samosir.
b. Masyarakat