Kerangka Pemikiran Strategi Pengembangan Kopi Robusta Di Desa Silantom Julu Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats Rangkuti, 2009.

2.4. Kerangka Pemikiran

Tanaman kopi merupakan komoditi yang sudah dikenal di seluruh dunia. Komoditi kopi memiliki cita rasa yang khas dengan tingkat harga yang relatif tinggi sehingga olahan komoditi kopi banyak disukai masyarakat terutama dalam bentuk bubuk kopi. Akan tetapi hal ini tidak berpengaruh terhadap kopi robusta yang memiliki cita rasa yang jauh lebih rendah dari kopi arabika. Permintaan kopi robusta yang rendah dan harga jual kopi arabika yang jauh melebihi harga kopi robusta mengakibatkan menurunnya minat petani untuk membudidayakan kopi robusta. Hal ini ditunjukkan dari produksi kopi robusta yang semakin menurun dan semakin berkembangnya luas lahan kopi arabika di Kabupaten Tapanuli Utara. Kondisi ini menunjukkan bahwa usahatani kopi robusta di Kabupaten Tapanuli Utara semakin hilang. Namun tidak untuk petani kopi di Kecamatan Pangaribuan. Dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara, hanya kecamatan Pangaribuan yang memiliki luas areal kopi robusta terbesar dengan petani yang masih tetap berusahatani ditengah kondisi rendahnya harga kopi robusta yang tidak menjamin kesejahteraan petani kopi robusta di Kecamatan Pangaribuan. Berusahatani merupakan suatu proses yang didalamnya terdiri dari himpunan input produksi atau faktor produksi seperti modal dan tenaga kerja yang mendukung kegiatan usahatani sehingga menghasilkan output yang memuaskan. Dalam hal ini output merupakan hasil produksi yaitu biji putih biji kering. Petani sangat berperan dalam menjalankan usahataninya, dimana petani berperan sebagai jurutani cultivator dan sekaligus seorang pengelola manajer. Dalam usahatani kopi robusta ketersediaan faktor produksi merupakan suatu keharusan. Dimana faktor produksi ini akan membentuk suatu biaya yang disebut biaya produksi. Faktor – faktor dalam usahatani kopi robusta membentuk suatu biaya yang disebut biaya produksi. Besarnya biaya produksi ditentukan dengan besarnya harga yang berlaku. Besarnya pendapatan usaha tani kopi robusta dapat dihitung melalui selisih penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan diperoleh dari hasil perkalian penjualan dengan harga yang berlaku sedangkan pengeluaran merupakan total biaya tetap dan biaya variabel. Penerimaan yang lebih besar daripada pengeluaran berdampak pada tingkat pendapatan yang lebih besar bagi usahatani kopi robusta. Pendapatan bersih akan dianalisis dengan uji kelayakan yaitu analisis sinansial untuk melihat apakah usahatani layak atau tidak layak diusahakan di daerah penelitian. Setelah diuji analisis finansial maka dapat didefenisikan usahatani di daerah penelitian dapat berkembang atau tidak berkembang. Dalam menjalankan sustu usahatani, terdapat masalah-masalah yang dapat menghambat jalanya usahatani seperti masalah produksi, distribusi dan kurangnya lembaga pendukung dan teknologi. Dalam hal ini, analisis SWOT berperan untuk menunjukkan dengan jelas peluang dan ancaman yang dihadapi petani dan akan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki petani terhadap strategi pengembangan kopi robusta. Adapun strategi pengembangan usahatani kopi robusta ini diperoleh dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh usaha tani kopi robusta. Sehingga terlahirlah sebuah kebijakan – kebijakan dan kegiatan - kegiatan yang akan dijalankan untuk mengembangkan usahatani kopi robusta ke arah yang lebih baik. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat digambarkan pada gambar di bawah: ini : Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran 2.5. Hipotesis Penelitian 1 Pendapatan usahatani kopi robusta dengan petani kopi arabika adalah berbeda. 2 Ada perbedaan kelayakan usahatani kopi robusta dengan usahatani arabika. Usahatani Kopi Robusta Output Biaya Produksi Penerimaan Pendapatan Kelayakan Finansial Analisis SWOT Strategi Harga Jual Faktor produksi: 1. Modal 2. Tenaga Kerja Petani Usahatani Kopi Arabika Keterangan : Menyatakan hubungan BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian