orang. Hal ini dimana terdapat penduduk yang bermatapencaharian petani tanaman pangan, Industri pengolahan, Bangunan, Pedagangan, Hotel Rumah
Makan, Pengangkutan Komunikasi, Bank Lembaga Keuangan lainnya, Jasa- jasa dan lainnya.
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Kranggan
Saat ini In tinggal di Dusun Mendirat. Secara administratif In tinggal diwilayah Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan hanya terdapat satu remaja perempuan
yang pernah menjadi korban pemerkosaan.
4.2 Proses Penelitian
4.2.1 Pelaksanaan Penelitian
Proses penelitian skripsi mengenai dampak psikologis pada remaja korban pemerkosaan dimulai dengan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan
Februari 2012. Studi pendahuluan ini bertujuan agar peneliti lebih peka dan
paham akan situasi di lapangan nantinya, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang timbul. Pelaksanaan penelitian berlangsung sejak April 2012 sampai dengan
Februari 2013 sebelumnya peneliti melakukan studi pendahuluan pada bulan Februari 2012.
Pada tahap awal, peneliti cukup kesulitan untuk mendapatkan subjek. Peneliti akhirnya meminta data korban pemerkosaan tahun 2011-2012 di
KAPOLRES Temanggung untuk mendapatkan informasi mengenai korban pemerkosaan yang mengalami gangguan stres pasca trauma. Peneliti terus
melakukan komunikasi dengan KAPOLRES Temanggung. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh subjek penelitian yang diinginkan. KAPOLRES Temanggung
memberikan data sebanyak 20 korban yang mengalami pemerkosaan, namun hanya 3 korban yang direkomendasikan oleh KAPOLRES Temanggung untuk
diteliti. Hal ini dikarenakan dari kasus pemerkosaan yang terjadi selama januari 2011-Februari 2012 yang benar-benar murni pemerkosaan ada 3 korban dan
melihat dari kondisi korban yang sampai dibawa ke psikolog hanya 1 korban sedangkan 2 korban yang lain menurut KAPOLRES Temanggung bisa diteliti
walaupun 2 korban tersebut tidak sampai dibawa ke psikolog, namun menurut Pak Sugiyono selaku kepala PPA di KAPOLRES Temanggung juga tidak begitu yakin
dengan 2 korban tersebut apakah mengalami trauma. Untuk korban yang berinisial HA menurut Pak Sugiyono, korban diperkosa oleh pacarnya sendiri, pernah
melakukan tidak hanya sekali tanpa unsur paksaan dan dilaporkan untuk menutupi rasa malu keluarganya. Untuk korban kedua yang berinisial IY, menurut pak
Sugiyono korban telah menikah dengan orang lain dan bukan dengan pelaku
pemerkosaan setelah selesai dari pengadilan. Untuk korban ketiga dengan inisial In menurut pak Sugiyono korban pernah dibawa ke Psikolog karena tidak bisa
dimintai keterangan untuk keperluan sidang. Setelah proses komunikasi dengan KAPOLRES Temanggung berjalan dengan baik akhirnya peneliti memutuskan
untuk bertemu dan melakukan studi pendahuluan terhadap 3 korban yang direkomendasikan oleh polisi tersebut.
Dari 3 data korban pemerkosaan yang diperoleh dari KAPOLRES Temanggung, peneliti mencari alamat dan mendatangi satu persatu rumah korban
tersebut. Untuk korban yang pertama berinisial HA, awalnya peneliti bertemu dengan orangtua korban dan melakukan komunikasi supaya terjalin kedekatan
yang baik, namun orangtua korban tidak menghendaki anaknya didekati karena orangtuanya tidak ingin orang-orang disekitar tempat tinggalnya mengetahui
kalau anaknya adalah korban pemerkosaan dengan selalu mengatakan “Saya tidak
ingin orang- orang tau, anak saya sudah sembuh karna sudah mau sekolah”. Untuk
korban yang berinisial IY, peneliti melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan ketika studi pendahuluan di rumah HA, berkomunikasi dan melakukan
pendekatan terhadap orang tua korban, namun benar apa yang dikatakan oleh pak Sugiyono bahwa korban telah menikah, hamil dan tinggal bersama suaminya.
Untuk korban ketiga yang berinisial IN, peneliti menacari alamat dan mendatangi rumah korban. Peneliti hanya bertemu dengan kedua orang tua korban, melakukan
komunikasi dengan menjelaskan siapa peneliti, tujuan kedatangan peneliti, sampai melakukan wawancara singkat tentang kondisi korban hingga akhirnya peneliti
memutuskan untuk menjadikan korban yang berinisial IN sebagai subjek penelitian.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi partisipan dan metode wawancara terstruktur. Peneliti melakukan observasi dan
identifikasi awal yang dilakukan dengan diawali perkenalan antara peneliti dan narasumber. Peneliti melakukan pengamatan, pendekatan, dan wawancara awal
untuk membangun hubungan baik dengan narasumber selama penelitian berlangsung. Dalam hal ini pendekatan yang dilakukan kepada narasumber
penelitian haruslah intensif dan berusaha agar tidak menyinggung narasumber karena kasus yang dialaminya adalah pemerkosaan. Beberapa kali peneliti
berkunjung ke rumah narasumber bahkan beberapa kali penulis juga bermalam di rumahnya. Semua upaya pendekatan ini dilakukan oleh penulis untuk membangun
relasi yang baik antara peneliti dan narasumber. Karena keberhasilan pengambilan data penelitian mengenai gangguan stres pasca trauma pada remaja korban
pemerkosaan ini dipengaruhi oleh keberhasilan peneliti dalam membangun job rapport dengan seluruh informan penelitian.
Selain proses observasi peneliti juga melakukan wawancara secara mendalam terhadap narasumber penelitian, agar diperoleh data-data dan informasi
yang dibutuhkan guna menunjang penelitian ini. Peralatan yang digunakan untuk wawancara dengan subjek mengunakan alat perekam. Proses pengumpulan data
dilakukan selama kurang lebih 1 tahun yaitu bulan Februari 2012 sampai dengan Maret 2012 peneliti melakukan studi pendahuluan dan Maret 2012 sampai dengan
Februari 2013 peneliti melakukan penelitian. Proses pengumpulan data dan
informasi dimulai dengan pendekatan terhadap narasumber penelitian yang membutuhkan waktu cukup lama, mengingat narasumber merupakan korban
pemerkosaan, yang harus dijaga perasaanya dan agar nantinya narasumber bersedia mengungkap apa yang dia rasakan. Dalam hal ini peneliti berinteraksi
langsung kepada narasumber dan masuk dalam kehidupan sehari-hari narasumber. Selama proses penelitian berlangsung ditemukan beberapa fakta menarik
mengenai kehidupan narasumber, dan dampak psikologis, sosial dan kesehatan yang ditimbulkan oleh pemerkosaan yang dialaminya. Data yang diperoleh oleh
peneliti didapat dari IN secara langsung dan juga dari keluarga yang tinggal satu rumah dengan narasumber, selain itu terdapat informasi dari sumber sumber
terdekat narasumber.
4.2.2 Kendala dalam Penelitian