31
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu penelitian. Prosedur pelaksanaan suatu penelitian harus didasari dengan metode
penelitian ilmiah agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian tentang Dampak Psikologis pada Remaja Korban Pemerkosaan ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena peneliti berusaha untuk
menemukan dan memahami tentang bagaimana gambaran gangguan stres pasca trauma pada anak di bawah umur korban pemerkosaan.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2006: 4 mendefinisikan metode kualitatif sebagai “Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati.” Alasan
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang akan dibahas harus dengan melakukan studi mendalam terhadap sutu
fenomena dengan mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta memperoleh data yang mendalam dari fokus penelitian. Penelitian kualitatif selalu berusaha
mengungkap suatu masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya. Hasil penelitian diarahkan dan ditekankan pada upaya memberi gambaran seobyektif
mungkin tentang keadaan yang sebenarnya dari obyek study. Peneliti dengan menggunakan metode kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya
deskriptif yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.
Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah gangguan stres pasca trauma pada remaja korban pemerkosaan, dengan tujuan untuk mendeskripsikan
gangguan stres pasca trauma pada remaja korban pemerkosaan. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini diarahkan pada latar dan karakteristik individu tersebut
secara menyeluruh sehingga individu atau organisasi dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan, bukan dikategorikan ke dalam variabel atau hipotesis.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan studi kasus. Menurut Salim 2001: 93 “Studi kasus merupakan suatu
pendekatan untuk mempelajari, menjelaskan, atau mengintepretasi suatu kasus case
dalam konteksnya secara alamiah tanpa adanya intervensi dari pihak luar.” Hal ini dimana peneliti berusaha memahami suatu konsep spesifik orang-orang
tertentu, kelompok dengan karakteristik tertentu ataupun situasi unik secara mendalam.
Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus tunggal dengan single level analysis
yaitu “studi kasus yang digunakan untuk menyoroti perilaku individu atau kelompok individu dengan satu masalah penting.” Salim 2001: 95.
Penelitian ini melalui pendekatan studi kasus berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan secara menyeluruh yang diambil oleh
subjek penelitian mengenai dampak psikologis pada remaja sebagai korban pemerkosaan.
Berdasarkan keunikan yang akan ditemui dari studi kasus mengenai dampak psikoloogis pada remaja korban pemerkosaan memberikan gambaran
mengenai latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus
ataupun status individu yang kemudian sifat-sifat tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hal inilah yang menjadi alasan untuk mengambil metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam memberikan gambaran pada penelitian ini.
3.2 Unit Analisis