Cara Pelaksanaan Titrasi Titrasi kompleksometri

169

d. Cara Pelaksanaan Titrasi

1. Mula-mula buret diisi dengan titrant larutan baku hingga tanda garis nol periksa jangan ada gelembung udara. 2. Dengan mempergunakan pipet, larutan contoh dimasukkan ke dalam labu erlemeyer bersih dan tambahkan kedalamnya beberapa tetes larutan indikator yang cocok kecuali bila salah satu larutan yang direaksikan merupakan indikator juga. 3. Lakukan titrasi kedalam larutan yang berada dalam erlemeyer yaitu teteskan sedikit larutan penitar dari buret, hingga warna larutan berubah. Pada permulaan hendaknya larutan penitar dialirkan sebagai aliran kecil ke dalam erlemeyer yang terus digoyang. 4. Bila telah mendekati titik akhir, penambahan larutan penitar diatur lebih pelan dan pada akhirnya tetes demi tetes. Selama penitaran cerat kran buret harus dipegang dengan tangan kiri, sedangkan labu yang berisi larutan contoh dipegang dengan tangan kanan sambil digoyang-goyangkan, agar larutan bercampur dengan baik. 5. Hasil titrasi dinyatakan betul, bila pada titik akhir warna larutan yang sedang dititar berubah dengan tajam pada penambahan tetes terakhir larutan penitar. 6. Agar perubahan warna dapat diamati lebih mudah, simpanlah alas putih atau sehelai kertas putih dibawah erlemeyer penitar. Disamping itu baik pula disiapkan larutan pembanding 40-50 ml air suling dibubuhi setetes larutan bahan baku dan sekian tetes larutan indikator yang sama banyaknya seperti untuk larutan dititar 170 Gambar 44. Proses titrasi Sumber: http:megawatimeoong.files.wordpress.com 7. Bandingkanlah warna larutan pembanding dengan warna larutan yang dititardititrasi. Akhirnya titik akhir titrasi dapat dicek dengan menambahkan setetes larutan yang sedang dianalisis ke dalam larutan yang telah dititar, warna larutan harus berubah dengan tajam. 8. Titrasi dilakukan sedikitnya dua kali duplo kalau perlu tiga kali triple. Hasil dari dua titrasi hendaknya jangan berbeda lebih dari 0,05 mL.

e. Alat Ukur yang digunakan Analisis Titrimetri