Limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.

65 kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.

c. Limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.

d. Merupakan limbah pengoksidasi oxidizers : bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak stabil. Mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya sehingga dapat menimbulkan kebakaran selain ledakan. e. Dapat terbakar pada suhu normal, contoh : Gasoline dan Methyl Ethyl Ketone. Tabel 3. Bahan-bahan yang mudah terbakar digolongkan sesuai dengan tingkat bahayanya : Kelas Bahaya Titik Nyala C Nama Bahan Titik Nyala C Titik Sulut C I 21 Bensin -30 250 II 21 – 55 Benzena, Amoniak -11 - 580 780 III 55 – 100 Naftalen, Ether 80 - 575 186 IV 100 Gas Bumi - -  Reaktif 66 Gambar 10. TandaLabel pada Limbah B3 Reaktif Bahan kimia yang berlabel reaktif adalah : a. Bahan reaktif terhadap air Beberapa bahan kimia dapat bereaksi hebat dengan air, apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi secara eksotermik mengeluarkan panas yang besar atau gas yangmudah terbakar. Berikut adalah bahan-bahan kimia yang reaktif terhadap air :  alkali Na, K dan alkali tanah Ca,  logam halida anhidrat aluminium tribromida,  logam oksida anhidrat CaO,  oksidanon-logam halida sulfurilklorida. Jelas zat-zat tersebut harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruang yang kering dan bebas kebocoran bila hujan. Bahan kimia yang sangat reaktif bila berkontak dengan air atau uap air di udara, contohnya: 67 Asam sulfat battery acid, Soda api lye, Senyawa phosphor . b. Bahan reaktif terhadap asam Bahan-bahan yang reaktif terhadap air diatas juga reaktif terhadap asam. Selain itu ada bahan-bahan lain yang dapat bereaksi dengan asam secara hebat. Reaksi yang terjadi adalah eksotermis dan menghasilkan gas- gas yang mudah terbakar atau eksplosif. Contoh : kalium kloratperklorat KCIO3, kalium permanganat KMnO4, asamkromat Cr203. Dengan sendirinya bahan-bahan ini dalam penyimpanan harus dipisahkan dari asam, seperti asam sulfat dan asam asetat. Limbah Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. c. Bahan kimia tidak stabil Bahan kimia reaktif merupakan bahan kimia yang tidak stabil, dapat mengalami perubahan berbahaya pada kondisi suhu dan tekanan biasa. Semua bahan peledak termasuk golongan yang tidak stabil. Beberapa bahan kimia yang tidak stabil bila cara penyimpanannya tidak tepat dapat menimbulkan panas yang tinggi. Ada juga yang dapat mengembang sehingga memecahkan kontainernya. Contoh: styrene, nitro glycerine.  Beracun 68 Gambar 11. TandaLabel pada Limbah B3 Beracun Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut. Pencemar beracun ini dapat tercuci dan masuk kedalam air tanah sehingga dapat mencemari sumur penduduk disekitarnya dan berbahaya bagi penduduk yang menggunakan air tersebut. Selain itu, debu dari limbah ini dapat terhirup oleh para petugas dan masyarakat disekitar lokasi limbah. Limbah beracun juga dapat terserap kedalam tubuh pekerja melalui kulit. Limbah ini dikatakan beracun apabila limbah tersebut dapat langsung meracuni manusia atau mahluk hidup lain, salah satu contohnya adalah pestisida, atau limbah yang mengandung logam berat atau mengandung gas beracun.Limbah beracun ini biasanya didefinisikan sebagai senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau lingkungan hidup, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Contoh limbah beracun, antara lain:  Pestisida, sebagian besar pestisida yang sudah tidak diijinkan untuk digunakan bersifat beracun seperti DDT, Aldrin dan Parathion.  Bahan farmasi, sebagian bahan-bahan farmasi yang sudah tidak memenuhi spesifikasi atau tidak terpakai dapat bersifat beracun seperti obat anti kanker atau narkotika. 69  Pelarut Halogen, pelarut seperti Perchloroethylene dan Methylene Chloride yang digunakan untuk pembersihan lemak dan kegiatan lain.  Sludgelumpur dari pengolahan limbah dari kegiatan electroplating dan sludgelumpur dari pengolahan air limbah dari kegiatan yang menggunakan logam berat dan sianida.  Logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol dan sebagainya. Cd dihasilkan dari lumpur dan limbah industri kimia tertentu sedangkan Hg dihasilkan dari industri klor-alkali, industri cat, kegiatan pertambangan, industri kertas, serta pembakaran bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam- logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Daftar lengkap limbah B3 dapat dilihat di PP No. 85 Tahun 1999: Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3. Berikut ini tabel 4. Limbah berbahaya produksi industri. Tabel 4. Limbah berbahaya produksi industri Jenis Industri Senyawa Berbahaya Baterai Cd, Pb, Ag, Zn, NO 2 Pabrik Kimia Cr, Cu, Pb, Hg, organik, hidrokarbon ElektrikElektronik Cu, Co, Pb, Hg, Se, organik, hidrokarbon Printing As, Cr, Cu, Pb, Se, organik Elektroplating Co, Cr, Sn, Cu, Zn Tekstil Cr, Cu, organik 70 Farmasi As, Hg, organik Cat Cd, Cr, Cu, Co, pb, Hg, Se, organik Plastik Co, Hg, Zn, organik, hidrokarbon Kulit Cr, organik termasuk senyawa organik halogenasi  Infeksius Gambar 12. TandaLabel pada Limbah B3 Infeksius Biasanya adalah limbah laboratorium medis atau lainnya. Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti Hepatitis dan Kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah.Limbah ini didefinisikan sebagai bagian tubuh manusia dan atau cairan dari tubuh orang yang terkena infeksi dan atau limbah dari laboratorium yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Contoh limbah jenis ini, antara lain:  Bagian tubuh manusia seperti anggota badan yang diamputasi dan organ tubuh manusia yang dibuang dari rumah sakitklinik. 71  Cairan tubuh manusia seperti darah dari rumah sakitklinik.  Bangkai hewan yang ditemukan dinyatakan resmi terinfeksi.  Darah dan jaringan sebagai contoh dari laboratorium.  Korosif Limbah yang memiliki dari salah satu sifat berupa : a. Menyebabkan iritasi terbakar pada kulit. b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja. c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa. c Karakteristik Limbah B3 berdasarkan International ClassificationUN-regulation  Class 1 Explosives: Fireworks, Gelignite  Class 2 Flammable Inflammable Toxic gases: Acetylene, LPG; Air, Argon; Chlorine, ammonia  Class 3 Flammable liquids: Petrol, Kerosene  Class 4 Flammable solids, Combustible, Dangerous when wet : Sulfur, Nitrocellulose, Carbon Black, Carbon, Calcium Carbide, Metal hydride  Class 5 Oxidizing agent: Hydrogen peroxide, Calcium Hypochlorite  Class 6 Toxic and infectious substances: NaCN, Hospital waste  Class 7 Radioactive substances: Uranium  Class 8 Corrosive substances: HCl, NaOH  Class 9 Miscellaneous: Aerosol 72 d Penggolongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristiknya ditentukan dengan :  mudah meledak;  pengoksidasi;  sangat mudah sekali menyala;  sangat mudah menyala;  mudah menyala;  amat sangat beracun;  sangat beracun;  beracun;  berbahaya;  korosif;  bersifat iritasi;  berbahayabagi lingkungan;  karsinogenik;  teratogenik;  mutagenik. Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter yaitu total solids residue TSR, kandungan fixed residue FR, kandungan volatile solids VR, kadar air sludge moisture content, volume padatan, serta karakter atau sifat B3 toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, serta sifat kimia dan kandungan senyawa kimia.

4. Persyaratan Penanganan Limbah B3