Gambar 4.1 Hasil Pre Test-Post Test Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2 Hasil Analisis Data Observasi
Penilaian kemampuan generik sains didukung dengan aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa. Komunikasi lisan diantaranya adalah menyampaikan
iden secara lisan, mengungkapkan kembali hasil pembicaraan, mengidentifikasi suasana hati lawan bicara, mempengaruhi lawan bicara secara positif dan
memberikan presentasi sesuai dengan rencana. Sedangkan kerjasama siswa diantaranya mengambil giliran dan berbagi tugas dalam kelompok, mengundang
oranglain untuk berbicara menyelesaikan tugas, menggunakan kesepakatan menghargai kontribusi, mendorong partisipasi dan juga menghormati perbedaan
individu. Penilaian aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
Data hasil observasi aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa dianalisis secara
deskriptif selengkapnya disajikan pada Lampiran 21. Adapun hasil analisis data dapat dilihat pada Tabel 4.7, dan Tabel 4.8.
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Seluruh Aspek Komunikasi Lisan untuk Tiap-tiap Pertemuan Pembelajaran
Kode Pertemuan I
Pertemuan II Pertemuan III
Aspek Eksperimen
Eksperimen Eksperimen
Menyampaikan ide secara lisan
56,67 70,00
80,82
Mengungkapkan kembali hasil
pembicaraan 58,94
70,48 80,06
Mengidentifikasi suasana hati lawan
bicara 51,21
70,24 80,06
Mempengaruhi lawan bicara secara positif
52,88 70,48
80,82
Memberikan presentasi sesuai dengan rencana
55,15 70,24
80,82
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Seluruh Aspek Kerjasama Tim untuk Tiap-tiap Pertemuan Pembelajaran
Kode Pertemuan I
Pertemuan II Pertemuan III
Aspek Eksperimen
Eksperimen Eksperimen
Mengambil giliran dan berbagi tugas dalam
65,67 75,00
81,82
kelompok Mengundang oranglain
untuk berbicara menyelesaikan tugas
66,94 73,48
81,06
menggunakan kesepakatan menghargai
kontribusi 65,21
74,24 81,06
Mendorong partisipasi 62,88
73,48 81,82
Menghormati perbedaan individu
65,15 74,24
81,82
Dari data Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa sangat baik. Terdapat perbedaan antara
pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Hasil yang baik menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing dengan bantuan media
animasi interaktif dapat meningkatkan aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa pada saat proses pembelajaran. Kegiatan praktikum dan eksperimen
menjadikan siswa lebih aktif dan terampil. Adapun hasil analisis aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa secara klasikal kelas eksperimen dapat
dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Rekapitulasi Aspek komunikasi lisan dan kerjasama Siswa
Kelas Eksperimen Pada Pembelajaran Cahaya
No Pertemuan
Kelas Eksperimen Persentase
Kriteria 1
I 66,97
Cukup Aktif
2 II
74,09 Aktif
3 III
81,52 Sangat Aktif
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa hasil observasi aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa secara klasikal pada pertemuan pertama di
kelas eksperimen sebesar 66,97 siswa memiliki tingkat cukup aktif. Pada pertemuan kedua, aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa secara klasikal di
kelas eksperimen sebesar 74,09 siswa memiliki tingkat aktif. Pada pertemuan ketiga, aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa secara klasikal di kelas
eksperimen sebesar 81,52 siswa memiliki tingkat sangat aktif. Dari hasil rekapitulasi aspek komunikasi lisan dan kerjasama siswa secara klasikal,
pertemuan ketiga tingkat keaktifan siswa lebih baik dibandingkan pertemuan pertama dan kedua. Data hasil rekapitulasi aspek komunikasi lisan dan kerjasama
siswa dianalisis secara klasikal kelas eksperimen selengkapnya disajikan pada Lampiran 21.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kemampuan Komunikasi Tertulis dan Pemecahan Masalah
Kemampuan generik sains yang diteliti dalam penelitian menekankan pada aspek komunikasi tertulis dan pemecahan masalah. Penilaian masing-masing
aspek untuk mengetahui peningkatan kemampuan generik sains siswa selama pembelajaran.