Materi Metode Penyusunan Instrumen Penelitian

4 Kisi-kisi kemampuan komunikasi tertulis dan pemecahan masalah, 5 Soal ujicoba, pre-test dan post-test, 6 Lembar observasi aspek komunikasi lisan dan kerjasama antar siswa serta, 7 Media pembelajaran animasi interaktif berbasis media flash.

3.3.1 Materi

Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi pelajaran IPA Fisika kelas VIII semester dua yaitu cahaya dengan merujuk pada silabus yang berlaku dan kurikulum yang berlaku. Paparan materi pokok dalam penelitian dapat dilihat dalam silabus pembelajaran.

3.3.2 Metode Penyusunan Instrumen Penelitian

Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut: 1 mengadakan pembatasan dan penyesuaian bahan-bahan instrumen dengan kurikulum. Dalam hal ini adalah materi bidang studi IPAfisika yaitu materi cahaya; 2 menyusun silabus; Silabus disusun untuk materi cahaya berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Standar Kompetensinya adalah memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari- hari. Dalam standar kompetensi terdapat satu kompetensi dasar yaitu, Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. 3 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran; Penyusunan RPP dilaksanakan atas kerjasama antara peneliti, dosen kolaborasi dan guru fisika dengan mempertimbangkan hal-hal yang penting untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar fisika. Penyusunan RPP dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan kompetensi dapat tercapai. 4 lembar kegiatan siswa ; LKS disusun untuk melengkapi RPP yang disesuaikan dengan materi cahaya. Adanya LKS ini digunakan untuk kegiatan eksperimen siswa dan diharapkan mendorong munculnya keaktifan siswa serta memunculkan kerjasama antar siswa. 5 menyusun lembar observasi aspek komunikasi lisan dan aspek kerjasama siswa beserta rubrik penilaian; Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi aspek komunikasi lisan dan aspek kerjasama selama berlangsungnya proses pembelajaran 6 menentukan tipe atau bentuk tes. Dalam penelitian ini tipe tes yang digunakan berbentuk uraian; 7 merancang soal uji coba; Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu yang disediakan. Jumlah butir soal yang diuji cobakan adalah 12 butir soal dengan alokasi waktu untuk mengerjakan 80 menit dua jam pelajaran. 8 menentukan komposisi jenjang; Perangkat tes meliputi soal pre-test dan pos-testyang memiliki dua jenjang kemampuan generik sainsyaitu aspek komunkasi tertulis, dan aspek pemecahan masalah. Komposisi jenjang yang digunakan terdiri dari 12 butir soal yaitu: a aspek komunikasi tertulis terdiri dari soal = 25 b aspek pemecahan masalah terdiri dari soal = 75 9 menentukan tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal ; Kisi-kisi tes disusun berdasarkan produk kemampuan generik sains yang terdiri dari aspek komunikasi tertulis dan kemampuan memecahkan masalah. Dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, sesuai dengan tujuan yang sama seperti dalam Standar Kompetensi SK yang berlaku. 10 menyusun butir-butir soal dan mengujicobakan soal ; Sebanyak 12 butir soal dibuat dengan lingkup dan jenjang yang disesuaikan dengan kisi-kisi soal; 11 menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda perangkat tes yang digunakan; 12 menyusun soal pre-testdanpost-test. Soal pre-testdanpost-test disusun setelah dilakukan analisis terhadap soal uji coba, butir-butir soal digunakan berdasarkan hasil analisis butir soal yang valid dan reliabel.

3.3.3 Uji Coba Instrumen