berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial.
2. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran IPS adalah mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan
bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi Trianto,
2010: 174. Selanjutnya Trianto 2010: 176 juga mengemukakan tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang
terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat.
Sapriya 2009: 12 mengemukakan IPS tingkat Sekolah Dasar pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik sebagai warga
negara yang menguasai pengetahuan knowledges, keterampilan skill, sikap dan nilai attitudes and values yang dapat digunakan sebagai
kemampuan untuk memecahkan masalah pribadimasalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa IPS di SD
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, nilai, dan analisis siswa terhadap masalah sosial sehingga siswa
peka dan mampu mengatasi masalah sosial yang menimpa dirinya maupun
masyarakatnya yang pada akhirnya akan menjadi seorang warga negara yang baik.
E. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajari. Menurut Aunurrahman 2010: 35 belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik
melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu.
Sementara Hamalik 2003: 3 menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman learning is
defined as the modificator or strengthening of behavior through experiencing. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja,
namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Adapun pengertian belajar menurut W.S. Winkel 2002: 4 adalah
suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai yang bersifat relatif konstan dan berbekas.