hal ini dikarenakan Desa Lubuk Bayas hanya membuat laporan pelaksanaan penyuluhan pertanian setiap bulan dan setiap tahun.
5.1.3 Peran Penyuluh Sebagai Teknisi
Penyuluh pertanian lapangan dengan perannya sebagai teknisi, dimana penyuluh menyampaikan materi-materi sesuai dengan kebutuhan petani baik itu di Desa
Lubuk Bayas maupun Desa Karang Anyar. Berdasarkan hasil penelitian peran penyuluh masing-masing desa dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Peran penyuluh Sebagai Teknisi
No. Kegiatan
Desa Lubuk Bayas
Desa Karang Anyar
1. Melaksanakan penyebaran materi
penyuluhan sesuai kebutuhan petani 1
5 2.
Melaksanaakan penerapan metode penyuluhan pertanian di wilayah binaan
dalam bentuk kunjungantatap muka perorangankelompokmassaldalam satu
tahun terakhir 1
5
3. Melaksanakan penerapan metode
penyuluhan pertanian dalam bentuk demonstrasi dalam satu tahun terakhir
1 5
4. Melaksanakan penerapan metode
penyuluhan pertanian dalam bentuk temu- temu temu lapang, temu wicara, temu
teknis, dlldalam satu tahun terakhir 1
5. Melaksanakan penerapan metode
penyuluhan pertanian dalam bentuk kursus dalam satu tahun terakhir
1 1
6. Meningkatkan Produksi Komoditi
Unggulandi WKPP dibandingkan Produksi Sebelumnya
5 3
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan
penyuluhan pertanian 3
5
Total 13
24
Sumber : Lampiran 1 43
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh di Desa Lubuk Bayas dalam melakukan Perannya Penyuluh sebagai Teknisi mendapatkan skor 13
dibandingkan dengan Desa Karang Anyar yang mendapat skor 24, dengan demikian berarti penyuluh di Desa Karang Anyar lebih aktif dalam melakukan
perannya sebagai teknisi kepada petani organik. Seperti halnya melakukan penyebaran materi-materi sesuai kebutuhan petani melalui temu-temu dan
pelatihan. Pada saat Melaksanakan penerapan metode penyuluhan pertanian dalam bentuk temu-temu temu lapang, temu wicara, temu teknis, dlldalam satu tahun
terakhir kurang dari 12 kali begitu juga dengan Desa Karang Anyar.
5.1.4 Peran Penyuluh Sebagai Media Penghubung antara Lembaga Penelitian dengan Petani
Penyuluh pertanian membantu kelompok tani mencari informasi-informasi mengenai pihak-pihak yang bersedia menjalin kerjasama dengan kelompok-
kelompok tani yang sebelumnya diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai pembuatan proposal, untuk mendapatkan bantuan dari instansi-instansi terkait.
selanjutnya penyuluh akan menjembatani hubungan kerjasama tersebut agar dapat saling menguntungkan kedua belah pihak antara kelompok tani dan pelaku
agribisnis. Untuk melihat skor masing-masing Desa dapat dilihat pada Tabel 14.
44
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Peran Penyuluh Sebagai Jembatan Penghubung antara Lembaga Penelitian dengan Petani
No. Kegiatan
Desa Lubuk Bayas
Desa Karang Anyar
1. Meningkatkan peningkatan kapasitas
petani terhadap akses informasi dalam mengembangkan usahatani
3 5
2. Menumbuhkan dan mengembangkan
kelembagaan ekonomi petani dari aspek jumlah dan kualitas
3 1
Total 6
6
Sumber : Lampiran 1 Dari Tabel 14 terlihat bahwa skor masing-masing desa memiliki skor yang sama
yaitu skor 6 namun dapat dilihat peran penyuluh pertanian lapangan pada saat peningkatan kapasitas petani terhadap akses informasi dalam mengembangkan
usahatani di Desa Karang Anyar lebih tinggi skornya peningkatan informasi tersebut diantaranya pembuatan proposal untuk memperoleh bantuan dari instansi
terkait, informasi tentang cara tanam serta membangun jejaring kerja antar petani, ini berarti penyuluh di Desa karang Anyar dalam melakukan peningkatan
kapasitas petani dalam akses informasi lebih aktif dibandingkan penyuluh di Desa Lubuk Bayas. Namun dalam mengembangkan kelembagaan ekonomi petani dari
aspek jumlah dan kualitas penyuluh pertanian lapangan Desa Lubuk Bayas lebih aktif daripada Penyuluh pertanian lapangan di Desa Karang Anyar. Kelembagaan-
kelembagaan tersebut seperti BUMP Badan Usaha Milik Perrseorangan dan badan usaha yang berbentuk koperasi tani, seperti tempat penjualan beras organik
yang sudah dipercayai oleh dinas terkait.
45
Universitas Sumatera Utara
5.2 Dampak Peran Penyuluh Pertanian Lapangan terhadap Pengembangan Usahatani Padi Organik di Desa Lubuk Bayas dan Karang Anyar
5.2.1 Produktivitas
Dari hasil penelitian dengan adanya Peran Penyuluh Pertanian Lapangan PPL di kedua desa maka dampak yang diperoleh akibat adanya peran penyuluh tersebut
yaitu sebagai berikut. Jumlah hasil panen padi organik di Desa Lubuk Bayas dan Desa Karang Anyar
bervariasi pada seluruh petani sampel karena luas lahan yang diusahakan bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas padi organik di
Desa Lubuk Bayas berada antara 4000 Kg sampai dengan 7.500 Kg dengan rata- rata 5.964 Kg. Apabila dibandingkan dengan produktivitas padi organik Desa
Karang Anyar berada antara 6.500 Kg sampai dengan 8.200 Kg dengan rata-rata 7.165 Kg maka produktivitas padi organik di Desa Lubuk Bayas lebih sedikit
dibandingkan Desa Karang Anyar. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Produktivitas Padi Organik Per Musim Tanam
Desa Lubuk Bayas Desa Karang Anyar
No Jumlah
Produktivita s Kgha
Jumlah Sampel
orang
Persentase Jumlah
Produktivitas Kgha
Jumlah Sampel
orang
Persentase
1. 5.964
9 53
7.128 4
50 2.
5.964 8
47 7.128
4 50
Jumlah 17
100 8
100
Min 4000
Kg Min
6.500 Kg
Maks 7.500
Kg Maks
8.200 Kg
Rata-rata 5.964
Kg Rata-rata
7.165 Kg
Sumber : Lampiran 3
46
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 15 dapat dilihat jumlah petani sampel di Desa Lubuk Bayas yang produktivitasnya dibawah 5.964 Kg adalah sebesar 53, yaitu sebanyak 9 petani,
dan yang produktivitasnya diatas 5.964 Kg adalah sebesar 47, yaitu sebanyak 8 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari rata-rata produktivitas padi
organik di Desa Lubuk Bayas masih belum optimal sedangkan Desa Karang Anyar memiliki rata-rata produktivitas sebesar 7.165 Kg. yang produktivitasnya
dibawah 7.165 Kg adalah sebesar 50, yaitu sebanyak 4 petani, dan yang produktivitasnya diatas 7.165 Kg adalah sebesar 50, yaitu sebanyak 4 petani.
Desa Karang Anyar bisa mencapai produktivitas 8.200 kg ini dikarenakan lamanya pengalaman berusahatani padi organik sehingga tanah menjadi lebih
subur dan produksi meningkat serta pemberian pupuk organik yang teratur.
Tabel 16. Produktivitas Desa Lubuk Bayas dan Desa Karang Anyar Indefendent Sample t Test
Means Std
Deviasi Std Error
Mean
t Df
Sig
Desa Lubuk Bayas
5.964
71.93073
87,220 3.970
3 0,001
Desa Karang Anyar
7.165 24.90433
185,581 Sumber : Lampiran 4
Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa Pada tabel Independent Sample T test memaparkan uji apakah kedua Desa memiliki varian yang sama. Menggunakan
nilai signifikan P – Valuenilai signifikanP – Value 0,05 yaitu 0,001 ; maka Ho ditolak berarti ada perbedaan yang nyata peran penyuluh terhadap pengembangan
usahatani padi organik di Desa Lubuk Bayas dan Desa karang Anyar.
Universitas Sumatera Utara
Dengan hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa t hitung = – 1,815 dengan df = 23 produktivitas usahatani padi organik di Desa Lubuk Bayas dengan Desa
Karang Anyar. dapat dilihat dominan antara keduanya dengan melihat mean, dalam tabel
didapati produktivitas Desa Lubuk Bayas sebesar 5.964, dan Desa Karang Anyar sebesar 7.165 hal ini menunjukan Bahwa produktivitas di Desa Karang anyar
Lebih optimal dibandingkan Desa Lubuk Bayas.
5.2.2 Sarana dan Prasarana