Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konsep

I.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah opini mahasiswa Fakultas Hukum USU terhadap tayangan pemberitaan kinerja KPK terkait kasus korupsi Nazaruddin di TV One?”

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membuat batasan-batasan masalah secara spesifik. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Yang dimaksud dengan tayangan pemberitaan kinerja KPK terbatas pada penyaji berita, nara sumber berita, materi acara dan waktu tayang. 2. Yang dimaksud dengan opini dibatasi pada kepercayaan, nilai-nilai dan pengharapan. 3. Objek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU program regular S-1 stambuk 2008 dan yang pernah menonton tayangan pemberitaan kinerja KPK terkait kasus korupsi Nazaruddin di TV One minimal satu kali. 4. Penelitian ini akan dilakukan pada awal bulan November 2011 sampai dengan selesai.

I.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui isi tayangan pemberitaaan kinerja KPK terkait kasus korupsi Nazaruddin di TV One. 2. Untuk mengetahui tanggapan dan pemahaman terhadap pemberitaan kinerja KPK terkait kasus korupsi Nazaruddin di TV One. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui bagaimana teknis pemberitaan kinerja KPK terkait kasus korupsi Nazaruddin di TV One.

I.5 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini dapat memperkaya khasanah penelitian di FISIP USU khususnya jurusan ilmu komunikasi. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti khususnya yang berkaitan dengan masalah penelitian deskriptif 3. Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan bagi TV One dan pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.

I.6 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan untuk memecahkan atau menyoroti masalah. Untuk itu diperlukan susunan kerangka teori yang memuat pokok- pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian itu disorot. Uraian didalam kerangka teori merupakan hasil berfikir rasional yang dituangkan secara tertulis meliputi aspek-aspek yang terdapat di dalam masalah ataupun sub-sub masalah Nawawi, 2002,39- 40. Untuk memberikan kejelasan pada penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini diantaranya adalah komunikasi, komunikasi massa, media massa, televisi, pemberitaan, opini publik dan Teori Agenda Setting. Universitas Sumatera Utara

I.6.1 Komunikasi

Komunikasi communication adalah sebuah ilmu yang mempelajari pernyataan antar manusia yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol yang berarti Santoso, 1990 : 7. Ilmu ini berkembang menjadi sebuah ilmu mandiri yang dianggap penting dalam melihat dampak sosial terhadap perkembangan teknologi. Menurut Effendy 2005 : 3 istilah komunikasi dalam bahasa Latin disebut dengan communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan komunikator. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara langsung melalui lisan atau tidak langsung melalui media.

I.6.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas Bungin, 2006 : 71. Komunikasi massa ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, anonim melalui media cetak maupun elektronik sebagai sebuah pesan atau informasi yang dapat diterima secara serempak dan sesaat. Komunikasi massa dewasa ini dianggap sebagai sebuah sistem sosial, karena dalam komunikasi massa terdapat bagian-bagian atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan sebuah keseluruhan Narwoko dalam Bungin, 2006 : 81. Komunikasi massa sebagai sistem sosial memiliki komponen-komponen penting sebagai berikut : 1. Nara sumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa Universitas Sumatera Utara 2. Publik yang mengkonsumsi media massa 3. Media massa, meliputi organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas produksi, distribusi, kebijakan yang ditempuh, ideologi yang diperjuangkan dan sebagainya 4. Institusi samping yang tumbuh memberi kontribusi terhadap kegiatan komunikasi massa. 5. Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa, penguasa, kekuatan politik maupun kelompok kepentingan.

I.6.3 Media Massa

Media massa mempunyai pengertian saluran atau media yang dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak menerima denga menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV Cangara, 2002. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebar luas dan mengiklankan produk. Media massa merupakan alat-alat dalam komunikasi yang dapat menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibandingkan dengan jenis komunikasi lain adalah media massa dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas Nuruddin,2004. Universitas Sumatera Utara

I.6.4 Televisi

Televisi sebagai media komunikasi massa berasal dari dua suku kata yaitu tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh Helena, 2007 : 69. Televisi dapat dikatakan sebagai media komunikasi massa yang banyak dimiliki oleh masyarakat dibandingkan dengan media massa lainnya. Dengan modal audio visual yang dimiliki, siaran televisi sangat komunikatif dalam memberikan pesan. Karena itulah televisi bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap perilaku dan sekaligus perubahan pola berfikir Effendy, 2005:21. Adapun fungsi televisi sebagai media komunikasi adalah untuk menginformasikan, mengedukasi atau mendidik, dan menghibur. Menurut Baskin 2006 :79 pada prinsipnya penyelenggaraan siaran di stasiun televisi terbagi menjadi dua yakni siaran karya jurnalistik dan karya artistik. Siaran karya jurnalistik merupakan produksi acara televisi yang mengutamakan kecepatan penyampaian informasi, realitas, atau peristiwa yang terjadi seperti berita aktual, berita nonaktual dan penjelasan yang bersifat aktual yang tertuang dalam acara monolog, dialog, laporan atau siaran langsung. Sedangkan siaran karya artistik merupakan produksi acara televisi yang menekankan aspek artistik dan estetika sebagai daya tarik acaranya. Lebih lanjut Baskin mengutarakan beberapa unsur-unsur dominan yang menjadi ciri khas dari televisi yakni sebagai berikut : a. Penampilan penyaji berita Seorang penyaji berita lebih dikenal dengan presenter atau pembawa acara. Mereka biasanya juga menjadi aktor dan penyanyi namun lebih dikenal dengan pembawa Universitas Sumatera Utara acara suatu program tertentu. R.M. Hartoko dalam Baskin 2006 :63 menyebutkan beberapa prasyarat untuk menjadi seorang presenter televisi yang baik, yaitu : 1. Berpenampilan baik dan perlu didukung oleh watak dan pengalaman 2. Cerdas dalam berfikir dalam pengetahuan umum dan daya ingat 3. Keramahan yang wajar dan tidak berlebih 4. Jenis suara yang tepat dengan pengucapan dan enak didengar 5. Penguasaan bahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang mudah dipahami b. Nara sumber Nara sumber adalah orang yang menjadi sumber informasi atau yang mengetahui informasi tertentu. Seorang nara sumber harus memiliki hal sebagai berikut : 1. Kapabilitas, yaitu kemampuan dalam bidang akademis dan pengalaman 2. Kredibilitas, merupakan kualitas dan kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan 3. Akseptabilitas, meliputi latar belakang pribadi maupun profesi. c. Materi Acara Materi acara menyuguhkan topik yang dibahas termasuk didalamnya permasalahan, hiburan dan sebagainya. Materi acara harus dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian pemirsanya. Materi berita mencakup kategori sebagai berikut : 1. Menyajikan permasalahan yang dianggap penting untuk diberitakan kepada masyarakat. 2. Merupakan permasalahan yang sedang hangat dibicarakan d. Waktu tayang Universitas Sumatera Utara Waktu tayang sangat diperhitungkan agar informasi yang disebarkan dapat mencapai segmentasi khalayak. Waktu penayangan memperhitungkan : 1. Frekuensi penayangan diperlukan untuk memudahkan penonton untuk mengingat acara tersebut 2. Durasi tayang yaitu lamanya tayangan itu berlangsung, untuk menghindari kebosanan penonton.

I.6.6 Pemberitaan

Pemberitaan atau reportase adalah laporan lengkap ataupun interpretatif telah disajikan sebagaimana dianggap penting oleh redaksi pemberitaan ataupun berupa pemberitaan penyelidikan investigatif reporting yang merupakan pengkajian fakta-fakta lengkap dengan latar belakang, trendkecenderungan, yang mungkin terjadi di masa mendatang Wikipedia. Walaupun sukar untuk memberi batasan tentang defenisi pemberitaan, namun kita dapat menentukan sesuatu yang dapat dikategorikan dengan pemberitaan yang memiliki watak berita. Adapun kualitas dasar untuk digolongkan sebagai berita ialah: 1. Harus akurat Accurate 2. Harus menarik Interesting 3. Bersifat baru Actual 4. Mengandung suatu penjelasan Explanation Universitas Sumatera Utara

I.6.7 Opini Publik

Opini opinion menurut Cutlip Center adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda Helena Olii, 2007:20-25. Adapun karakteristik dari opini adalah mempunyai arah, mempunyai isi informasi, bersifat stabil, dan mempunyai intensitas. Sikap opini mencerminkan suatu kumpulan yang terdiri dari tiga komponen sebagai berikut : 1. Kepercayaan Kepercayaan berkaitan erat dengan unsur kognitif dimana menurut Mann dalam Syaifuddin, 1969 : 24 unsur kognitif terdiri dari pengetahuan, persepsi dan kerangka berfikir yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Kepercayaan juga mengacu kepada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau tidaknya berdasarkan masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang dan persepsi yang berkembang. 2. Nilai Nilai melibatkan kesukaan dan ketidaksukaan, setuju dan tidak setuju, cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan, bagaimana seseorang menilai sesuatu dan kuat atau lemahnya intensitas penilaian yang diberikan. 3. Pengharapan Pengharapan didalamnya mengandung citra seseorang tentang bagaimana keadaanya setelah bertindak. Pengharapan ditentukan dari pertimbangan terhadap sesuatu yang terjadi pada masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang akan terjadi jika suatu perbuatan dilakukan. Universitas Sumatera Utara Opini seseorang atau pendapat seseorang merupakan ekspresi dari sikap yang dinyatakan untuk menanggapi sesuatu hal atau masalah. Sementara istilah publik public lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi, seperti pembicaraan pribadi yang berantai, melalui desas-desus, melalui surat kabar, radio, televisi dan film. Alat-alat penghubung ini memungkinkan”publik” mempunyai pengikut yang lebih luas dan lebih besar jumlahnya. Publik dapat didefenisikan sebagai sejumlah orang yang mempunyai minat, kepentingan, atau kegemaran yang sama. Pada awalnya opini yang terbentuk berasal dari personal opinion atau opini persona, yaitu penafsiran individual mengenai berbagai masalah dimana terhadapnya tidak terdapat suatu pandangan yang sama. Opini yang dimiliki seseorang adalah merupakan suatu bagian dari group opinion opini kelompok yang terdiri atas mayoritas opini dan minoritas opini. Dari situlah publik yang membentuk opini memiliki kepentingan-kepentingan umum yang mempersatukan anggota-anggotanya, menciptakan suatu kesamaan pandangan dan mengarah pada kebulatan pendapat tentang suatu persoalan, sehingga terbentuklah opini publik Sunarjo,1984 : 1. Istilah opini publik dapat dipergunakan untuk menandakan setiap pengumpulan pendapat yang dikemukakan individu-individu. Menurut Santoso Sastropeotro 1990 istilah opini publik sering digunakan untuk menunjuk kepada pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah besar orang. Wiliam Albiq dalam Helena Olii 2007 : 20 menyimpulkan bahwa opini publik adalah suatu jumlah atau kumpulan pendapat yang dikemukakan oleh individu- individu terhadap suatu isu tertentu. Universitas Sumatera Utara Opini mahasiswa sebagai suatu bentuk pendapat baik individu atau kelompok terhadap suatu persoalan yang kontroversial, menuntut kejelian dalam menarik kesimpulan terhadap permasalahan agar relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

I.6.5 Teori Agenda Setting

Teori yang dicetuskan oleh Walter Lipmann 1922 ini menyatakan bahwa media berperan sebagai mediator antara “the world outside and the pictures in our heads”. McCombs dan Shaw juga sependapat dengan Lipmann bahwa ada korelasi yang kuat dan signifikan antara apa yang diagendakan oleh media massa dan apa yang menjadi agenda publik. Kita cenderung menilai sesuatu itu penting sebagaimana media massa menganggap hal tersebut penting. Jika media massa menganggap suatu isu itu penting maka kita juga akan menganggapnya penting. Sebaliknya, jika isu tersebut tidak dianggap penting oleh media massa, maka isu tersebut juga menjadi tidak penting bagi diri kita, bahkan menjadi tidak terlihat sama sekali. Dua asumsi mendasar dari teori agenda setting ini adalah: 1 Khalayak tidak hanya mempelajari isu-isu pemberitaan, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik berdasarkan cara media massa memberikan penekanan terhadap isu atau topik tersebut. 2 Media massa mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Universitas Sumatera Utara Pers mungkin saja kurang berhasil mendorong orang untuk memikirkan sesuatu, tetapi pers sangat berhasil mendorong pembacanya untuk menentukan apa yang perlu dipikirkan. http:enggiagarcia.wordpress.com.

I.7 Kerangka Konsep

Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 2001: 33. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari kelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama Bungin, 2006: 104. Agar konsep-konsep dapat diuji secara empiris, maka harus dioperasioalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas X Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu variabel lain Kriyantono, 2006 : 21. Variabel bebas dalam penelitian ini ialah tayangan pemberitaan kinerja KPK terkait kasus Nazaruddin di TV One. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel tak bebas Y Variabel tak bebas adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul sebagai akibat adanya variabel bebas bukan karena variabel lain Kriyantono, 2006 : 21. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah opini mahasiswa Fakultas Hukum USU.

I.8 Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Konflik Indonesia-Malaysia Dan Opini Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Media Televisi Mengenai Konflik Pencaplokan Lagu Daerah Rasa Sayange yang Dilakukan Oleh Malaysia Terhadap Opini Mahasiswa Departemen Etnomusikologi FIB –

0 68 126

Fatwa Mui Dan Opini Publik (Studi deskriptif Opini Mahasiswa Anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU Terhadap Pemberitaan Fatwa Haram Bunga Bank oleh MUI Di Internet )

1 62 129

Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pernyataan Tokoh Agama” (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pemberitaan Pernyataan Tokoh Agama tentang Kebohongan Pemerintahan SBY di Harian Kompas)

1 66 107

Tayangan Bang One Show dan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa (Studi korelasional tentang pengaruh tayangan Bang One Show di TVOne dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa Fakultas Hukum USU).

1 31 124

Opini Mahasiswa Terhadap Tayangan MTV Insomnia Di Global TV(Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

1 25 93

Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Media Massa dan Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif tentang Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Metro TV terhadap Pembentukan Opini Mahasiswa FISIP USU)

2 35 105

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

OPINI MAHASISWA TENTANG TAYANGAN SINETRON INSYAF DI TRANS TV (Studi Pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang)

0 18 2

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 13 117

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 0 15