logis-sistematis untuk menuangkan buah pikiran. Paragraf merupakan suatu bentuk pengungkapan gagasan berupa gubahan yang tercermin dalam rangkaian beberapa
kalimat secara sistematis dan mencerminkan satu gagasan yang padu.
c. Fungsi Paragraf
Dapat dibayangkan jika tulisan tertuang tanpa paragraf, membaca tulisan itu seperti menerobos rimba gagasan. Gagasan-gagasan menjadi campur aduk, tidak
pilah satu gagasan dari yang lain. Dengan demikian perhatian terhadap tiap gagasanpun tidak dapat terselenggara sebagaimana mestinya. Berbeda dengan
penulisan yang menggunakan paragraf. Dengan adanya paragraf, pembaca tidak akan merasa kelelahan dalam membaca dan dapat berkonsentrasi terhadap apa yang sedang
dibacanya. Pembaca tidak dituntut untuk menyelesaikan bacaannya secara sekaligus, tetapi dapat mengulang paragraf yang dianggap penting. Hal ini sesuai dengan
pendapat Gorys Keraf 1993: 62 yang menya takan bahwa “melalui alenia-alenia kita
mendapat suatu efek lain yaitu kita bisa membedakan di mana suatu tema mulai dan berakhir.” Pendapat Gorys Keraf tersebut disebabkan karena suatu paragraf hanya
terdiri dari satu pokok pikiran saja. Dengan demikian penulisan paragraf selain memudahkan pengarang, berguna
untuk pembaca. Paragraf berfungsi sebagai alat pembimbing pembaca dalam meng- ikuti gagasan pengarang secara urut dan berkesinambungan. Hal tersebut dije-laskan
Sabarti Akhadiah 2001: 6.4 bahwa “fungsi paragraf yang utama untuk menandai pembukaan topik baru , atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya.”
Membaca paragraf harus berkesinambungan karena kemungkinan paragraf berikutnya merupakan rincian atau penjelasan paragraf yang terdahulu. Hal ini dapat
kita lihat dari fungsi paragraf yang utama ialah untuk menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya. Sabarti Akhadiah 2001: 6.5
menjelaskan “fungsi lain dari paragraf ialah untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau
paragraf yang terdahulu.” Paragraf yang tersusun dengan baik berfungsi sebagai alat bantu bagi
pengarang maupun pembaca. Seperangkat kalimat itu akan memungkinkan pengarang mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis pula. Kalimat yang tersusun
secara sistematis itu sangat memudahkan untuk menelusuri dan memahami jalan pikiran seseorang.
Djago Tarigan 1987: 12 menyatakan fungsi paragraf adalah: 1 penampung ide pokok; 2 alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang;
3 alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis; 4 pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang; 5
alat penyampai ide pokok pengarang kepada pembaca; 6 sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai; dan 7 dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat
berfungsi sebagai pengantar, transisi dan penutup konklusi. Sebuah paragraf yang baik harus dapat melaksanakan fungsi sepenuhnya.
Fungsi tersebut adalah untuk mengembangkan sebuah unit kesatuan. Setiap kalimat dalam paragraf sebaiknya secara jelas berhubungan dengan unit itu. Jumlah
kalimatnya sebaiknya membuat pembaca merasa bahwa unit tersebut telah dikembangkan secara efisien.
Berpijak dari berbagai pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar fungsi paragraf adalah 1 untuk membedakan suatu gagasan mulai
dan berakhir; 2 memberi kesempatan kepada pembaca untuk lebih berkonsentrasi terhadap apa yang dibacanya; dan 3 alat bagi pengarang untuk mengembangkan
jalan pikirannya secara sistematis.
d. Tujuan Paragraf