Latar Belakang Analisis Kadar Minyak Kelapa Sawit pada Brondolan berdasarkan Lapisannya di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman Kelapa Sawit Elaeis Guinensis berasal dari Guinea di pesisir Afrika Barat, kemudian diperkenalkan ke bagian Afrika lainnya, Asia Tenggara dan Amerika Latin sepanjang garis equator antara garis lintang utara 15° dan lintang selatan 12°. Kelapa sawit tumbuh baik pada daerah iklim tropis, dengan suhu antara 24°C - 32°C dengan kelembaban yang tinggi dan curah hujan 200 mm per tahun. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 perikarp dan 20 buah yang dilapisi kulit yang tipis.Kandungan minyak dalam perikarp sekitar 30 - 40. Kelapa sawit menghasilkan dua macam minyak yang sangat berlainan sifatnya yaitu, minyak sawit CPO, yaitu minyak yang berasal dari sabut kelapa sawit, dan minyak inti sawit CPKO, yaitu minyak yang berasal dari inti kelapa sawit.Tambunan, R.2006 Pengolahan TBS di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak sawit yang berkualitas baik. Proses tersebut di mulai dari pengangkutan TBS atau Brondolan dari TPH ke pabrik sampai dihasilkan minyak sawit dan hasil sampingnya. Secara ringkas tahap-tahap proses pengolahan TBS sampai dihasilkan minyak diuraikan sebagai berikut: - Tahap pertama pengangkutan TBS ke pabrikloading ramp untuk diolah maksimal 8 jam setelah dipanen langsung diolah. Universitas Sumatera Utara - Tahap kedua yaitu perebusan TBS sterilizer. Selanjutnya di rebus di dalam sterilizer atau dalam ketel uap, dengan mengalirkan uap panas selama 1 jam akan tergantung dengan besarnya tekanan uap. - Tahap ketiga yaitu perontokan dan pelumatan buah thressing. Dari thresher, buah yang telah rontok di bawa ke mesin pelumat digerster. Untuk lebih memudahkan penghancuran daging buah dan pelepasan biji, selama proses digerster dipanasi. - Tahap keempat yaitu, untuk memisahkan biji sawit dari hasil pelumatan pressing langkah selanjutnya adalah pemerasan atau ekstraksi yang bertujuan untuk mengambil minyak dari masa pengadukan. - Tahap kelima yaitu, pemurnian dan penjernihan minyak sawit klarifikasi. Proses penjernihan yang dilakukan untuk menurunkan kandungan air dalam minyak. Fauzi, Y.,dkk.2004 Ada 3 jenis lapisan brondolan yaitu lapisan dalam, tengah dan luar. Lapisan – lapisan ini memiliki ciri yang berbeda, yaitu: - Lapisan luar Ciri fisik lapisan luar brondolan adalah memiliki warna daging yang hitam dan ukurannya lebih besar.Kemudian setelah dioven warnanya menjadi kehitaman dan dagingnya lebih tebal, sementara ciri fisik bijinyya berserabut dan warnanya kehitaman. - Lapisan tengah Ciri fisik lapisan tengah brondolah adalah memiliki warna daging merah keorangean dan ukurannya lebih kecil dari pada lapisan luar.Kemudian setelah dioven warnanya menjadi merah kehitaman dan dagingnya lebih tipis dari Universitas Sumatera Utara pada lapisan luar, sementara ciri fisik bijinya berserabut dan warnanya lebih kekuningan. - Lapisan dalam Ciri fisik lapisan dalam brondolan adalah memiliki warna daging kuning keorangean dan ukurannya lebih kecil dibandingkan yang lainnya. Kemudian setelah dioven warnanya kuning pucat dan dagingnya lebih tipis.Sementara ciri fisik bijinya berserabut dan lebih bersih dari lapisan yang lainnya. Biasanya perbedaan dari masing-masing lapisan akan mengasilkan kadar minyak yang berbeda, seperti pada lapisan dalam akan menghasilkan minyak yang paling sedikit, sedangkan lapisan tengah dan luar akan lebih banyak menghasilkan minyak dari pada lapisan dalam. Maka dalam hal ini saya tertarik untuk memilih judul “Analisis Kadar Minyak pada Brondolan berdasarkan Lapisannya di Pabrik Kelapa Sawit PTPN II I Aek Nabara Selatan “

1.2. Permasalahan