49
4.1 Data Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2011-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masih aktif dari tahun 2011-2013. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan
metode purposive sampling dengan beberapa kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat sejumlah 25 perusahaan Perbankan yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dan diamati selama periode 2011 sampai dengan 2013. Ringkasan prosedur pemilihan sampel dapat dilihat pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Keterangan
Jumlah Pelanggaran
Kriteria Jumlah
1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan
tidak keluar pada tahun 2011-2013 32
2 Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan
yang lengkap selama periode penelitian tahun 2011-2013
3 29
3 Perusahaan yang memiliki data kepemilikan
institusional, dewan komisaris, komite audit, leverage tahun 2011-2013
4 25
4 Laporan keuangan yang menyajikan total ekuitas
bernilai positif pada tahun 2011-2013 25
Tahun Pengamatan 3
Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 75
4.2. Hasil Analisis Data 4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif
Universitas Sumatera Utara
50
Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata – rata mean, dan standar deviasi dari masing – masing variabel. Berikut ini dijelaskan statistik data penelitian :
Tabel 4.2 Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Kepemilikan.Institusional
75 ,3955
,9866 ,768899
,1572884 Proporsi.Dewan.Komisaris.I
ndependen 75
,5000 1,0000
,685467 ,1688456
Komite.Audit 75
,5000 2,0000
,909840 ,3687939
Leverage 75
6,0300 13,4600
8,828667 1,6785695
Manajemen.Laba 75
-,1767 1,2799
,065482 ,1858972
Valid N listwise 75
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.2 maka dapat dijelaskan bahwa:
1. variabel Kepemilikan Institusional memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 0,3955 nilai maksimum 0,9866 mean nilai rata-rata
sebesar 0,768899 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,1572884.
2. variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 0,5000 nilai maksimum 1,0000
Universitas Sumatera Utara
51
mean nilai rata-rata sebesar 0,685467 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,1688456.
3. variabel Komite Audit memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 0,5000 nilai maksimum 2,0000 mean nilai rata-rata sebesar
0,909840 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,3687939.
4. variabel Leverage memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 6,0300 nilai maksimum 13,4600 mean nilai rata-rata sebesar 8,828667
dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 1,6785695. 5. variabel Manajemen Laba memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai
minimum -0,1767 nilai maksimum 1,2799 mean nilai rata-rata sebesar 0,065482 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar
0,1858972. 6. jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 75 sampel.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Metode Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda berguna untuk
menguji pengaruh dari variabel Independen terhadap Variabel Dependen dalam suatu penelitian. Sebelum melakukan uji hipotesis penelitian ini,
terlebih dahulu peneliti akan melakukan uji asumsi klasik, hal tersebut berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi dengan normal
dengan uji normalitas, dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi
Universitas Sumatera Utara
52
multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi atau tidak. Uji asumsi klasik harus memenuhi:
a berdistribusi normal,
b non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model
regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna,
c non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi
tidak saling korelasi, d
non heteroskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama.
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
Ghozali, 2013. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau
tidak, dideteksi dengan menggunakan analisis grafik histogram dan normal probability plot, dan analisis statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov K-S. Menurut Ghozali 2013 memberikan pedoman pengambilan keputusan tentang data mendekati atau merupakan distribusi
normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari: a nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 ,maka distribusi data
adalah tidak normal,
Universitas Sumatera Utara
53
b nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 ,maka distribusi data adalah normal.
Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,17586389
Most Extreme Differences Absolute
,136 Positive
,136 Negative
-,092 Kolmogorov-Smirnov Z
1,179 Asymp. Sig. 2-tailed
,124 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Bedasarkan hasil Uji Normalitas tabel 4.3 maka hasil yang di dapatkan adalah data terdistribusi secara normal karena dari hasil
pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,179 dan signifikansinya pada 0,124. Maka dapat disimpulkan bahwa
data terdistribusi normal, karena 0,124 0,05 dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut
dilampirkan grafik histogram, dan normal probability plot yang terdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
54
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
55
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas
di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak melenceng Skewness ke kiri maupun ke kanan. Data yang
telah terdistribusi normal juga bisa diketahui dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Menurut Ghozali 2013 pendeteksian
normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Pada gambar 4.2 dapat terlihat bahwa
penyebaran data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
Universitas Sumatera Utara
56
arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah antara variabel - variabel terdapat multikolinearitas atau tidak. Menurut ghozali
2013 Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas
adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF =
1tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 10
Ghozali, 2013. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Toleran ce
VIF
1 Constant
-,353 ,183
-1,928 ,058
Kepemilikan.Inst itusional
,370 ,147
,313 2,526
,014 ,831
1,203 Proporsi.Dewan
.Komisaris.Inde penden
-,040 ,134
-,037 -,301
,765 ,866
1,154 Komite.Audit
,135 ,068
,268 2,000
,049 ,710
1,409 Leverage
,004 ,013
,039 ,339
,736 ,958
1,044 a. Dependent Variable: Manajemen.Laba
Berdasarkan data olahan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hal tersebut dapat diketahui
bahwa tidak ada satupun variabel Independen yang memiliki VIF di atas 10 ataupun Tolerance dibawah 0,1. Dari hasil uji multikolinearitas ini di
dapatkan bahwa nilai VIF untuk kepemilikan instutisional adalah 1,203 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,831 0,1. Nilai VIF untuk proporsi
dewan komisaris independen adalah 1,154 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,866 0,1. Nilai VIF untuk komite audit adalah 1,409 10 dan
nilai Tolerance sebesar 0,710 0,1. Leverage adalah 1,044 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,958 0,1. Kesimpulan dari Uji Multikolinearitas ini
adalah bahwa semua variabel independen telah lolos dari Uji multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
58
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali 2013 Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk
menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot pada gambar 4.3. Dasar pengambilan keputusannya
menurut Ghozali 2013 adalah sebagai berikut: 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas,
2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 dan sumbu y, maka tidak terjadi heterokedasitas.
Universitas Sumatera Utara
59
Berikut ini peneliti menampilkan grafik scatterplot untuk melihat hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Uji Heteroskedisitas
Pada gambar 4.3 pada grafik Scatterplot diatas dapat terlihat bahwa titik data menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu, dan
pada grafik scatterplot diatas juga dapat terlihat bahwa tidak tersebar diatas maupun dibawah sumbu y dan angka 0. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
60
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson DW. Terjadinya
Autokorelasi jika nilai Durbin-Watson DW memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson DW 5.
Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Autokorelasi pada Tabel 4.5 :
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,324
,105
a
,054 ,1808188
1,968 a. Predictors: Constant, Leverage, Proporsi.Dewan.Komisaris.Independen,
Kepemilikan.Institusional, Komite.Audit b. Dependent Variable: Manajemen.Laba
Bedasarkan Tabel 4.5 tentang Uji Autokorelasi memperlihatkan bahwa nilai Durbin-Watson DW adalah 1,968 5. Oleh karena itu, dapat
dikemukakan bahwa tidak terjadi Autokorelasi dalam penelitian ini.
4.2.3. Analisis Regresi
Analisis regresi linier berganda yang terdaftar pada analisis pengaruh penerapan good corporate governance terhadap manajemen laba memiliki
hasil berikut:
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-,353 ,183
-1,928 ,058
Kepemilikan.Instit usional
,370 ,147
,313 2,526
,014 Proporsi.Dewan.K
omisaris.Independ en
-,040 ,134
-,037 -,301
,765 Komite.Audit
,135 ,068
,268 2,000
,049 Leverage
,004 ,013
,039 ,339
,736 a. Dependent Variable: Manajemen.Laba
Berdasarkan data di atas, dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2013 adalah sebagai berikut:
Y = - 0,353 + 0,370 X1 - 0,040 X2 + 0,135 X3 + 0,004 X4 + e
Keterangan: 1.
Konstanta α sebesar - 0,353 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen sama dengan nol Kepemilikan Instutisional =0, Proporsi
Dewan Komisaris independen =0, Komite Audit =0, Leverage = 0 maka manajemen laba bernilai negatif sebesar -0,353.
Universitas Sumatera Utara
62
2. Koefisien regresi Kepemilikan Instutisional β2 sebesar 0,370
menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari Kepemilikan Instutisional sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan manajemen laba sebesar 0,370
dengan asumsi variabel lain tetap. 3. Koefisien regresi Proporsi Dewan Ko
misaris independen β3 sebesar - 0,040 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari Proporsi Dewan
Komisaris independen sebesar 1 satuan akan diikuti oleh penurunan manajemen laba sebesar - 0,040 dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Koefisien regresi Komite Audit β4 sebesar 0,135 menunjukkan bahwa
setiap kenaikan dari Komite Audit sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan manajemen laba sebesar 0,135 dengan asumsi variabel lain
tetap. 5.
Koefisien regresi leverage β1 sebesar
0,004
menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari leverage sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan
manajemen laba sebesar
0,004
dengan asumsi variabel lain tetap.
Universitas Sumatera Utara
63
4.2.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan maksud untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen
Tabel 4.7 Pemasukan dan pengeluaran Variabel
Variables EnteredRemoved
a
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Leverage,
Proporsi.Dewan.Komisari s.Independen,
Kepemilikan.Institusional, Komite.Audit
b
. Enter
a. Dependent Variable: Manajemen.Laba b. All requested variables entered.
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, maka dapat dijelaskan bahwa: 1. variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel
independen yaitu Kepemilikan Instutisional, Proporsi Dewan Komisaris independen, Komite Audit, dan Leverage
2. variabel independen tidak ada yang dikeluarkan.
4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai
yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R
2
. “Adjusted R
2
dianggap lebih baik dari R
2
karena nilai
Universitas Sumatera Utara
64
adjusted R
2
Tabel 4.8
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model” Ghozali, 2013.
Adjusted R Model Summary
2
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,324 ,105
a
,054 ,1808188
a. Predictors: Constant, Leverage, Proporsi.Dewan.Komisaris.Independen, Kepemilikan.Institusional,
Komite.Audit
Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya Adjusted R
2
adalah 0,054. Dengan demikian besarnya pengaruh Kepemilikan Instutisional, Proporsi Dewan Komisaris independen, Komite
Audit dan Leverage terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013 adalah hanya
sebesar 5,4 . Sedangkan sisanya sebesar 94,6 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1. Jika F
hitung
F
tabel
maka H 2.
Jika F diterima atau Ha ditolak,
hitung
F
tabel
maka H ditolak dan Ha diterima,
Universitas Sumatera Utara
65
3. Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima, 4.
Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H
Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Simultan F pada Tabel 4.9:
diterima dan Ha ditolak Situmorang, 2007.
Tabel 4.9 Uji Simultan F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
,269 4
,067 2,054
,096
b
Residual 2,289
70 ,033
Total 2,557
74 a. Dependent Variable: Manajemen.Laba
b. Predictors: Constant, Leverage, Proporsi.Dewan.Komisaris.Independen, Kepemilikan.Institusional, Komite.Audit
Berdasarkan Uji Signifikan Simultan F tersebut, maka didapat nilai F
hitung
2,054 dan tingkat signifikansi 0,096 sedangkan F
tabel
F pada
tingkat kepercayaan 95 α=0.05 adalah 2,50. Oleh karena itu, nilai
hitung
F
tabel
atau 2,054 2,50 pada dan tingkat signifikansinya 0,096 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusional,
proporsi dewan komisaris, komite audit dan leverage secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
66
4.2.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Pengujian t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 5.
Jika t
hitung
t
tabel
maka H 6.
Jika t diterima atau Ha ditolak,
hitung
t
tabel
maka H 7.
Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima,
ditolak dan Ha diterima,
8. Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H
Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Parsial t pada tabel 4.10 dibawah ini:
diterima dan Ha ditolak Situmorang, 2007.
Tabel 4.10 Uji Signifikan Parsial t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-,353 ,183
-1,928 ,058
Kepemilikan.Institusion al
,370 ,147
,313 2,526
,014 Proporsi.Dewan.Komis
aris.Independen -,040
,134 -,037
-,301 ,765
Komite.Audit ,135
,068 ,268
2,000 ,049
Leverage ,004
,013 ,039
,339 ,736
a. Dependent Variable: Manajemen.Laba
Universitas Sumatera Utara
67
T
tabel
1. nilai t dalam penelitian ini adalah sebesar 1.99254
. Dari hasil uji signifikan parsial t diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen
secara satu persatu parsial, yaitu :
hitung
untuk kepemilikan instutisional adalah 2,526 dengan tingkat signifikansi 0,014 oleh karena itu, t
hitung
t
tabel
2. nilai t 2,526 1,99254 dan
signifikansi t lebih kecil dari 0,05 0,014 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan instutisional berpengaruh positif terhadap
manajemen laba dalam perusahaan perbankan,
hitung
untuk proporsi dewan komisaris independen adalah -0,301 dengan tingkat signifikansi 0,765 oleh karena itu, t
hitung
t
tabel
3. nilai t -
0,301 1,99254 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,765 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel proporsi dewan komisaris
independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan,
hitung
untuk komite audit adalah 2,000 dengan tingkat signifikansi 0,049 oleh karena itu t
hitung
t
tabel
4. nilai t 2,000 1,99254 dan signifikansi t
lebih kecil dari 0,05 0,049 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba dalam
perusahaan perbankan.
hitung
untuk leverage adalah 0,339 dengan tingkat signifikansi 0,736 oleh karena itu, t
hitung
t
tabel
0,339 1.99254 dan signifikansi lebih besar dari 0,05 0,736 0,05 hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
68
variabel leverage berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Pengaruh Simultan Uji F