Data Penelitian Hasil Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif

49

4.1 Data Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2011-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masih aktif dari tahun 2011-2013. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat sejumlah 25 perusahaan Perbankan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dan diamati selama periode 2011 sampai dengan 2013. Ringkasan prosedur pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Pelanggaran Kriteria Jumlah 1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan tidak keluar pada tahun 2011-2013 32 2 Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian tahun 2011-2013 3 29 3 Perusahaan yang memiliki data kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit, leverage tahun 2011-2013 4 25 4 Laporan keuangan yang menyajikan total ekuitas bernilai positif pada tahun 2011-2013 25 Tahun Pengamatan 3 Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 75 4.2. Hasil Analisis Data 4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif Universitas Sumatera Utara 50 Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata mean, dan standar deviasi dari masing – masing variabel. Berikut ini dijelaskan statistik data penelitian : Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kepemilikan.Institusional 75 ,3955 ,9866 ,768899 ,1572884 Proporsi.Dewan.Komisaris.I ndependen 75 ,5000 1,0000 ,685467 ,1688456 Komite.Audit 75 ,5000 2,0000 ,909840 ,3687939 Leverage 75 6,0300 13,4600 8,828667 1,6785695 Manajemen.Laba 75 -,1767 1,2799 ,065482 ,1858972 Valid N listwise 75 Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.2 maka dapat dijelaskan bahwa: 1. variabel Kepemilikan Institusional memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 0,3955 nilai maksimum 0,9866 mean nilai rata-rata sebesar 0,768899 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,1572884. 2. variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 0,5000 nilai maksimum 1,0000 Universitas Sumatera Utara 51 mean nilai rata-rata sebesar 0,685467 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,1688456. 3. variabel Komite Audit memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 0,5000 nilai maksimum 2,0000 mean nilai rata-rata sebesar 0,909840 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,3687939. 4. variabel Leverage memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum 6,0300 nilai maksimum 13,4600 mean nilai rata-rata sebesar 8,828667 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 1,6785695. 5. variabel Manajemen Laba memiliki jumlah sampel sebanyak 75, nilai minimum -0,1767 nilai maksimum 1,2799 mean nilai rata-rata sebesar 0,065482 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,1858972. 6. jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 75 sampel.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Metode Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda berguna untuk menguji pengaruh dari variabel Independen terhadap Variabel Dependen dalam suatu penelitian. Sebelum melakukan uji hipotesis penelitian ini, terlebih dahulu peneliti akan melakukan uji asumsi klasik, hal tersebut berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi dengan normal dengan uji normalitas, dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi Universitas Sumatera Utara 52 multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi atau tidak. Uji asumsi klasik harus memenuhi: a berdistribusi normal, b non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, c non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi, d non heteroskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2013. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dideteksi dengan menggunakan analisis grafik histogram dan normal probability plot, dan analisis statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov K-S. Menurut Ghozali 2013 memberikan pedoman pengambilan keputusan tentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari: a nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 ,maka distribusi data adalah tidak normal, Universitas Sumatera Utara 53 b nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05 ,maka distribusi data adalah normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 75 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,17586389 Most Extreme Differences Absolute ,136 Positive ,136 Negative -,092 Kolmogorov-Smirnov Z 1,179 Asymp. Sig. 2-tailed ,124 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Bedasarkan hasil Uji Normalitas tabel 4.3 maka hasil yang di dapatkan adalah data terdistribusi secara normal karena dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,179 dan signifikansinya pada 0,124. Maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal, karena 0,124 0,05 dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histogram, dan normal probability plot yang terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 4.1 Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 55 Gambar 4.2 Uji Normalitas Data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak melenceng Skewness ke kiri maupun ke kanan. Data yang telah terdistribusi normal juga bisa diketahui dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Menurut Ghozali 2013 pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Pada gambar 4.2 dapat terlihat bahwa penyebaran data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti Universitas Sumatera Utara 56 arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah antara variabel - variabel terdapat multikolinearitas atau tidak. Menurut ghozali 2013 Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2013. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4 Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant -,353 ,183 -1,928 ,058 Kepemilikan.Inst itusional ,370 ,147 ,313 2,526 ,014 ,831 1,203 Proporsi.Dewan .Komisaris.Inde penden -,040 ,134 -,037 -,301 ,765 ,866 1,154 Komite.Audit ,135 ,068 ,268 2,000 ,049 ,710 1,409 Leverage ,004 ,013 ,039 ,339 ,736 ,958 1,044 a. Dependent Variable: Manajemen.Laba Berdasarkan data olahan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hal tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada satupun variabel Independen yang memiliki VIF di atas 10 ataupun Tolerance dibawah 0,1. Dari hasil uji multikolinearitas ini di dapatkan bahwa nilai VIF untuk kepemilikan instutisional adalah 1,203 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,831 0,1. Nilai VIF untuk proporsi dewan komisaris independen adalah 1,154 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,866 0,1. Nilai VIF untuk komite audit adalah 1,409 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,710 0,1. Leverage adalah 1,044 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,958 0,1. Kesimpulan dari Uji Multikolinearitas ini adalah bahwa semua variabel independen telah lolos dari Uji multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 58

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali 2013 Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot pada gambar 4.3. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2013 adalah sebagai berikut: 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas, 2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 dan sumbu y, maka tidak terjadi heterokedasitas. Universitas Sumatera Utara 59 Berikut ini peneliti menampilkan grafik scatterplot untuk melihat hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Uji Heteroskedisitas Pada gambar 4.3 pada grafik Scatterplot diatas dapat terlihat bahwa titik data menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu, dan pada grafik scatterplot diatas juga dapat terlihat bahwa tidak tersebar diatas maupun dibawah sumbu y dan angka 0. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 60

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson DW. Terjadinya Autokorelasi jika nilai Durbin-Watson DW memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson DW 5. Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Autokorelasi pada Tabel 4.5 : Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,324 ,105 a ,054 ,1808188 1,968 a. Predictors: Constant, Leverage, Proporsi.Dewan.Komisaris.Independen, Kepemilikan.Institusional, Komite.Audit b. Dependent Variable: Manajemen.Laba Bedasarkan Tabel 4.5 tentang Uji Autokorelasi memperlihatkan bahwa nilai Durbin-Watson DW adalah 1,968 5. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa tidak terjadi Autokorelasi dalam penelitian ini.

4.2.3. Analisis Regresi

Analisis regresi linier berganda yang terdaftar pada analisis pengaruh penerapan good corporate governance terhadap manajemen laba memiliki hasil berikut: Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -,353 ,183 -1,928 ,058 Kepemilikan.Instit usional ,370 ,147 ,313 2,526 ,014 Proporsi.Dewan.K omisaris.Independ en -,040 ,134 -,037 -,301 ,765 Komite.Audit ,135 ,068 ,268 2,000 ,049 Leverage ,004 ,013 ,039 ,339 ,736 a. Dependent Variable: Manajemen.Laba Berdasarkan data di atas, dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 adalah sebagai berikut: Y = - 0,353 + 0,370 X1 - 0,040 X2 + 0,135 X3 + 0,004 X4 + e Keterangan: 1. Konstanta α sebesar - 0,353 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen sama dengan nol Kepemilikan Instutisional =0, Proporsi Dewan Komisaris independen =0, Komite Audit =0, Leverage = 0 maka manajemen laba bernilai negatif sebesar -0,353. Universitas Sumatera Utara 62 2. Koefisien regresi Kepemilikan Instutisional β2 sebesar 0,370 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari Kepemilikan Instutisional sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan manajemen laba sebesar 0,370 dengan asumsi variabel lain tetap. 3. Koefisien regresi Proporsi Dewan Ko misaris independen β3 sebesar - 0,040 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari Proporsi Dewan Komisaris independen sebesar 1 satuan akan diikuti oleh penurunan manajemen laba sebesar - 0,040 dengan asumsi variabel lain tetap. 4. Koefisien regresi Komite Audit β4 sebesar 0,135 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari Komite Audit sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan manajemen laba sebesar 0,135 dengan asumsi variabel lain tetap. 5. Koefisien regresi leverage β1 sebesar 0,004 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari leverage sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan manajemen laba sebesar 0,004 dengan asumsi variabel lain tetap. Universitas Sumatera Utara 63

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan maksud untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen Tabel 4.7 Pemasukan dan pengeluaran Variabel Variables EnteredRemoved a Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Leverage, Proporsi.Dewan.Komisari s.Independen, Kepemilikan.Institusional, Komite.Audit b . Enter a. Dependent Variable: Manajemen.Laba b. All requested variables entered. Berdasarkan tabel 4.7 diatas, maka dapat dijelaskan bahwa: 1. variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen yaitu Kepemilikan Instutisional, Proporsi Dewan Komisaris independen, Komite Audit, dan Leverage 2. variabel independen tidak ada yang dikeluarkan.

4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R 2 . “Adjusted R 2 dianggap lebih baik dari R 2 karena nilai Universitas Sumatera Utara 64 adjusted R 2 Tabel 4.8 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model” Ghozali, 2013. Adjusted R Model Summary 2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,324 ,105 a ,054 ,1808188 a. Predictors: Constant, Leverage, Proporsi.Dewan.Komisaris.Independen, Kepemilikan.Institusional, Komite.Audit Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya Adjusted R 2 adalah 0,054. Dengan demikian besarnya pengaruh Kepemilikan Instutisional, Proporsi Dewan Komisaris independen, Komite Audit dan Leverage terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013 adalah hanya sebesar 5,4 . Sedangkan sisanya sebesar 94,6 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Jika F hitung F tabel maka H 2. Jika F diterima atau Ha ditolak, hitung F tabel maka H ditolak dan Ha diterima, Universitas Sumatera Utara 65 3. Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, 4. Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Simultan F pada Tabel 4.9: diterima dan Ha ditolak Situmorang, 2007. Tabel 4.9 Uji Simultan F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,269 4 ,067 2,054 ,096 b Residual 2,289 70 ,033 Total 2,557 74 a. Dependent Variable: Manajemen.Laba b. Predictors: Constant, Leverage, Proporsi.Dewan.Komisaris.Independen, Kepemilikan.Institusional, Komite.Audit Berdasarkan Uji Signifikan Simultan F tersebut, maka didapat nilai F hitung 2,054 dan tingkat signifikansi 0,096 sedangkan F tabel F pada tingkat kepercayaan 95 α=0.05 adalah 2,50. Oleh karena itu, nilai hitung F tabel atau 2,054 2,50 pada dan tingkat signifikansinya 0,096 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, komite audit dan leverage secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Universitas Sumatera Utara 66

4.2.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Pengujian t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 5. Jika t hitung t tabel maka H 6. Jika t diterima atau Ha ditolak, hitung t tabel maka H 7. Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, ditolak dan Ha diterima, 8. Jika tingkat signifikansi 0.05 maka H Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Parsial t pada tabel 4.10 dibawah ini: diterima dan Ha ditolak Situmorang, 2007. Tabel 4.10 Uji Signifikan Parsial t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -,353 ,183 -1,928 ,058 Kepemilikan.Institusion al ,370 ,147 ,313 2,526 ,014 Proporsi.Dewan.Komis aris.Independen -,040 ,134 -,037 -,301 ,765 Komite.Audit ,135 ,068 ,268 2,000 ,049 Leverage ,004 ,013 ,039 ,339 ,736 a. Dependent Variable: Manajemen.Laba Universitas Sumatera Utara 67 T tabel 1. nilai t dalam penelitian ini adalah sebesar 1.99254 . Dari hasil uji signifikan parsial t diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu parsial, yaitu : hitung untuk kepemilikan instutisional adalah 2,526 dengan tingkat signifikansi 0,014 oleh karena itu, t hitung t tabel 2. nilai t 2,526 1,99254 dan signifikansi t lebih kecil dari 0,05 0,014 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan instutisional berpengaruh positif terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan, hitung untuk proporsi dewan komisaris independen adalah -0,301 dengan tingkat signifikansi 0,765 oleh karena itu, t hitung t tabel 3. nilai t - 0,301 1,99254 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,765 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan, hitung untuk komite audit adalah 2,000 dengan tingkat signifikansi 0,049 oleh karena itu t hitung t tabel 4. nilai t 2,000 1,99254 dan signifikansi t lebih kecil dari 0,05 0,049 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan. hitung untuk leverage adalah 0,339 dengan tingkat signifikansi 0,736 oleh karena itu, t hitung t tabel 0,339 1.99254 dan signifikansi lebih besar dari 0,05 0,736 0,05 hal ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 68 variabel leverage berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Pengaruh Simultan Uji F

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Pengaruh Kualitas Auditor, Good Corporate Governance, dan Leverage pada Manajemen Laba Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 49

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 1 11

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 2

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 9

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 23

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 3

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 11

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 0 12