4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isolator
Pada instalasi tenaga listrik dan peralatan listrik dijumpai konduktor- konduktor yang berbeda potensialnya, sehingga dibutuhkan isolator untuk
mengisolir konduktor dengan konduktor, maupun mengisolir konduktor dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah.
Pada transmisi hantaran udara suatu konduktor dengan konduktor lain diisolir dengan udara, sedangkan konduktor dengan menara atau tiang
pendukung diisolir oleh bahan isolasi padat yang disebut isolator. Jadi, isolator berfungsi sebagai pendukung konduktor dan sekaligus memisahkan
konduktor bertegangan dengan konduktor bertegangan nol. Selain itu isolator juga digunakan dalam jaringan distribusi hantaran udara, dimana isolator
berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2]. Dalam sub-bab ini akan dibahas tentang jenis-jenis isolator hantaran
udara, bahan dielektrik isolator, dan juga karakteristik elektrik dari isolator tersebut.
2.1.1 Jenis Isolator Hantaran Udara
Jika dilihat dari lokasi pemasangan, isolator terdiri dari : 1. Isolator pasangan dalam indoor
2. Isolator pasangan luar outdoor
Universitas Sumatera Utara
5 Dilihat dari fungsinya isolator terdiri dari isolator pendukung dan
isolator gantung suspension. Isolator pendukung terbagi atas tiga jenis, yaitu :
1. Isolator pin Digunakan untuk jaringan distribusi hantaran udara tegangan
menengah, dipasang pada palang tiang tanpa beban tekuk. Isolator ini dapat juga digunakan untuk tiang yang mengalami beban tekuk,
dalam hal ini isolator dipasang ganda pada palang ganda. Bentuk isolator pin dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Isolator pin
2. Isolator post Digunakan untuk pasangan dalam, antara lain sebagai
penyangga rel daya pada panel tegangan menengah. Isolator jenis post tidak bersirip karena umumnya dirancang untuk pasangan
dalam, seperti pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
6 3. Isolator pin-post
Digunakan untuk jaringan distribusi hantaran udara tegangan menengah, dipasang ada tiang yang mengalami gaya tekuk. Bentuk
isolator pin-post dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Komponen isolasi dari isolator pin-post terbuat dari keramik. Bagian logam isolator pin-post terbuat dari besi tuang, besi tempa, atau
baja yang digalvanis cukup panas. Isolator pin-post memiliki karakteristik elektrik, karakteristik mekanik, dan karakteristik dimensi.
Karakteristik isolator pin-post berdasarkan SPLN 10-4A:1994 dapat dilihat pada tabel di bawah ini [3] :
Gambar 2.2 Isolator Post
Gambar 2.3 Isolator Pin-post
Universitas Sumatera Utara
7
Tabel 2.1 Karakteristik isolator pin-post
Penandaan isolator pin-post
Tegangan ketahanan
impuls petir kV
Tegangan ketahanan
frekuensi kerja basah
kV Jarak rambat
nominal minimum
mm Beban gagal
tekuk minimum
kN Tinggi total
nominal
H mm Diameter nominal
minimum fiting logam bawah
d mm Ulir lubang
tengah fiting logam bawah
Diameter nominal maksimum badan
isolasi D mm
P 8 ET 125 N 125
50 480
8 280
80 M16
160 P 12,5 ET 125 N
155 50
480 12,5
280 80
M16 160
P 12,5 ET 150 L 150
65 534
12,5 336
80 M16
170 P 12,5 ET 170 L
170 70
700 12,5
381 80
M16 170
P 12,5 ET 200 L 200
80 900
12,5 432
80 M16
190
Toleransi yang diizinkan : ± 8 dari tinggi total minimal Dimana arti dari kode penandaan isolator : P
= Isolator pin-post 812,5
= Beban gagal tekuk minimum E
= Penyangga bagian logam eksternal T
= Jenis ikat atas 125150170200
= Tegangan ketahanan impuls petir LN
= Jarak rambat panjang L atau normal N
Universitas Sumatera Utara
8 Isolator gantung dilihat dari bentuknya terdiri dari 2 jenis, yaitu
isolator piring Gambar 2.4a dan isolator batang tonggak Gambar 2.4b.
a Isolator piring b Isolator batang
2.1.2 Bahan Dielektrik Isolator