Tegangan Flashover Isolator yang Dipengaruhi Benang Nilon Pada Kondisi Berasap

48 terpolusi berat diterpa hujan sehingga nilai tegangan flashovernya yang paling rendah karena daya serapnya terhadap air lebih tinggi sehingga lebih mudah menempel di permukaan isolator saat basah. Berdasarkan data dan grafik dari tiga pengujian kondisi hujan diatas dapat diperoleh hubungan antara tegangan flashover isolator dengan tingkat bobot polusi yang menempel pada permukaan isolator yang berbanding terbalik. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi bobot polutan yang menempel dipermukaan isolator maka kandungan garam yang menempel juga akan semakin tinggi, yang dapat nyatakan dengan nilai ESDD seperti Tabel 2.2. Lapisan garam yang menempel pada permukaan isolator ini besifat konduktif . Sehingga semakin tinggi kandungan garam yang menempel dipermukaan isolator maka akan membuat isolator lebih mudah mengalami peristiwa flashover lewat denyar. 4.2 Hasil Pengujian Tegangan Flashover AC Isolator yang Di Pengaruhi Benang Layangan Pada Kondisi Berasap Pada subbab ini dibahas mengenai hasil pengujian tegangan flashover isolator yang dipengaruhi benang layangan pada saat kondisi berasap.

a. Tegangan Flashover Isolator yang Dipengaruhi Benang Nilon Pada Kondisi Berasap

Berikut adalah tabel-tabel yang menunjukkan nilai tegangan flashover isolator distribusi yang dipengaruhi benang layangan jenis nilon pada saat kondisi berasap. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.4 Data Tegangan Flashover Isolator Pin yang Dipengaruhi Benang Nilon Pada Kondisi Berasap Kondisi Durasi menit Vfo kV Vs kV T °C P mmHg RH Kotak kaca tertutup rapat 32,13 34,79 42,3 754,2 86,2 10 36,4 38,79 37,3 754,3 85,3 Kotak kaca terbuka 20 41,43 42,96 28,7 753,8 84,4 Tabel 4.5 Data Tegangan Flashover Isolator Post yang Dipengaruhi Benang Nilon Pada Kondisi Berasap Kondisi Durasi menit Vfo kV Vs kV T °C P mmHg RH Kotak kaca tertutup rapat 38,43 41,77 43,5 754,4 86,1 10 43,37 45,68 33,6 754,1 85,3 Kotak kaca terbuka 20 49,27 51,01 28,2 753,7 84,3 Tabel 4.6 Data Tegangan Flashover Isolator Pin-post yang Dipengaruhi Benang Nilon Pada Kondisi Berasap Kondisi Durasi menit Vfo kV Vs kV T °C P mmHg RH Kotak kaca tertutup rapat 33,9 37,09 45,7 754,5 86,3 10 38,37 40,45 33,9 754,1 86 Kotak kaca terbuka 20 42,9 44,68 30,1 753,9 84,1 Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat nilai tegangan flashover isolator dalam kondisi udara standar ditunjukkan oleh Vs , dihitung menggunakan Persamaan 2.1 yang sudah di jelaskan ada bab sebelumnya. Nilai tegangan flashover isolator jenis post paling tinggi dari ketiga jenis isolator. Hal ini menunjukkan bahwa isolator post memiliki ketahanan yang lebih baik jika dipengaruhi benang layangan jenis nilon dibanding dengan isolator pin dan pin-post pada saat kondisi berasap. Dari ketiga tabel diatas dapat juga diperoleh grafik hubungan antara tegangan flashover isolator terhadap suhu asap dan kelembaban udara berikut ini. Gambar 4.4 Grafik Tegangan flashover isolator pin vs Suhu Asap Dipengaruhi Benang Nilon 34,79; 42,3 38,79; 37,3 42,96; 28,7 5 10 15 20 25 30 35 40 45 10 20 30 40 50 S u h u A sa p °C Tegangan Flashover keadaan udara standar kV Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 4.5 Grafik Tegangan flashover isolator pin vs Kelembaban Dipengaruhi Benang Nilon Gambar 4.6 Grafik Tegangan flashover isolator post vs Suhu Asap Dipengaruhi Benang Nilon Gambar 4.7 Grafik Tegangan flashover isolator post vs Kelembaban Dipengaruhi Benang Nilon 34,79; 86,2 38,79; 85,3 42,96; 84,4 84 84,5 85 85,5 86 86,5 10 20 30 40 50 K e le m b a b a n RH Tegangan Flashover keadaan udara standar kV 41,77; 43,5 45,68; 33,6 51,01; 28,2 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 10 20 30 40 50 60 S u h u As a p °C Tegangan Flashover keadaan udara standar kV 41,77; 86,1 45,68; 85,3 51,01; 84,3 84,2 84,4 84,6 84,8 85 85,2 85,4 85,6 85,8 86 86,2 10 20 30 40 50 60 K e le m b a b a n R H Tegangan Flashover keadaan udara standar kV Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 4.8 Grafik Tegangan flashover isolator pin-post vs Suhu Asap Dipengaruhi Benang Nilon Gambar 4.9 Grafik Tegangan flashover isolator pin-post vs Kelembaban Dipengaruhi Benang Nilon Pada Gambar 4.4, 4.6, dan 4.8 yaitu grafik tegangan flashover isolator vs Suhu Asap dapat dilihat semakin naik suhu asap pembakaran maka tegangan flashover isolator yang dipengaruhi benang nilon akan semakin rendah karena molekul-molekul gas akan bersirkulasi dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi benturan antar molekul yang dapat membuat terlepasnya elektron dari molekul netral. Hal ini membuktikan hubungan antara tegangan flashover dengan suhu pada Persamaan 2.1 37,09; 45,7 40,45; 33,9 44,68; 30,1 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 10 20 30 40 50 S u h u As a p °C Tegangan Flashover keadaan udara standar kV 37,09; 86,3 40,45; 86 44,68; 84,1 83,5 84 84,5 85 85,5 86 86,5 10 20 30 40 50 K e le m b a b a n R H Tegangan Flashover keadaan udara standar kV Universitas Sumatera Utara 53 yang berbanding terbalik. Begitu juga jika kelembaban semakin tinggi kandungan uap air didalam ruang kaca akan semakin tinggi sehingga tegangan flashover isolator akan semakin menurun , seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5, 4.7, dan 4.9 yang membuktikan hubungan antara tegangan flashover isolator dengan kelembaban udara pada Persamaan 2.2 berbanding terbalik. Selain kehadiran benang di permukaan isolator, suhu dan kelembaban udara yang berasap juga sangat mempengaruhi tegangan flashover isolator.

b. Tegangan Flashover Isolator yang Dipengaruhi Benang Katun Pada Kondisi Berasap