23 diklofenak, karboksilmetilsellulosa Na-CMC,
λ-karagenan, larutan fisiologis NaCl 0,9, air suling, etanol 96.
3.2 Penyiapan Sampel 3.2.1 Pengumpulansampel
Pengumpulan daun sembukandilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Daun sembukan
yang digunakan adalah daun sembukan yang masih segar.Daun sembukan diambil dari Dusun Cinta Makmur, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu,
Sumatera Utara.
3.2.2 Identifikasi sampel
Identifikasi daun sembukan dilakukan Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor. Tumbuhan yang diidentifikasi adalah
bagian daunnya. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 49. 3.2.3 Pembuatan simplisia daun sembukan
Tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun sembukanyang masih segar. Daun sembukan yang telah dikumpulkan dibersihkan dari pengotor,
lalu dicuci dibawah air mengalir hingga bersih kemudian ditiriskan dan ditimbang. Daun sembukan dikeringkan di lemari pengering sampai daun kering ditandai bila
diremas rapuh.Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk, lalu ditimbang beratnya dan di simpan dalam wadah tertutup.
3.2.4 Pembuatan ekstrak etanol daun sembukan EEDS
Pembuatan ekstrak dilakukan secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96.
Universitas Sumatera Utara
24 Menurut Farmakope Indonesia edisi III, 1979 caranya adalah sebagai berikut:
Sebanyak 10 bagian 500g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam sebuah bejana, dituangi dengan 75 bagian 3,75 liter cairan penyari etanol 96, ditutup,
dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk, kemudian diserkai, diperas. Ampas diremaserasi dengan cairan penyari etanol 96
secukupnya hingga diperoleh 5 liter 100 bagian. Pindahkan ke bejana tertutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Enap tuangkan atau
saring. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporatorpada suhu 40
C. Bagan alur pembuatan ekstrak etanol daun sembukan dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 59.
3.3Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia Daun Sembukan
Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut
etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu tidak larut asam.
3.3.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, ukuran, diameter dan organoleptis dari daun sembukan segar dan simplisia daun
sembukan.
3.3.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap daun sembukan segar dan serbuk simplisia daun sembukan. Daun sembukan dipotong melintang lalu
diletakkan di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, selanjutnya diamati di bawah mikroskop.
Universitas Sumatera Utara
25 Pemeriksaan mikroskopik pada serbuk simplisia daun sembukan ditaburkan di atas
kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop. Gambar mikroskopik dapat
dilihat pada Lampiran 5 halaman 53.
3.3.3 Penetapan kadar air