BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kata “Lalu lintas” dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah lintas adalah
berjalan bolak-balik, hilir mudik dan perjalanan dijalan dan sebagainya, serta perhubungan antara sebuah tempat tinggal dan lainnya dengan jalan pelayaran,
udara, darat, dan sebagainya. Pengaturan Lalu lintas diatur dalam Undang- undang Nomor 22 Tahun 2009 tantang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Pengertian
Lalu lintas yaitu gerak kendaraan dan orang diruang lalu lintas jalan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian lalu lintas dalam arti luas adalah hubungan antara
manusia dengan ataupun tanpa disertai alat penggerak dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan jalan sebagai ruang geraknya.
2. POLRESTA Medan mencatat bahwa pada tahun terdapat 2010 terdapat 37.018
kasus pelanggaran lalu lintas di Kota Medan, tahun 2011 terdapat 77.988 kasus, tahun 2012 terdapat 73.396 kasus, tahun 2013 terdapat 68.560 kasus, tahun 2014
terdapat 40.918 kasus, dan terakhir tahun 2015 terdapat 40.133 kasus pelanggaran lalu lintas di kota Medan. Dua faktor yang menjadi penyebab terjadinya
pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan oleh masyarakat yaitu faktor internal yaitu Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas dan
Faktor Kematangan Emosional Manusia. Sedangkan faktor eksternal Faktor
Prasarana Lalu Lintas dan Faktor Penegak Hukum.
3. Pihak Polresta Medan dalam menanggulangi pelanggaran lalu lintas di wilayah
kota Medan yaitu dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a Upaya Penal yaitu dengan melaksanakan kebijakanprosedur penindakanguna
memberikan sanksi pidana yang ada dalam didalam undang-undang lalu lintas tersebut kepada pelaku tindak pidana lalu lintas dan angkutan jalan serta
pemberian sanksinya harus sesuai dari ketentuan yang ada didalam Undang- Undang Nomor 22 tahun 2009.
b Upaya Non-Penal yaitu dengan melaksanakanPolisi Sahabat Anak Polsana,
Patroli Keamanan Sekolah PKS, Police Goes to Campus, Safety Riding, Kampanye keselamatan lalu lintas, Traffic Board, TMC Traffic Manajement
Centre, KTL Kawasan Tertib Lalu Lintas, Taman lalu Lintas, Sekolah Mengemudi, Saka Bhayangkara Lalu lintas, dan Operasi Khusus Kepolisian
Dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk mencegah dan menanggulangi pelanggaran lalu lintas di wilayah kota Medan, pihak Polresta Medan juga
menghadapi kendala yang dapat menghambat pelaksanaan tugas-tugas mereka tersebut. Adapun kendala tersebut antara lain :
1 Faktor Internal :
a. Dalam penegakan hukum pelanggaran lalu lintas pihak kepolisian
terkendala pada jumlah personil yang dimiliki. b.
Jumlah kendaraan patroli yang terbatas untuk melakukan kegiatan penegakan pelanggaran lalu lintas yang terjadi.
c. Adanya oknum aparat yang nakal atau mau menerima suap dan kurang
patuh dalam mematuhi peraturan. d.
Dana yang dibutuhkan untuk operasional yang bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban kelancaran lalu lintas dan rekayasa
lalu lintas kurang.
Universitas Sumatera Utara
2 Faktor Eksternal :
a.
Masih kurangnya kepekaan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan tugas polantas dalam mencegah pelanggaran lalu lintas yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
b.
Masyarakat kurang dan tidak memahami, bahkan mengabaikan aturan berlalu lintas atau berkendara di jalan raya.
c.
Banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan yang tidak sesuai dengan peruntukan ataupun kendaraan yang tidak laik jalan.
B. Saran