b Faktor eksternal
Yaitu segala sesuatu yang dapat mempengaruhi proses maupun hasil belajar, yang datangnya dari luar individu. Menurut Saifullah 1980 ada dua
faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor sosial dan ekonomi. Faktor sosial yang dimaksud disini sebagai faktor status sosial orang tua, faktor
ini dapat menentukan sikap mereka terhadap pendidikan atau peranan pendidikan dalam kehidupan manusia. Status akademis memerlukan kemampuan orang tua
dalam memberikan informasi tentang bahan pelajaran yang diberikan yaitu bimbingan pendidikan. Sedang faktor ekonomi adalah kemampuan keluarga
dalam menyediakan fasilitas sarana yang diperlukan anak dalam menelaah bahan pelajaran di sekolah, yang menyangkut dari soal makan sampai soal buku-buku
pelajaran. Menurut Thulus H dan Soetarno 1989 : 138 menjelaskan bahwa faktor
eksternal terdiri dari dua macam yaitu lingkungan dan Instrumental. Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan alam dan sosial, sedang faktor Instrumental
adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diterapkan. Faktor ini terdiri dari perangkat keras Hardware
seperti gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, dan lain-lain. Dan perangkat lunak Software seperti kurikulum, program pedoman-pedoman
belajar dan sebagainya.
c. Prestasi Belajar
Evaluasi menurut Crowl, Sally, Podell 1997:310 adalah ”Evaluation refers to the process of making a value judgment”. Pengertian Crowl ini, evaluasi
mengarah kepada proses pembuatan keputusan tentang nilai, yang berarti evaluasi digunakan sebagai pijakan guru atau lembaga dalam memutuskan seseorang atau
kegiatan itu baik atau buruk, gagal atau berhasil. Prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang yang
telah mengerjakan sesuatu hasil kegiatan belajar. Menurut Poerwodarminto 1990 mengemukakan keberhasilan belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh Satriap mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dalam bentuk nilai test angka yang diberikan Satriap guru. Lebih
lanjut Sarono 1989 menjelaskan keberhasilan belajar adalah perubahan kemampuan dari kegiatan belajar yang sifatnya meningkat dibandingkan dengan
kemampuan sebelumnya. Dalam rangka untuk mendapatkan data sebagai bahan informasi guna
mempermudah dalam melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan pengajaran dilaksanakan tes formatif atau sumatif. Tes formatif menurut Scriven dalam
Maltby, Gage dan Berliner 1995:550 adalah ”what we use as a basis for revision” apa yang digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki. Dicontohkan
oleh Scriven adalah bahan-bahan pengajaran atau program kursus di sekolah. Selanjutnya untuk pengertian tes sumatif, Scriven mengemukakan :
Summative evaluation is done after product, program or activity has been refined, modified and used, and for benefit of an external audience or
decision maker.
artinya tes sumatif adalah tes yang digunakan setelah hasil diperoleh, program atau kegiatan yang telah diperbaiki, dimodifikasi dan digunakan, dan untuk
keuntungan dari audien luar atau untuk pengambilan keputusan.
Keberhasilan belajar atau disebut juga prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang yang telah mengerjakan serangkaian proses belajar
mengajar atau penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang umumnya diwujudkan dalam bentuk nilai test Neoleka, 1986.
d. Alat Untuk Mengukur Keberhasilan Belajar