5
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Anastasi 1994:534 , The study of interests has probably received its strongest impetus from educational and career counseling Studi
minat merupakan daya dorong yang dijadikan petunjuk paling kuat dari bidang pendidikan dan karier.
Menurut Abraham H. Maslow 1970:69 , several examples were given of the ways in which interests were determined by the gratification and frustration of
need. Also see Maier 284. It would be possible to go much further with this, ultimately involving necessarily a discussion of morality, values, and ethics,
insofar as these are more than etiquette, manners, folkways, and other local social habits. The current fashion is to treat attitudes, tastes, interests, and indeed
values of any kind as if they had no determinant other than local cultural associative learning, i.e., as if they were determined wholly by arbitrary
environmental forces. But we have seen that it is necessary to invoke also intrinsic requiredness, and the effects of gratification of organismic needs.
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-
keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat
mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang terhadap keinginan,
misalnya minat untuk menjadi perawat. Menurut Slameto 2003 : 180 minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat atau hubungan tersebut semakin besar minat.
Minat dapat dieksresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu dari pada yang lain dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
subyek tersebut, sebagai contoh seseorang yang berminat terhadap pendidikan keperawatan maka perhatiannya akan selalu tertuju pada keadaan-keadaan yang
berhubungan dengan dunia kesehatan atau keperawatan, sehingga untuk mewujudkan keinginan tersebut pendidikan keperawatan akan menjadi
pilihannya.
b. Meningkatkan Minat