menaikkan pH yang merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan Gardnerella vaginalis.
23
Diperkirakan produksi amin oleh flora mikrobial melalui aktivitas derkarboksilase, menghasilkan bau amis fishy odor saat cairan vagina dicampur
dengan KOH10 atau  disebut  whiff test, diduga karena volatisasi dari aromatik amin, meliputi putrescine, cadaverin  dan  trimethylamine  pada pH alkali.
Mobiluncus  diketahui juga menghasilkan trimethylamine,  belum diketahui mikroba lain yang merupakan sumber amin.
2,3
Cairan vagina wanita VB mengalami peningkatan kadar endotoksin, sialidase dan glikosidase yang
menurunkan musin dan viskositas
.2
Peningkatan respon hospes terhadap VB didokumentasikan sebagai peningkatan kadar sitokin dan kemokin pada mukus serviks wanita VB dan
penurunan sekresi leucocyte protease inhibitor.
3
Efek VB pada epitel vagina dan pergantian sel epitel belum diketahui.
24
Namun peningkatan konsentrasi bakteri anaerob patogen dan VB dapat meningkatkan resiko infeksi saluran genital atas,
termasuk servisitis dan endrometritis.
25,26
2.1.7 Gambaran Klinis
Gambaran klinis yang umum terdapat pada VB adalah  bau vagina yang khas berupa bau amis seperti bau ikan. Hal ini disebabkan produksi senyawa amin
berupa  trimethylamin, putresin dan cadaverin  oleh bakteri anaerob. Senyawa amin ini banyak menguap bila pH lingkungan meningkat, seperti saat
berhubungan seksual dan saat menstruasi. Duh tampak homogen, encer, bewarna putih dan menempel pada dinding vagina atau sering kali tampak pada labia atau
fourchette.
1,2,19
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Diagnosis
Karena tidak terdapat etiologi tunggal pada VB, kriteria klinis-kriteria Amsel digunakan untuk menegakkan diagnosis VB.
1,2,5,6
Berdasarkan kriteria ini dikatakan VB apabila terdapat 3 dari 4 kriteria berikut : duh tampak homogen,
encer dan bewarna putih keabu-abuan, peningkatan pH vagina  4,5, adanya fishy odor dari cairan vagina yang ditetesi KOH 10 whiff test dan ditemukan adanya
clue cells pada pemeriksaan mikroskop.
16
Identifikasi  clue cells  dapat dilakukan dengan menggunakan Nacl 0,9 sediaan basah. Pemeriksaan mikroskop pada sediaan basah kurang akurat
dibandingkan dengan pewarnaan Gram.
4
Pada pewarnaan Gram semua sediaan hapusan menunjukkan bakteri lain yang melekat  pada sel epitel vagina.
21
Dalam mendiagnosis vaginosis bakterial dengan menggunakan kriteria Amsel,
menunjukkan lebih dari  20  clue cells dari total populasi sel.
6,8,15,16
Metode lain yang digunakan adalah metode diagnostik secara mikrobiologis, yaitu pemeriksaan pewarnaan Gram dengan melihat skor Nugent,
dimana metode ini telah terbukti memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dan digunakan sebagai baku emas diagnostik. Pewarnaan Gram adalah
pemeriksaan laboratorium yang cepat yang berguna untuk melihat polimorfonuklear dan flora mikrobial. Metode Nugent pada pewarnaan Gram
berguna untuk mendeteksi pergeseran flora normal vagina oleh mikroorganisme lain. Sistem skoring pada pewarnaan Gram dipakai sebagai metode standar untuk
diagnosis VB. Skoring berdasarkan tiga morfotipe, yaitu : bakteri batang Gram positif besar Lactobacillus,  bakteri batang Gram negatif kecil atau variabel
Gardnerella  dan bakteri anaerob dan bakteri batang bengkok Gram
Universitas Sumatera Utara
negatifbatang Gram variabel.
2,5-7,15,17
Pemeriksaan ini berdasarkan pergeseran morfotipe dari Lactobacillus  yang dominan menjadi Gardnerella  vaginalis  dan
bakteri anerob serta Mobiluncus.
26
Pulasan vagina pada pewarnaan Gram dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali. Skor yang diberikan adalah 0 sampai 10 berdasarkan
proporsi relatif dari morfologi bakteri, yaitu apakah bentuk batang Gram positif besar, bentuk batang Gram negatif kecil dan variabel atau bentuk batang bengkok
Gram negatifbatang Gram variabel.
Skor
8,15
Tabel 2.1  Sistem Penilaian Skor Nugent Batang Gram
Positif Besar Lactobacillus
Batang Gram Negatif Kecil dan Variabel
Gardnerella dan Anaerob
Batang Bengkok Gram
NegatifBatang Gram Variabel
1 2
3 4
4+ 3+
2+ 1+
1+ 2+
3+ 4+
1+ atau 2+ 3+ tau 4+
Bila 0 = tidak dijumpai morfologi ; 1+ = 1 morfologi; 2+ = 1-4 morfologi; 3+ =
5-30 morfologi; 4+ = 30 morfologi atau lebih. Penilaian  dihitung berdasarkan jumlah rata-rata morfologi yang terlihat
setiap lapang pandang, dan pemeriksaan pada 10 lapang pandang. Penilaian skor pada bakteri batang Gram positif besar Lactobacillus  adalah  nilai 4+ = skor 0;
nilai 3+ = skor 1; nilai 2+ = skor 2; nilai 1+ = skor 3; nilai 0 = skor 4, pada bakteri batang Gram negatif kecil dan variabel Gardnerella dan anaerob, nilai 0 = skor
0; nilai 3+ = skor 1; nilai 2+ = skor 2; nilai 3+ = skor 3; nilai 4+ = skor 4, sedangkan pada bakteri batang bengkok Gram negatifbatang Gram variabel, nilai
0 = skor 0; nilai 1+ atau 2+ = skor 1;  nilai 3+ atau 4+ = skor 2. Jumlah skor total
Universitas Sumatera Utara
=  skor bakteri batang Gram positif besar Lactobacillus  +  skor bakteri batang Gram negatif kecil dan variabel Gardnerella  dan anerob  + skor  bakteri batang
bengkok Gram negatifbatang Gram variabel Mobiluncus Dikutip sesuai kepustakaan no. 8,15
Tabel 2.2 Interpretasi dari Skor Nugent Skor Total
Interpretasi
0-3 Normal
4-6 Intermediate
≥ 7 Vaginosis bakterial
Dikutip sesuai kepustakaan no. 16 Lactobacillus  adalah bakteri batang Gram positif besar, yang dominan
pada wanita dengan sekret vagina normal dan tanpa vaginitis. Lactobacillus biasanya ditemukan 80-95 pada wanita dengan sekret vagina normal.
Sebaliknya  Lactobacillus  ditemukan 25-65 pada wanita dengan VB. Gardnerella vaginalis  adalah bakteri batang Gram negatif pleomorfik yang
nonmotil dan tidak berkapsul yang diisolasi dari saluran reproduksi wanita. Gardnerella  vaginalis  berhubungan dengan VB. Gardnerella  vaginalis  dapat
diisolasi pada wanita tanpa  tanda-tanda infeksi vagina. Dengan media selektif tampak  G. vaginalis  40-50 pada semua wanita subur. Gardnerella  vaginalis
diisolasi sekitar  90 pada wanita dengan VB. Saat ini dipercaya Gardnerella vaginalis  berinteraksi dengan bakteri anaerob dan Mycoplasma  hominis
menyebabkan VB. Bakteri batang dan kokus anaerob pertama kali diisolasi dari vagina pada tahun 1897 dan dianggap berhubungan dengan sekret vagina oleh
Curtis. Dari tahun 1947-1958 tiga studi menemukan hubungan bakteri batang Gram negatif anaerob yang dikenal sebagai grup  Bacteroides melaninogenicus
dan bakteri batang Gram negatif lain dengan vaginitis, dan penurunan Lactobacilli
Universitas Sumatera Utara
pada wanita yang mengalami sekret vagina abnormal. Tahun 1980 Spiegel menganalisis cairan vagina dari 53 wanita dengan VB menggunakan kultur
kuantitatif anaerob dan gas liquid chromatography untuk mendeteksi metabolisme asam organik rantai pendek dari flora vagina. Dapat diisolasi Bacteroides sp.
sebesar 76 dari wanita dengan VB.
15
Spiegel menyimpulkan bahwa mikroorganisme anaerob berinteraksi dengan Gardnerella  vaginalis  dalam
menyebabkan VB. Mobiluncus  adalah bakteri batang Gram positif anaerob.
Mobiluncus  selalu terjadi bersamaan dengan mikroorganisme lain yang berhubungan dengan VB.
15
Kultur dapat digunakan untuk mengetahui secara spesifik flora penyebab VB.
4
Kultur  Gardnerella  vaginalis  tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis, karena Gardnerella  vaginalis  dan mikroorganisme lain  dapat juga
ditemukan pada hampir semua wanita dengan sekret vagina normal. Kultur Gardnerella  vaginalis  yang positif tanpa ada gejala klinis tidak memerlukan
terapi.
3
Kultur tidak digunakan pada pemeriksaan rutin VB.
2,15
Pap smear tidak dapat digunakan untuk diagnosis VB karena sensitivitas rendah.
2,4,15
Tes diagnostik lain yang dapat digunakan adalah sistem deteksi yang cepat rapid test seperti rapid card for detection pH amine, detection of proline
aminopeptidase  pada cairan vagina, rapid colometric test for sialidae, BV Blue test,  dan pemeriksaan oligonucleotida probe berdasarkan konsentrasi G. vaginalis
yang tinggi.
VB dapat didiagnosis banding dengan trikomoniasis dan kandidiasis. Pada trikomoniasis pemeriksaan hapusan vagina hampir menyerupai hapusan vagina
27
2.1.9 Diagnosis Banding