STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
224 225
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Salinitas : 38
Kecerahan : 3 meter
DO : 6,7
Waktu Pengambilan jam 10.00 3. Stasiun
: Pulau Kera
Koordinat : S02
35.013’ E107 37.411’ elv: 25 ft
Suhu : 25
C pH
: 7,98 Salinitas
: 31 Kecerahan
: 3 meter DO
: 8,3 Waktu Pengambilan jam 10.30
4. Stasiun : PesisirDekat Pemukiman
Koordinat : S02
35.398’ E107 37.085’ elv: 25 ft
Suhu : 25
C pH
: 7,96 Salinitas
: 34 Kecerahan
: 3 meter DO
: 7,4 Waktu Pengambilan jam 10.45
G. Sebaran Mangrove
Sebaran mangrove di pulau-pulau kecil Kecamatan Sijuk terdapat di Sungai Terong, Sungai Sijuk dan Sungai Padang.
Berikut gambarannya:
1. Sungai Terong
Keberadaan mangrove di lokasi ini terutama di daesah muara didominasi oleh Rhizophora apiculata dengan
ketebalan 100 m, selain jenis tersebut banyak ditemukan juga Brugulera gymnonilza, Bragulera dan Xylocarpus
granatum. Di muara ini jarang ditemukan mangrove yang berupa potion, akan tetapi di kiri kanan sungai yang
ketebalannya 5 – 10 m banyak ditemukan mangrove dalam bentuk pohon terutama Xylocaipus granatum
yang berdiameter 30 cm dan Bruguiera gymnorrhiza dengan diameter 25 cm yang ketinggiannya mencapai
20 m. Secara keseluruhan lokasi ini didapatkan 11 jenis mangrove.
H. Sebaran Padang Lamun
Sebaran lamun di pulau-pulau kecil Kecamatan Sijuk antara lain berada di pulau Aji, Babi, Batu berlayar, Batu garuda,
Bekukur, Bulu, Burung, Jemang, Jukong, Kelayang, Kera, Lengkuas, Lutung, Malang huya, Malang mas, Pegadur,
Tukong air labuh, Tukong kelayang, Tukong kelayang laut, Tukong makbulang, Tukong darat, dan Tukong Kera. Lamun
yang ditemui di pulau- pulau kecil di Kecamatan Sijuk antara lain dari jenis Enhalus sp, Thalasia sp, Halaophilia sp. Selain itu
juga ditemukan beberapa rumput laut dan jenis Caulapa sp. dan Sargasum sp.
2. Sungai Sijuk
Keadaan mangrove di kiri kanan sungai ini mempunyai ketebalan 25 sampai 50 m. Untuk pohon mempunyai
kepadatan 200 – 400 batangha dengan ketinggian 8 – 10 m, sedangkan untuk belta kepadatannya antara
800 – 1.600 batangha dengan ketinggian antara 4 – 6 m. Selain jenis Rhizophora apiculata sebagai dominan
juga jenis lain yang banyak ditemukan adalah Brugulera
gymnorrhiza. Secara keseluruhan di lokasi ini ditemukan 8 jenis mangrove.
3. Sungai Padang
Keberadaan mangrove di sebelah kanan sungai yang mengarah ke muara lebih tebal dari pada sebelah kiri
sungai yang mengarah ke muara. Ketebalan mangrove di sebelah kanan sungai berkisar antara 75 – 100 m.
Jenis yang mendominasi baik potion maupun belta adalah Rhizophora apiculata. Kepadatan pohon berkisar
antara 400 – 500 batangha dengan ketinggian antara 10 – 15 m bahkan ada yang mempunyai diameter 40 cm,
sedangkan untuk belta mempunyai kepadatan 600 – 800 batangha dengan ketinggian 4 – 6 m. Kondisi mangrove
di tempat ini rata-rata mempunyai kondisi dan potensi yang paling baik jika dibandingkan dengan tempat
lain. Secara keseluruhan di lokasi ini didapatkan 10 jenis mangrove. Dari semua lokasi, umumnya mangrove banyak
ditemukan pada daerah muara sungai sampai ke arah hulu sungai. Adapun jenis yang banyak ditemukan adalah
jenis Rhizophora apiculata. Berikut disajikan tabel spesies mangrove secara keseluruhan yang ditemukan di lokasi
penelitian.
Suku Jenis
Nama Daerah
. Apocynaceae
Cerbera odollum .
Avicenniaceae Avicenia alba
. Combretaceae
Lumnitzera racemosa WILLLD Api-api duduk
. Euphorbiaceae
Excoecaria agallocha L. Buta-buta
. Malvaceae
Hibiscus tiliaceus Waru
Thespesia populnea .
Meliaceae Xylocarpus granatum KOEN
Ngirili Xylocarpus moluccensis
. Myrtaceae
Aegiceros comiculatum Osbomea octodonta
. Palvuae
Nypa fructicans WURMB. Nipah
. Pteridophyta
Acrostichum aureum L. Wakas
0. Rhizophoraceae
Brugiera cylindrica Brugiera gymnorrhiza
Ceriops tagal Rhizophora apiculata BLUME
Bakau putih Rhizohora mucronata LMK
Bakau hitam Rhizophora stylosa GRIFF
Bakau rangkah Sonneratiaceae
Sonneratia alba J.E. SMITH Bogem
Sumber : LIPI, 2005 dan Hasil Survey 2012
u Kali
,22 ,24
,28 ,22
,12 3,2
,36 ,88
,94 ,62
,74 ,24
,24 11
,48 ,48
,06 ,26
3,5 ,68
,74 3,8
0,4 ,56
,88 0,6
,26 2
00 00
00 00
00
I. Sebaran Terumbu Karang
Sebaran karang di pulau-pulau kecil Kecamatan Sijuk antra lain berada di pulau : Agar, Aji, Babi, Batu berlayar, Batu
garuda, Bekukur, Bulu, Burung, Jemang, Jukong, Kelayang, Kera, Kijang, Lengkuas, Lutung, Malang besar, Malang huya,
Malang mas, Malang penyu, Pegadur, Sering, Siantu, Teluk
buaya, Tukong air labuh, Tukong kelayang laut, Tukong makbulang, Tukong darat, Tukong Kera, dan Tukong laut.
Berikut disajikan jenis dan sebaran terumbu karang di perairan Kabupaten Belitung secara keseluruhan.
Tabel 1.2 Jenis, Marga, Suku Serta Nama Daerah Mangrove Yang Ditemukan di Lokasi Penelitian
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
226 227
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Tabel 1.3. Persentase Penutupan Terumbu Karang Hidup Di Kabupaten Belitung
Sumber : LIPI, 2005 Tabel 1.4
Jenis, Famili, dan Kepadatan Ikan Karang Di Perairan Kabupaten Belitung
Benthic Lokasi
Pulau Sekutai
Pulau Kali Mambang
Pulau Batu Itam
Pulau Keran
Pulau Akeake
Hard Corals Acropora
0,22 0,24
8,28 4,22
Hard Corals Non Acropora
40,12 63,2
39,36 66,88
41,94 Dead
Soelaractinia 8,62
11,74 12,24
13,24 11
Algae 44,48
20,48 30,06
13,26 43,5
Other Fauna 5,68
3,74 3,8
0,4 3,56
Abiotic 0,88
0,6 6,26
2 Jumlah
100 100
100 100
100
Di Pantai Batu Itam ditemui adanya daerah rataan terumbu reef lat yang cukup luas yaitu sekitar 500 m, pantai
ditumbuhi oleh mangrove dari jenis Rhizophora sp. Di daerah ini juga dijumpai beberapa patch reef. Lereng terumbu
bagian etas reef lat landai dengan kemiringan sekitar 20°. Karang tidak tumbuh dengan baik, kehadiran alga dari jenis
Sargassum sangat mendominasi di daerah ini. Semakin kebawah reef slope, kemiringan bertambah yaitu antara 65°
– 75°. Pertumbuhan karang hidup terlihat – lebih bervariasi yang didominasi oleh bentuk pertumbuhan massive dari
jenis Porites lobata, Oulophylla sp., bentuk pertumbuhan bercabang dari jenis Porites dan Echinopora horrida juga
terlihat mengelompok. Bentuk pertumbuhan seperti daun juga terlihat dari jenis Turbinaria sp. Bentuk pertumbuhan
seperti jamur juga terlihat mendominasi di dasar perairan. Yang menarik, karang-karang anakan dari jenis Fungia sp.
juga terlihat mulai tumbuh. Di antara bongkahan-bongkahan karang matt dijumpai soft Coral dan spons Dari basil LIT Line
Intercept Transect, diperoleh persentase tutupan karang hidup sebesar 47,64 .
J. Potensi Sumberdaya Ikan