STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
358 359
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
pecahan karang di pinggir pantai, komunitas terumbu karang di kawasan ini didominasi oleh karang masif
yang merupakan tipologi komunitas karang dengan kondisioseanograi ekstrim. Setidak‐tidaknya terdapat
5 genus karang dan 8 spesies karang di sekitar perairan ini yang tergolong karang massive yakni : Porites rus, P.
lichen, Favites lexuosa, F. halicora, Favia mathaii, Platigyra
lamellina, P. verweyi dan Tubipora musica.
Ekosistem padang yang terdapat di pantai kawasan Taman Pesisir Penyu Tatar Sepang berkembang pada zona litoral
dengan kerapatan yang sangat rendah yaitu kurang dari 15 terdiri dari jenis Enhalus acoroides, Cymodocea
rotundata, Halophila ovalis
dan Thalassia hemprichii
J. Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi:
Penduduk di Kecamatan Sekongkang tahun 2012 berdasarkan data BPS Kabupaten Sumbawa Barat
berjumlah 8.430 jiwa, terdiri dari 4.299 jiwa penduduk laki-laki dan 4.131 jiwa penduduk perempuan. Mayoritas
penduduk Kecamatan Sekongkang memeluk Agama Islam. Persentase penduduk beragama Islam menurut
desa berkisar 60 – 100.
Kondisi isik rumah keluarga di Kecamatan Sekongkang sebagian besar berada dalam kondisi bangunan tidak
permanen, terutama di Desa Ai Kangkung, Tatar dan Talonang Baru. Prasarana energi listrik untuk penerangan
yang bersumber dari PLN baru menjangkau tiga desa yaitu Sekongkang Bawah, Sekongkang Atas dan Persiapan
Kemuning. Air bersih di Kecamatan Sekongkang berasal dari empat sumber yaitu PAM, sumur pompa, sumur
perigi dan sungai.
Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Sekongkang mayoritas di bidang pertanian yaitu mencapai 60,27 dari
total penduduk yang bekerja. Dominasi mata pencaharian di sektor pertanian terdapat hampir di seluruh desa
kecuali Desa Tatar dan Desa Persiapan Kemuning. Mata pencaharian penduduk di bidang perikanan sangat
kecil yaitu hanya 26 jiwa 1,09. Penduduk dengan mata pencaharian perikanan hanya terdapat di Desa Ai
Kangkung, Tatar dan Talonang Baru
Foto: Anggi PrayogaWCS
Gambar 2, Pemanfaatan telur penyu oleh masyarakat
K. Potensi Perikanan
Mata pencaharian penduduk di bidang perikanan sangat kecil yaitu hanya 26 jiwa 1,09. Penduduk dengan
mata pencaharian perikanan hanya terdapat di Desa Ai Kangkung, Tatar dan Talonang Baru. Perkembangan
produksi ikan laut di kecamatan Sekongkang cukup rendah dibandingkan dengan kecamatan lainnya di
kabupaten Sumbawa Barat.
2007 2008
2009 2010
2011
1 Sekongkang
111.00 167.00 199.10 159.96 58.49 -11.83
2 Jereweh
112.00 206.00 210.20 153.48 60.00 -11.61
3 Maluk
87.00 284.00 304.40 470.08 58.76 -8.11
4 Taliwang
979.00 1,615.90 1,628.70 1,253.44 236.20 -18.97
5 Poto Tano
876.00 602.30 673.50 1,096.72 177.83 -19.92
2,165.00 2,875.60
3,015.90 3,133.68
591.28 -18.17
Sumber: DKPP KSB 2013
No. Landing Place
Volume Produksi Ton Pe rubahan
Rata-Rata
Total
Tabel 1. Perkembangan Produksi Ikan Laut di KSB Tahun 2007-2011
L. Potensi Pariwisata :
Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat memiliki panjang garis pantai lebih
kurang 20 km dengan tipologi pantai teluk berpasir putih dengan pantang 4,4 km, pantai berpasir hitam kelabu
dengan panjang 2,0 km dan pantai bertebing dengan panjang 13,6 km. Di dalamnya setidaknya terdapat 15
ruas pantai sebagai lokasi peneluran nesting site penyu. Kondisi pesisir Kecamatan Sekongkang sangat cocok
sebagai habitat penyu bertelur sehingga kawasan ini dapat dijadikan kawasan pariwisata berbasis konservasi
dan edukasi
M. Aksesibilitas :
Jaringan jalan menuju Desa Talonang Baru lokasi kawasan konservasi Taman Pesisir Penyu Tatar Sepang adalah
jalan lingkar selatan yang termasuk jalan provinsi ruas Bebete‐Sejorong danSejorong‐Tatar‐Batas KSB. Akses jalan
menuju kawasan Taman Pesisir Penyu Tatar Sepang dari jalan lingkar selatan dihubungkan oleh jalan lingkungan
dengan permukaan tanah. Sarana angkutan umum menuju kawasan konservasi Taman Pesisir Penyu Tatar
Sepang dilayani oleh angkutan umum perintis. Sarana angkutan umum yang terdapat di Desa Talonang Baru
terdiri atas trukmini truk 2 buah, mini bisengkel 1 buah dan ojek 5 buah.
N. Upaya Pengelolaan Kawasan:
- SK Pencadangan telah di revisi 2014 - Survey ekologi 2014
Daftar Pustaka
[DKPP Sumbawa Barat] Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat. 2013. Buku Pusat
Data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2012. Taliwang. Halaman 68 tabel 18,
[DKP Nusa Tenggara Barat] Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2012. Penyusunan
Manajemen Plan dan Rencana Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Gili Balu’ Kabupaten Sumbawa Barat 2012.
Mataram
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
360 361
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Kawasan Konservasi perairan Daerah
Kabupaten Sumbawa
Foto: Anggi PrayogaWCS
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
362 363
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
1. Nama Kawasan
Taman Pulau Kecil Pulau Kramat, Bedil dan Temudong
2. Dasar Hukum
A. Pencadangan:
SK Bupati Sumbawa No. 642 Tahun 2011 tentang Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Pulau Kramat,
Pulau Bedil, dan Pulau Temudong Kabupaten Sumbawa.
B. Rencana Pengelolaan dan Zonasi:- masih revisi C. Unit Organisasi Pengelola:-
D. Penetapan:- E. Keterkaitan dengan dasar hukumkebijakan daerah
PERDA, PERBUP, dll.
1. Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 17 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa.
F. Luas Kawasan : 2.000 Ha G. Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
Gugusan Pulau Kramat, Bedil, dan Temudong secara administrasi termasuk ke dalam wilayah Desa Labuhan
Bajo, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Pulau-pulau tersebut memiliki merupakan pulau sangat kecil dengan
luas yaitu Pulau Kramat 60,07 ha, Pulau Bedil 1,92 ha, dan Pulau Temudong 39,69 ha. Secara geograis, letak masing-
masing pulau adalah sebagai berikut:
• Pulau Kramat terletak pada koordinat 8o22’38,76” LS; 117o03’32,97” BT sd 8o22’53,46” LS; 117o03’21,32” BT
dan 8o22’50,33” LS; 117o03’08,35” BT sd 8o22’39,75” LS; 117o03’34,62” BT.
• Pulau Bedil terletak pada koordinat 8o23’22,01” LS; 117o04’27,01” BT sd 8o23’25,02” LS; 117o04’26,78” BT
dan 8o23’24,18” LS; 117o04’22,98” BT sd 8o23’22,50” LS; 117o04’28,77” BT.
• Pulau Temudong terletak pada koordinat 8o22’20,83” LS; 117o04’23,33” BT sd 8o22’40,91” LS; 117o04’39,83”
BT dan 8o22’26,10” LS; 117o04’14,76” BT sd 8o22’23,29” LS; 117o04’55,84” BT.
Gugusan Pulau Kramat, Pulau Bedil dan Pulau Temudong membentuk formasi segitiga dimana jarak terdekat antara
Pulau Kramat dengan Pulau Bedil adalah 0,7 mil laut, antara Pulau Kramat dengan Pulau Temudong sejauh 0,7
mil laut dan antara Pulau Bedil dengan Pulau Temudong berjarak 0,7 mil laut. Batas-batas gugusan Pulau Kramat,
Bedil, dan Temudong sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Laut Flores • Sebelah Selatan : Selat Alas
• Sebelah Timur : Selat Alas • Sebelah Barat
: Selat TemudongPulau Saringi dan Selat Alas
H. Target Konservasi: