keuntungan dan risiko yang sedang. Penelitian ini dibatasi pada Reksa Dana Pendapatan Tetap yang aktif dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan OJK. Data
yang digunakan yaitu Nilai Aktiva Bersih NAB bulanan yang dimulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan penutupan akhir tahun bulan Desember 2015.
Hasil penelitian Simforianus dan Hutagaol 2008 dengan menggunakan metode Raw Return, Sharpe, Treynor, Jensen, dan Sortino menghasilkan
peringkat Reksa Dana berbeda-beda. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Meytasari 2013 berdasarkan metode EROV, Sortino, dan Sharpe yang
melakukan perbandingan Reksa Dana dengan menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan antara kinerja Reksa Dana yang dihasilkan oleh metode
EROV, Sortino, dan Sharpe. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
“Analisis Risiko dan Tingkat Pengembalian Reksa Dana Pendapatan Tetap Dengan Metode
Sharpe, EROV dan Sortino”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kesulitan sebagian investor dalam menilai return dan risiko produk
Reksa Dana. 2.
Kesulitan pemahaman dan kemampuan investor dalam mengelola portofolio Reksa Dana.
3. Sebagian investor kurang memiliki keahlian dalam mengenali dan
menghitung risiko investasi.
4. Asimetri informasi masih banyak dirasakan oleh sebagian investor di
Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini akan difokuskan pada Reksa Dana Pendapatan Tetap. Jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap dipilih
karena Reksa Dana tersebut menawarkan keuntungan yang sedang dan risiko yang sedang. Metode yang digunakan juga dibatasi dengan menggunakan metode
Sharpe, EROV dan Sortino. Periode yang digunakan tahun 2013-2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan
menggunakan metode Sharpe, EROV dan Sortino periode Januari 2013-Desember 2015?
2. Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap mana saja yang tergolong
Outperform ataupun Underperform terhadap kinerja benchmark pada setiap tahunnya, menurut metode Sharpe, EROV dan Sortino?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap yang dikelola oleh
Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan OJK dengan metode Sharpe, EROV dan Sortino periode Januari 2013-
Desember 2015. 2.
Mengetahui kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap mana saja yang tergolong Outperform ataupun Underperform terhadap kinerja
benchmark pada setiap tahunnya, menurut metode Sharpe, EROV dan Sortino.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Investor dan Calon Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja
Reksa Dana Pendapatan Tetap sebagai referensi dalam memilih Reksa Dana mana yang sesuai dengan kriteria investasi yang diharapkan para
investor dan calon investor.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi kepada peneliti yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut
dengan bahasan serupa. 3.
Bagi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan baru mengenai dunia investasi khususnya Reksa Dana Pendapatan Tetap serta sebagai sarana untuk mengimplementasikan
pengetahuan yang dipelajari dalam kehidupan nyata.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Tandelilin 2001 menjelaskan bahwa pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki
umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek.
Terdapat instrumen-instrumen yang umumnya dapat diperdagangkan di dalam pasar modal. Setiap instrumen tersebut memberikan return dan risiko
yang berbeda-beda. Tandelilin 2001 menjelaskan ada empat instrumen pasar modal, yaitu:
a. Saham
Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham, dengan memiliki saham suatu
perusahaan, maka investor akan memiliki hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran
semua kewajiban perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal.