13
segala sesuatu untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Mereka gampang dibujuk untuk melakukan hal-hal yang tentu saja merusak moralitas mereka sendiri.
Hal terakhir selain yang tidak disebutkan dalam tulisan ini adalah kurangnya yang menghambat pertumbuhan moral adalah kurangnya kesadaran untuk mengatur
waktu luang dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dengan cara yang baik dan sehat. Hal tersebut mendorong anak-anak untuk memikirkan hal-hal lain yang tidak
membangun yang tentunya merusak pertumbuhan moral mereka. Oleh karena itu, memperhatikan kelemahan-kelemahan tersebut di atas, perlu adanya langkah-langkah
atau tindakan-tindakan
yang nyata
agar dapat
membimbing anak-anak
menghindarinya. Pembenahan yang secara terus-menerus dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, diri anak sendiri dan lingkungan yang lebih besar pastinya akan
sangat bermanfaat dan memberi solusi positif bagi pembentukan moral mereka.
2.2. Anak Usia Dini AUD
Usia dini merupakan salah satu tahapan usia pertumbuhan dan perkembangan seorang individu. Masa ini disebut sebagai masa emas atau golden age karena pada
masa ini otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa di mana perkembangan fisik, mental maupun spiritual
anak mulai terbentuk. Cerminan kehidupan masa depan anak dapat dilihat serta terbentuk pada masa ini. Oleh karena itu, pembentukan kepribadian anak sangat
penting dilakukan pada usia tersebut.
2.2.1. Pengertian Anak Usia Dini
Kehidupan seseorang tidak pernah terlepas dari masa anak-anak. Masa anak- anak menjadi masa awal kehidupan seseorang yang tidak bisa diulangi. Manusia
dewasa bisa kembali dalam dunia anak- anak namun anak- anak tidak mampu menjadikan dirinya sebagai sosok seorang manusia dewasa sehingga masa ini
menjadi hal yang mempunyai peranan yang krusial dalam menentukan kehidupan seseorang di masa mendatang. Oleh sebab itu, masa ini biasanya disebut dengan masa
emas atau “golden age”.
14
Menurut Isjoni, 2009, anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini
merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Mereka adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan
dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Karena itulah, maka usia dini dikatakan sebagai usia emas, yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia
selanjutnya. Anak usia dini memiliki potensi genetik dan siap untuk dikembangkan melalui
pemberian berbagai rangsangan. Sehingga pembentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak sangat ditentukan pada masa-masa awal perkembangan anak. Masa
kanak-kanak merupakan masa saat anak belum mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang bermain pada saat yang bersamaan,
ingin menang sendiri dan sering mengubah aturan main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi
semua aspek perkembangan, baik perkembangan fisik maupun perkembangan psikis. Potensi anak yang sangat penting untuk dikembangkan.
2.2.2. Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini AUD
Perkembangan anak menurut Piaget ditinjau dari aspek kognitif. Piaget membagi perkembangan kognitif anak kedalam 4 tahapan yaitu
a Tahap Sensori motor
Tahap sensori motor terjadi pada umur 0-2 tahun. Tahap ini ditandai dengan perilaku suka meniru dan bertindak secara refleks dari anak. Anak- anak pada tahap
ini hanya akan memikirkan apa yang terjadi sekarang. Mereka akan meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Oleh sebab itu, penanaman dan pembentukan moral
pada anak usia ini dilakukan dengan cara meniru dimana orang dewaa menjadi subjek teladan yang akan ditiru.
15
b Tahap Praoperasional
Usia 2-7 tahun masuk didalam tahap praoperasional. Pada tahapan ini, anak- anak mulai menggunakan simbol dan bahasa dimana melalui simbol dan bahasa, anak
mulai dapat memikirkan sesuatu yang tidak terjadi sekarang melainkan sesuatu yang sudah berlalu. Bahasa juga membantu anak menggungkapkan sesuatu yang lebih luas
dari pada sesuatu yang sekedar dijamah dan dilihat olehnya. Sikap anak- anak pada tahapan ini juga masih bersifat egosentris dimana pikiran mereka hanya terfokus pada
diri sendiri dan bukan orang lain. Sehingga, penanaman nilai moral mulai dapat dilakukan oleh orang dewasa melalui bahasa yang singkat dan tepat.
c Tahap Operasional Kongkret
Anak- anak usia 7-11 tahun pada tahapan ini sudah mulai berpikir transformasi reversible dapat dipertukarkan dan kekekalan. Anak sudah mulai
mengerti adanya perpindahan benda, mulai dapat membuat klasifikasi, namun dasarnya masih pada hal yang kongkret. Anak juga mengerti persoalan sebab akibat.
Sehingga, dalam penanaman dan pengembangan moral sudah dapat dikenalkan suatu tindakan dengan akibat yang baik maupun tidak.
d Tahap Operasional Formal
Pada tahap ini, anak usia 11 tahun ke atas sudah mulai berpikir formal dan abstrak. Anak sudah mulai dapat membatasi pikirannya pada yang sekarang dan juga
dapat berpikir tentang yang akan datang dan sesuatu yang diandaikan. Anak pada tahap ini juga sudah dapat diajak untuk menyadari apa yang dibuatnya dengan
alasannya. Untuk itu, pada tahapan ini anak sudah mulai dapat diajak untuk berdiskusi menemukan nilai yang baik dan yang tidak baik.
2.2.3 Karakteristik Anak Usia Dini AUD Memahami karakter anak usia dini AUD sangatlah penting sebelum
menanamkan konsep moral bagi mereka. Anak usia dini dikenal sebagai manusia yang unik. Mereka terkadang lebih dari orang-orang dewasa yang sulit diterka atau
diduga bila dilihat dari bicara, tingkah laku maupun pikirannya. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri Isjoni, 2009, diantaranya sebagai berikut;
16
a. Usia 0-1 tahun Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa,
paling cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai karakteristik usia bayi diantaranya mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk,
berdiri, dan berjalan, menggunakan panca indera dan mulai mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun Anak pada usia ini memiliki karakteristik yang sama dengan usia selanjutnya,
secara fisik anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya, mulai mengembangkan
kemampuan berbahasanya serta mulai mencoba mengembangkan emosi. c. Usia 4-6 tahun
Karakteristik anak pada usia ini yang berkaitan dengan perkembangan fisik yaitu anak mulai sangat aktif melakukan beragam kegiatan. Perkembangan bahasa
anak semakin baik dan perkembangan kognitifnya pun sangat pesat. Namun, bentuk permainan anak pada usia ini masih bersifat individu.
Fokus penelitian ini adalah anak-anak prasekolah AUD yang berusia 4-6 tahun. Mereka adalah anak-anak yang sementara mempersiapkan diri untuk
memasuki jenjang pendidikan berikutnya sekolah. Oleh karena itu, pembentukan moral bagi anak-anak di usia tersebut perlu menjadi prioritas yang semestinya
dilakukan oleh guru sebagai pendidik. Secara jelas, anak pada usia ini sangat aktif dalam melakukan berbagai kegiatan khususnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan
denga fisik. Hal tersebut tentunya bermanfaat bagi perkembangan otot mereka. Perkembangan bahasa mereka pun pesat. Mereka sudah mampu memahami
maksud pembicaraa orang lain dan mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu. Di sisi lain, perkembangan kognitif daya pikir mereka semakin baik. Ini
ditunjukkan melalui rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Adapun bentuk permainannya juga masih bersifat individu, bukan permainan sosial
walaupun aktivitas permainan dilakukan secara bersama-sama.
17
Karakteristik di atas memberi gambaran mengenai bagaimana agresifitas anak pada usia ini teristimewa dalam memahami hal-hal baru dalam kehidupannya.
Meskipun demikian, sifat individualistik mereka juga nampak seperti yang terdapat pada poin terakhir. Karena itu, akan sangat tepat jika anak pada usia ini mendapatkan
penekanan khususnya dalam pembentukan pertumbuhan moralnya ke depan.
2.2.4. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini