2 Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara
melanggar Undang-undang menggelapkan pajak.
5. Pajak Penghasilan
Gustian dan Lubis 2001 : 18 mengungkapkan bahwa : Pajak penghasilan dikenakan kepada Subek Pajak atas penghasilan yang
diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak. Apabila seseorang atau badan hukum termasuk subjek pajak, dan menerima penghasilan yang
merupakan objek pajak, maka Subjek Pajak tersebut menjadi Wajib Pajak. Oleh karena itu, wajib mendaftarkan diri di Kantor Pelayanan Pajak KPP
setempat untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, dan wajib membayar pajak penghasilan.
Menurut golongannya pajak penghasilan digolongkan kepada pajak langsung dikarenakan pajak ini harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan
tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada pihak lain. Dan menurut sifatnya, Pajak Penghasilan adalah pajak subjektif, yaitu pajak yang
berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Sedangkan berdasarkan lembaga pemungutnya
Pajak Penghasilan termasuk kedalam pajak pusat pajak negara yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara. Dalam penelitian ini difokuskan pada Pajak Penghasilan Pasal 25 yaitu
ketentuan yang mengatur tentang perhitungan besarnya angsuran bulanan pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak dalam tahun
pajak berjalan. Angsuran pajak penghasilan Pasal 25 tersebut dapat dijadikan sebagai kredit pajak terhadap pajak yang terutang atas seluruh penghasilan
wajib pajak pada akhir tahun pajak yang dilaporkan dalam Surat
Universitas Sumatera Utara
Pemberitahuan SPT Tahunan pajak penghasilan. Besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan adalah sebesar pajak pengahasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun
pajak yang lalu dikurangi dengan : a.
Pajak penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaiman
dimaksud dalam pasal 22, b.
Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
c. Dibagi 12 dua belas atau banyaknya bulan dalam bagian tahun
pajak. Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
untuk bulan – bulan sebelum batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan, sama dengan besarnya angsuran pajak untuk
bulan terakhir tahun pajak yang lalu. PPh Pasal 25 ini mengatur tentang perhitungan besarnya angsuran bulanan
yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sendiri dalam tahun berjalan. Pajak penghasilan PPh Pasal 25 harus dibayardisetorkan paling lambat tanggal 15
bulan takwin berikutnya setelah masa pajak berakhir. Wajib pajak diwajibkan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa
paling lambat dua puluh hari setelah masa pajak dalam bentuk Surat Setoran Pajak SSP lembar ketiga.
Universitas Sumatera Utara
Orang pribadi yang tidak melakukan usaha atau pekerjaan bebas dan apabila besarnya PPh Pasal 25 menurut SPT Tahunan adalah nihil, tidak
mempunyai kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25. Adapun yang menjadi dasar hukum pemungutan PPh Pasal 25 menurut
Ilyas dan Suhartono 2007: 233 yaitu : 1
Pasal 25 Undang – undang No. 7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang – undang No. 17 Tahun 2000 Tentang Pajak
Penghasilan UU PPh dan diperbarui lagi menjadi Undang- undang No. 36 Tahun 2008 yang mulai berlaku per 1 Januari 2009,
2 Keputusan Mentri Keuangan No. 522KMK.042000 tentang
Penghitungan Besarnya Angsuran Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan yang Harus Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak Baru, Bank,
Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi, BUMN, BUMD dan Wajib Pajak Lainnya Termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha
Tertentu,
3 Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-537PJ.2000 tentang
Penghitungan Besarnya Angsuran Pajak dalan Tahun Pajak Berjalan Dalam Hal – Hal Tertentu,
4 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-210PJ.2001 tentang Angsuran
Bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 Dalam Masa Transisi Tahun Pajak 2001,
5 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-207PJ.2001 tentang Kewajiban
Menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 25 Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.
6. Pembayaran Pajak dan Surat Setoran Pajak SSP