2.2.3.2Teori Interaksi Simbolik
Interaksi simbolik merupakan suatu aktivitas yang merupakan ciri khasmanusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna.
Dalam proses manusia berkomunikasi, simbol merupakan ekspresi yang mewakili suatu hal yang lain. Salah satu dari karakteristik simbol adalah bahwa simbol
tidak memiliki hubungan langsung dengan yang diwakilinya. Simbol dapat berbentuk suara,tanda pada kertas, gerakan dan lain sebagainya. Simbol yang
digunkan manusia bukan hanya semata-mata untuk berinteraksi saja, namun simbol juga digunakan sebagai penyampaian budaya dari generasi kegenerasi
berikutnya. Gudykunst dan Kim mengemukakan hal penting yang harus diingat yaitu simbol dijadikan ketika orang sepakat untuk menjadikannya sebuah simbol
samovar, dkk: 2010:18-20. Manusia berinteraksi menyampaikan pesan mengunakan simbol-simbol
dan lambang-lambang yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.Setiap isyarat non verbal dan pesan verbal yang dimaknai berdasarkan kesepakatan bersama
oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu interaksi merupakan satu bentuk simbol yang mempunyai arti yang sangat penting.Perilaku seseorang dipengaruhi
oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapatmengutarakan
perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain.Pesan diartikan sebagai ide, gagasan, pikiran yang
ditransfer kepada penerima dengan maksud untuk mempengaruhi pikiran dan gagasan orang tersebut.
2.2.3.3 Komunikasi Verbal dan nonverba a. komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata, baik secara lisan ataupun secaratertulis. Secara
umum Komunikasi ini merupakanbentuk yang paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, manusia mengungkapkan
pemikiran,perasaan, ide, emosi, atau menjelaskan suatu informasi data, fakta. Dalam bentuk komunikasi ini juga lah manusia dapat saling bertukar pikiran,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
berdebat bahkan bertengkar. Dalam hal ini peranan bahasa sangatlah penting untuk menjalankanya.
Proses-proses verbal tidak hanya meliputi bagaimana kita berbicara dengan orang lain namun juga kegiatan-kegiatan internal berfikir dan
pengembangan makna kata-kata yang kita gunakan. proses-proses ini bahasa verbal dan pola-pola berfikir secara vital berhubungan dengan presepsi dan
pemberian serta penyertaan makna. 1.
Bahasa Verbal Bahasa dapat diartikan sebagai suatu sistem lambang
terorganisasikan, disepakati secara umum dan merupakan hasil belajar yang digunakan untuk menyajikan pengalaman-pengalaman dalam suatu
komunitas geografis atau budaya. Bahasa merupakan alat utama bagi orang yang berinteraksi dan juga alat untuk berfikirMulyana, 2005:30.
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan fikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang
mempresentatifkan berbagai aspek realitas individu kita. Dengan kata lain, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan
reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang mewakili kata- kata itu. Misalnya kata rumah, kitabelumtahujelasRealitas apa yang
mewakili kata itu, Begitu banyak ragam rumah, ada rumah bertingkat, rumah mewah, rumah sederhana, rumah hewan, rumah tembok, rumah
bilik, dan yang lainnya. 2.
Pola-pola Berpikir Pola berfikir suatu budaya mempengaruhi bagaimana individu-
individu dalam budaya itu berkomunikasi, dan tidak dapat kita harapkan bahwa setiap individu memiliki pola pikir yang sama Mulyana, 2005:30.
Hal ini berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap sesuatu yang dikomunikasikan seseorang dan apabila berlawanan maka akan dapat
menimbulkan permasalahan. Dalam hal ini Bentuk penalaran, mental adalah komponen penting dalam budaya untuk proses pemecahan masalah
yang terjadi dalam sebuah perkumpulan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b. Bahasa
Menurut Wardaugh 1985 dalam Devito 1997:157 berpendapat bahasa merupakan institusi sosial, bahasa karena ada manusia berinteraksi dalam
kelompok-kelompok sosial, bahsa mencerminkan dan mempengaruhi masyarakat dimana bahsa merupakan salah satu bagiannya.
Kominikasi Verbal maupun komunikasi Nonberbal, akan menggunakan bahasadalam berkomunikasi. Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang
yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal misalnya lisan, tertulis pada
kertas, ataupunelektronik. Dalam komunikasi nonverbal, bahasa yang dipakai berupa bahasa tubuh raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, tanda, tindakan,
objek. Bahasa suatu bangsa atau suku bangsa berasal dari interaksi dan hubungan
antar warganya satu sama lain. Pada awalanya bahasa terdiri dari lambang- lambang nonverbal, seperti raut wajah, gerak mata, gerak anggota tubuh seperti
tangan atau kaki, atau gerak-gerik tubuh, dan tindakan-tindakan tertentu seperti bersalaman, berpelukan,dan berciuman.Tetapi dengan berjalannya waktu dan
perkembangan hidup, bahasa nonverbal dirasa tidak mampu lagi. Karena banyak gagasan, pemikiran, perasaan, atau sikpa tidak mampu lagi diungkapkan dan
disampaikan dengan menggunakan bahasa nonverbal. Maka, terciptalah bahasa verbal, mula-mula berbentuk tulisan, kemudian tertulis, dan akhir-akhir ini
elektronik. Bahasa verbal terus-menerus dikembangkan dan disesuaikanagar dapat memenuhi kebutuhan zaman dimana orang hidup. Maka, bahasa bersifat
dinamis. Pesan verbal terdiri dari kata-kata yang terucap atau tertulis berbicara
menulis adalah perilaku-perilaku yang menghasilkan kata-kata, sementara pesan nonverbal adalah seluruh perbendaharaan perilaku lainnya. Prilaku mungkin
disadari namun, kadang-kadang kita melakukan perilaku sesuatu tanpa menyadarinya, terutama kalauperilaku kita bersifat nonverbal. Kebiasaan-
kebiasaan seperti menganggukkan kepala, menatap dan tersenyum, misalnya, seringkali berlangsung tanpa disadari. Oleh karena suatu pesan terdiri dari
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara