Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 93
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,36696226
Most Extreme Differences Absolute ,054
Positive ,054
Negative -,045
Kolmogorov-Smirnov Z ,519
Asymp. Sig. 2-tailed ,950
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,950 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal.
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Prinsip pengujian Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk
mencari keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik dan statistik, yang menggunakan uji Glejser.
Universitas Sumatera Utara
1. Pendekatan Grafik Dengan pendekatan grafik, dapat dilihat pada Gambar 4.3:
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3, dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang
jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
1. Pendekatan Statistik Pendekatan statistik dilakukan dengan uji Glejser. Berikut adalah hasil dari
pengolahannya:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Uji Glejser
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari Tabel 4.11, dapat
dilihat signifikansi variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
4.2.2.3 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas berarti adanya
hubungan yang sempuran, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut:
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
8,268 3,959
2,088 ,040
awareness -,296
,219 -,135
-1,354 ,179
assosiation ,655
,227 ,332
2,887 ,005
perc.quality -,063
,206 -,037
-,307 ,759
loyalty ,439
,200 ,285
2,190 ,031
wom ,201
,279 ,075
,721 ,473
a. Dependent Variable: kep.pemb
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistiks Tolerance
VIF .849
1.178 .638
1.567 .569
1.756 .499
2.004 .771
1.297 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Dasar untuk melihat suatu model yang tidak terkena multikolinearitas adalah dengan melihat besar Variance Inflation Faktor VIF dan tingkat
tolerancenya. Jika VIF 5 dan Tolerance 0,1, maka terkena multikolinearitas, tetapi jika VIF 5 dan tolerance 0,1, maka tidak terdapat masalah
multikolinearitas dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4.12, semua nilai VIF adalah lebih kecil daripada 5 dan tolerancenya lebih besar daripada 0,1, maka dari
itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas X yang terdiri dari brand awareness X
1
,brand association
X
2
, perceived quality X
3
, brand loyalty X
4
, word of mouth X
5
terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Variables EnteredRemoved
b
Model Variables Entered
Variables Removed
Method 1
wom, awareness, perc.quality,
assosiation, loyalty .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kep.pemb
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel
independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter. Tabel 4.14
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 8,268
3,959 2,088
,040 awareness
-,296 ,219
-,135 -1,354
,179 assosiation
,655 ,227
,332 2,887
,005 perc.quality
-,063 ,206
-,037 -,307
,759 loyalty
,439 ,200
,285 2,190
,031 wom
,201 ,279
,075 ,721
,473
a. Dependent Variable: kep.pemb
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.14, dapat dirumuskan model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Y= 8,268 - 0,296X1 + 0,655X2 - 0,063X3 + 0,439X4 + 0,201X5 + e
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Y= variabel keputusan pembelian
a= konstanta b
1
...b
5
= koefisien regresi
X
1
= variabel brand awareness X
2
= variabel brand associaton X= variabel perceived quality
X
4
= variabel brand loyalty X
5
= variabel word of mouth e= standard error
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Konstanta a = 8,268. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika
variabel brand awareness X
1
,brand association X
2
, perceived quality X
3
, brand loyalty X
4
, word of mouth X
5
adalah 0, maka keputusan pembelianY laptop Acer pada mahasiswa USU akan tetap ada sebesar
8,268, dengan asumsi variabel lain tetap. b. Koefisien b1X1 = -0,296. Ini menunjukkan bahwa variabel brand
awareness X
1
berpengaruh secara negatif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain, jika variabel brand awareness ditingkatkan sebesar
satu satuan, maka keputusan pembelian laptop Acer pada Mahasiswa USU akan menurun sebesar 0,296 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Koefisien b2X2 = 0,655. Ini menunjukkan bahwa variabel brand assosiation
X
2
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian,
Universitas Sumatera Utara
atau dengan kata lain, jika variabel brand assosiation ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian laptop Acer pada Mahasiswa USU
akan meningkat sebesar 0,655 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap. d. Koefisien b3X3 = -0,063. Ini menunjukkan bahwa variabel perceived
quality X
3
berpengaruh secara negatif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain, jika variabel perceived quality ditingkatkan sebesar
satu satuan, maka keputusan pembelian laptop Acer pada Mahasiswa USU akan menurun sebesar 0,063 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
e. Koefisien b4X4 = 0,439. Ini menunjukkan bahwa brand loyalty X
4
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain, jika variabel bahwa brand loyalty ditingkatkan sebesar satu
satuan, maka keputusan pembelian laptop Acer pada Mahasiswa USU akan meningkat sebesar 0,439 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
f. Koefisien b5X5 = 0,201. Ini menunjukkan bahwa word of mouth X
4
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain, jika variabel bahwa word of mouth ditingkatkan sebesar satu
satuan, maka keputusan pembelian laptop Acer pada Mahasiswa USU akan meningkat sebesar 0,201 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikan secara Simultan Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari brand awareness, brand assosiation, perceived quality,
dan word of mouth yang
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian.
1. Model hipotesis yang digunakan adalah: Ho : b1,b2,b3,b4,b5 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : brand
awareness, brand assosiation, perceived quality, dan word of mouth secara
serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha : b1,b2,b3,b4,b5 ≥ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : brand
awareness, brand assosiation, perceived quality, dan word of mouth secara
serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. F
tabel
dapat dilihat dari pada α = 0,05 Derajat pembilang =k-1=6-1=5
Derajat penyebut =n–k =93–6 =87. Jadi, F
tabel
0,055,87 = 2,32 Mencari F
hitung
dengan menggunakan Tabel ANOVA sebagai hasil pengolahan penelitian dengan alat bantu SPSS, seperti sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 379,715
5 75,943
6,335 ,000
a
Residual 1042,952
87 11,988
Total 1422,667
92 a. Predictors: Constant, wom, awareness, perc.quality, assosiation, loyalty
b. Dependent Variable: kep.pemb
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara
Pengujian hipotesis 1 dapat dilihat dari Tabel 4.15 yang menunjukkan bahwa nilai F
hitung
16,096 F
tabel
2,47. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand awareness, brand assosiation, perceived quality,
dan word of mouth secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop
Acer pada mahasiswa USU.
4.2.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individu terhadap variasi variabel dependen.
Dengan kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 5 Nilai t-
tabel
dapat dilihat pada α = 5 yang diperoleh dari n – k n= jumlah sampel yaitu 93 responden
k= jumlah variabel yang digunakan adalah 6, maka nilai t-
tabel
5 87 adalah 1,98 Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.16 seperti
berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 8,268
3,959 2,088
,040 awareness
-,296 ,219
-,135 -1,354
,179 assosiation
,655 ,227
,332 2,887
,005 perc.quality -,063
,206 -,037
-,307 ,759
loyalty ,439
,200 ,285
2,190 ,031
wom ,201
,279 ,075
,721 ,473
a. Dependent Variable: kep.pemb Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Variabel brand awareness berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Acer pada mahasiswa USU yang
terlihat dari nilai signifikan 0,179 0,05 dan nilai t
hitung
-1,354 t-
tabel
1,98 artinya jika variabel brand awareness ditingkatkan, maka keputusan pembelian akan menurun.
b. Variabel brand assosiation berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Acer pada mahasiswa USU yang
terlihat dari nilai signifikan 0,005 0,05 dan nilai t
hitung
2,887 t-
tabel
1,98 artinya jika variabel brand assosiation ditingkatkan, maka keputusan pembelian akan meningkat.
c. Variabel perceived quality berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Acer pada mahasiswa USU yang
terlihat dari nilai signifikan 0,759 0,05 dan nilai t
hitung
-0,307 t-
tabel
1,98 artinya jika variabel perceived quality ditingkatkan, maka keputusan pembelian tidak akan menurun.
d. Variabel brand loyalty berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada laptop Acer pada mahasiswa USU
yang terlihat dari nilai signifikan 0,031 0,05 dan nilai t
hitung
2,190 t-
tabel
1,98 artinya jika variabel brand loyalty ditingkatkan, maka keputusan pembelian tidak akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
e. Variabel word of mouth berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Acer pada mahasiswa USU yang
terlihat dari nilai signifikan 0,473 0,05 dan nilai t
hitung
0,721 t-
tabel
1,98 artinya jika variabel word of mouth ditingkatkan, maka keputusan pembelian tidak akan meningkat.
Dari hasil pengujian hipotesis ini secara parsial menunjukkan bahwa brand assosiation
merupakan variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian laptop Acer pada mahasiswa USU.
4.2.4.3 Identifikasi Koefisien Determinan R