42
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data
Dari  hasil pengolahan  data  tersebut,
besar nilai
Kolmogorov-Smirnov  adalah  0.885  dan  signifikansi  pada  0.414 maka  disimpulkan  data  terdistribusi  secara  normal  karena
p=0,4140,05  yang  menunjukkan  Ho  diterima.  Hal  ini  sejalan dengan  hasil  yang  didapatkan  dari  uji  grafik  normal  diagram  dan
plot data.
4.2.2.2 Uji Multikolineritas
Pengujian  multikolinearitas  dilakukan  untuk  membuktikan apakah variabel  bebas  pada  penelitian ini  dapat  diasumsikan tidak
saling  berintervensi  ketika  dibuat  pemodelan  dengan  variabel terikat.  Kriteria  dinyatakan  bahwa  variabel  bebas  tidak  saling
intervensi satu sama lain ketika :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.12562185
Most Extreme Differences
Absolute .093
Positive .093
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .885
Asymp. Sig. 2-tailed .414
a.  Test distribution is Normal. b.  Calculated from data.
Sumber: SPSS 17, data diolah 2015
Universitas Sumatera Utara
43 1.  Jika  nilai  tolerance  10  persen  dan  nilai  VIF    10,  maka
dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  ada  multikolinearitas  antar variabel independen dalam model regresi.
2.  Jika  nilai  tolerance    10  persen  dan  nilai  VIF    10,  maka dapat  disimpulkan  bahwa  ada  multikolinearitas  antar
variabel independen dalam model regresi. Pengujian multikoleniaritas dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity
Statistics Tolerance  VIF
1  Constant Debt to
Equity Ratio .980
1.020 Ukuran
Perusahaan .994
1.006 Momentum
.982 1.018
a.  Dependent variable: Return Saham Sumber: SPSS 17, data diolah 2015
Pada  tabel  rangkuman  hasil  uji  multikolinearitas  di  atas, diperoleh  harga  VIF  tidak  ada  yang  melebihi  dari  nilai  10  dan
Tolerance    0,  10,  dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa model  regresi  tersebut  tidak  terdapat  masalah  multikolinieritas
antar variabel independen dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
44
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residu  pada  model  regresi  bersifat  heterogen  atau  homogen.
Apabila bersifat heterogen, akan menyebabkan model regresi tidak mampu  meramalkan  dengan  akurat,  karena  memiliki  residu  yang
tidak  teratur.  Pada  penelitian  ini  untuk  mengatahui  ada  atau tidaknya  problem  heteroskedastisitas  digunakan  scatter  plot.
Kriterianya adalah apabila titik-titik pada scatter plot atau diagram pencar  tidak  membentuk  pola  tertentu,  maka  dapat  dinyatakan
bahwa model regresi tidak terkendala heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Uji HeterokedasitasData
Universitas Sumatera Utara
45 Berdasarkan  grafik  scatter  plot  tersebut  dapat  disimpulkan
bahwa  model  regresi  tidak  terkendala  heteroskedastisitas,  karena diagram pencar tidak membentuk pola tertentu.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi