Sejarah Dan Asas Hukum Perbankan

perseorangan yang dengan keahliannya menjalankan kegiatan penilaian. Guna menjalankan profesinya dalam jasa penilaian, maka penilai wajib terlebih dahulu mendapat izin dari menteri keuangan. 31 Membicarakan suatu masalah hukum tidak akan terlepas dari perjalanan awal dan perkembangannya. Hal ini tidaklah mengherankan sebab dalam ilmu pengetahuan hukum, kita mengenal adanya “aliran sejarah”. Inti pemikiran dari aliran tersebut yaitu bahwa hukum tidak dibuat, tetapi tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Mengetahui perkembangan dan sejarah Perbankan memiliki manfaat yang besar. Hal tersebut sesuai dengan asas dari segala keilmuan, yaitu bahwa untuk memperoleh pemahaman sesuatu gejala tidak akan mengkin dengan tidak mengetahui hubungan-hubungannya. Melalui sejarah pula kita mengenal keadaan-keadaan yang sangat berlainan dari yang biasa kita hadapi dan dengan demikian kita bisa memahami bahwa yang kini ada bukanlah satu-satunya yang mungkin. Dari pemahaman tersebut, maka kita dapat mengenal faktor-faktor apa saja yang melahirkan suatu lembaga tertentu.

C. Sejarah Dan Asas Hukum Perbankan

32 1. Perbankan Zaman Penjajahan Belanda Sejarah Perbankan di Indonesia dapat kita bagi beberapa periode, yaitu: Perusahaan yang pertama menjalankan fungsi sebagai Bank di Indonesia yaitu De Nederlandsche Handel Maatschappij NHM yang 31 Muhammad Djumhana, Op Cit., Hal 278-300. 32 Malayu Hasibuan, “Dasar-Dasar Perbankan”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001, Hal. 256 Universitas Sumatera Utara secara resminya adalah perusahaan dagang. Adapun yang benar-benar diresmikan untuk menjalankan usaha Bank, yaitu NV De Javasche Bank. Bank tersebut didirikan pada abad ke-19, terlihat dari materi besluit Nomor 28 tertanggal 11 Desember 1827 mengenai Octrooi Reglement Voor De Javasche Bank. Adapun modal pertamanya sebesar satu juta gulden tercantum dalam besluit Nomor 25 tertanggal 24 januari Tahun 1828. Modal tersebut berasal dari setoran pemerintah hindia belanda dan De Nederlandsche Handel Maatschappij NHM. Dengan telah berdirinya De Javasche Bank oleh pemerintah hindia belanda, Bank tersebut diberikan monopoli untuk mengeluarkan uang yang semula pengedarannya ditangani oleh pemerintah sendiri. Sejak itu Bank tersebut dikenal dengan Bank sirkulasi atau Bank of issue. Dari fungsinya seperti itu, maka Bank tersebut merupakan Bankir bagi pemerintah hindia belanda meskipun belum menjadi Bank Sentral penuh karena hanya menjalankan beberapa tugas yang biasa dilakukan oleh Bank Sentral diantaranya, mengeluarkan dan mengedarkan uang, kertas, mendiskonto wesel, surat utang jangka pendek, dan obligasi negara, menjadi kasir pemerintah, menyimpan dan menguasai dana-dana devisa, dan bertindak sebagai pusat kliring sejak Tahun 1909. Dengan berkembangnya perkebunan serta perdagangan luar negeri berupa ekspor hasil-hasil perkebunan, timbul kebutuhan pembiayaan untuk kegiatan tersebut. Kemudian, sekitar Tahun 1857 berdirilah pula sebuah Bank swasta yang dikenal dengan NV Escompto Bank, yang bergerak dibidang usaha Bank umum, yang setelah dinasionalisasi oleh pemerintah maka sekarang dikenal sebagai Bank Dagang Negara BDN. Universitas Sumatera Utara Perkembangan selanjutnya maka mulai tumbuh adanya kebutuhan sebuah bentuk perkreditan yang terorganisasikan dalam suatu lembaga. Melihat kebutuhan tersebut dibentuklah Bank yang khusus dapat melayani penduduk golongan pribumi, yaitu Bank Priyayi De Poerwokertosche Hulpen Spaarbank der Inlandsche Hoofden, artinya Bank penolong dan tabungan bagi priyayi purwokerto. Bank priyayi ini didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 oleh patih raden wiriaatmadja, sedangkan modalnya berasal dari kas mesjid. Pendirian Bank yang melayani masyarakat pribumi, kemudian bertambah dengan didirikannya “volksbank” di garut pada Tahun 1898, sedangkan di bukit tinggi dan manado pada Tahun 1899 yang oleh masyarakat minang disebut lumbung pitih. Pada Tahun 1898 pemerintah hindia belanda bekerja sama dengan jawatan pos berdasarkan stbl. 1897 Nomor 296 oprichting eener postpaarbank in nederlandsch indie mendirikan Bank tabungan pos, sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat 2- nya Bank tersebut berkedudukan di jakarta. Dasar hukum pendirian Bank tabungan pos ini mengalami perubahan pula pada Tahun 1934 melalui postpaarBank ordonnantie stbl. 1934 Nomor 653 dan selanjutnya diubah berdasarkan stbl. 1937 Nomor 176 dan 197 serta stbl. 1941 Nomor 295. 33 Krisis ekonomi dunia yang hebat pada periode 1929-1932 mengakibatkan beberapa volksbank menjadi macet, maka pada Tahun 1934 di jakarta berdasarkan ordonansi Nomor 82 stbl.1934 tanggal 19 februari 1934 didirikanlah suatu Bank yang dikenal dengan de algemeene 33 Marhainis Abdul, “Hukum Perbankan”, PT. Pradia Paramita, Jakarta, 1997, Hal. 35-37 Universitas Sumatera Utara volkscrediet Bank AVB yang berbadan hukum eropa. Berdasarkan ketentuan artikel II Pasal 20 ayat 1 ordonansi tersebut, disebutkan bahwa Bank tersebut bertugas melikuidasi lembaga-Lembaga Keuangan yang didirikan koninklijk besluit Nomor 118 stbl. 393 tanggal 10 mei 1912 dan yang didirikan berdasarkan ordonansi tanggal 20 februari 1929 stbl. 22. Modal pertama AVB diperoleh dari modal kas Sentral dan Bank kabupaten yang berjumlah 21,4 juta gulden. Tugas utamanya menjalankan perkreditan rakyat, yaitu terutama memberikan kredit kepada perseorangan, perusahaan kecil, dan pedagang kecil yang tidak dapat memperoleh kredit dari Bank- Bank lain. Dunia Perbankan pada zaman penjajahan belanda selain diramaikan oleh Bank seperti yang diuraikan di atas, juga berkembang Bank-Bank lainnya. Mereka ada yang bermodal nasional dan yang bermodal asing, seperti dari belanda, inggris, jepang, dan cina. Diantara Bank tersebut yang terkenal, misalnya yang bermodal nasional adalah Bank nasional Indonesia berkantor di surabaya, Bank nasional di bukit tinggi, dan NV Bank boemi di jakarta yang didirikan oleh sumanang salah seorang tokoh pergerakan nasional. Sedangkan Bank asing, misalnya nederland handels maatschappij NHM yang didirikan pada Tahun 1924, NV de escompto bank, nationale handelsbank NHB, the chartered bank of india, the yokohama species bank, the mitsui bank, the overseas chinese banking corporation yang berkantor pusat di singapura, NV batavia Bank, chunghwa sangieh maatschappij yang berkantor pusat di medan sekarang dikenal dengan Bank kesawan, dan NV Bankvereeniging milik oei tiong ham yang berkantor di Universitas Sumatera Utara semarang. Kondisi Perbankan yang kian maju ini, terutama dengan beroperasinya Bank-Bank asing, disebabkan pemerintah hindia belanda melakukan “politik pintu terbuka” open deur politiek, open door policy, yaitu sesudah hapusnya “cultuurstelsels” sistem tanam paksa. 34 2. Perbankan Zaman Penjajahan Jepang Selama pendudukan jepang dari Tahun 1942-1945 semua Bank asing termasuk de javasche Bank dikuasai oleh pemerintahan tentara jepang. Tidak ada putra Indonesia yang diikutsertakan, hanya satu Bank yang dioperasikan oleh putra Indonesia, yaitu Bank rakyat Indonesia algemeene volkscrediet Bank yang nama jepangnya syomin ginko. 3. Perbankan Zaman Indonesia Merdeka Dunia Perbankan Indonesia pada zaman kemerdekaan ini meniti beberapa periode perkembangannya. Perkembangan tersebut dapat dibagi dalam beberapa periode, yaitu : a. Perbankan Zaman Awal Kemerdekaan. b. Perbankan Zaman Pemerintahan Orde Lama. c. Perbankan Zaman Pemerintahan Orde Baru. d. Perbankan Zaman Orde Reformasi. 35

D. Teori Hukum Tentang Bank Sentral Dan Pengawasan Bank