PENERAPAN SOFTWARE NETSUPPORT SCHOOL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMAN 6 GARUT.

(1)

59/S1/KTP/JUNI 2014

PENERAPAN SOFTWARE NETSUPPORT SCHOOL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMAN 6 GARUT

(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMAN 6 Garut)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh

ERWAN NUR ARIEF 1005830

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

59/S1/KTP/JUNI 2014

Penerapan

Software NetSupport

School

Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

TIK di SMAN 6 Garut

Oleh Erwan Nur Arief

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Erwan Nur Arief 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

59/S1/KTP/JUNI 2014

LEMBAR PENGESAHAN

ERWAN NUR ARIEF 1005830

PENERAPAN SOFTWARE NETSUPPORT SCHOOL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMAN 6 GARUT

(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMAN 6 Garut) Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. Dadang Sukirman, M.Pd NIP. 19591028 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Cepi Riyana, M.Pd NIP. 19751230 200112 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. NIP 19591121 198503 1 001

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Dr. Rusman, M.Pd. NIP 19720505 199802 1 001


(4)

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Mata Pelajaran TIK ... 8

1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 8

2. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 9

3. Deskripsi dan Karakteristik Mata Pelajaran TIK ... 10

4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran TIK ... 11

5. Pembelajaran Mengolah Dokumen Pengolah Angka Dengan Teks, Tabel, Grafik, Gambar dan Diagram ... 11

B. Pembelajaran ... 11

1. Belajar ... 12

2. Mengajar ... 13

C. Model, Strategi, Pendekatan, Metode dan Teknik ... 13

1. Model Pembelajaran ... 13

2. Strategi Pembelajaran... 14

3. Pendekatan Pembelajaran ... 14


(6)

D. Software NetSupport School ... 15

1. Pengertian Software ... 15

2. Pengenalan Software NetSupport School ... 16

3. Fasilitas Software NetSupport School ... 18

4. Prosedur Pembelajaran Menggunakan Software NetSupport School .... 18

5. Manfaat Software NetSupport School ... 23

6. Kelebihan dan Kekurangan Software NetSupport School ... 23

E. Hasil Belajar ... 24

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 26

2. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 26

3. Aspek Memahami, Menerapkan, dan Menganalisis Sebagai Hasil Belajar Ranah Kognitif... 28

F. Asumsi ... 30

G. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 32

1. Lokasi Penelitian ... 32

2. Populasi Penelitian ... 32

3. Sampel Penelitian... 32

B. Metode Penelitian ... 33

C. Desain Penelitian ... 34

D. Definisi Operasional ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 36

F. Teknik Pengembangan Instrumen ... 37

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji Reliabilitas ... 40

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 41

4. Daya Pembeda ... 42


(7)

1. Uji Normalitas ... 44

2. Uji Homogenitas ... 44

3. Uji Hipotesis ... 45

I. Prosedur Penelitian ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskripsi dan Hasil Penelitian ... 48

1. Pelaksanaan Penelitian ... 48

2. Hasil Penelitian ... 49

B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 57

1. Uji Normalitas ... 57

2. Uji Homogenitas ... 59

C. Uji Hipotesis ... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Ranah Kognitif ... 27

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel ... 34

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 34

Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal ... 38

Tabel 3.4 Tabel Validitas Alat Ukur ... 39

Tabel 3.5 Tabel Realibilitas Alat Ukur ... 40

Tabel 3.6 Tabel Tingkat Kesukaran Soal ... 42

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Daya Pembeda ... 43

Tabel 3.8 Tabel Daya Beda Instrumen ... 43

Tabel 4.1 Objek Penelitian ... 48

Tabel 4.2 Uji Signifikansi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 50

Tabel 4.3 Uji Signifikansi Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 51

Tabel 4.4 Rata-Rata Gain Aspek Memahami (C2) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 53

Tabel 4.5 Rata-Rata Gain Aspek Menerapkan (C3) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 54

Tabel 4.6 Rata-Rata Gain Aspek Analisis (C4) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 55

Tabel 4.7 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ... 58

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kelompok Kontrol ... 59

Tabel 4.9 Uji Homogenitan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 60

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Aspek Memahami (C2) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 60

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Aspek Menerapkan (C3) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 61

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Aspek Analisis (C4) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 61


(9)

Tabel 4.13 Uji Hipotesis Umum Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .... 62

Tabel 4.14 Uji Hipotesis Aspek Memahami (C2) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 64 Tabel 4.15 Uji Hipotesis Aspek Menerapkan (C3) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 65 Tabel 4.15 Uji Hipotesis Aspek Menganalisis (C4) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 67


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-rata Hasil pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 49 Grafik 4.2 Rata-rata Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ... 50 Grafik 4.3 Rata-rata Hasil Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 52 Grafik 4.4 Rata-rata Gain Aspek Memahami (C2) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 53 Grafik 4.5 Rata-rata Gain Aspek Menerapkan (C3) Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 54 Grafik 4.6 Rata-rata Gain Aspek Analisisi (C4) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 56 Grafik 4.7 Rata-rata Aspek Memahami (C2), Aspek Menerapkan (C3), Aspek analisis(C4) Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 57


(11)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Prosedur Pembelajaran Menggunakan Software NetSupport School .. 22 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian ... 47


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Multi User Untuk NetSupport School ... 18

Gambar 2.2 Register / Log in Student ... 19

Gambar 2.3 File Distribution ... 20

Gambar 2.4 View Mode ... 21


(13)

ABSTRAK

Erwan Nur Arief (1005830). Penerapan Software NetSupport School Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014. Permasalahan umum dalam penelitian ini di adalah “Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari penggunaan Software NetSupport School pada mata pelajaran TIK”. Permasalahan khususnya yaitu 1) Apakah terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman (C2) melalui penerapan Software

NetSupport School dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut? 2) Apakah

terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan (C3) melalui penerapan Software NetSupport School dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut? 3) Apakah terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek analisis (C4) melalui penerapan Software NetSupport School dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut?. Metode Penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan

pretest posttest control group design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tes objektif. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Garut. Populasi yang diambil yaitu siswa kelas XI. Sampel yang diambil yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 6. Berdasarkan hasil pengolahan data, jawaban dari permasalahan umum terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan

Software NetSupport School dibandingkan pembelajaran konvensional. Jawaban

untuk permasalahan khusus, terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman (C2), aspek penerapan (C3), dan aspek analisis (C4) melalui penerapan Software NetSupport School dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut. Dengan menggunakan Software NetSupport School dalam pembelajaran, memudahkan proses pembelajaran seperti dalam penyampaian materi, diskusi, maupun evaluasi. Oleh karena itu, pembelajaran TIK menjadi lebih optimal.

Kata Kunci: Media pembelajaran, NetSupport School, Hasil Belajar, Teknologi


(14)

ABSTRACT

Erwan Nur Arief (1005830). The use of NetSupport School Software To Enhance

Student Learning Outcomes At ICT Subject SMAN 6 Garut. Thesis of Curriculum and Education Technology, Faculty of Education, Indonesia University of Education, 2014. Common problems in this study was "Is there an increase in student learning outcomes from the use of Software NetSupport School on the subjects of ICT". Issues specifically: 1) Is there a significant improvement in student learning outcomes of understanding the cognitive aspects (C2) through the application of Software NetSupport School in ICT learning in SMA 6 Garut? 2) Is there a significant improvement in student learning outcomes cognitive aspects of implementation (C3) through the application of Software NetSupport School in ICT learning in SMA 6 Garut? 3) Is there a significant improvement in student learning outcomes analysis of cognitive aspects (C4) through the application of Software NetSupport School in ICT learning in SMA 6 Garut? The research method used was quasi-experimental with pretest-posttest control group design. The instrument used in this study is an objective test. This research was conducted at SMAN 6 Garut. Population taken that the students of class XI. Samples taken that class XI IPA I And IPA 6. Based on the results of data processing, the answer to common problems there are significant differences in learning outcomes between students who use NetSupport School software than conventional learning. The answers to specific problems, there is a significant improvement in student learning outcomes of understanding the cognitive aspects (C2), aspects of the implementation (C3), and aspects of the analysis (C4) through the application of Software NetSupport School in ICT learning in SMA 6 Garut. By using NetSupport School Software in learning, facilitate the learning process such as the delivery of content, discussion, and evaluation. Therefore, ICT learning become more optimal.

Keywords: Learning Media, NetSupport School, Learning Outcomes, Information


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan dimaksudkan untuk membangun karakter, kepribadian, dan mendewasakan manusia yang berlangsung sepanjang hayat kapan pun dan di mana pun. Pendidikan yang berkualitas tentunya akan menghasilkan sumber daya manusia yang mengoptimalkan potensi yang dipunya oleh individu tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Pendidikan merupakan hak seluruh warga negara. Melalui pendidikan jugalah Indonesia bisa bangkit dan membenahi negaranya. Pada saat sekarang ini, pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dari masyarakat, serta untuk dapat menjawab permasalahan dalam negeri maupun perubahan global yang terjadi begitu pesat. Perubahan dan permasalahan dalam bidang pendidikan ini mencakup perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi dan informasi serta perkembangan sosial budaya yang sangat dahsyat. Bersamaan dengan itu, negara Indonesia masih sangat kurang dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu bersaing dalam era globalisasi tersebut.

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar yang di dalamnya terdapat interaksi antara guru dan siswa. Pembelajaran dimaksudkan agar terjadi suatu interaksi, komunikasi dan hubungan timbal balik di antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya


(16)

2

benar-benar dapat mengubah kondisi siswa yang tidak tahu menjadi tahu. Dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang kurang baik menjadi baik.

Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang guru atau tenaga pendidik yang profesional. Dalam pembelajaran di kelas telah banyak pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh guru yang sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan, yang ditunjukkan dengan hasil-hasil ujian siswa baik ujian nasional maupun ujian sekolah serta keterampilan individu siswa itu sendiri. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pengajaran seorang guru adalah memperbaiki pola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan atau model belajar yang dinilai efektif dan efisien oleh guru untuk diterapkan di kelas.

Terdapat berbagai strategi dan metode pembelajaran untuk mempermudah proses pembelajaran, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah dan tidak akan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan sulit tercapai. Pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil yang dicapai oleh peserta didik, tetapi pembelajaran haruslah berorientasi kepada proses. Sehingga sebagai tenaga pendidik haruslah memperhatikan strategi pembelajaran yang diarahkan pada keoptimalan keaktifan belajar siswa.

Metode pembelajaran yang dilakukan saat ini adalah memberi materi dalam ruang kelas kemudian dipraktekkan dalam ruang laboratorium komputer dengan panduan dari guru bidang studi. Metode ini telah menggunakan peralatan elektronik seperti komputer, TV dan ada juga dengan LCD projector dalam memberikan materi pelajaran. Mengingat waktu yang diberikan untuk belajar TIK dan jumlah peserta didik, maka metode seperti ini kurang efisien. Pemberian materi pelajaran dalam ruang kelas akan menyita waktu cukup banyak sehingga waktu untuk praktek pada laboratorium komputer akan terasa kurang. Para guru bidang studi yang memandu peserta didik untuk praktekkan di laboratorium akan merasa kewalahan bila peserta didiknya dipandu orang per orang. Peristiwa ini didukung oleh fakta dari penelitian sebelumnya seperti yang diungkap dalam


(17)

3

penelitian Imam Sugiman (2003) yang berjudul Pemanfaatan media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran oleh guru di SLTP, menyimpulkan bahwa:

Pada umumnya SLTP yang ada di kota Bandung telah memiliki sebagian besar media dan sumber belajar, namun sayang keberadaan media dan sumber belajar tersebut belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh guru, hal ini terjadi karena guru kurang memahami pentingnya media dan sumber belajar sebagai salah satu komponen di dalam pembelajaran.

Pernyataan tersebut membuktikan masih adanya permasalahan tentang pemanfaatan media pembelajaran oleh guru, dan penggunaan oleh siswa, salah satunya pemanfaatan laboratorium komputer untuk pembelajaran.

Pada saat ini mata pelajaran TIK masih diterapkan di sebagian sekolah, khususnya di SMAN 6 Garut yang masih dalam peralihan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke kurikulum 2013, di mana kelas X sudah menggunakan kurikulum 2013 sehingga mata pelajaran TIK sudah tidak ada, sedangkan kelas XI dan XII masih menggunakan KTSP dan masih mempelajari mata pelajaran TIK. Adapun studi pendahuluan yang dilakukan penulis dari guru mata pelajaran TIK didapatkan data rata-rata hasil nilai UTS kelas XI di SMAN 6 Garut, yaitu rata-rata kelas XI IPA 1 sebesar 7,2, XI IPA 2 sebesar 7,6, XI IPA 3 sebesar 7,0, XI IPA 4 sebesar 7,5, XI IPA 5 sebesar 7,4, XI IPA 6 sebesar 7,2,XI IPA 7 sebesar 7,3, XI IPA 8 sebesar 7,5, XI IPA 9 sebesar 7,2, XI IPS 1 sebesar 7,2, XI IPA 2 sebesar 7,0, XI IPA 3 sebesar 7,1, dan Kelas Bahasa sebesar 7,3. Rata-rata nilai seluruh kelas XI sebesar 7,2 tergolong belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 7,5.

Percakapan pada tanggal 10 Mei 2014, Diki, salah satu guru mata pelajaran TIK di SMAN 6 Garut, menegaskan bahwa proses pembelajaran di laboratorium komputer sering kali tidak kondusif yang menyebabkan penyampaian materi kepada siswa tidak maksimal. Hal tersebut dikarenakan banyaknya jumlah siswa pada setiap kelas di mana setiap siswa memegang satu komputer pada ruang laboratorium komputer yang cukup luas, sehingga tidak semua siswa mendapat perhatian dari guru. Bahkan tidak jarang terdapat siswa yang malah bermain

games pada saat pembelajaran sedang berlangsung, sehingga akan berdampak


(18)

4

Penelitian ini mencoba mencari solusi atas permasalahan tersebut dan untuk memperbaiki proses pembelajaran mata pelajaran TIK yang dilaksanakan di dalam laboratorium komputer yakni dengan penerapan software NetSuppport

School. Dengan adanya media pembelajaran berupa laboratorium komputer

dengan menggunakan Software NetSupport School ini diharapkan motivasi dari diri siswa untuk mengikuti pembelajaran akan meningkat, yang tentu saja dengan meningkatnya motivasi akan meningkatkan pula hasil belajar siswa.

Aplikasi NetSupport School adalah suatu program aplikasi yang dapat meremote atau mengendalikan komputer dari jarak jauh melalui jaringan komputer. NetSupport School adalah sebuah sistem atau program aplikasi komputer yang dijalankan pada beberapa komputer atau PC yang terhubung dengan jaringan. Sistem Netsupport School digunakan sebagai sistem dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran TIK. NetSupport School merupakan

software pendidikan tetapi bukan software tutorial, melainkan software yang

digunakan untuk menyampaikan tutorial tersebut pada masing-masing peserta didik melalui komputer masing-masing yang terhubung pada jaringan.

NetSupport School merupakan sebuah perangkat lunak yang memiliki banyak

fungsi untuk menunjang proses pembelajaran di laboratorium komputer. Terdapat beberapa produk lain dari Software NetSupport selain NetSupport School, yaitu

NetSupport Manager, NetSupport Assist, dan NetSupport 24-7. Alasan peneliti

mengapa lebih memilih NetSupport School untuk diteliti dari pada produk

NetSupport lain karena NetSupport School ini yang paling cocok diterapkan pada

proses pembelajaran di dalam laboratorium komputer pada tingkat SMA. Dengan menggunakan Software NetSupport School, proses pembelajaran akan berpusat pada masing-masing komputer, jadi segala proses komunikasi, interaksi, evaluasi, dan lainnya terjadi pada komputer tanpa ada interaksi secara langsung antara guru dan siswa, atau pun antar siswa. Selain itu, guru dapat mengontrol dan mengendalikan seluruh komputer siswa melalui komputer server, sehingga siswa tidak dapat melakukan hal lain selain yang diperintahkan guru. Dengan demikian siswa akan menjadi fokus pada pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil


(19)

5

B. Rumusan Masalah

Pada setiap penelitian diperlukan adanya kejelasan dari masalah yang menjadi objek penelitian. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan pokok pembahasan sebagai berikut :

“Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan pada ranah kognitif yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut?”.

Masalah tersebut dijabarkan ke dalam rumusan yang lebih khusus, yaitu: 1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan

pada ranah kognitif aspek memahami (C2) yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut? 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan

pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut? 3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan

pada ranah kognitif aspek analisis (C4) yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut?

C. Tujuan Penelitain

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan pada ranah kognitif yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut.

Tujuan umum tersebut dijabarkan pada tujuan khusus penelitian ini, yaitu sebagai berikut :


(20)

6

1. Mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan pada ranah kognitif aspek memahami (C2) yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan yang signifikan hasil belajar

siswa yang signifikan pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang signifikan pada ranah kognitif aspek analisis (C4) yang menggunakan model pembelajaran NetSupport School dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran TIK di SMAN 6 Garut.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, khususnya di dalam bidang pendidikan secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian pengembangan teknik pembelajaran bagi para perancang dan pengembang lembaga pendidikan mengenai teknik di dalam kegiatan mengajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, membantu meningkatkan proses pembelajaran. Penggunaan aplikasi NetSupport School dapat menjadi salah satu alternatif untuk mendukung proses pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.


(21)

7

menggunakan aplikasi NetSupport School, guru dapat memberikan variasi dan inovasi dalam proses pembelajaran, yaitu teknik pengajaran dengan menggunakan remote desktop.

c. Bagi sekolah, setelah menggunakan aplikasi NetSupport School diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga kualitas pembelajaran di sekolah lebih efektif, efisien, dan tentunya dapat memenuhi tujuan kurikulum yang telah ditetapkan.

d. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian keilmuan dalam disiplin ilmu Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, khususnya pada aspek Teknologi Pendidikan pada bagian pengembangan media pembelajaran.

e. Bagi peneliti, mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi NetSupport School pada mata pelajaran TIK.

f. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan rujukan atau bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti yang berniat memilih dan memanfaatkan media pembelajaran aplikasi NetSupport School.


(22)

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis instrumen penelitian, dan teknik analisis data penelitian.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Desain Lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMAN 6 Garut Jl. Guntur Melati Tarogong Kaler-Garut 44151 Tlp: 0262 231509

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI. Seluruh kelas XI berjumlah 13 kelas, dari kelas IPA 9 kelas, kelas IPS 3 kelas dan kelas bahasa 1 kelas.

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu

probability sampling dengan menggunakan simple random sampling yaitu

pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, maka dari 13 kelas XI yang ada, peneliti telah mengacak sampel sehingga terpilih dua kelas, yaitu kelas XI IPA 6 sebagai kelas eksperimen sebanyak 35 siswa dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol sebanyak 35 siswa.


(23)

33

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut dengan metodologi penelitian adalah berupa rancangan atau desain penelitian. Menurut Nana Sudjana (2007:16) metode mengandung makna yang lebih luas menyangkut “prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen.

Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini, peneliti tidak melakukan penugasan random melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact Group). Alasannya, apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan hilang suasana alamiah satu kelas tersebut. Hal ini, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Zainal Arifin (2011:86) bahwa “penelitian eksperimen kuasi menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact Group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek secara acak”, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian hasil belajar ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode kuasi eksperimen ini digunakan untuk mengetahui karakteristik variabel penelitian dan memperoleh informasi terhadap media pembelajaran yang diterapkan, yaitu penggunaan Sofware NetSupport School dalam pembelajaran TIK dan hubungannya dengan hasil belajar siswa ranah kognitif. Untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel dipengaruhi (akibat).

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan software NetSupport School, sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi antar variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


(24)

34

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel

Keterangan:

X1Y1 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2).

X2Y2 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3)

X3Y3 : Hubungan penerapan software NetSupport School terhadap hasil belajar ranah kognitif aspek menganalisis (C4)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent

control group design (Sugiyono, 2011:79), tujuannya untuk meneliti hubungan

sebab akibat yang menggunakan perlakuan ke salah satu kelompok, serta membandingkan hasilnya dengan kelompok lain yang tidak diberi perlakuan. Masing-masing kelompok mendapatkan pretest (O1) dan posttest (O2). Tabel desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 O2

Variabel bebas

Variabel terikat

Penerapan software

NetSupport School

(X)

Hasil Belajar Ranah Kognitif (Y)

Kemampuan Aspek Memahami (Y1) XY1 Kemampuan Aspek Menerapkan (Y2) XY2 Kemampuan Aspek Menganalisis (Y3) XY3


(25)

35

Keterangan: O1 = Pretest O2 = Posttest

X = Perlakuan (pembelajaran menggunakan NetSupport School) Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan NetSupport School ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol dilakukan pembelajaran konvensional.

Langkah pertama kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan

pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada

kelompok eksperimen yang menggunakan NetSupport School dalam pembelajaran sedangkan kelompok kontrol belajar dengan metode konvensional. Tahap selanjutnya adalah kedua kelompok diberikan posttest, hasilnya akan dibandingkan dengan skor pretest, sehingga diperoleh gain atau selisih antara skor

pretest dan posttest.

D. Definisi Operasional

1. Software NetSupport School

NetSupport School adalah program aplikasi jenis remote desktop yang berjalan

pada sistem LAN dan memiliki banyak fungsi. Fungsi utamanya adalah dapat mengendalikan, memonitor, dan sharing data dari jarak jauh melalui jaringan komputer. NetSupport School pada penelitian ini berkedudukan sebagai model pembelajaran, sehingga semua proses pembelajaran dimulai dari komunikasi antara guru dan murid ataupun sesama murid, mengabsen, penyampaian materi, tanya jawab, dan proses evaluasi terjadi pada Software NetSupport School.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil akhir dari proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan dalam bentuk nilai. Hasil belajar diperoleh dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan proses evaluasi tertentu. Hasil belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya adalah


(26)

36

perubahan-perubahan dari tingkah lakunya. Perubahan tersebut mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3) serta menganalisis (C4).

3. Mata Pelajaran TIK

Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang pemanfaatan TIK dan perkembangannya. Pada mata pelajaran ini siswa dituntut untuk mengenal, menggunakan, dan merawat peralatan TIK, serta menggunakan segala potensi yang ada untuk mengembangkan kemampuan diri. Standar Kompetensi mata pelajaran TIK untuk Sekolah Menengah Atas kelas XI (sebelas) semester II (dua), yang diteliti dalam penelitian ini adalah Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi. Kompetensi dasarnya adalah Mengolah dokumen pengolah angka dengan teks, tabel, grafik, gambar dan diagram.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu tes. Menurut Arifin (2009 : 118) mengatakan bahwa :

“Tes merupakan teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek prilaku peserta didik.”

Cara atau teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian antara lain dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus


(27)

37

berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi-kisi instrumen.

Adapun langkah-langkah penyusunannya sesuai dengan kisi-kisi instrumen adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian.

b. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator mata pelajaran TIK kelas XI SMA.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA.

d. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Melakukan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel. f. Menganalisis instrumen hasil uji coba.

g. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol.

F. Teknik Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang seharusnya diukur. Data hasil uji coba ini akan dianalisis untuk menyeleksi soal-soal dan pernyataan yang telah dibuat. Adapun soal-soal dan pernyataan yang tidak memenuhi syarat kevalidan tidak akan digunakan dalam penelitian. Untuk menghitung tingkat kevalidan instrumen menggunakan rumus korelasi product

moment.

Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur yang


(28)

38

seharusnya diukur. Untuk menguji kevalidan angket, Zainal Arifin (2011:254) menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal rumus Product Moment,yaitu:

� = �. −( )( )

{�. 2−( )2}{. 2−( )2} Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden

= Hasil kali x dan y setiap responden = Skor x total

= Skor y total

( )2= Kuadrat skor x total

( )2 = Kuadrat skor y total

Menurut Sugiyono (2011:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Uji validitas dikenakan pada setiap pertanyaan hasil belajar. Hasil koefisien korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product Moment dengan taraf signifikan pada tingkat kepercayaan 95% atau 99%. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikan tersebut, maka item pertanyaan tersebut di uji dengan uji t dengan rumus sebagai berikut :


(29)

39

ℎ� �� = � � −

2 1−(� )2

Keterangan:

thiutng = Distribusi sampling r rxy = Koefisien korelasi n = Jumlah responden

Hasil thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kepercayaan 95% atau 99%. Kriteria pengujian adalah jika hasil perhitungan thitung > ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau 99% dengan derajat kebebasan dk = n-2, maka item dikatakan valid, namun bila thitung < ttabel maka item tersebut tidak valid. Soal yang dinyatakan tidak valid tidak akan digunakan dalam instrumen penelitian.

Dari hasil perhitungan data hasil uji coba alat pengumpul data dan pengujian tingkat signifikansinya, diperoleh data pada tabel berikut

Tabel 3.4

Tabel Validitas Alat Ukur

rxy kriteria t-hitung t-tabel Keterangan

0,829 Sangat Kuat 6,795 1,721 Valid

Koefisien korelasi r=0,829 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara jumlah skor benar soal ganjil dengan skor benar soal genap dari alat pengumpul data pada saat uji coba, maka berdasarkan kriteria, koefisien korelasi r=0.829 berada pada kriteria sangat kuat.

Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika thitung>ttabel (6,795>1,721). Berdasarkan hasil pengujian teresbut, maka dapat disimpulkan bawa uji signifikasi alat pengumpul data adalah valid.


(30)

40

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas menunjukkan kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Zainal Arifin (2011:258) “suatu tes dapat dikatakan

reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok

yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda”.

Untuk menguji hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar. Tes tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tes itu dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

���=1 + (2� −�121)

12 Keterangan :

rnn = Korelasi antar skor tiap belahan tes

r12 = Koefisien reliabilitas yang sudah diciptakan

n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes = 2x1/2

Reliabilitas soal tes hasil belajar terbukti bila rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila rhitung < rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Diperoleh hasil penghitungan sebagai berikut :

Tabel 3.5

Tabel Realibilitas Alat Ukur

rhitung rtabel Keterangan

0,906 0,423 Reliabel

Hasil uji coba realibilitas dengan menggunakan Spearman-Brown Split Half. Alat pengumpul data dikatakan reliabel jika rhiutng>rtabel. Diketahui bahwa rtabel pada n=22 dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 0,423. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, rhitung=0,906. Maka dapat dilihat bahwa rhitung>rtabel


(31)

41

(0,423>0,906). Maka dapat disimpulkan bahwa item instrumen yang digunakan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal menunjukkan pengertian suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengatur seberapa derajat kesukaran suatu soal.

Soal tes sebaiknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di luar jangkauan kemampuan.

Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus :

� =(� +��)

� +�� 100%

(Zainal Arifin, 2009:266) Keterangan :

WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah

nL = jumlah kelompok bawah nH = jumlah kelompok atas

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :

a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah. b. Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.

c. Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar.


(32)

42

Berdasarkan penghitungan, diperoleh hasil data tingkat kesukaran soal sebagai berikut :


(33)

43

Tabel 3.6

Tabel Tingkat Kesukaran Soal Tingkat

Kesukaran Soal

Nomor Soal Jumlah

Mudah

P 27% 1,5,8,11,12,16,18,19,22,24,27,31,32,37,37,38,43,44,46,47 20 Sedang P

28% - 72% 3,4,6,7,10,13,15,17,21,23,26,28,29,30,39,40,41,50 18 Sukar

P 73% 2,9,14,20,24,33,35,36,42,45,48,49 12

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat pembedaan suatu instrumen. Menurut Ali (2010 : 319) mengatakan bahwa “Daya pembeda adalah kemampuan setiap butir instrumen, baik butir soal tes ataupun butir pertanyaan skala, dalam membedakan kemampuan ataupun aspek-aspek non kognitif dari subyek yang diukur.” Dengan daya pembeda ini, kita bisa melihat perbedaan kemampuan peserta didik yang sudah bisa menguasai kompetensi dasar dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi dasar. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut.

Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :

�� =� − ��

(Zainal Arifin, 2009:273) Keterangan :

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas dan n = 27% x n


(34)

44

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria :

Tabel 3.7

Kriteria Koefisien Daya Pembeda

Nilai DP Interpretasi

Di atas 0,40 Sangat Baik

0,30-0,39 Baik

0,20-0,29 Cukup

Di bawah 0,19 Jelek

(Zainal Arifin, 2009:274) Berdasarkan penghitungan, diperoleh hasil data tingkat kesukaran soal sebagai berikut :

Tabel 3.8

Tabel Daya Beda Instrumen

Klasifikasi Nomor Soal Juml

ah

Sangat Baik 6,7,9,11,23,29,30,31,35,40,42 11

Baik 1,2,3,4,10,12,13,14,15,16,17,18,24,26,27,32,33,34,36,39,

43,45,46,47,48,49,50 27

Cukup - 0

Jelek 5,8,19,20,21,22,25,28,37,38,41,44 12

Berdasarkan hasil uji coba, dan diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda tiap butir soal instrumen, nomor soal yang dapat dijadikan instrumen adalah 30 soal, yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 48. Alasan terpilihnya soal tersebut, karena setiap butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria dari uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang paling penting untuk peneliti ketahui karena tanpa mengetahui teknik penumpulan data, maka peneliti tidak


(35)

45

Teknik pengumpulan data sangat penting dilaksanakan karena data yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian, diolah dan dianalisa gar hasilnya dapat dipergunakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan serta memecahkan masalah penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes objektif. Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes objektif tertulis pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban. Tes diadakan pada saat pretest dan

posttest.

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan

Software Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 20.0. Uji

Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai. Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji Levene Test dengan menggunakan program SPSS 20.0. Uji Levene Test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X (independent

variable) adalah Software NetSupport School sendangkan variabel Y (dependent variable) adalah hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2),


(36)

46

Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan rumus uji-t independen dua rata-rata (t-test

independent) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat

pada program pengolah data SPSS 20. Adapun yang dibandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest dan pretest antara kelompok kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan aplikasi NetSupport

School dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, baik secara

keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek memahami, menerapkan, dan analisis) Penelitian ini menggunakan uji dua ekor, oleh karena itu daerah penolakan hipotesis terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas ttabel. Berdasarkan jumlah sampel penelitian sebanyak 70 orang, maka dapat diketahui bahwa ttabel dengan 68 (70-2) dan tingkat kepercayaan 95% sebesar 2,056. Kriterianya apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan. b. Merumuskan masalah penelitian. c. Mencari studi kepustakaan. d. Menyusun proposal penelitian.

e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian.


(37)

47

h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat akademik.

i. Menghubungi dosen pembimbing untuk proses bimbingan. j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.

k. Membuat instrumen penelitian tes objektif. l. Membuat kunci jawaban tes objektif. m. Mengkonsultasikan dan men-judgment.

n. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel kelompok eksperimen dengan menggunakan Software NetSupport School, sedangkan kelas kontrol belajar tanpa diberikan perlakuan.

c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan Software

NetSupport School.

3. Tahap Penyusunan Laporan

a. Mengolah dan menganalisis data penelitian.

b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan data yang diperoleh. c. Membuat laporan hasil penelitian.


(38)

48

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Observsi awal

 Menetapkan pokok bahasan  Menyusun RPP

Pembuatan Kisi-kisi dan Penyusunan

Instrumen

Uji Coba Instrumen

Analisis Instrumen

Instrumen Penelitian

Populasi

Sampel

Kelopok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Analisis data hasil penelitian

Kesimpulan

pretest

Pembelajaran konvensional perlakuan

pretest posttest


(39)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian, dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa pembelajaran menggunakan Aplikasi

NetSupport School efektif dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasil

tersebut dapat terlihat dari perbedaan signifikan dari perolehan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan Aplikasi NetSupport lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Secara khusus kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Ditinjau dari aspek memahami, model pembelajaran menggunakan

NetSupport School lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran

konvensional terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Siswa yang menggunakan model pembelajaran menggunakan NetSupport School lebih memahami materi yang dipelajari, hal ini dikarenakan pada saat guru menyajikan materi, konsentrasi siswa berfokus hanya pada komputer masng-masing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran menggunakan NetSupport School berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan pada mata pelajaran TIK di SMAN 6 Garut.

2. Ditinjau dari aspek menerapkan, model pembelajaran menggunakan

NetSupport School lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran

konvensional terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Siswa yang menggunakan model pembelajaran menggunakan NetSupport School lebih memiliki kemampuan menerapkan materi yang sudah dipelajari, hal ini dikarenakan pada saat praktek guru dapat langsung membimbing siswa dengan mengontrol komputer siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran menggunakan NetSupport School


(40)

76

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan pada mata pelajaran TIK di SMAN 6 Garut.

3. Ditinjau dari aspek analisis, model pembelajaran menggunakan NetSupport

School lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional

terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Siswa yang menggunakan model pembelajaran menggunakan NetSupport School lebih memiliki kemampuan menganalisis soal yang diberikan, karena siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran menggunakan NetSupport School

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan pada mata pelajaran TIK di SMAN 6 Garut.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memiliki beberapa rekomendasi atau saran yang dapat dijadikan pertimbangan, masukan dan berupa kontribusi bagi penulis terhadap kemajuan yaitu sebagai berikut 1. Bagi Guru

Dalam proses pembelajaran, penggunaan Aplikasi NetSupport School bisa menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK, sekaligus menciptakan suasana yang aktif namun tetap kondusif dan menyenangkan. Namun dalam implementasinya pembelajaran menggunakan Aplikasi NetSupport ini terdapat berbagai kendala, di antaranya adalah laboratorium wajib menggunakan sistem LAN yang biasanya sulit dalam perawatannya. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat berperan sebagai laboran juga agar pelaksanaan pembelajaran dengan Aplikasi NetSupport School ini bisa terlaksana sesuai harapan.

2. Bagi Sekolah

Diharapkan kepada pihak sekolah dapat memberikan pengembangan dan pelatihan kepada guru untuk mengembangkan pengetahuan tentang teknologi


(41)

77

maksimal sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. 3. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian keilmuan bagi disiplin ilmu Kurikulum dan Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi TIK. Dalam menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menindaklanjuti hasil penelitian ini, tidak hanya terbatas pada aspek memahami, menerapkan, dan menganalisis tetapi dari segala aspek hasil belajar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai studi pustaka dan referensi bagi para peneliti yang berminat untuk meneliti tentang Aplikasi NetSupport School.


(42)

76

Daftar Pustaka

Afifudin, Andi. (2007). Penggunaan Metode E-Learning Dalam Proses Belajar

Mengajar Di Sekolah Pada Mata Pelajaran TIK Tingkat SMP. (Skripsi).

FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ali, M. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2005). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Press.

Depdiknas. (2003). Tentang Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

Dimyati dan Mudjiono. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Elagoan. (1999). Klasifikasi Software Control. Bandung:Permata Media.

Furchan, A. (2007). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanafiah dan Suhana.(2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.

Jannah dan Prasetyo B. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Karlina. R. (2013). Efektivitas Penerapan Praktek Berpasangan (Practice

Rehearsal Pairs) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Bandung. Universitas Pendidikan

Indonesia.

Musfiqon. (2012) Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Rusman, Riyana, C dan Kurniawan, D. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi


(43)

77

Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Press.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sadiman. (2006). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiman, I. (2003). Pemanfaatan media dan sumber belajar dalam proses

pembelajaran oleh guru di SLTP. (Skripsi). FIP, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: AlfaBeta.

Suryosubroto, B. 2002. “Proses Belajar Mengajar Disekolah”. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Susilana, Rudi dan Riyana , Cepi. (2008). Media Pembelajaran (Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian). Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP-UPI.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana.

UU. RI. NO. 20 (2003). Sistem Pendidikan Nasional.

Umar, C. (2010). Tujuan & Ruang Lingkup TIK. [Online] Tersedia di : http://chair1712.wordpress.com/2010/10/08/tujuan-ruang-lingkup-tik/ [ Diakses 19 Desember 2014]


(44)

78

________. (2010). Tutorial NetSupport School. [Online]. Tersedia di: http://smapluspgri.sch.id/KnowledgeSharing/wpcontent/uploads/2009/05/tut orial-net-support.pdf [Diakses 22 Desember 2013].

________. (2013). NetSupport. [Online]. Tersedia di: www.netsupportsoftware.com/products.asp [Diakses 15 Desember 2013].


(45)

Tabel Daya Pembeda Kelompok Atas (WH) dan Bawah (WL)

No Siswa No Soal No Soal No Soal No Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Batas Atas

1

1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0

2

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0

3

0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

4

1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0

5

0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1

6

1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0

WH

2 4 2 2 0 2 2 3 2 2 0 0 1 2 4 1 1 1 1 0 5 4 0 1 4

Batas Bawah 1

0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0

2

1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0

3

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0

4

1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0

5

0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0

6

0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

WL

4 6 4 4 1 5 5 2 5 4 4 2 3 4 6 3 3 3 0 0 6 5 3 2 6

DP

0,33 0,33 0,33 0,33 0,17 0,50 0,50 (0,17) 0,50 0,33 0,67 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 (0,17) - 0,17 0,17 0,50 0,17 0,33

INDEKS


(46)

No Siswa No Soal No Soal No Soal

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Batas Atas

1

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

2

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0

3

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

4

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0

6

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0

WH

0 2 0 0 0 0 0 1 4 0 3 5 0 0 0 2 1 4 1 0 3 1 0 2 4

Batas Bawah 1

1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0

2

0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0

3

1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0

4

1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0

5

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0

6

1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0

WL

2 4 1 5 5 5 2 3 6 3 5 5 1 2 3 1 5 6 0 2 5 3 2 4 6

DP

0,33 0,33 0,17 0,83 0,83 0,83 0,33 0,33 0,33 0,50 0,33 - 0,17 0,33 0,50 (0,17) 0,67 0,33 (0,17) 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

INDEKS


(47)

Analisis Uji Daya Pembeda

Untuk mengukur daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus :

��= �� − ��

(Arifin, 2009:273) Keterangan:

DP : daya pembeda

WL : jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH : jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas n : 27% x N

Klasifikasi daya pembeda :

Di atas 0,40 :Sangat Baik

0,30-0,39 :Baik

0,20-0,29 :Cukup

Di bawah 0,19 : :Jelek


(48)

Tabel Daya Pembeda

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH

1 4 2 6 2

2 6 4 10 2

3 4 2 6 2

4 4 2 6 2

5 1 0 1 1

6 5 2 7 3

7 5 2 7 3

8 2 3 5 -1

9 5 2 7 3

10 4 2 6 2

11 4 0 4 4

12 2 0 2 2

13 3 1 4 2

14 4 2 6 2

15 6 4 10 2

16 3 1 4 2

17 3 1 4 2

18 3 1 4 2

19 0 1 1 -1

20 0 0 0 0

21 6 5 11 1

22 5 4 9 1

23 3 0 3 3

24 2 1 3 1

25 6 4 10 2

26 2 0 2 2

27 4 2 6 2

28 1 0 1 1

29 5 0 5 5

30 5 0 5 5

31 5 0 5 5

32 2 0 2 2

33 3 1 4 2

34 6 4 10 2

35 3 0 3 3

36 5 3 8 2

37 5 5 10 0

38 1 0 1 1


(49)

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH

42 5 1 6 4

43 6 4 10 2

44 0 1 1 -1

45 2 0 2 2

46 5 3 8 2

47 3 1 4 2

48 2 0 2 2

49 4 2 6 2


(50)

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH n DP Klasifikasi

1 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

2 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

3 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

4 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

5 1 0 1 1 6 0,1667 Jelek

6 5 2 7 3 6 0,5 Sangat Baik

7 5 2 7 3 6 0,5 Sangat Baik

8 2 3 5 -1 6 -0,167 Jelek

9 5 2 7 3 6 0,5 Sangat Baik

10 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

11 4 0 4 4 6 0,6667 Sangat Baik

12 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

13 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

14 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

15 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

16 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

17 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

18 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

19 0 1 1 -1 6 -0,167 Jelek

20 0 0 0 0 6 0 Jelek

21 6 5 11 1 6 0,1667 Jelek

22 5 4 9 1 6 0,1667 Jelek

23 3 0 3 3 6 0,5 Sangat Baik

24 2 1 3 1 6 0,1667 Jelek

25 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

26 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

27 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

28 1 0 1 1 6 0,1667 Jelek

29 5 0 5 5 6 0,8333 Sangat Baik

30 5 0 5 5 6 0,8333 Sangat Baik

31 5 0 5 5 6 0,8333 Sangat Baik

32 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

33 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

34 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

35 3 0 3 3 6 0,5 Sangat Baik

36 5 3 8 2 6 0,3333 Baik

37 5 5 10 0 6 0 Jelek

38 1 0 1 1 6 0,1667 Jelek


(51)

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH n DP Klasifikasi

42 5 1 6 4 6 0,6667 Sangat Baik

43 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

44 0 1 1 -1 6 -0,167 Jelek

45 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

46 5 3 8 2 6 0,3333 Baik

47 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

48 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

49 4 2 6 2 6 0,3333 Baik


(1)

Erwan Nur Arief, 2014

Penerapan Software Netsupport School Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Siswa No Soal No Soal No Soal

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Batas Atas

1

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

2

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0

3

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

4

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0

6

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0

WH

0 2 0 0 0 0 0 1 4 0 3 5 0 0 0 2 1 4 1 0 3 1 0 2 4

Batas Bawah 1

1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0

2

0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0

3

1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0

4

1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0

5

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0

6

1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0

WL

2 4 1 5 5 5 2 3 6 3 5 5 1 2 3 1 5 6 0 2 5 3 2 4 6

DP

0,33 0,33 0,17 0,83 0,83 0,83 0,33 0,33 0,33 0,50 0,33 - 0,17 0,33 0,50 (0,17) 0,67 0,33 (0,17) 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

INDEKS


(2)

Analisis Uji Daya Pembeda

Untuk mengukur daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus :

��

=

�� − ��

(Arifin, 2009:273)

Keterangan:

DP

: daya pembeda

WL

: jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH

: jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas

n

: 27% x N

Klasifikasi daya pembeda :

Di atas 0,40

:Sangat Baik

0,30-0,39

:Baik

0,20-0,29

:Cukup

Di bawah 0,19 :

:Jelek


(3)

Erwan Nur Arief, 2014

Penerapan Software Netsupport School Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Daya Pembeda

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH

1 4 2 6 2

2 6 4 10 2

3 4 2 6 2

4 4 2 6 2

5 1 0 1 1

6 5 2 7 3

7 5 2 7 3

8 2 3 5 -1

9 5 2 7 3

10 4 2 6 2

11 4 0 4 4

12 2 0 2 2

13 3 1 4 2

14 4 2 6 2

15 6 4 10 2

16 3 1 4 2

17 3 1 4 2

18 3 1 4 2

19 0 1 1 -1

20 0 0 0 0

21 6 5 11 1

22 5 4 9 1

23 3 0 3 3

24 2 1 3 1

25 6 4 10 2

26 2 0 2 2

27 4 2 6 2

28 1 0 1 1

29 5 0 5 5

30 5 0 5 5

31 5 0 5 5

32 2 0 2 2

33 3 1 4 2

34 6 4 10 2

35 3 0 3 3

36 5 3 8 2

37 5 5 10 0

38 1 0 1 1

39 2 0 2 2

40 3 0 3 3


(4)

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH

42 5 1 6 4

43 6 4 10 2

44 0 1 1 -1

45 2 0 2 2

46 5 3 8 2

47 3 1 4 2

48 2 0 2 2

49 4 2 6 2


(5)

Erwan Nur Arief, 2014

Penerapan Software Netsupport School Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Perhitungan Daya Pembeda

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH n DP Klasifikasi

1 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

2 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

3 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

4 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

5 1 0 1 1 6 0,1667 Jelek

6 5 2 7 3 6 0,5 Sangat Baik

7 5 2 7 3 6 0,5 Sangat Baik

8 2 3 5 -1 6 -0,167 Jelek

9 5 2 7 3 6 0,5 Sangat Baik

10 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

11 4 0 4 4 6 0,6667 Sangat Baik

12 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

13 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

14 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

15 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

16 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

17 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

18 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

19 0 1 1 -1 6 -0,167 Jelek

20 0 0 0 0 6 0 Jelek

21 6 5 11 1 6 0,1667 Jelek

22 5 4 9 1 6 0,1667 Jelek

23 3 0 3 3 6 0,5 Sangat Baik

24 2 1 3 1 6 0,1667 Jelek

25 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

26 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

27 4 2 6 2 6 0,3333 Baik

28 1 0 1 1 6 0,1667 Jelek

29 5 0 5 5 6 0,8333 Sangat Baik

30 5 0 5 5 6 0,8333 Sangat Baik

31 5 0 5 5 6 0,8333 Sangat Baik

32 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

33 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

34 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

35 3 0 3 3 6 0,5 Sangat Baik

36 5 3 8 2 6 0,3333 Baik

37 5 5 10 0 6 0 Jelek

38 1 0 1 1 6 0,1667 Jelek

39 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

40 3 0 3 3 6 0,5 Sangat Baik


(6)

No

Soal WL WH WL+WH

WL-WH n DP Klasifikasi

42 5 1 6 4 6 0,6667 Sangat Baik

43 6 4 10 2 6 0,3333 Baik

44 0 1 1 -1 6 -0,167 Jelek

45 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

46 5 3 8 2 6 0,3333 Baik

47 3 1 4 2 6 0,3333 Baik

48 2 0 2 2 6 0,3333 Baik

49 4 2 6 2 6 0,3333 Baik