Uji Validitas Teknik Pengembangan Instrumen

Erwan Nur Arief, 2014 Penerapan Software Netsupport School Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu seharusnya diukur. Untuk menguji kevalidan angket, Zainal Arifin 2011:254 menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal rumus Product Moment,yaitu: � = �. − {�. 2 − 2 }{ �. 2 − 2 } Keterangan: r xy = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden = Hasil kali x dan y setiap responden = Skor x total = Skor y total 2 = Kuadrat skor x total 2 = Kuadrat skor y total Menurut Sugiyono 2011:257 untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut: Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat Uji validitas dikenakan pada setiap pertanyaan hasil belajar. Hasil koefisien korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product Moment dengan taraf signifikan pada tingkat kepercayaan 95 atau 99. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikan tersebut, maka item pertanyaan tersebut di uji dengan uji t dengan rumus sebagai berikut : Erwan Nur Arief, 2014 Penerapan Software Netsupport School Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ℎ� �� = � � − 2 1 − � 2 Keterangan: t hiutng = Distribusi sampling r r xy = Koefisien korelasi n = Jumlah responden Hasil t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf kepercayaan 95 atau 99. Kriteria pengujian adalah jika hasil perhitungan t hitung t tabel dengan tingkat kepercayaan 95 atau 99 dengan derajat kebebasan dk = n-2, maka item dikatakan valid, namun bila t hitung t tabel maka item tersebut tidak valid. Soal yang dinyatakan tidak valid tidak akan digunakan dalam instrumen penelitian. Dari hasil perhitungan data hasil uji coba alat pengumpul data dan pengujian tingkat signifikansinya, diperoleh data pada tabel berikut Tabel 3.4 Tabel Validitas Alat Ukur r xy kriteria t-hitung t-tabel Keterangan 0,829 Sangat Kuat 6,795 1,721 Valid Koefisien korelasi r=0,829 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara jumlah skor benar soal ganjil dengan skor benar soal genap dari alat pengumpul data pada saat uji coba, maka berdasarkan kriteria, koefisien korelasi r=0.829 berada pada kriteria sangat kuat. Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika t hitung t tabel 6,7951,721. Berdasarkan hasil pengujian teresbut, maka dapat disimpulkan bawa uji signifikasi alat pengumpul data adalah valid. Erwan Nur Arief, 2014 Penerapan Software Netsupport School Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas menunjukkan kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Zainal Arifin 2011:258 “suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda”. Untuk menguji hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar. Tes tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tes itu dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut : � �� = 2 � 12 1 + � − 1� 12 Keterangan : r nn = Korelasi antar skor tiap belahan tes r 12 = Koefisien reliabilitas yang sudah diciptakan n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes = 2x 1 2 Reliabilitas soal tes hasil belajar terbukti bila r hitung r tabel dengan tingkat kepercayaan 95. Apabila r hitung r tabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Diperoleh hasil penghitungan sebagai berikut : Tabel 3.5 Tabel Realibilitas Alat Ukur r hitung r tabel Keterangan 0,906 0,423 Reliabel Hasil uji coba realibilitas dengan menggunakan Spearman-Brown Split Half. Alat pengumpul data dikatakan reliabel jika r hiutng r tabel. Diketahui bahwa r tabel pada n=22 dengan tingkat kepercayaan 95 adalah 0,423. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, r hitung =0,906. Maka dapat dilihat bahwa r hitung r tabel Erwan Nur Arief, 2014 Penerapan Software Netsupport School Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,4230,906. Maka dapat disimpulkan bahwa item instrumen yang digunakan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal menunjukkan pengertian suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengatur seberapa derajat kesukaran suatu soal. Soal tes sebaiknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di luar jangkauan kemampuan. Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus : � = � + �� � + �� 100 Zainal Arifin, 2009:266 Keterangan : WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah nL = jumlah kelompok bawah nH = jumlah kelompok atas Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut : a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27 termasuk mudah. b. Jika jumlah persentase 28 - 72 termasuk sedang. c. Jika jumlah persentase 73 ke atas termasuk sukar. Zainal Arifin, 2009:270